NovelToon NovelToon
Perenggut Malam Pertamaku

Perenggut Malam Pertamaku

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / One Night Stand / Cinta Terlarang / Menikah Karena Anak
Popularitas:848.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: Nana 17 Oktober

"Brengseek! Apa yang kau lakukan pada istriku?"

"I...itu suara Bastian. Lalu.. lalu siapa yang sedang berada di atas tubuhku?" batin Ingrid yang tiba-tiba wajahnya menjadi pias.

"Aku hanya ingin mencicipi barang baru milik kakak. Ternyata sangat nikmat," ucap Marcell dengan senyuman mengejek nampak tersungging di bibirnya menatap ke arah Bastian. Seolah puas melihat api kemarahan di mata Bastian yang datang bersama seorang pria itu.

Malam pengantin yang seharusnya menjadi malam sakral bersejarah dan paling membahagiakan bagi seorang pengantin menjadi malam tragis awal mula kehancuran Ingrid setelah mengetahui bahwa yang mengambil kesuciannya bukanlah suaminya, melainkan adik iparnya yang bernama Marcell. Pria yang terkenal playboy dan tidak berguna.

Bagaimana nasib pernikahan Ingrid setelah malam itu? Apakah Bastian akan berlapang dada menerima Ingrid ataukah menceraikan Ingrid yang telah ternoda di malam pertama pernikahan mereka itu?

Yuk, ikuti ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana 17 Oktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11. Semakin Benci

Niat hati ingin menolong Ingrid, tapi Marcell malah ikut terpeleset dan berujung jatuh menimpa Ingrid. Ingrid jatuh dengan posisi terlentang, sedangkan Marcell jatuh dengan posisi tengkurap menindih Ingrid.

Jantung Marcell berdetak kencang menatap Ingrid yang ada di bawah tubuhnya. Kenangan di malam Marcell bercinta dengan Ingrid malam itu membuat tubuh Marcell terasa meremang.

Sedangkan Ingrid yang memejamkan mata saat jatuh tadi mendesis menahan sakit di tubuhnya dan juga kepalanya yang terbentur lantai. Namun Ingrid tiba-tiba menyadari sesuatu, ada hembusan napas hangat yang menerpa wajahnya dan tubuhnya terasa di timpa. Ingrid membuka matanya dan bola matanya langsung membulat melihat wajah Marcell yang sangat dekat dengan wajahnya.

"Bajiingan!" umpat Ingrid penuh amarah. Dengan sekuat tenaga Ingrid mendorong tubuh Marcell hingga Marcell terjatuh di samping Ingrid. Dua orang itupun langsung beranjak duduk.

"Maaf, aku.."

"Plak"

"Plak"

"Plak"

Dengan sekuat tenaga, penuh kebencian dan amarah Ingrid menampar Marcell, hingga Marcell tidak melanjutkan kata-katanya. Tanpa berkata sepatah kata pun Ingrid langsung beranjak bangun dan melangkah pergi.

"Grid, aku minta maaf, aku melakukannya..."

"Cukup!" bentak Ingrid memotong kata-kata Marcell tanpa menoleh, apalagi menghentikan langkah kakinya.

"Grid, Bastian ingin menjual kesucianmu. Malam itu aku..."

"Diam!" bentak Ingrid menghentikan langkah kakinya tanpa membalikkan tubuhnya ataupun menatap Marcell yang ada di belakangnya, "aku tidak ingin lagi mendengar apapun dari mulutmu. Jika kamu punya hati, jangan pernah lagi menunjukkan wajahmu lagi di hadapanku! Jika ada orang yang tidak ingin aku lihat di dunia ini, itu adalah kamu. Kalau ada orang yang paling tidak aku percayai dan paling aku benci di dunia ini, itu adalah kamu. Sampai napas ku berhenti sekali pun, aku tidak akan pernah memaafkan kamu. Aku benci diriku sendiri dan ingin mati setiap kali melihat wajahmu," ucap Ingrid dengan suara berat penuh penekanan dan kebencian, kemudian bergegas meninggalkan tempat itu dengan butiran kristal yang mulai berjatuhan dari kelopak matanya.

Marcell tertunduk mengepalkan kedua tangannya mendengar setiap kata yang keluar dari mulut Ingrid. Tanpa terasa pemuda itu menitikkan air mata. Rasa sakit yang paling mendalam adalah rasa sakit saat melihat orang yang kita cintai membenci kita dan terluka oleh kita. Itulah yang dirasakan oleh Marcell saat ini.

"Aku bagaikan pungguk yang merindukan bulan. Seharusnya aku sadar, kita adalah siang dan malam, air dan api, fajar dan senja yang tidak mungkin dan tidak akan pernah bisa bersama," gumam Marcell tersenyum masam, kemudian kembali ke kamarnya.

