NovelToon NovelToon
Kesayangan Tuan Saga

Kesayangan Tuan Saga

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Komedi / CEO / Romansa
Popularitas:12.5M
Nilai: 5
Nama Author: LaSheira

TMTM Musim Spesial dimulai 💖

Novel ini akan bercerita tentang keseharian hidup Tuan Saga dan orang-orang yang ia sayangi.


selamat membaca ^_^

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaSheira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KTS 25. Han Salah Mengambil Keputusan

Di dalam kamar utama

Setelah kegaduhan yang terjadi setelah Daniah sampai, semua bisa bernafas lega, karena kondisi ibu dan bayinya baik-baik saja. Para dokter dan perawat sudah meninggalkan kamar. Kamar jadi terasa lengang.

Tuan Saga yang sedang memeluk istrinya dengan erat. Suaranya ikut serak karena menenangkan Daniah. Airmata belum menyisa dari pelupuk mata istrinya.

Hati Saga berdenyut beberapa kali saat melihat Daniah menangis, saat gadis itu menuturkan ketakutannya pada dokter. Laki-laki itu merasa bersalah dan tidak berdaya. Dia merasa menjadi suami yang tidak berguna karena tidak bisa melakukan apa pun saat istrinya melewati saat-saat menakutkan itu.

"Ia, ia aku janji." Suara tegas Saga menjawab rengekan Daniah.

"Benar lho sayang, janji ya, jangan memarahi Jen, Sofi dan juga Aran. Hiks. Hiks." Daniah lagi-lagi memastikan situasi. Dia yang belum bertemu tiga gadis itu. Tentu saja was-was apa situasi dan kondisi mereka baik-baik saja.

Bukan dirimu sendiri yang kau khawatirkan, seperti biasa kau selalu mencemaskan orang lain.

Saga sudah tidak asing dengan sifat Daniah yang satu ini. Daniah yang begitu perduli pada keluarganya, juga adalah alasan gadis itu ada dalam pelukannya sekarang. Dan saat ini ditengah ketakutanmu, yang kau pikirkan tetap orang lain. Pelukan erat sambil mengusap bahu Daniah dilakukan Saga berulang kali.

"Sayang benar ya jangan marah." Daniah bicara lagi. Ikut memeluk Saga. Dia lega, airmatanya meluluhkan hati suaminya dan meredakan kemarahan.

Aku rela menangis seharian asal kau tidak memarahi mereka. Hiks, aku yang salah. Kalau aku tidak mau makan es cream itu, Aku pasti tidak berpisah dari Aran. Poin ini juga yang membuat Daniah merasa bersalah, terutama pada Aran. Aaaaaa, kalau tahu akan ada kericuhan begitu, aku pasti mendekap Aran! Maaf Aran. Selama beberapa waktu rasanya Daniah tidak akan menyentuh es cream.

"Sayang."

"Ia, berapa kali lagi kau mau bertanya!" Bicara dengan intonasi yang agak meninggi karena mulai bosan ditanya berulang. "Aku tidak akan marah pada mereka!"

"Hiks, jangan berteriak padaku! Hiks." Daniah berurai airmata lagi, tanpa sadar, emosinya yang belum stabil membuatnya menangis lagi, membuat Saga terserang panik. Celingukan mencari orang untuk membantu. Kamar yang sepi yang tertangkap pandangannya.

Akhirnya dia berusaha sendiri, melakukan apa yang ia bisa untuk menenangkan istrinya.

"Maaf Niah, ia maafkan aku. Aku tidak berteriak padamu. Maaf, kalau suaraku agak sedikit meninggi. Tenanglah Niah, nanti kau kontraksi lagi." Memastikan perut Daniah tidak mengeras dan kencang seperti yang dokter jelaskan tadi. Menciumi airmata yang membasahi pipi Daniah. Pipi kanan dan juga kiri. "Tenanglah, aku tidak akan menghukum Jen dan Sofi atau gadis itu. Tenanglah Niah, nanti perutmu sakit lagi." Seperti kalau dia menciumi wajah Daniah semua kegelisahan gadis itu pergi. Dia melakukannya dengan serius dan sungguh-sungguh. Saga memeluk istrinya dan meminta maaf lagi. Beberapa kali ia lakukan sampai Daniah tersenyum.

Perkataan Harun dan airmata Daniah memang meredam kemarahannya pada adik-adiknya.

