Song Lin Qian adalah Seorang pangeran yang terasingkan sejak masih kecil, dia harus menjalani kehidupan yang keras di dunia luar untuk mencari tahu akan jati dirinya yang sebenarnya.
Dengan berbekalkan jepit rambut peninggalan mendiang sang ibu, Song Lin Qian yang diasuh oleh sepasang pendekar suami-istri akhirnya turun gunung, dan demi mengetahui akan siapa dirinya yang sesungguhnya, Song Lin Qian harus menghadapi banyak masalah di dalam pencariannya.
Akankah Song Lin Qian berhasil dalam pencariannya? Ikuti alur cerita yang berjudul "PANGERAN PENDEKAR NAGA" hanya di Noveltoon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adicipto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sejarah Kitab Naga Langit
***
"Ada apa dengan kalian berdua? Kenapa kalian terlihat seperti habis bertarung?" tanya Yuwen kepada Feng Feng dan Song Lin Qian yang baru kembali.
"Kakek tadi di serang oleh orang-orang berpakaian serba merah nek!" jawab Song Lin Qian.
"Apa katamu? Apakah yang dikatakan oleh Qian itu benar?" tanya Yuwen yang tidak percaya.
"Seperti dugaanku, dia masih hidup, di tambah lagi dia membawa sepuluh anggotanya untuk melawanku," jawab Feng Feng.
"Apakah kalian terluka?" tanya Yuwen yang terlihat khawatir.
"Tenang saja, dia tidak akan bisa melukaiku semudah itu, andai saja tadi kami bertarung sedikit lebih lama, kemungkinan besar aku pasti akan kalah! Untung saja Qian cepat bertindak dan berhasil menolongku," kata Feng Feng.
Yuwen terkejut mendengarnya, dia buru-buru memeriksa tubuh Song Lin Qian seraya bertanya padanya, "Apa kamu sudah gila? Kenapa kamu ikut bertarung melawan mereka? Katakan padaku, apakah kamu tadi terluka saat bertarung dengan kakek mu melawan mereka?" tanya Yuwen.
"Aku baik-baik saja Nek!" jawab Song Lin Qian.
"Yuwen, yang perlu kamu khawatirkan itu aku! Mereka memang tidak bisa melukaiku, tapi tindakan Qian untuk menyelamatkan ku justru meninggalkan bekas sengatan lebah di punggungku. Lihatlah, ini sangat nyeri rasanya," kata Feng Feng seraya melepaskan bajunya dan menunjukkan kulitnya yang mulai membengkak.
"Lebah? Kenapa kamu bisa tersengat lebah seperti ini?" tanya Yuwen.
"Tanya saja sama Qian, dialah yang melemparkan sarang lebah di saat kami masih bertarung," jawab Feng Feng.
"Maaf kek, aku tadi juga tidak memiliki cara lain saat melihat kakek di keroyok oleh mereka, di tambah lagi Pria gemuk itu adalah seorang Pendekar berilmu tinggi, jadi aku tidak bisa membantu kakek melawan mereka, begitu melihat sarang lebah aku langsung memukul sarang itu ke arah kalian," kata Song Lin Qian.
"Tidak apa-apa Qian, yang paling penting kalian berdua berhasil selamat," kata Yuwen.
"Memang kami berhasil selamat, tapi sengatan lebah ini! Seumur-umur baru kali ini aku tersengat lebah," gerutu Feng Feng.
"Saat kalian menyebrangi sungai, apakah mereka tidak melihat kalian?" tanya Yuwen.
"Aku yakin tidak," jawab Feng Feng.
"Tapi kek, siapa mereka itu, dan pria tua gemuk itu, sepertinya kalian saling mengenal?" tanya Song Lin Qian.
