Bagaikan mimpi buruk yang sangat menakutkan, Cecilia tidak menyangka hidupnya sangat tragis sekali.
Lelaki yang baru tiga bulan di nikahinya, ternyata menyukai adik tirinya.
Lelaki yang baru di nikahinya itu, bersekongkol dengan adik tirinya dan Ibu tirinya, ingin merebut perusahaan Ayahnya, dan menguasai harta keluarga Cecilia.
Cecilia bertekad akan membalas semua apa yang telah dilakukan oleh ke tiga orang itu pada keluarganya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21. Akhirnya bertemu dengan sang penolong.
Cecilia tidak memperdulikan teriakan Gina yang menyumpahi dirinya, gadis itu meninggalkan keadaan ruang meeting yang terlihat kacau.
Dengan cuek gadis itu kembali ke ruang kantornya.
Arya mengikuti langkah Cecilia dari belakang, sebagai pengacara dan Asisten Cecilia, pria itu di tugaskan penolong Cecilia untuk selalu berada di samping Cecilia.
Dan harus melaporkan tentang keadaan Cecilia, juga apa saja yang di alami Cecilia.
"Ehem, Nona!" panggil Arya saat Cecilia mulai memeriksa laporan Group Michael, gadis itu harus melakukan pembersihan pada staf karyawan yang mendukung Ibu tirinya dan mantan suaminya.
Juga mengenai laporan selama dua tahun lalu, harus di periksa Cecilia, agar dia tahu letak kerugian yang dilakukan oleh Ibu tiri dan mantan suaminya.
Cecilia menghentikan tangannya yang sedang memeriksa berkas yang menggunung di atas meja kerjanya.
Memandang Arya yang berdiri di depan mejanya.
"Itu...eng, Ceo Group Arcturus siang ini akan datang untuk melihat hasil laporan yang telah anda periksa!" sahut Arya hati-hati.
Cecilia mendadak tertegun mendengar apa yang di katakan Arya, gadis itu mengedipkan matanya, tidak tahu harus mengatakan apa.
Cecilia merasakan ada rasa gugup pada dirinya, akan bertemu dengan penolongnya itu.
Pikirannya tiba-tiba kosong, matanya menatap Arya dengan lekat.
Apa yang harus dikatakannya pada penolongnya itu, apakah dia akan membungkukkan tubuhnya dalam-dalam mengucapkan terimakasih?
Dia tidak memiliki apa pun untuk membalaskan rasa terimakasihnya, yang bisa dilakukannya, mengembalikan keadaan perusahaan menjadi yang terbaik, dalam menghasilkan keuntungan untuk Group Arcturus Company.
Dia akan bekerja keras untuk membuat pemilik Group Arcturus company merasa puas atas kinerjanya, dan tidak sia-sia telah membantunya membuktikan, kalau dirinya tidak bersalah.
"Baik!" jawab Cecilia setelah terdiam beberapa detik karena terkejut, "Aku akan menyelesaikannya sebelum dia datang!"
"Kalau begitu saya permisi Nona, saya juga akan membuat laporan mengenai Dewan direksi dan pemegang saham yang komplain atas pemecatan yang di lakukan Beliau!" ujar Arya sebelum mengundurkan diri dari ruang kantor Cecilia.
"Baik!" Cecilia menganggukkan kepalanya.
Arya keluar dari ruang kantor Cecilia, dan tinggallah Cecilia sendiri duduk termenung.
Perasaannya tidak tenang memikirkan pertemuannya dengan penolongnya satu jam lagi.
Cecilia menarik nafas perlahan, menenangkan perasaannya yang gugup.
Dia harus terlihat tenang saat pertemuan mereka nantinya, ini pertemuan pertama mereka.
Kalau penolongnya seorang pria yang sudah berumur, dia harus memberi rasa hormat, seperti anak terhadap orang tua.
Kalau penolongnya seorang wanita, dia harus memberi respon seperti adik kepada kakak, atau rasa sopan kepada Tante.
Banyak pikiran Cecilia membayangkan pertemuannya dengan penolongnya tersebut.
Dan, seandainya kalau penolongnya seorang pria dewasa yang sudah berkeluarga, dia harus berperilaku sopan seperti seorang bawahan kepada atasannya.
Cecilia tidak ingin merusak hubungan keluarga pria itu karena telah menolongnya, istrinya pasti akan tersakiti melihat dirinya kalau terlalu dekat dengan penolongnya itu nantinya.
Cecilia sudah pernah merasakan perasaan tidak dianggap saat bersama Nando, pria itu terang-terangan tidak menghormatinya hanya karena mereka tidak saling mencintai.
Menjalin hubungan dengan saudari tirinya, dan bahkan terang-terangan menunjukkan kemesraan mereka di depan matanya.
Cecilia memejamkan matanya sebentar, untuk menenangkan perasaannya yang campur aduk.
Gadis itu kemudian melanjutkan tugasnya, memeriksa berkas-berkas yang menumpuk di atas mejanya.
Satu jam kemudian.
Cecilia membereskan berkas hasil pemeriksaannya, dia tidak menyangka Ibu tirinya dan Layla tidak bisa menangani Group Michael dengan baik.
Pantas saja keuntungan yang didapat terpaksa harus mengurangi karyawan, dan staf lainnya, karena tidak bisa di gaji.
Cecilia membetulkan pakaian dan dandanan nya, sudah waktunya dia menemui Ceo baru Group Michael.
Dengan langkah tenang, Cecilia melangkah keluar dari ruang kantornya.
Cecilia dengan pelan menutup pintu kantornya, lalu melangkah menuju lift.
Ruang kantor Ceo, satu lantai lagi di atas kantor Cecilia.
Ting!
Lift terbuka, dan Cecilia kemudian masuk ke dalam lift.
Ting!
Lift terbuka dalam hitungan beberapa detik, dan Cecilia keluar dari dalam lift.
Gadis itu melangkah menuju ruang kantor Ceo, yang dulunya adalah ruang kantor Ayahnya.
Setelah tepat berada di depan pintu kantor Ceo, Cecilia menghela nafasnya sebentar, lalu kemudian mengetuk pintu dengan perlahan dan hati-hati.
Tok! tok! tok!
Setelah mengetuk, Cecilia mendengar suara seorang pria menyuruhnya untuk masuk.
Perlahan Cecilia membuka daun pintu tersebut, dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam.
"Selamat siang Tuan!" sahut Cecilia dengan sopan, sembari menundukkan kepalanya memberi hormat, dan menunjukkan rasa sopannya kepada atasan barunya tersebut.
"Siapa kamu?" terdengar suara bariton menanyakan siapa dirinya.
Perlahan Cecilia mengangkat wajahnya, lalu memasang wajah normal sebagai bawahan kepada atasan.
"Saya Cecilia Michael, Direktur baru yang baru saja anda angkat untuk menangani perusahaan Group Michael!" jawab Cecilia dengan suara yang begitu tenang, memandang kepada seorang pria yang duduk di belakang meja Ceo.
Mata Cecilia tidak percaya dengan apa yang di lihatnya, gadis itu terkejut bukan main, begitu melihat wajah pria penolongnya itu.
Jantung Cecilia hampir saja berhenti berdetak saking terkejutnya.
Bersambung.....