Karena cemas dan khawatir kau akan marah, Daniah bahkan tidak berani bilang sakit, dan dia menahannya. Jadi tenangkan lah dirimu. Istrimu ketakutan Saga. Kata-kata Harun seperti air yang langsung memadamkan bara di hati Saga.

Saga menciumi wajah dan pipi Daniah, mengusap-usap wajah, kepala menenangkan, minta maaf lagi. Menciumi lagi, memeluk lagi, memastikan istrinya tenang dan tidak diserang kekhawatiran.

Daniah berdehem pelan. Diantara kepanikannya tingkah Tuan Saga menggelitik hatinya. Dia ingin tertawa, tapi tidak benar-benar tertawa. Hanya tersenyum geli. Ah, semua yang dilakukan Tuan Saga memang terkadang sangat berlebihan sampai membuatnya pusing kepala. Namun, entah karena terbiasa atau apa, dia menikmati semua hal yang dilakukan Saga padanya barusan. Hingga hatinya berdegup, dan bahagia merasa dicintai suaminya.

Daniah menerima kelebaian Tuan Saga menunjukkan cinta dengan penuh syukur sekarang. Kalau dia wanita itu, bukan wanita lain. Karena dia wanita kesayangan Tuan Saga.

"Sayang sekarang aku sudah tidak apa-apa. Kau bisa melepaskan aku." Saga mengendurkan pelukannya, menciumi wajah istrinya lagi. Daniah tergelak, lalu membalas ciuman Saga di bibirnya.

Dan mereka berciuman cukup lama.

"Terimakasih Niah, kau bertahan dengan kuat, kau ibu yang hebat. Kau menjaga anak kita dengan baik."

Lagi-lagi berakhir dengan ciuman hangat, meleburkan rasa takut Daniah dan kemarahan Tuan Saga. Mereka berhenti saat mendengar ketukan pintu. Daniah tergagap dan mendorong Saga sambil tertawa. Suara Pak Mun meminta izin masuk.

Saga bangun mengusap kepala Daniah lalu beranjak dari tempat tidur. Gadis itu menyentuh bibir dan kepalanya yang hangat menyisa cinta dan sentuhan Tuan Saga.

Pak Mun membawa makan malam untuk tuan dan nonanya. Hidangan lengkap seperti biasa. Dia mendorong meja beroda itu ke tepi tempat tidur Saga meraih menu makan malam milik Daniah.

"Sayang, kau juga makan." Daniah melihat piring Saga yang malah tidak disentuh laki-laki itu.

"Setelah kau makan aku juga akan makan, sekarang buka mulutmu."

Sesuap demi sesuap Saga melakukannya dengan perlahan. Mengusap kepala Daniah saat gadis itu menelan dengan cepat. Dia juga ikut makan, Pak Mun memindahkan piring miliknya ke atas tempat tidur supaya mudah dia jangkau, dengan sendok yang sama yang dia pakai untuk menyuapi Daniah dia ikut makan.

Pak Mun terlihat senang dan bersyukur, karena tuan dan nonanya makan dengan lahap.

Suap-suapan juga terjadi, Saga menyuapi istrinya, begitu sebaliknya. Daniah menyuapi suaminya. Masih dengan satu sendok yang sama.

Semua berjalan dengan baik pikir Daniah. Suaminya bisa dia tenangkan. Bayi dalam kandungannya baik-baik saja. Jen, Sofi dan Aran juga selamat, ah semuanya berjalan dengan baik membuat Daniah lega.

Setelah selesai makan, Pak Mun menundukkan kepala dan keluar dari ruangan. Laki-laki itu pergi menemui Sekretaris Han.

Aran sudah dipecat, dia bahkan tidak berani menyampaikan pada Nona Daniah. Karena tahu nonanya pasti akan terkejut dan sedih. Dia akan menyerahkan tanggung jawab itu pada Han. Pak Mun melangkah menuju ruangan di mana Han mengintai kepergian gadis itu dalam keheningan malam.

Pak Mun terlihat prihatin dengan kompleknya masalah hubungan Sekretaris Han dengan wanita yang ia sukai. Dia akan sedikit memberi nasehat pada Han. Sedikit saja, karena laki-laki itu tidak suka dicampuri masalah pribadinya.

...***...

