NovelToon NovelToon
Kehidupan Kedua

Kehidupan Kedua

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Hwany

mengisahkan seorang pemuda yg masuk kedalam portal dunia lain dan terjebak dalam dunia penuh ilusi. Akankah dia kembali kedunia dia yang sebenernya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hwany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 7

Keesokan harinya

Cuaca hari ini benar-benar mendukung untuk tetap tidur. Hujan deras sedari pagi tidak henti-hentinya.

Dengan terpaksa aku bersiap berangkat kuliah.

"Cuaca hari ini benar-benar membuat ku ingin tidur." ujar Im Seok

"Iya..." kata ku menyahutnya

Dan aku duduk dimeja makan bersama im seok terlihat juga ibu sedang menyiapkan sarapan untuk kami.

"Ayah dimana? Tanya Im Seok sambil mencari keberadaan ayah

"Ahh... ayah sedang pergi ke kedai barangkali ada atap yang bocor." jawab ibu

"Ahh... begitu." sahut Im Seok

Ibu menaruh beberapa roti panggang dan selai

"Kata kakak mu kemarin, kamu bawa teman kemari?" tanya ibu

"Iya... Kami baru saja berteman." jawab ku sambil mengambil dua lembar roti dan mengolesinya dengan selai coklat.

"Wah... sayang sekali, ibu tidak ada di rumah. Kapan-kapan ajak makan di kedai kita. "pinta ibu

"Apa boleh?" kataku

"Tentu saja ,, kalau ada acara kelas ajak saja ke kedai kita. Nanti ibu akan beri diskon."ucap ibu penuh antusias

"Yah... Ibu tidak pernah memberi ku diskon." ujar im seok iri dengan perlakuan ibu.

"Yah... Tentu saja kalian berbeda im sol masih anak sekolah sedangkan kamu sudah bekerja menghasilkan uang sendiri." ujar ibu.

"Ahh...memang ibu ini pilih kasih." kesal Im Seok

"Yah...." ujar ibu kesal

" Aku sudah selesai sarapan, aku berangkat dulu." ujar ku memotong pembicaraan mereka

"Aku akan mengantar mu. " ujar Im Seok dan dengan cepat dia menghabiskan sarapannya.

"Hati-hati di jalan. Im seok jangan terlalu cepat memacu mobil mu. Jalanan pasti licin." pesan ibu

"Iya Bu, aku akan hati-hati." jawab Im Seok dan kami pun pergi.

Saat di perjalanan menuju kampusku.

"Kakak sudah menghubunginya"' Tanya ku penasaran

"Belum.." jawabnya singkat

"Kenapa? " tanya ku lagi

"Yah... Aku takut kamu mengenalkan ku pada wanita aneh." jawab Im Seok penuh curiga

"Yah... Yang benar saja. Dia itu yang kemarin datang ke rumah." jawab ku kesal

"Benarkah? Seharusnya beritahu aku lebih awal." kesal im Seok.

Aku menghela nafas berat

"Yah... Aku pikir kakak akan langsung menghubungi nya."

"Mana mungkin aku menghubunginya, aku tidak menghubungi sembarang orang. Dan lagi apa yang harus ku katakan? Aku tidak mau di cap laki laki murahan." Kata nya lagi dengan gaya keren

Aku tertawa melihatnya

"Yah.... Tidak ada yang lucu. Aku harus menjaga harga diri ku." tegasnya lagi

"Harga diri apanya? " ejek ku

"Jangan jual mahal begitu, wanita lebih suka dengan pria yang sedikit agresif."

"Entah apa yang sudah kamu lakukan padanya sampai dia cinta mati." ketus kakak ku menyindir hubungan ku dan Sun Jae.

"yah... Aku tidak seagresif itu." bantah ku

"Kamu kan tidak ingat." ejek nya

"Ahh... Sudahlah... kalau Hyun Joo mengajak kakak bertemu jangan terlalu kasar padanya. Entah apa yang dia lihat dari mu." kata ku

Mobil pun berhenti pertanda sudah sampai di depan universitas ku

Aku mengambil payung di jok belakang.

"Ingat hati-hati berkendaranya." ujar ku dan berlalu pergi

Hujan masih saja turun dengan deras. Tiba-tiba seseorang menyenggol badan ku dan hampir saja membuat payung ku terlepas dari genggaman.

