KULTIVATOR DI DUNIA BARU

"Mulai hari ini, aku akan memulai latihan sesungguhnya kepadamu," ucap Lin Chen kepada Leon dengan rasa tersenyum puas karena kemarin melihat Leon bertarung bersama monster beruang.

"Guru..." Leon tunduk dan bersujud di hadapan Lin Chen sentak begitu keras menghantam kepalanya ke tanah.

Lin Chen melihat Leon merasa aneh, entah apa yang akan dilakukan Leon bersujud di hadapannya hingga menghantam tanah.

"Terima kasih guru telah melatih murid ini dengan keras!" Leon sangat berterima kasih kepada Lin Chen karena dengan latihan yang dilakukannya selama ini mampu bersaing dengan monster beruang raksasa yang levelnya setara naga biasa, itu pun hanya fisik biasa tanpa energi aura atau kekuatan peningkatan sekalipun.

Lin Chen melihat itu giginya sangat begitu sangat menggigil ingin memukulnya, rasanya begitu memalukan jika seseorang sangat terlalu mendewakannya apalagi muridnya sendiri.

"Berdirilah atau aku akan memukulmu!" Ucap Lin Chen yang tangannya mengepal dan mengeluarkan sebuah energi qi yang membuat Leon merinding melihatnya.

"Baik guru!" Sontak Leon sangat ketakutan langsung berdiri karena mengingat Lin Chen yang ketika merasa kesal, pasti akan memukulnya.

Melihat Leon berdiri, Lin Chen langsung mengarahkan tangannya yang seperti sebuah tusukan 2 jari. Lin Chen menusuk titik titik di seluruh tubuh Leon dengan sangat cepat.

Leon awalnya merasa kesakitan karena Lin Chen menusuk titik titik tertentu di seluruh tubuhnya mulai dari kepala hingga kaki.

Setelah Lin Chen menusuk titik tersebut, seluruh rasa lelah yang dirasakan oleh Leon menjadi hilang, kini tubuhnya merasa lebih ringan dan nyaman daripada sebelumnya. Entah titik apa yang di tekan oleh Lin Chen, rasanya itu adalah titik yang menghambat tubuhnya dan menjadi beban selama ini.

"Waah tubuhku terasa ringan guru, apa yang anda lakukan dengan menusuk titik titik dalam tubuhku?" Leon merasa seperti hidup kembali karena titik yang tersumbat didalam tubuhnya sekarang terbuka.

"Itu adalah titik titik meridian yang ada di dalam tubuhmu, aku menekan semua itu agar seluruh tubuhmu dapat merasakan sebuah energi alam dan menyerapnya ke dalam tubuhmu," ucap Lin Chen menjelaskan.

Leon terasa kebingungan mendengar perkataan dari Lin Chen, itu adalah kata kata asing yang tidak pernah dia dengar sebelumnya.

"Sekarang setelah membuka meridianmu, aku akan membantumu membuka dantian dalam tubuhmu," ucap Lin Chen kemudian menyuruh Leon untuk duduk dengan posisi kultivasi.

"Aku masih mengingat jelas bagaimana teknik kultivasi dewa cahaya, dulu kekuatannya mampu membasmi kejahatan dan para iblis," Lin Chen kemudian mengingat ada sosok dewa di alam kultivator diberi julukan dewa cahaya karena kekuatan tekniknya sangat besar bahkan menjadi tokoh utama dalam membasmi para iblis.

Didalam ingatan Lin Chen terlintas ingatan tentang dewa cahaya alam kultivator menantangnya bertarung dan bertaruh siapa yang terkuat di alam kultivator.

"Hei kau, aku sangat iri melihatmu diberi julukan sebagai dewa terkuat di alam dewa, aku merasa bahwa julukan itu tidak pantas diberi kepada kamu yang sangat sombong!" Ucap dewa cahaya kepada Lin Chen begitu kesal melihat Lin Chen yang tidak menggambarkan sosok kultivator kebenaran yang sembrono dan tidak tau malu apalagi sombong.

"Ha? Kamu mau melawanku? Nak apakah kamu tidak tau aku siapa?" Lin Chen sebenarnya terkenal di seluruh alam kultivator, tapi Dewa Cahaya bersikeras bahwa itu adalah kebohongan publik dan memberikan kebohongan kepada semua orang, untuk membuktikan perkataan orang orang, dewa cahaya ingin menantang dan memperjuangan harga diri untuk melihat apakah Lin Chen benar benar sosok terkuat atau hanya omongan belaka.