Sekretaris Han masuk ke dalam kamar utama setelah mendapat izin. Setelah dia memastikan Aran selamat sampai di rumahnya dia baru menemui Tuan Saga. Inilah hal terakhir yang bisa ia lakukan untuk melindungi Aran dari kemarahan Tuan Saga.

Tapi, setelah masuk dia mendengar cerita Nona Daniah yang diluar prediksinya. Han tidak menemukan kemarahan Tuan Saga pada Aran, yang ada dia kesal karena pemecatan Aran membuat Nona Daniah menjadi gelisah dan khawatir lagi.

Sekretaris Han keluar dari kamar dengan pikiran limbung. Dia berpegangan di tangga sebelum turun. Tidak menjawab saat Pak Mun bertanya.

Sialan! Kenapa aku bisa salah mengambil keputusan begini.

Dia sudah ada di dalam mobil. Menderulah mobil memecah keremangan lampu taman. Mobil berdecit di jalan menuju gerbang utama. Sialan! dia memaki lagi sambil memukul kemudi.

Menatap taman yang sepi, hanya ada dedaunan yang tertiup angin. Dia mendesah, membayangkan wajah Aran yang menoleh beberapa kali sebelum masuk ke dalam mobil.

Kalau tahu Tuan Saga tidak akan marah, aku pasti tidak akan memecatmu. Aku tidak perlu melihat kesedihan dimatamu itu untuk kedua

kalinya.

Han meraih hp di sakunya. Dia menelepon seseorang.

"Kak, aku lapar." Bergumam mendengarkan seseorang di sebrang telepon. "Hemm, aku ke sana sekarang. Dari rumah tuan muda."

Mobil melaju dengan cepat, memecah keramaian jalanan. Menuju tempat yang selalu Han datangi untuk makan malam.

Malam semakin malam, saat akan sampai belokan yang mengarah ke restoran Brian. Mobil yang dikendarai Han memperlambat jalan. Lalu berdecit, berhenti di depan pedagang buah mangga. Mereka terlihat seperti sepasang suami istri. Ada yang tidur di dekat boks buah berselimut kain seadanya.

Han menurunkan sedikit kaca mobilnya. Pedagang laki-laki sudah terlihat sumringah, mendekat ke mobil. Dagangannya baru laku lima kilo seharian ini. Musim buah mangga memang belum ramai, jadi harganya memang masih terbilang cukup tinggi. Mungkin itu alasannya dagangannya tidak seramai kalau musim mangga besar, harga mangga yang murah kalau dimusim buah mangga berlimpah.

"Mau berapa kilo Tuan?" Dia mengintip di sela kaca.

"Masukan semua ke dalam bagasi." Suara dingin dari dalam mobil sejujurnya membuatnya menciut. Pedagang itu terkejut, dia menoleh pada istrinya.

"Semua Dek, Tuan ini mau beli semua mangga kita katanya." Istrinya juga terlihat kaget dan tidak percaya, bahkan mereka berfikir apa orang yang ada di dalam mobil penipu yang mau membawa lari mangga ya setelah mangga itu di pindah kebagasi.

Mereka terlihat ragu-ragu tapi tidak berani bertanya.

"Masukan semua tidak perlu kau timbang." Han menyodorkan amplop di atas kaca mobilnya yang sedikit terbuka. Pedagang laki-laki dengan tangan agak ragu meraih amplop. Tangannya gemetar saat memegang amplop tebal itu. Dia buka isinya benar uang. "Cepat pindahkan, aku lapar."

"Ba, baik Tuan."

Suami istri itu bergotongan mengangkat boks, bolak balik memasukan buah dalam plastik.

"Pak!" Suara dari dalam mobil.

Pedagang itu lari mendekat dari dagangannya saat dipanggil.

"Ia Tuan."

"Sudah cukup." Han menutup bagasi mobilnya. Masih ada buah mangga di meja pedagang.

"Tapi masih ada banyak Tuan." Menunjuk mejanya, istrinya juga sedang membungkus.

"Bawa pulang dan nikmati bersama keluargamu. Pulanglah, sudah malam."

"Terimakasih Tuan, terimakasih, apa Anda malaikat? Semoga Tuhan membalas kebaikan Anda berkali lipat." Laki-laki itu menunduk berterimakasih berkali-kali.

Han menutup kaca mobil. Mengamini doa pedagang itu dalam hati. Dari kaca spion dia bisa melihat sepasang suami istri itu berpelukan, lalu sujud diatas alas duduk kumal mereka. Menengadah ke langit ya maha luas.