"Namanya adalah Xan Tiandi, dia adalah kakak seperguruan kami dulu, namun dia berkhianat dan membunuh teman-teman kami serta menghancurkan Perguruan warisan guru kami, terlebih lagi dia juga sudah membunuh anak kami sehingga kami membalasnya dan berhasil mengalahkannya, kami kira saat itu dia sudah mati, ternyata sekarang dia justru kembali lagi," jawab Feng Feng.
"Apakah dia masih menginginkan Kitab Naga Langit itu?" tanya Yuwen.
"Iya, dia masih menginginkannya," jawab Feng Feng.
"Qian, kamu harus menguasai seluruh isi Kitab Naga Langit dengan cepat, hanya kamulah satu-satunya orang yang kami harapkan untuk bisa menguasainya," kata Feng Feng.
"Tapi kek!"
"Tidak ada tapi-tapian Qian, saat ini hanya Kitab Naga Langit ini yang bisa mengalahkan Xan Tiandi, andai aku menguasai semuanya, mungkin aku tidak akan memberikan tugas ini padamu," ucap Feng Feng.
Song Lin Qian hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dia sudah pernah membuka Kitab tersebut, dan Song Lin Qian terkejut saat mengetahui persyaratan untuk bisa menguasai seluruh isi Kitab Naga Langit.
"Ambillah kitab ini, sekarang kitab ini aku wariskan padamu! Jaga baik-baik dan pelajarilah, dan pastikan agar Kitab ini tidak jatuh ke tangan orang lain," ucap Feng Feng yang mengeluarkan Kitab Naga Langit dari kotak penyimpanannya dan memberikannya kepada Song Lin Qian.
"Aku tidak bisa menerima nya kek! Lebih baik kakek simpan saja dan kakek saja yang melatih Kitab Naga Langit itu kepadaku," tolak Song Lin Qian.
"Tidak bisa Qian, saat ini tempat ini sudah tidak aman lagi, aku khawatir jika nantinya Xan Tiandi menemukan tempat ini, jadi sebaiknya kamu yang memegang Kitab ini," kata Feng Feng.
"Kenapa Kitab ini bisa menjadi rebutan hingga harus rela menghilangkan nyawa orang lain hanya demi kitab yang satu ini?" tanya Song Lin Qian yang tidak mengerti akan jalan pikiran Xan Tiandi.
"Aku akan menceritakan asal usul kitab ini!" kata Feng Feng kemudian dia mulai menceritakan akan sejarah Kitab Naga Langit.
Dahulu kala di pinggiran Hutan yang berada di Wilayah Daratan Tengah atau Kekaisaran Han, ada seorang pemuda bernama Xio Lang yang sedang berlatih di bawah air terjun, tempat itu adalah tempat Perguruan pemuda tersebut.
Xio Lang adalah seorang pemuda dengan bakat lemah, dia memiliki tanda lahir di bahunya, dan gambar tanda lahir itu berbentuk lingkaran sempurna berwarna merah.
Saat itu Xio Lang masih berusia 15 tahun, dan dia baru berhasil menjadi Pendekar Jiwa Pemula Kelas 2, hal itu membuat Xio Lang menjadi bahan olok-olokan oleh teman-temannya.
Ketika sedang berlatih di bawah air terjun seorang diri, Xio Lang saat itu hampir putus asa, dan dia tetap berusaha untuk mencoba, namun hasilnya tetap sama saja.
Saat sedang berlatih sendirian di bawah Air terjun, tiba-tiba saja ada makhluk aneh yang muncul dari dalam air, makhluk itu adalah seekor Naga yang dimana ada seorang pemuda dengan pakaian yang hampir menutupi seluruh badan dari kepala hingga kaki berada di punggung Naga itu.
Xio Lang jelas sangat ketakutan melihat sosok Naga itu, saat Xio Lang berniat ingin lari untuk memberitahu itu kepada guru dan teman-temannya, pemuda yang menunggangi Naga itu tiba-tiba saja muncul seperti hantu di hadapan Xio Lang, dan dengan cepat tubuh Xio Lang sudah berada di punggung sang Naga bersama pemuda tersebut.
