NovelToon NovelToon
Ketabahan Adikku

Ketabahan Adikku

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen Angst
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Amie.H

Menjadi anak terakhir kata orang adalah hal sangat menguntung kan, sebab akan dimanja dan mendapatkan full kasih sayang dari orangtua dan kakak-kakaknya.
tapi tidak bagi adikku, meski lahir dari sebagai anak terakhir dari empat bersaudara dia justru banyak menyimpan keinginan bahkan tak jarang mendapatkannya dengan berkerja keras tanpa sepengetahuan orangtua kami.


bagaimana ceritanya, mari ikuti dan pantau terus ceritanya☺️😇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amie.H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16.

Beberapa bulan kemudian. Besok adalah hari dimana aku melakukan lamaran dengan mas billy, dengan hati yang sangat tak menentu pada sore itu aku keluar bersama adik dan juga sepupuku, rizki.

"ky, kenapa ya semakin kesini kayanya gue semakin ragu buat lanjutin lamaran ini" kataku pada rizky.

"loh kenapa mbak? Ah itu mah cuma godaan aja mbak, kata nya kalau orang mau nikah itu godaannya banyak. Ya contohnya kaya gue gini dulu, walaupun nikah karna kecelakaan kan ya ada aja masalahnya mbak" kata rizky padaku.

"entah lah, gue juga gak ngerti sama perasaan gua sendiri kaya gimana. Yang jelas sekarang ada keraguan di hati gua" kata ku lagi.

"udah ah jangan kaya gitu mbak, gak baik ah calon pengantin mikirin kaya gitu. Mendingan lu fokus aja buat acara besok, kalau emang ada sesuatu yang gak bereskan allah pasti nunjukin kok nanti mbak" kata rizky.

"iyaa sih lo bener juga ki, kayanya mendingan gue fokus buat besok dulu ya" kataku pada akhirnya.

"yaiyalah, lagian ngapain mikirin yang nanti-nanti mbak. Yang tau kedepannya nanti kan cuma allah mbak, kita cuma bisa berusaha sebaik mungkin biar apa yang kita takutkan gak terjadi. Udah makan tuh bakso merconnya, nanti dingin gak enak tau" kata rizky.

Aku pun memakan bakso mercon pesananku ketika ketempat ini, jika ditanya dimana nayla. Dia sedang membeli makanan yang dia inginkan, sementara kami menunggu di kedai bakso mercon ini.

"huh macet banget tau mbak, ada kecelakaan di jembatan sebelah sana itu" kata nayla yang baru saja sampai di kedai ini.

"emang kamu beli apa sih? Kecelakaan apa juga?" tanya ku pada nayla.

"ini beli cornd*g sama sempol ayam mbak, di ujung sana. Itu kan yang paling enak, makanya aku beli kesana eh liat kecelakaan itu deh" kata nayla.

"jangan jauh-jauh loh dek, kamu kan belum begitu lancar bawa motor" kataku pada nayla.

"apaan, udah lancar dia mbak. Orang udah sampai mana mana kok mainnya pake motor bapak" kata rizky.

"emang iya dek?" tanyaku pada nayla yang hanya bisa nyengir memperlihatkan deretan gigi nya.

"iyaa tapi gak jauh-jauh kok mbak, cuma deket-deket rumah doang sampe kesekolah terus kekelurahan. Itu doang, kalau jauh ya gak berani mbak" kata nayla.

"lah itu tapi lu berani bawa sendiri disini sampe keujung" kata rizki.

"yee mbak iki jangan jadi kompor dong, jalanan ini kan cuma lurus doang mbak. Lagian gak ada kendaraan lain selain motor di sini, makanya aku berani" kata nayla pada rizky.

"yaudah, tapi lain kali kamu jangan jauh-jauh ya kalau mau kemana-mana itu bilang dulu sama mbak atau sama mama biar gak khawatir" kataku pada nayla yang sudah mulai memakan jajannya.

"iyaa mbak, tenang aja. Lagian kalau jauh juga bapak pasti gak izinin aku bawa motor kok mbak, iyakan mbak ki?" kata nayla yang langsung di angguki oleh rizky.

"baguslah kalau begitu" jawabku sambil menghabiskan bakso yang tinggal sedikit lagi habis.

Rasa pedas dan gurih dari kuah di bakso itu terasa sangat nikmat dimulut.

"kalau udah selesai nanti kita langsung pulang atau mau kemana dulu?" tanyaku pada nayla dan rizky.

"langsung pulang aja lah mbak, emang mau kemana lagi sih?" tanya rizky.

"yaa gak tau, makanya kan aku nanya. Siapa tau kalian mau kemana lagi gitu" kataku lagi.