"Ahh...maaf." terdengar suara pria meminta maaf dan dia juga menjatuhkan sebuah gantungan kunci dengan beberapa lonceng kecil.

Aku tertegun sejenak seperti aku pernah mengalami hal ini. Tapi entahlah.

"Apa kamu tidak apa-apa?" tanya nya lagi saat melihat ku tertegun diam

Dari balik payungku aku melihat sekilas wajahnya.

Dia terlihat seperti pria yang tidak terawat dan rambut menutupi sebagian wajahnya.

"Ah... Tidak apa-apa." kata ku dan membungkuk lalu pergi dari hadapannya.

Bunyi lonceng itu terus terngiang-ngiang di telinga ku.

Tiba tiba sekelebat ingatan muncul aku seperti sedang dikejar oleh seseorang dan kejadian itu sama seperti hari ini sedang hujan begitu deras. Tiba tiba telinga ku berdengung sampai membuat kepalaku sakit.

"Aahhh...." rintih mu sakit dan payung terlepas begitu saja dari tangan ku.

Tiba-tiba juga seseorang memayungi ku.

"Apa kamu baik baik saja?" ujar nya

Aku menatap kearah sumber suara itu.

Terlihat seorang pria yang umur nya tidak jauh dari ku dengan sebuah tas di punggungnya.

Mungkin dia juga salah satu murid di universitas ku

"Im Sol..." sapa nya lagi saat kami bertatap muka

Aku pura pura tidak mendengarnya dan dengan cepat mengambil payung ku.

"Terimakasih.." ucapku

"Tunggu, Im Sol ini kamu kan?" ujarnya lagi sambil memegang tangan ku menahan ku pergi

"Maaf siapa yah?" aku malah balik bertanya

Perlahan dia melepaskan genggamannya

"Ini aku Tae Sung, Kim Tae Sung." jawab nya lagi

"Ohh.. Begitu." jawab ku polos

"Ahh...benar kamu pasti tidak akan mengenaliku.Kita satu angkatan waktu di SMA." jelasnya lagi

Aku tersenyum mendengarnya.

Dan beranjak pergi tapi dia juga berjalan mengimbangi ku.

" Apa kamu sama sekali tidak ingat?" tanya nya penasaran

" Iya maaf." kataku menyesal

"Wah... aku tidak menduganya. Padahal aku yang sudah menolong mu waktu itu. Aku penasaran kenapa kamu datang ke bendungan Nam-Seon?"

"Sayang sekali aku tidak bisa menjawab mu, ingatan ku belum pulih." jelas ku lagi

"Ahh .. Saat itu kamu cukup terluka parah. sampai darah mu memenuhi baju ku." cerita Tae Sung

Dia terus bercerita tentang hal itu sampai kami tiba di depan teras universitas. Kami menutup payung kami masing-masing. Dan aku mengibaskan payungku.

"Bagaimana pun aku berterima kasih atas pertolongan mu." ucap ku saat tidak ku dengar lagi ocehannya

"Iya... Aku harap kamu segera pulih." kata tae sung penuh harap

"Iya .." senyum ku dan berpamitan dengan nya

"Im Sol tunggu..!" ujarnya

Aku menghentikan langkah ku dan berbalik ke arah nya

"Iya?"tanyaku

"Minggu depan ada reuni sekolah datanglah." kata tae sung memberitahu ku

"Ahh... aku ..." kata ku sambil mencari-cari alasan untuk tidak bisa datang

"Kita bisa datang bersama." kata nya lagi

"Biar aku pikirkan dulu "

"Yah... Saranku kamu harus lebih banyak berinteraksi dengan orang orang yang mengenalmu. Aku rasa itu akan membantumu mengembalikan ingatan mu." kata Tae Sung

"Aku..."aku bingung harus mengatakan apalagi

"Kita tidak sedekat itu untuk pergi ke sana. Aku juga merasa canggung. Mungkin kamu tidak. " kata ku lagi

"Ahh... seperti itu. Aku tidak berfikir sejauh itu. Maaf.." kata nya menyesal

"Pikirkan saja kembali. Bagaiman?" pinta Tae Sung

"Iya ." jawabku kemudian berlalu pergi dari hadapannya

1
Ramadhan Lukman Hady
/Casual//Casual/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!