Asterion Estevan menjadi target utama seorang gadis kecil yang bernama Aily Calista untuk mencuri benih ideal miliknya, Aily sangat aktif untuk naik ke atas ranjang seorang pria tampan yang belum pernah tersentuh wanita manapun.
Dia sangat ingin mempunyai anak dari bibit sempurna seperti Asterion, rencananya itu untuk meluncurkan aksinya agar mempunyai ahli waris saat dirinya tiada, agar seluruh harta kekayaannya jatuh kepada anak semata wayangnya, Aily sangat tidak rela jika kakak tirinya lah yang akan menerima seluruh hak miliknya.
Namun Aily herus lebih keras lagi berusaha mendapat bibit unggul itu, karena Asterion yang kerap di panggil Rion itu sangat susah untuk di dekati.
Apakah Rion akan tahan ketika mendapat godaan dari gadis cantik dan juga sexy seperti Aily?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fitryas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 35
Eria sampai di ambang pintu dengan wajah yang berkeringat dan nafas yang tidak teratur, karena dirinya berlari kesana kemari mencari keberadaan kakaknya.
"Jadi, gagalnya acara pertunangan kemarin juga karena kamu sengaja Eria?" tanya kakek Van tidak percaya. Karena selama ini dia pikir cucu perempuanya lah yang selalu mendukung dan menyayanginya, namun ternyata dia berada di pihak Kakaknya.
Eria yang sedang menunduk dan mengatur nafas akhirnya mengangkat kepalanya untuk melihat sumber suara, dan betapa terkejutnya dia melihat kedua irang tuanya berada di sana dan juga Kakek Van.
"Kakek aku bisa jelasin semuanya," ucap Eria sambil berjalan melewati Rion. Dan berniat untuk kembali membujuk kakeknya, namun saat dirinya hendak duduk Eria mendengar suara seorang wanita yang sangat ia kenali.
"Eria?" panggil Aily. Eria pun berbalik untuk melihat Aily yang juga ternyata ada di sana sejak tadi, jantung Eria tentu saja langsung berdebar hebat.
"Aily..." lirihnya pelan.
Aily hanya tersenyum saat Eria menatapnya, tiba-tiba Eria langsung menarik Aily pergi jauh dari keempat orang itu.
"Er... Hati-hati dengan cicitku!" teriak Kakek van untuk mengingatkan Eria agar berhati-hati. Rion langsung menatap Kakek van dengan tanda tanya, siapa yang dia maksud cicit?
Eria menarik Aily masuk ke dlam kamarnya, dia mengatur nafas sebelum akhirnya membuka mulut untuk memulai obrolan.
"Ai... Maafkan aku, aku tidak bermasuk menyembunyikanya darimu." ujar Eria langsung pada intinya. Mungkin memang ini saat nya Eria harus berkata jujur.
"Tidak perlu minta maaf Er, kamukan tidak berbohong padaku." jawab Aily dengan wajah dan reaksi yang terlihat biasa saja, tanpa rasa kesal atau pun tanpa terlihat penasaran.
"Tetap saja, aku salah karena aku tidak terbuka kepadamu Ai... Maafkan aku." ujar Eria merasa tidak enak.
Aily hanya memeluk Eria sambil mengelusnya pelan, "Aku tau kamu adik kak Rion saat menyadari nama kalian sama, untuk masalah yang lainya kamu punya alasan sendiri kenapa tidak mau bercerita itu adalah privasi kamu Er, aku berteman dengan mu karna benar-benar ingin berteman untuk urusan yang lain nya kamu punya hak bercerita atau di simpan sendiri. Aku sebagai teman hanya bisa mendengarkan, dan selalu ada untukmu. Karena selama ini kamu juga selalu ada untuku bahkan tanpa bosenya mendengar keluhanku." jawab Aily panjang lebar berusaha membuat Eria tidak merasa bersalah.
"Terimakasih Aily... Aku sayang padamu." ucap Eria dan membalas pelukannya
'Karena aku sendiri menyembunyikan sesuatu darimu Er, maafkan aku. Semoga kamu bisa menjadi tante yang baik untuk anaku kelak,' ucapnya dalam hati rasanya Aily ingin menjerit dan menangis di depan Eria dan bercerita tentang beban yang sekarang sedang ia tanggung.
"Ngomong-ngomong kamu tidak marah aku beli lingeri untuk..." Aily menggantung ucapanya dia takut jika Eria marah padanya karena berusaha ingin menggoda kaka sahabatnya itu.
"Tentu saja tidak, aku senang jika kamu jadi kakak iparku." ujar Eria jujur sambil memeluk kembali Aily namun gadis itu tersenyum pahit mengingat jika waktunya tidak lama lagi.
Setelah obrolan panjang mereka Eria keluar dari kamarnya karena Aily ngantuj dan sudah tertidur pulas di atas ranjangnya, saat hendak keluar di depan pintu Rion sedang berdiri menatapnya.
"Kakak, maaf aku terlambat memberi tahumu tentang perjodohan hari ini." Ujar Eria merasa menyesal karena dia takut jika Rion akan mengusir Aily karena dia tidak berhasil membatalkan acara perjodohan yang kedua kalinya.
"Tidak apa-apa, Aily sudah menanganinya." jawab Rion karena memang karena Aily lah acara perjodohan itu di batalkan.
"Karena Aily? Memang gimana ceritanya kak?" tanya Eria namun Rion tidak menjawab dia masuk kedalam kamar Eria yang dimana di dalam nya ada Aily yang sedang tertidur.
"Kak Aily sedang--" ucapanya terputus saat pintu itu tertutup. "Waduh gimana nih jika keluarga tau, tapi tidak akan terjadi apa-apa kan di dalam sana?" gumamnya sambil menimang-nimag antara pergi meninggalakan keduanya di dalam kamar atau tetap menunggu di luar kamar.
.
.
To be continued...
kalaungini yang modalin jadi erin🤣🤣
dan kalimat sebelumnya mengatakan ayahnya sayang padanya...Iki piyee kalimatnya gak konsisten Mulu😪
Yg gini nih gw bilang lu plin-plan, semua perasaan lu paparkan dari karakter Alvin gak cocok sama sekali. Dia tau salah tapi dia malah berlaku tdk adil pd kedua anaknya. Trus seolah" dia.menyalahkan aily yang tdk pernah mau mendengarkan penjelasannya. Iki piye toh, kalo Alvin aja bertingkah seperti ayah yang tdk mempedulikannya. Jadi pengorbanan ape yg dia lakukan?
Sebenarnya sifat Alvin yang mana toh 😵