Naga itu membawa Xio Lang jauh kedalam Hutan, dan setelah berada di dalam hutan, Xio Lang yang masih ketakutan diturunkan lalu pemuda itu mulai menjelaskan akan siapa dirinya, namun tidak menyebutkan akan siapa namanya, hanya saja saat dia membuka penutup kepalanya, pemuda itu ternyata memiliki rambut berwarna Putih panjang, dan tubuhnya sesekali akan mengeluarkan percikan aneh seperti petir kecil.
Xio Lang sedikit bingung dan tidak mengerti saat Pemuda itu menjelaskan jika dia dan Naga nya berasal dari dunia yang berbeda, dan pemuda itu berkata jika Dunia yang dia datangi itu dulu adalah Dunia buatannya, sedangkan lambang Dunia nya terukir di pundak Xio Lang.
Pemuda itu tahu apa yang sedang dialami oleh Xio Lang, pemuda itu ingin membantu melatih Xio Lang, hanya saja Xio Lang tidak sanggup saat diberi latihan yang tidak masuk akal.
Karena Xio Lang sangat kesulitan dalam menjalani pelatihan yang berat, pemuda itu yang mulai memahami cara-cara berlatih orang-orang di dunia itu, dia meminta Naga nya untuk membantu Xio Lang dalam berlatih.
Xio Lang yang telah menghilang selama berhari-hari juga tidak begitu dipedulikan oleh teman-teman serta gurunya, sedangkan Xio Lang yang sudah berhari-hari bersama pemuda dan Naga itu mulai akrab, dan Xio Lang mulai menjelaskan akan bagaimana cara dia dan orang-orang berlatih untuk menjadi seorang Pendekar yang hebat.
Mendengar penjelasan Xio Lang, pemuda itu langsung memahaminya, dan setelah itu pemuda itu menciptakan sebuah Kitab yang semua isinya adalah jurus-jurus Naga, dan Kitab itu diberi nama Kitab Naga Langit.
Xio Lang diminta untuk mempelajari semua jurus-jurus Kitab Naga Langit, dan jika Xio Lang berhasil mempelajari dan menguasai semua yang ada di dalam Kitab Naga Langit, maka Xio Lang tidak hanya akan menjadi seorang Pendekar yang tidak terkalahkan, bahkan Xio Lang memiliki kesempatan untuk mendapatkan tubuh keabadian.
Demi menjadi seorang Pendekar yang tak terkalahkan, Xio Lang rela hidup selama bertahun-tahun di dalam hutan, dia benar-benar mengasingkan diri dari dunia luar.
Setelah hampir dua puluh tahun lamanya Xio Lang berlatih di dalam hutan, ternyata Kitab Naga Langit memang benar-benar membuatnya menjadi seorang Pendekar Puncak Jiwa Kaisar di usia ke 35 tahun.
Hanya saja dia tidak sepenuhnya berhasil mempelajari isi dari Kitab Naga Langit, jika tidak, mungkin dia akan benar-benar mendapatkan tubuh keabadian.
Setelah berhasil menjadi seorang Pendekar Puncak Jiwa Kaisar, pemuda dan sang Naga itu pun pergi, dan perpisahan itulah yang membuat Xio Lang memutuskan untuk kembali ke dunia luar.
Setelah dua puluh tahun lamanya Xio Lang menghilang, dia kembali lagi ke Perguruannya yang membuat teman-teman seperguruannya tidak mengenali Xio Lang, namun setelah memperkenalkan diri kepada teman-teman dan gurunya yang sudah menua, jelas semua terkejut karena ternyata sosok pria di hadapan mereka itu adalah teman mereka yang dulu paling tidak berguna.
Semua teman-teman dan gurunya menertawakan Xio Lang, bahkan gurunya sudah mengeluarkan Xio Lang sejak Xio Lang menghilang.