"Aku tidak peduli kau siapa, aku bahkan belum pernah melihatmu bertarung, aku yang akan membungkam mulut sombongmu itu!" Ucap dewa cahaya kemudian tanpa basa basi lagi melesat meluncurkan serangan ke arah Lin Chen.

Tak lama setelah itu, pertarungan pun telah selesai, terlihat wajah dewa cahaya penuh memar dan berlutut di hadapa Lin Chen.

"Hahaha, jadi siapa yang terkuat?!" Ucap Lin Chen merasa begitu senang mempermainkan dewa cahay di depannya.

"Kakak, kakak yang terkuat.." ucap Dewa cahaya tidak semangat dan wajahnya murung.

"Hei, lebih semangat! Siapa yang terkuat?!" Tanya Lin Chen mengepalkan tangannya seperti ingin menghantam lagi wajah dewa cahaya.

"Kakak! Hehe kakak luar biasa, kakak yang terbaik!! Kakak yang terkuat!" Ucap dewa cahaya ketakutan dan merinding melihat Lin Chen yang kesal.

"Nah, begitu seharusnya kau sadar diri lebih awal," ucap Lin Chen kemudian membalikkan badannya berniat untuk pergi.

Namun disaat Lin Chen hendak untuk pergi, tiba tiba ditahan oleh Dewa cahaya..

"Tunggu kakak!"

"Hm?"

Lin Chen kemudian kembali dan melihat dewa cahaya, entah apa yang ingin dilakukan lagi oleh anak itu.

"Tolong terima ini kakak!" Dewa cahaya mengeluarkan sebuah buku yang terlihat seperti buku paling penting dan menyerahkannya ke Lin Chen.

"Buku apa ini?" Lin Chen mengerutkan keningnya merasa bahwa buku tersebut terlihat bukan buku biasa.

"Itu adalah teknik kultivasi dewa cahaya yang turun temurun dari dari generasi generasi diturunkan," ucap Dewa cahaya menjelaskan bahwa buku itu merupakan buku rahasia klan milik dewa cahaya.

Lin Chen merasa ini begitu konyol, untuk apa Lin Chen menyimpan buku konyol dan sampah seperti itu baginya?

"Apa hubungannya denganku buku ini?!"

"Itu sebagai permintaan maafku kepada kakak, entah akan berguna di masa depan nanti, kumohon kakak menerima ketulusan ku," ucap dewa cahaya berharap agar Lin Chen menerima buku kultivasinya.

"Huff, aku tidak mengerti dengan pikiranmu, tapi untung saja kamu sadar diri, aku akan menerimanya," ucap Lin Chen langsung mengambil buku tersebut kemudian pergi meninggalkan dewa cahaya.

"Hati hati kakak, semoga keberuntungan dan kesempatan selalu menyertai jalanmu," ucap dewa cahaya bersyukur karena bertemu Lin Chen, banyak pelajaran yang dia terima dari serangan yang diberikan oleh Lin Chen. Dewa cahaya merasa bahwa masih ada teknik yang salah dan Lin Chen membantunya mengatasi kesalahan itu, sungguh kultivator terhebat sesuai dengan julukannya.

Lin Chen pun melesat terbang meninggalkan dewa cahaya.

Kembali ke saat ini, Leon diberikan sebuah buku yang Lin Chen tulis dimana itu merupakan teknik kultivasi dewa cahaya yang disempurnakan oleh Lin Chen agar dapat dengan mudah dikuasai dan dengan kekuatan luar biasa.

Seperti biasa, Lin Chen membantu menyalurkan energinya ke arah Leon agar dapat merasakan energi alam dan menyerapnya masuk ke dalam tubuhnya.

"Ingat, aku akan membunuhmu jika kau melakukan kesalahan pun!" Ucap Lin Chen mengancam Leon, sebenarnya Lin Chen memang memiliki tempramen yang semborono tapi peduli yang begitu besar. Lin Chen terbilang orang yang bijak tapi dengan caranya sendiri. Seperti itulah karakter Lin Chen yang membuat Leon mengerti dan paham bahwa Lin Chen hanya ingin menunjukkan kepeduliannya dan marah atau kesal itu agar Leon disiplin dan bertambah kuat