"ngga udah kita pulang aja mbak, lagian udah jam berapa ini. Mendingan kita pulang istirahat, besok kan acara lamaran mbak. Kita liat dekorasinya udah selesai apa belum, pasti hasilnya bagus" kata rizky yang juga di angguki oleh nayla.

"yaudah kalau begitu kita nanti mampir lewat dun*** donat ya, kita bawain buat tetangga yang rewang nanti" kataku yang langsung di angguki oleh keduanya.

Akhirnya kami pulang setelah menghabiskan waktu bersama sore itu, tak lupa membeli donat seperti yang aku katakan tadi. Setelah sampai rumah, terlihat tukang dekor dan tenda yang aku pesan hampir menyelesaikan pekerjaan mereka.

"ini mas buat nambahin cemilannya, dimakan ya mas" kataku memeberikan satu buah boks donat yang aku beli kepada mereka.

"oh iya mbak, makasih banyak ya mbak. Sebetulnya ini aja udah cukup" kata salah satu dari mereka yang sepertinya ketua dibagian itu.

"gapapa mas, sekalian lewat tadi. Saya permisi kerumah ya mas, mari" kataku yang langsung berlalu meninggalkan orang itu tanpa mendengar jawaban nya lagi.

Saat sampai di rumah, aku pun juga memberikan dua boks donat kepada para ibu-ibu yang membantu memasak.

"assalamualaikum ibu-ibu" kataku ketika sampai didepan pintu dan melihat mereka yang berjejer dihalaman rumah. Ada yang mengupas bawang, ada yang menyortir cabai dan yang lainnya.

"waalaikumsalam" jawab mereka serentak.

"ibu-ibu ini ada cemilan, dibagi rata ya bu maaf kalau cuma sedikit ini" kataku menyerahkan dua boks donat itu pada seorang ibu yang berada didekatku.

"yaampun neng jadi ngerepotin ini, padahal ini juga ada banyak kue sama cemilan lainnya" kata ibu itu menerima boks donat yang aku berikan.

"gapapa bu, gak ngerepotin kok. Malah saya yang ngerasa ngerepotin ibu-ibu di sini, makasih ya udah mau bantuin mama buat masak-masak untuk acara ana" kataku dengan tulus.

"sama-sama neng, tapi neng ana ini dri mana? Gak baik calon pengantin keluyuran loh neng, besok kan udah mau lamaran" tanya ibu itu.

"iyaa kan baru lamaran bu, refreshing sedikit gapapa lah bu" kataku pada ibu itu dengan senyuman.

"iyaaa bener neng ngilangin tegang ya neng" kata ibu yang lainnya.

"iyaa bu, tegang banget. Gimana kalau nikahan nanti ya" kataku sambil terkekeh kecil.

"nikahan nanti ya pasti lebih tegang lagi neng, apalagi kalau udah sah. Waaahh tegang semua neng hahaha" kata ibu yang nerima donat tadi.

Aku pun tertawa begitu juga dengan ibu-ibu yang lain juga ikut tertawa mendengar perkataan ibu itu.

"ibu sulis ini apa sih, anakku di ajarin kaya gitu deh. Kamu itu merusak pikiran anakku tau" kata mama yang tiba-tiba saja datang membawa satu teko es teh dan satu teko es sirup.

"gapapa sit, biar gak tegang gitu. Kan enak jadi gak berasa kita kerja, iya gak bu-ibu??" kata ibu sulis itu.

"iyaa tapi yo gak gitu juga to, pembahasanmu itu belum menjadi topik anakku. Lah wong dia masih di lamar kok, urung nikah" kata mama dengan bahasa jawa yang medok.

"walah-walah iyo iyo maap to yo, huh orang cuma bercanda kok sit, sit" kata bu sulis merangkul mama yang kini berada di sebelahnya.

"udah kamu masuk sana an, nanti kamu terkontaminasi lagi sama ibu-ibu ini" kata mama disambut gelak tawa dari ibu-ibu yang lain.

Aku pun tersenyum dan berpamitan masuk kedalam rumah pada para ibu-ibu itu, sesampai nya didalam aku menaruh satu kotak tersisa diatas meja makan.

Ku lihat nayla sudah merebahkan dirinya di atas kasur kecil yang ada diruang tengah.

"geseran dong de" kata ku meminta nayla menggeser tubuhnya.

"mbak ana ini rusuh deh, masih lega juga tempatnya" kata nayla dengan nada kesal.

"lega gimana sih dek, gak liat tuh banyak barang-barang. Makanya mbak nyuruh kamu geser" kataku pada nayla.

"iyaa sih, emang rumah jadi sempit ya banyak barang buat masak-masak ini" kata nayla membuatku memutar bola mata malas.

"emang iyaaaaa, makanya geseran lah" kataku pada nayla.

Bersambung...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!