Han bergumam sambil mengetuk kemudi melajukan mobilnya.

"Aku lapar."

Setiap manusia memang selalu punya masalahnya sendiri, dan Tuhan selalu punya caranya membuat manusia kuat dan tersenyum. Terkadang dengan cara tidak terduga.

Han yang sedang bingung dan galau karena sudah memecat Aran, sedang diambang batas kegalauannya. Dia sedikit tersenyum saat melihat pasangan suami istri yang hidup dalam keterbatasan tapi terlihat saling mencintai dan menguatkan.

Suami istri pedagang buah, yang tadi siang bersedekah satu bungkus nasi rames pada gelandangan, menangis memegang amplop uang yang mereka dapatkan malam itu, dari orang asing yang bahkan wajahnya tidak mereka kenali. Tuhan membalas nasi rames mereka dengan cara yang luar biasa.

Brian dan para karyawannya sampai bingung buah mangga itu akan di apakan. Akhirnya mereka bungkus untuk dibagikan pada para tetangga dan saudara di rumah.

Bersambung

Hai... hai.. tolong di baca ya 🍓

LAS dan KTS itu udah kayak satu jiwa 🤭 jadi yang belum baca LAS aku saranin baca ya, karena yang sudah aku ceritakan di LAS nggak akan aku ulang di sini.

🍓Adegan Jen dan Sofi mendapat hukuman.

🍓Kekacauan saat Daniah baru kembali dan menangis pada dokter kandungan.

🍓Kesalahan Han menggambil keputusan.

🍓Pemecatan Aran dan perginya dia dari rumah utama

Semua ada di Novel Lihat Aku Seorang (LAS) 🥰

Episode selanjutnya

Lihat Han galau sambil olahraga di ruang olahraganya yang dindingnya kaca semua🤭

1
syifah munfaidah
frans ayahnya Rionaldo ya? yg pamannya cemberut trus bisa jd karena tidak bisa mendapatkan cintanya.. 😁
Cut Ainun
cerita yg selalu di tunggu2 /Angry//Angry//Angry/
l love you thor... masih ingat sma kami pembaca mu...
Normahasrul
Mana sanggup tuan saga marah sama pawangnya😂😂
Rumihartini
aaaaaa kakak/Drool//Drool//Drool/
Ajusani Dei Yanti
novel yg selalu di tungu up nya oleh para reader 🥰🥰🥰 semangat berkarya kak Lasheira sukses selalu buat kamu Authorrr kuh 🤩🤩🤩😍
Normahasrul
Setelah ini tuan putri Erina yg akan jdi rebutan😂😂
Muhammad Afdal
quick count
Muhammad Afdal
Aku tidak bisa kasih info kesehatan perawatan kuku yang tidak bisa di dunia ini tidak bisah yang tidak bisa sembuh dari kanker yang mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan apa gak apa itu lu kalau mau bewan
Endah Setyati
Jodohnya Erin,,,dr masih bocil rebutan sama calon Ade iparnya sendiri😁😁😁😁😁
Gusti Ayu
yang raksa menikah apa sudah ada dibab yang lalu² ya,,,,aku kok gak tahu raksa sudah menikah.apa gara² lama sudah baca babnya sampai lupa...🤔🤔🤔
Ajusani Dei Yanti
makasih up nya kak Lasheira sehat selalu Authorrr kuh semangat berkarya sukses selalu buat kamu Authorrr kuh 🥰🥰🥰
pengayom
ada yang mau main2
pengayom
kok kakak frans dan putra daniah namanya jadi misterius begini sih thor
pengayom
setiap buka NT cuma nunggu up thor habis baca kabur lagi
Bymorningdew
HAHAHAHA , hanya daniah yang berani melakukannya 🤭. Kalo yang lain , udah disuruh pindah ke Antartika 😂
Yanti Almu'tasim
nunggunya seabad,bacanya semenit, next
MeTha Pratiwi
kenapa ya ga pernah bosen dan ga pernah lupa alur y
Toelfit Fitri
entah ya ...novel ini yg bisa bikin baper aku selalu
Wati_esha
😜😜😜😜😜😜😜😜😜😜😜😜😜
Wati_esha
🙃☺☺☺☺☺☺☺☺☺🤔☺☺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!