NovelToon NovelToon
Imam Pengganti

Imam Pengganti

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / nikahmuda / Cinta Murni
Popularitas:24.4k
Nilai: 5
Nama Author: anafitrotun

Setiap manusia punya jalan kisah cinta sendiri, dimana ia tidak dapat memilih dengan siapa dan dimana Allah menyuratkan episode perjalanan kita.

Begitupula yang Aliza alami, ia tidak pernah menyangka jika sosok yang diam-diam ia kagumi teryata menaruh hati yang sama bahkan berniat menikahinya. Gus Asfhan Syarfiq Al Ghazali, putra Kyai Nya, yang menarik hati Aliza.

Tetapi, teryata sang maha cinta memiliki takdir lain dimana Aliza harus kehilangan Asfhan, namun tanpa di sangka Asfhan meninggalkan pesan kepada Alfhan untuk menikahi Aliza.

namun perjalanan mereka tak semulus yang di bayangkan di mana berbagai lika liku mengguncang hubungan Meraka.

hingga kedatangan pak Rahmad yang membuka semua rahasia dan merubah kebahagiaan mereka, bersama fitnah tentang kematian Sang pengasuh Ponpes Abu Abbas, hingga membuat Alfhan membenci Aliza.

Namun, di balik semua luka, sebuah kata masih terpatri di hati Aliza, bahwa dia tetap mengakui Alfhan sebagai suaminya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anafitrotun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EMPAT

Hari terus berlalu, 1 minggu setelah kedatangan Asfhan di rumah Aliza, dan hari ini adalah jadwal mereka fitting gaun pernikahan.

Di ruang tamu rumahnya kini Aliza tengah sibuk menyapu, membersihkan setiap sudut rumahnya yang sudah menjadi rutinitasnya.

Sejak pukul 5 pagi Aliza telah sibuk menata kamarnya, karena tidak ingin meninggalkan kamarnya seperti kapal pecah.

"Loh, Nduk kok belum siap-siap sudah jam 8, nanti keburu Bu Azni sama Gus Asfhan sampai kan nggak enak membuat mereka menunggu kamu siap-siap," Tegur Bu Laila yang melihat Aliza masih sibuk menyapu.

"Habis ini Aliza siap-siap Mi, tapi Aliza bersih-bersih dulu, masa Aliza pergi ninggalin rumah kotor, kan kasihan Umi nanti,"

Sahut Aliza melanjutkan menyapunya.

Bu Laila yang merasa gemas pun segera mengambil sapu di tangan Aliza, membuat Aliza terdiam. Beruntung ia sudah terbiasa dengan sikap Uminya.

"Sudah Umi saja yang nyapu, kamu siap-siap dandan yang cantik, sebentar lagi calon suami mu datang, biar dia terpana,"

"Umi...,"

Sahut Aliza malu saat Bu Laila menggodanya, memancing rona merah di wajah Aliza.

"Sudah, sana siap-siap,"

Ujar Bu Azni final dan tidak bisa di bantah, Aliza yang paham sikap Umi segera berlalu naik keatas kamarnya, meninggalkan Bu Laila yang sibuk menyapu.

...****************...

"09.30, telat 30 menit," Asfhan melihat jam di tangan, lalu menekan bel rumah Aliza.

Tidak lama setelah Asfhan menekan bel pintu terbuka menampilkan sosok Bu Laila.

"Assalamualaikum Bu,"

Asfhan tersenyum menampilkan lesung pipinya, membuat Bu Laila seketika terpana.

"Waalaikumsalam, nak Asfhan sudah sampai, sebentar Umi panggilkan Aliza,"

"Iya Mi,"

Sahut Asfhan tersenyum manis, dan Bu Laila segera berlalu pergi, namun langkah Bu Laila terhenti saat menyadari dirinya belum mempersilahkan Asfhan masuk.

Bu Laila tersenyum lebar berjalan kembali ke arah Asfhan.

"Umi lupa, mari masuk nak Asfhan,"

"Iya Mi, terimakasih..,"

Asfhan tersenyum memasuki ruang tamu lalu duduk di sofa, rasa lucu hadir di benak Asfhan saat melihat Bu Laila yang terlihat salting.

"Persis banget seperti Aliza waktu pertama kali ketemu saya,"

Gumam Asfhan dalam hati mengingat pertemuannya dengan Aliza dulu.

Asfhan membuka Hp nya mengecek beberapa pesan yang baru saja masuk, namun aktivitas Asfhan terhenti saat suara Aliza terdengar.

"Gus Asfhan,"

Asfhan terkesima melihat Aliza yang berdiri di depannya dengan balutan gamis berwarna biru pastel.

"Aliza, kamu__,"

Aliza tersenyum lalu mengernyit heran saat mendengar ucapan Asfhan yang menggantung karna Bu Laila memotongnya.

"Bu Azni tidak ikut Nak?"

"Ummah sedang ada acara di pesantren teman Abah,"

Jawab Asfhan menetralkan degup rasanya, Asfhan bangun dari duduknya lalu melihat Aliza.

"ayo berangkat sekarang"

Ajak Asfhan menghampiri Bu Laila lalu mencium tangannya yang di ikuti Aliza.

