NovelToon NovelToon
JENIUS ALKEMIS

JENIUS ALKEMIS

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Dokter Genius / Mengubah Takdir / Harem / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: Arlingga Panega

Seorang pendekar hebat mengalami peristiwa tragis, yang membuatnya bereinkarnasi ke dalam tubuh seorang bayi. Dengan ingatan masa lalu yang kuat, pendekar itu memadukan keahlian bela diri yang luar biasa dengan pengetahuan medis dan alkimia yang ia kuasai di kehidupan sebelumnya.

Dengan tekad untuk memanfaatkan kemampuannya demi kemanusiaan, pendekar ini merajut kembali jaringan yang terputus, menciptakan pil-pil tingkat tinggi yang dapat memulihkan bahkan orang-orang yang hampir mati. Dengan pil-pil ajaibnya, jiwa-jiwa yang hampir terlepas dari tubuh mereka diambang kematian, diberi kesempatan kedua untuk hidup. Kekuatan alkimia dan medisnya menjadikan pendekar ini sebagai penyelamat bagi banyak nyawa yang terancam lenyap.

Namun, dengan kekuatan besar dan tanggung jawab yang tak terelakkan, pendekar ini harus menghadapi konsekuensi moral dari tindakan-tindakannya yang mengganggu keseimbangan hidup dan kematian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana Di Atas Rencana

Sementara Wang Taoran saat ini telah sampai di paviliun mawar tempat ibunya berada, dia harus memperingatkan selir Xin Qian agar tidak lengah, bahkan bocah berusia 10 tahun itu berniat untuk menambah penjagaan terhadap paviliun yang ditempati oleh ibu kandungnya.

"Ibu..!" panggil Wang Taoran sambil mendekat.

"Kau di sini? Bukankah kakekmu telah memberikan perintah agar kau beristirahat? Kenapa malah terus berjalan-jalan, Taoran'er?Kembali ke paviliunmu," ucap selir Xin Qian.

"Ada yang harus kubicarakan dengan ibu! Ini benar-benar sangat penting," ucap Wang Taoran sambil melangkahkan kakinya masuk ke dalam paviliun mawar. Dia bahkan tak ragu untuk mengusir para pelayan yang berada di tempat itu, agar tidak ada satu orang pun yang mendengarkan pembicaraan di antara keduanya.

Para pelayan pun segera meninggalkan pavilion mawar, mereka berdiri tepat di depan pintu masuk, agar tidak mengganggu pembicaraan di antara ibu dan anak itu. Meskipun saat ini hati dan pikiran mereka dipenuhi rasa kepasaran, karena tidak seperti biasanya Wang Taoran melakukan hal itu.

Mungkinkah jika saat ini ada bahaya yang mengancam selir Xin Qian, hingga membuat bocah kecil itu harus bersikap demikian? Namun mengingat ini bukanlah ranah mereka, akhirnya para pelayan itu pun memutuskan untuk menunggu dengan sabar di depan pintu, sambil sesekali bercengkrama dengan rekan-rekannya.

Wang Taoran menghabiskan banyak waktunya di dalam paviliun mawar, dia pun bercerita tentang apa yang di dengarnya saat melewati paviliun melati yang ditempati oleh Xia He. Bahkan tanpa ragu, bocah itu pun menyampaikan rasa curiganya terhadap istri sah dari sang ayah itu, dia sangat yakin, menghilangnya Wang Zeming ada hubungannya dengan Xia He, bahkan kasus yang terjadi hari kemarin pasti ada campur tangan wanita jahat itu.

Selir Xin Qian hanya bisa menatap wajah putranya penuh haru, setelah mengetahui kemampuan yang dimiliki oleh putra kecilnya, dia sangat yakin jika apapun yang direncanakan oleh Wang Taoran pasti akan berjalan dengan lancar. Saat ini dirinya hanya harus mengikuti apapun yang diucapkan oleh putranya, agar semuanya terjadi seperti yang mereka rencanakan.

Setelah menghabiskan waktu hampir setengah batang dupa, akhirnya Wang Taoran segera undur diri, dia akan kembali menuju paviliun bangau. Seperti yang dikatakan oleh kakeknya tadi, dia memang membutuhkan waktu untuk beristirahat, sebelum memulai kembali pelatihannya. Apalagi dia telah menghabiskan terlalu banyak energi, untuk membuat ramuan awet muda yang diperuntukkan ke 5 orang tabib.

Kini saatnya untuk dia bisa tidur dengan sangat nyaman, namun sebelum itu, Wang Taoran melirik ke arah salah seorang prajurit, kemudian membisikkan sesuatu tanpa sepengetahuan siapapun.

Prajurit itu terlihat menganggukkan kepalanya, tak lama kemudian, dia pun segera pergi meninggalkan paviliun menuju ke arah aula utama. Wang Taoran telah memberikan perintah agar prajurit itu menyampaikan sesuatu terhadap Jenderal Wang, namun dia juga meminta agar prajurit itu lebih berhati-hati, sehingga tidak menarik perhatian orang-orang di sekitarnya.

.

.

.

"Apa kau sudah menyiapkan semuanya?" tanya Xia He kepada pelayan yang paling dia percayai.

Pelayan itu hanya menganggukkan kepala, kemudian berbisik dengan sangat perlahan, "Semuanya sudah seperti yang anda inginkan, nyonya."