Sedangkan Ingrid semakin membenci Marcell yang telah merenggut kesucian yang selama puluhan tahun ini di jaganya dan hanya ingin dipersembahkan untuk orang yang halal bagi dirinya. Wanita mana yang tidak akan bersikap sama seperti Ingrid, jika malam pertama yang diimpikannya hancur. Bahkan pria yang dicintainya melihat dirinya digagahi pria lain.

Bastian masih mau menerima dirinya dan tidak mengungkit apalagi mempermasalahkan kejadian waktu itu adalah berkah terbesar bagi Ingrid. Meskipun malam itu Bastian sempat marah besar, tapi setelahnya Bastian masih bersikap seperti saat mereka bertunangan dulu. Karena itu, Ingrid semakin mencintai Bastian.

Entah bagaimana bencinya Ingrid pada Bastian jika tahu kebenaran tentang Bastian. Karena pada kenyataannya pria yang sangat dicintai dan dipercayainya itu bukan seperti malaikat seperti persepsinya saat ini, tapi seperti iblis yang telah menyusun rencana untuk menghancurkan dirinya.

Mungkin Ingrid akan sangat syok jika mengetahui semua kebenaran tentang Bastian. Tentang Bastian yang tetap menjalin hubungan dengan Melly saat bertunangan dengan Ingrid, bahkan malam ini pun Bastian bercinta dan menginap di apartemen Melly. Dan juga tentang Bastian yang berniat menjual Ingrid untuk membayar hutang-hutangnya pada Alex.

Sedangkan Marcell nampak mengemasi barang-barangnya. Pemuda itu menggendong tas ranselnya keluar dari rumah, lalu melajukan motor sportnya meninggalkan rumah itu. Mengingat semua kata-kata benci dari mulut Ingrid tadi membuat Marcell tidak ingin lagi tinggal di rumah itu.

Sedangkan Ingrid masih menangis di dalam kamarnya. Sulit bagi Ingrid untuk melupakan malam yang paling tidak ingin diingatnya itu.

"Bas, dimana kamu? Aku butuh kamu," gumam Ingrid dalam isak tangisnya.

Sedangkan Bastian, apa yang sedang pria itu lakukan saat ini?

"Bas.."

"Mel.."

"Ughhh.."

"Ahhh..."

Bastian kembali mendapatkan pelepasan setelah kembali menggoyang tubuh Melly di atas ranjang pagi itu.

Inilah yang dilakukan orang yang dianggap malaikat dan suami yang baik serta sempurna di mata Ingrid.

*

Bastian membersihkan diri saat waktu sudah menunjukkan pukul enam pagi. Pria itu keluar dari kamar mandi dan melihat Melly kembali terlelap. Bastian meninggalkan apartemen itu dan kembali ke rumah.

Saat tiba di rumah dan membuka pintu kamarnya, Bastian melihat Ingrid yang sudah berdandan rapi.

"Bas, kamu dari mana? Kenapa semalam nggak pulang?" tanya Ingrid menghampiri Bastian.

"Maaf, aku semalam tertidur di apartemen temanku. Maaf, ya?" ucap Bastian menggenggam jemari tangan Ingrid dengan ekspresi wajah penuh penyesalan.

"Nggak apa-apa. Namanya juga ketiduran," sahut Ingrid yang percaya begitu saja.

"Kamu semalam .. apa mimpi buruk lagi?" tanya Bastian menampilkan ekspresi khawatir.

"Hum," sahut Ingrid tertunduk.

"Maaf, semalam aku nggak ada di samping kamu. Nanti kita pergi ke psikiater, ya? Biar trauma kamu bisa sembuh dan kamu nggak mimpi buruk lagi tiap malam," ujar Bastian begitu perhatian, dalam hati, "terpaksa aku harus membawa dia ke psikiater agar dia tidak menganggu tidurku tiap malam. Dan terpaksa aku harus mengeluarkan uang untuk dia," gerutu Bastian dalam hat yang semalam baru bisa tidur nyenyak di apartemen Melly tanpa harus terbangun karena terganggu dengan teriakan Ingrid tengah malam karena bermimpi buruk.

"Ke..ke psikiater?" tanya Ingrid.

"Iya, Biar kamu tidak bermimpi buruk lagi. Dan ini, ini uang belanja kamu. Maaf, aku tidak bisa memberi kamu lebih banyak dari ini. Aku memang mendapatkan gaji yang cukup besar sebagai CEO, tapi aku menggunakan uangku untuk investasi. Aku harus mempersiapkan masa depan kita dan anak-anak kita kelak. Jadi, kamu bantu aku berhemat, ya!" pinta Bastian dengan lembut seraya mengambil ATM dari dompetnya, lalu memberikan kartu ATM itu pada Ingrid.

"Iya. Kamu jangan khawatir, aku akan berhemat untuk masa depan kita," sahut Ingrid yang merasa bahagia mendengar Bastian memikirkan masa depan mereka.

Tapi, apakah benar Bastian berinvestasi untuk masa depan? Kalau benar, lalu bagaimana dengan hutangnya pada Alex?

