NovelToon NovelToon
Masa Yang Selalu Terkenang

Masa Yang Selalu Terkenang

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Pelakor / Diam-Diam Cinta / Mengubah Takdir / Keluarga / Romansa
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: lido kyungsoo

Kaluna namanya. Kata anak muda jaman sekarang, "Orang gila mana yang menjajakan dirinya & menjadi simpanan teman seangkatannya sendiri demi menopang biaya kuliah!" IYA, KALUNA SUDAH GILAAA. Si anak miskin yang mempunyai cita-cita tinggi dan menjadi wanita jahat a.k.a simpanan pemuas nafsu sang anak Taipan. Si wanita jahat yang menjadi simpanan dari teman seangkatannya yang telah mempunyai tunangan.

Brian Namanya. Lelaki tampan, mapan, kalangan taipan, dan dari keluarga berpendidikan. Berita buruknya, Kaluna berusaha sekuat tenaga untuk menahan perasaannya selama masa kontrak itu berlaku.

Bagaimanakah kelanjutan kisah mereka?
Kisah ini mampu membawa kalian bak merasakan rollercoaster. Senang, sedih, kecewa, tangis akan kalian rasakan.

Nantikan!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lido kyungsoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Uang Segepok

"Hai, Kaluna! Kita bertemu lagi." sapa Cristine tersenyum menghentikan Kaluna yang akan keluar dari restoran bersama dengan Ayahnya.

Kaluna cukup terkejut dengan pertemuan tak disengaja ini. Namun dirinya mampu menguasai diri dan bersikap biasa saja. Didepannya ada Brian, Cristine, kedua orangtua dan juga dua wanita dewasa yang sepertinya saudara Cristine. Seperti biasa, dirinya tidak akan bertegur sapa dan seolah-oleh orang yang tidak saling kenal dengan lelaki yang kemarin malam layaknya lelaki yang kehilangan mainan.

"Oh, hai, Cristine. Iya, nih, ketemu lagi." Jawabnya sembari membalas senyuman Cristine. "Udah mau pulang? Atau baru mau makan?" Balasnya basa-basi.

Seperti biasa, wanita cantik yang sialnya dibodohi oleh kekasihnya itu selalu bersikap baik kepada semua orang. Dirinya dan juga Cristine sedikit bertegur sapa sebelum keluarga Cristine keluar terlebih dahulu.

Kaluna menunggu Cristine dan rombongan tidak lagi terlihat, lalu setelahnya dirinya pun berjalan keluar dari restoran.

Saat sudah diluar restoran, sudah tidak ada lagi rombongan keluarga Cristine dan hal itu membuatnya sedikit merasa lega.

Kaluna melirik Ayahnya yang sedari tadi tidak lagi berbicara. Namun yang Kaluna dapati malah wajah memerah Ayahnya. Kaluna mengerutkan keningnya mendapati perubahan raut wajah Ayahnya malam itu. Ayahnya kenapa? Pikirnya.

Ayahnya berjalan lebih dulu dengan cepat menuju motornya yang terparkir di parkiran motor. Kaluna membuang nafas panjang mendapati perubahan sikap Ayahnya. Mana sikap manis tadi? Kenapa dalam sekejab berubah sembilan puluh derajat.

Saat akan memasangkan helm, Ayahnya berbicara didepannya, "Kita harus bicara setelah sampai rumah, Kaluna!" Katanya dan tidak ada lagi pembicaraan di atas motor malam itu. Ayahnya kembali bersikap dingin dan tak tersentuh.

Butuh waktu kurang lebih dua puluh menit untuk mereka sampai di depan rumah. Kaluna turun membuka pagar dan motor Ayahnya pun memasuki pekarangan dan memarkirkannya dengan kasar. Sangat terburu-buru ingin memasuki rumah.

Saat Kaluna berhasil membuka pintu rumah, Ayahnya masuk dan duduk disofa dengan raut wajah yang menahan emosi.

Kaluna sungguh tidak mengerti apa yang membuat Ayahnya seperti itu. Kaluna ikut duduk di sofa panjang persis depan Ayahnya.

"Ayah mau ngomong apa?" sepertinya sangat penting, monolognya.

Ayahnya tak langsung menjawab namun dapat dirinya lihat rahang Ayahnya mengetat dan buku-buku jarinya terkepal.

"Kamu sama Brian itu apa?" Kaluna mengerutkan keningnya mendapat pertanyaan itu. Dirinya dan Brian itu adalah teman...teman tidur maksudnya. Namun hal itu tak mungkin ia utarakan kepada Ayahnya. Se-tidak perdulinya dirinya dan secuek-cueknya pada Ayahnya, Kaluna masih sayang nyawa untuk tidak mengatakan itu didepan Ayahnya.

"Memangnya kenapa dengan Brian?" Tanyanya balik. Kenapa juga Ayahnya bertanya tentang Brian. Jangan sampai Ayahnya mengira dirinya dan juga Brian memiliki hubungan setelah malam itu untuk pertama kalinya Ayahnya bertemu dengan lelaki itu.

"Kalau Ayah tanya, jangan balik tanya, Kaluna!" kata Ayahnya tegas menatap Kaluna meminta penjelasan.