"Baiklah, ayo kita pergi!" ucap Xia He, dia pun segera menaiki kereta kuda untuk kembali menuju kediaman keluarganya. Pelayan itu pun masuk mengikuti sang majikan, tak lama, kusir menjalankan kereta itu dengan kecepatan sedang, mengingat Xia He ingin menikmati suasana perjalanan.

Wush...

Beberapa sosok berpakaian hitam nampak berkelebat di antara rimbunnya pepohonan, mereka mengikuti kereta yang saat ini ditumpangi oleh istri sah dari Wang Zeming itu, namun masih menjaga jarak aman, agar kehadiran mereka tidak disadari oleh orang yang kini tengah diintainya.

Sementara di kediaman Wang saat ini, nampak jendral Wang tengah berbincang-bincang dengan beberapa orang kepercayaannya, setelah mendapatkan informasi yang dibawa oleh salah seorang prajurit, dia langsung saja mengerahkan pasukannya untuk mengikuti kereta yang ditumpangi oleh Xia He.

Sementara beberapa orang lainnya saat ini tengah berdiskusi, mengenai rencana yang akan dijalankan untuk menangkap basah keluarga Xia yang telah berani memiliki niatan buruk terhadap keluarga mereka. Padahal selama ini mereka bahkan tidak pernah memulangkan putrinya, meskipun Wang Zeming jelas-jelas sangat tidak peduli dan tidak tertarik sedikitpun dengan wanita itu.

"Jendral, Perlukah kami mengirimkan prajurit untuk menyerang kediaman keluarga Xia dan menekan mereka, agar memberitahu dimana keberadaan dari tuan muda Wang Zeming?" tanya salah seorang kepercayaan dari Jenderal Wang.

"Tidak! Kita akan mengikuti rencana mereka, kemudian membuat rencana di atas rencana. Keluarga Xia pasti telah bersekongkol dengan pihak lain, sehingga mereka memiliki keberanian untuk mencari masalah dengan keluarga Wang." jawab sang jenderal dengan sangat tenang.

Orang itu pun akhirnya menganggukkan kepala, awalnya mereka berpikir untuk segera bergerak dan menangkap satu persatu anggota keluarga Xia, namun setelah mendengar larangan yang diucapkan oleh Jenderal Wang, membuat mereka akhirnya mengurungkan niat awal mereka dan mengikuti apa yang saat ini telah direncanakan oleh sang Jenderal.

"Bagaimana dengan para pembunuh bayaran yang telah dibayar oleh nyonya Xia He? Perlukah kita mendatangi gedung pembunuh itu, untuk memberikan peringatan agar mereka tidak berani mencari masalah dengan keluarga ini?" tanya salah seorang bawahan Jenderal Wang.

"Biarkan mereka datang, kita bisa memberi pelajaran pada saat mereka melangkahkan kaki memasuki kediaman ini," jawab Jenderal Wang kembali.

"Apakah kita harus memperketat penjagaan di paviliun mawar? Mungkin saja saat ini nyawa nyonya selir Xin Qian berada dalam bahaya, mengingat Nyonya Xia He benar-benar ingin melenyapkan nyonya selir dan juga tuan muda Wang Taoran." tanya salah seorang bawahannya kembali.

"Jika memang keluarga Xia ingin bermusuhan dan mencari masalah dengan keluarga Wang, maka jangan salahkan, jika sampai aku sendiri yang akan turun tangan membantai keluarga itu hingga ke akar-akarnya. Sepertinya memang mereka tidak memiliki pemikiran yang jernih, sehingga berani berbuat keji terhadap keluargaku." ucap jendral Wang.

"Kirim orang untuk memata-matai keluarga itu dan pastikan kalian mengetahui di mana putraku saat ini disekap," ucap Jenderal Wang memberikan perintah kepada anak buahnya.

Beberapa orang pria langsung bangkit dari kursi yang didudukinya, kemudian pergi dari tempat itu. Mereka bersiap untuk menjalankan tugas yang saat ini diberikan oleh Jenderal Wang tanpa membantah sedikitpun.

.

.

.

Sementara di paviliun bangau terlihat Wang Taoran tengah duduk bersila, ditangannya sebuah kitab yang sangat tebal, dengan gerakan yang sangat perlahan, bocah itu membuka satu persatu halaman dari kitab yang berada di tangannya, dia mencoba untuk mendapatkan pemahaman dari kata demi kata yang tertera di dalam kitab.

1
nor hidayah
best... teruskan thorr
Leson Shop
Ayo lekas jalan daun muda wang
Karyo Yono
Luar biasa
Irfan Cha'oelz
🤦🏿‍♂️🤦🏿‍♂️💃🏿💃🏿💃🏿💃🏿🤣🤣🔥🔥🔥
Cinta Setia
zhen lapar
aku
biarin aja yg penting 3 lobang,...
InSaf
kocak .. amateur killer
ling
siapa keluarga chen hao?
aku
bintang5
aku
Buruk
Nardi 2019
Wiii pil penyembuh tapi bisa penerobosan... lannzzzzuuttt thorr
Nardi 2019
woo too tooo ayo lekas jalan tuan muda
Nardi 2019
wee... kebangkitan..
Pur Yono
Luar biasa
Anonymous
httġ
aku
Biasa,..untukmu thor bintang lima
aku
Kecewa
sri rahayu rahayu
Luar biasa
Ahmad Saekhu
Biasa
Ahmad Saekhu
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!