Mengetahui hal itu, Xio Lang sama sekali tidak merasa sakit hati, dia justru dengan lapang dada pergi meninggalkan perguruannya, dan pastinya Xio Lang masih menyembunyikan kemampuannya.
Xio Lang yang sudah keluar dari perguruannya ternyata membangun Perguruannya sendiri, dan Perguruan itu diberi nama Perguruan Naga Langit.
Kabar tentang Xio Lang yang membangun Perguruan sendiri mulai ramai diperbincangkan, dan mantan teman-temannya yang dulu satu perguruan datang kesana.
Mereka datang bukan untuk memberikan dukungan, melainkan untuk menghina serta mulai menantang Xio Lang, tentu saja Xio Lang tidak menerima tantangan tersebut, namun para perguruan lain memaksa dengan ancaman jika Xio Lang tidak bisa mengalahkan teman-teman seperguruannya, maka Perguruan Naga Langit harus dibubarkan.
Demi mempertahankan Perguruannya, akhirnya Xio Lang pun setuju, dan di hari itu juga semua para Pendekar dibuat terkejut oleh Xio Lang, ternyata Xio Lang adalah seorang Pendekar Jiwa Kaisar yang sudah mencapai puncak, dan bahkan saat itu Pendekar Jiwa Kaisar masih bisa dihitung dengan jari.
Xio Lang jelas dengan sangat mudah mengalahkan teman-temannya, bahkan hal itu membuat mantan gurunya merasa menyesal karena telah mengeluarkan Xio Lang dari perguruan, padahal Xio Lang memiliki kemampuan yang melebihi mantan gurunya, sejak saat itu Xio Lang dijuluki sebagai Pendekar Naga Langit.
Namun setelah puluhan tahun berlalu, Xio Lang yang sudah tua akhirnya meninggal, karena dia masih belum menyempurnakan Ilmu Kitab Naga Langit nya sehingga dia tidak memiliki tubuh keabadian.
Sekarang Perguruan Naga Langit telah musnah, dan mengenai kelebihan Kitab Naga Langit, hanya diketahui oleh para murid-murid Naga Langit itu sendiri, dan sekarang yang masih hidup hanya Gui Shan, Sue Xien, dan Xan Tiandi.
Karena itulah Xan Tiandi berambisi untuk mendapatkan Kitab tersebut, benar atau tidaknya cerita mengenai Xio Lang, itu masih menjadi misteri, yang jelas Kitab Naga Langit tidak boleh jatuh ke tangan Xan Tiandi.
"Ceritanya seperti dongeng! Tapi apakah cerita tentang Sejarah Kitab Naga Langit ini benar atau hanya karangan saja?" tanya Song Lin Qian.
"Kalau tentang itu hanya mendiang Kakek guruku sendiri yang tahu, karena beliau lah yang mengalaminya," jawab Feng Feng.
Song Lin Qian memperhatikan Kitab Naga Langit tersebut, dia sendiri tidak begitu yakin apakah akan mampu mempelajari dan menguasainya, sedangkan kakeknya saja hanya menguasai kurang dari setengahnya, apalagi dengan dirinya.
"Qian, sepertinya sudah waktunya juga bagi kami untuk memberitahu mu akan siapa kamu dan juga orang tuamu," kata Feng Feng.
Song Lin Qian yang masih memikirkan Kitab Naga Langit seketika itu juga langsung sirna setelah kakeknya akan memberitahu dirinya akan siapa dirinya serta kedua orang tuanya.
"Feng Feng?" Yuwen yang juga ikut terkejut ingin menanyakan maksud ucapan Feng Feng.
"Yuwen, Qian ini sudah besar, sudah waktunya dia mengetahui akan semuanya masalalu nya," kata Feng Feng.
Yuwen hanya bisa diam dan memandangi Song Lin Qian yang terlihat sangat tidak sabar, melihat itu wajah Song Lin Qian, Yuwen pun akhirnya mengijinkannya.