Kaluna membuang nafas panjang, "Bukan siapa-siapa, Yah. Kami hanya teman kampus." memang benar kan yang Kaluna katakan! Brian bukan siapa-siapa di hidupnya. Mereka hanya kebetulan bertemu dan saling membutuhkan. "Kalau Ayah tanya kenapa malam itu ada Brian, itu karena Brian kebetulan nganter aku dan...."

"Jangan bohong, Kaluna!" Potong Ayahnya dengan muka merahnya menahan amarah. Rahang yang mengeras dan urat leher yang tercetak membuktikan kemarahan Ayahnya.

"Brian itu pacar Cristine, Yah. Cewek yang kita temui tadi di restoran, itu pacar Brian. Kaluna hanya teman biasa." Jawabnya yang berharap Ayahnya mengerti dan tidak memperpanjang pertanyaan tentang Brian.

"Teman biasa mana yang mau memberi uang secara cuma-cuma sama Ayah, KALUNA! JAWAB!"

Tunggu! Jadi...yang kata Ayahnya uang halal dan segepok itu tadi dari Brian?!

Kaluna mengerti sekarang.

"Jadi uang yang Ayah perlihatkan ke Kaluna tadi itu uang dari Brian?!" tuntutnya meminta penjelasan. Tanpa sadar tangannya terkepal mendengar pernyataan Ayahnya.

"Kenapa Ayah terima uang dari Brian? atau Ayah yang minta uang sama, Brian? Jawab, Yah?!" Tuntutnya marah mengetahui kebenarannya. Pantas saja Ayahnya sangat bahagia tadi, ternyata sudah diberi uang segepok dari Brian. Apa lagi yang lelaki itu mau dengan melakukan ini. Tapi kapan Ayahnya bertemu dengan Brian? Tanyanya.

"Ayah nggak minta, Kaluna. Brian sendiri yang kasih Ayah secara cuma-cuma. Tidak mungkin kalian tidak ada apa-apa, sedangkan Brian beri Ayah uang tanpa Ayah minta."

Kaluna memijit pelipisnya mendengar jawaban Ayahnya. Apa lagi yang lelaki itu rencanakan dengan memberikan uang sebanyak itu pada Ayahnya.

"Harus berapa kali Una bilang, dia itu bukan siapa-siapanya Una, Yah. Brian itu tunangan Cristine. Lagian mana mau Brian sama anak miskin kayak aku. Jadi, sebelum Ayah berharap banyak, mending Una kasih tahu dari sekarang. orang kaya cocoknya sama orang kaya, Yah. Mana mau mereka milih menantu yang tidak jelas asal usulnya dan miskin kayak aku. Hidup itu harus realistis, Yah." Ayahnya terdiam mendengarkan segala ucapan anaknya. Ayahnya tampak menundukkan kepala mencerna ucapan anaknya.

Kaluna menarik nafas panjang dan menengadahkan tangan kanannya ke depan Ayahnya. "Siniin uangnya, Yah!"

"Uang apa?"

Kaluna sungguh dibuat pusing oleh Ayahnya. "Uang yang dari Brian, Yah! Sini uangnya, Una mau kembaliin sama Brian."

"Uang ini sudah jadi milik, Ayah." Tolak Ayahnya.

"Yah..." Kaluna sungguh capek dengan semua ini. Tidak ada yang namanya gratis di dunia ini, Yah. Kaluna rasanya ingin menangis mengetahui semua ini. Dirinya fikir untuk yang pertama kalinya Ayahnya benar-benar mendapatkan uang dari hasil yang halal. Ternyata hasil sogokan atau apalah itu dari Brian. Menerima uang lagi dan lagi dari Brian sama saja dengan tak ada celah untuknya bisa keluar dari lingkaran hitam ini.

"Kali ini aja Kaluna mohon...biarkan Kaluna ngembaliin uang Brian."

Hening. Ayahnya memandangnya dengan tatapan yang tak mampu dirinya baca. Tak lama kemudian, Ayahnya mengeluarkan sisa uang yang tadi mereka belanjakan dan segera Kaluna ambil.

"Ayah harus ingat, ini pertama dan terkahir kalinya Ayah nerima uang dari Brian. Dan yang harus Ayah ingat juga, Una bukan pacarnya Brian."

Setelah mengatakan itu, Kaluna berjalan memasuki kamarnya. Namun Ayahnya masih setia berdiri di sana sambil memandang ubin yang tak ada menarik-menariknya.

Jadi apa maksud Brian yang memberikannya uang sebanyak itu dan juga tidak mengelak sewaktu dirinya membahas mengenai hubungan anaknya dan juga Brian, pikirnya. Malah anak itu tersenyum seakan membenarkan apa yang dirinya katakan dan tiba-tiba saja memberikannya uang.

Harus dirinya perjelas nanti saat bertemu, pikirnya.

🥀🥀🥀🥀🥀

Happy reading ❤️

Salam story from By_me

1
Fia
bagus tapi banyak typo nya
Sri Maya Sari
bahasanya santai tapi tidak lebay. cukup menguras emosi dan bikin penasaran. . lanjut thor
Ahmad Abid
lanjut thor...
Ahmad Abid
bagus ceritanya thor... ga lebay .. /Angry//Drool/
Ahmad Abid
Buruk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!