*

Bastian membawa Ingrid ke rumah sakit untuk bertemu dengan psikiater. Walaupun terpaksa harus mempersiapkan biaya yang bisa dipastikan besar, tapi Bastian tidak akan terganggu lagi saat tidur. Dan hal ini juga akan membuat citranya sebagai suami yang baik yang mencintai istri akan semakin sempurna.

"Bas, aku harus kembali lagi di sini entah berapa kali lagi. Biayanya pasti sangat mahal," ujar Ingrid tidak enak hati sesaat setelah keluar dari ruangan dokter.

"Sudah, jangan pikirkan itu. Yang penting kamu cepat sembuh," ujar Bastian dengan senyuman yang meneduhkan.

"Bagaimana aku tidak semakin mencintai dia? Bastian sangat pengertian, perhatian dan selalu bersikap lembut padaku," batin Ingrid yang merasa bahagia bersama Bastian, tidak menyadari orang yang paling di cintai dan di anggap paling baik itu adalah iblis yang akan menghancurkan hidupnya.

Sepasang suami istri itu pun akhirnya ke bagian kasir untuk melakukan pembayaran tindakan.

"Biaya berobat untuk Bu Ingrid sudah di cover seperti sebelumnya, jadi tidak perlu membayar lagi,"

Mendengar apa yang dikatakan oleh kasir, tentu saja membuat Bastian merasa senang karena tidak perlu lagi mengeluarkan uang. Sedangkan Ingrid nampak berpikir setelah mendengar apa yang dikatakan oleh kasir itu.

"Aku merasa aneh. Kenapa waktu itu aku di rawat di ruangan VIP dan yang membayar adalah ayah. Dari mana ayah mendapatkan uang sebanyak itu untuk biayai rumah sakit ku?" gumam Ingrid penuh tanda tanya.

*

Bastian melirik Ingrid yang baru saja masuk ke dalam kamar mandi saat ponselnya berdering. Pria itu berjalan ke arah balkon kamarnya setelah melihat siapa yang sedang menghubungi dirinya. Bastian menghela napas panjang sebelum menerima panggilan masuk itu.

"Halo!" sapa Bastian.

"Halo! Bawa dia ke tempat ku malam ini!" perintah Alex dari sambungan telepon.

...🌸❤️🌸...

.

To be continued

1
Galih Pratama Zhaqi
menikhkn anak perempuanmu dg Marcel km tdk akn kcwa pak budi,,
Galih Pratama Zhaqi
jngn menilai orng dr kesingnya saja papa camer ok,
Saroh Betun
si Nindy rai ghedeg😡😡😡
Samsul Hidayati
good utk papa Hugo yg bijaksana memberikan hukuman pada bastian
Samsul Hidayati
Inggrid buka hatimu utk Marcel dia sayang betul sama kamu itu
Mamath Ziad Malik
tahu diri donk nindi mana harga diri sebagai wanita
Asri Fatmawati
Wah si nindy dapat nontonan film dewasa gratis..lumayan nggak perlu kebioskop ya nin😂😂
Muhamad Sukirno
top banget ceritanya,,aku suka aku suka
Yuliarti
good job Marcell..,.. biar nyaho Tah si Nindy teh Mun Marcell teh bogohna KA Ingrid, Ari maneh Nindy sok asa pang gelisana pisan atuh/Smile/
Asri Fatmawati
Bagus grid jgn dikasih celah bibit pelakor nih
Asri Fatmawati
Jangan boleh grid kyk ada cowok laen aja.. kurang kerjaan si Nindy nih
👁️‍🗨️eHa🦄
sambung
👁️‍🗨️eHa🦄
sudah tahu marsell sudah punya isteri masih minta tolong di suruh² jd pacar² bohongan segala.apa g mikir itu bakalan jd masalah dikemudian harinya.
Pa Muhsid
wkwkwk gimana Nindy rasanya nonton acara live, enak an pasti nyesek 🤪🤪🤪
Alif 33
dan Nindy hanya jadi penonton,... diiihhhhh kasian nya.... 🤣🤣🤣🤣, situ waras? masih mau nonton adegan selangor 😆😆😆😆😆😆
Ass Yfa
Marcell juga harus tegas.. tak ada pertemanan antara dua orang pria dan wanita, salah satunya pasti baper
viva vorever
ceritanta bagus pakai banget...salam kenal kakak...baru pertama jumpa dgn karyamu setelah tersesat lama diapp sebelah
Lovely_88
Uda sadar diri loe laki OGEB gt aja baru loe nyadar temen apaan itung2'an belajar loe dr kesalahan ama tu kunti jgn loe lg2 ye kgk teges ma kunti2 calon pelakor2 dedemit rawa belong bisa gw cemplungin loe kelaut dah Cel 😤😤😤
moon
kena deh 😤
tse
wes mudeng urung di... jangan memaksakan perasaan yang bukan untuk mu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!