"Iya hati-hati ya Nak, titip Aliza kalau nakal tinggal aja di jalan," Canda Bu Laila yang di ikuti kerucuttan bibir Aliza.

"Umi kok gitu sih, nanti nggak punya anak Aliza lagi gimana?,"

"Ya, kan anak Umi banyak sisa 3 orang abang kamu,"

"Umi..., kok gitu,"

Rengek Aliza memegang lengan Bu Laila yang hanya tersenyum.

"Iya nggak, nak Asfhan Umi titip Aliza ya, sudah sana kalian berangkat keburu siang,"

"kita pamit ya mi, Assalamuallaikum,"

"Walaikumsalam,"

Sahut Bu Laila melihat Aliza dan Asfhan memasuki mobil lalu melaju meninggalkan halaman rumahnya Meninggalkan Bu Laila yang menutupi rasa gelisah di benaknya.

"Ya Allah kenapa saya merasa ada sesuatu yang tidak baik akan terjadi di hubungan mereka,"

...****************...

Suasana Mall terasa ramai beberapa mobil terlihat terparkir di parkiran termasuk mobil Asfhan.

Dengan langkah santai Asfhan berjalan menyusuri mall, sementara Aliza berjalan di belakangnya.

Asfhan menghentikan langkahnya saat menyadari Aliza berjalan di belakangnya. Netranya melihat Aliza.

Aliza menghentikan langkahnya, melihat Asfhan yang terasa aneh karena tiba-tiba berhenti.

"Kenapa Gus?"

Asfhan tersenyum menjajarkan langkahnya dengan langkah Aliza.

"Nggak saya ini calon suami kamu bukan majikan kamu jadi jangan jalan di belakang ya,"

Jawab Asfhan memancing sebuah senyuman di bibir Aliza lalu menjajarkan langkahnya dengan Asfhan

Langkah mereka memelan saat memasuki sebuah stand pakaian dengan branded ternama.

"Kamu langsung kesana ya fitting baju, kan kemarin kita udah milih cuma tinggal ngepas in nanti kurang apa bilang sama resepsionis nya,"

Jelas Asfhan seraya duduk di sofa tunggu menunggu Aliza yang mulai masuk kedalam ruang fitting mencoba gaun yang tempo hari ia pilih melalu online.

Di temani 1 cup kopi Asfhan menunggu Aliza, sebuah headset terpasang di telinganya mengeluarkan irama lagu maher zain.

Sesekali kepala Asfhan bergerak mengikuti irama lagu.

"Gus Asfhan,"

Suara Aliza terdengar menyadarkan Asfhan yang langsung tertegun melihat penampilan Aliza yang begitu cantik dengan gaun Putih penuh mutiara.

"Subhanallah..., Kamu cantik sekali,"

Puji Asfhan yang langsung membuat Aliza menunduk menyembunyikan rona di wajahnya.

"Alhamdulillah..., terimakasih,"

Sahut Aliza pelan lalu kembali berjalan masuk ke dalam ruang ganti, meninggalkan Asfhan yang beristighfar pelan karna telah melihat Aliza dengan pandangan nafsu.

...****************...

"Kamu beneran nggak makan ?" tanya Asfhan saat pesanannya baru saja sampai, setelah fitting gaun rasa lapar menghampiri Asfhan membuatnya mengajak Aliza untuk mampir di salah satu resto.

Aliza menggeleng pelan perutnya masih terasa kenyang membuatnya enggan memesan makanan dan memilih memesan segelas mixue.

Aliza melihat lalu lalang pengunjung yang berjalan di bawahnya karna mereka berada di resto atas tepat samping jendela, tanpa Aliza sadari Asfhan memperhatikannya.

Saat Aliza melihat ke arah Asfhan, ia segera mengalihkan netranya menatap makanan yang tengah ia makan.

Aliza tersenyum tipis karna sebenarnya dia tahu jika sejak tadi Asfhan memperhatikannya.

"Ingat dosa Gus Asfhan, kita belum mahram,"

Tegur Aliza yang langsung membuat Asfhan salting.

"Nggak saya nggak liatin kamu, udah ya kita pulang sekarang keburu sore,"

Asfhan menghabiskan minumnya lalu meraih kunci mobilnya lalu berlalu kluar dari resto.

Aliza hanya tersenyum melihat sosok Asfhan yang sebenarnya sangat bucin namun tertutup gelar "Gus" yang bersandar di namanya.

...****************...

Alunan sholawat terdengar dari tape mobil Asfhan yang tengah melaju melewati jalanan kota, waktu sudah menunjukkan pukul 16.15, setelah mampir solat di salah satu masjid besar Asfhan dan Aliza memutuskan untuk langsung pulang.

"Ada yang mau di beli lagi nggak, oleh-oleh buat Abi iya, nggak?"

Asfhan membuka pembicaraan setelah suana hening yang sejak tadi menyelimuti dalam mobil.

"Mboten Gus Asfhan, Abi sedang ke Kalimantan ngecek sawit, sedangkan umi beliau tidak suka jajanan luar,"

Aliza tersenyum kikuk menjawab pertanyaan Asfhan tanpa melihat sosok di sisinya.

"Ya sudah berati kita langsung pulang ya,"

"Iya,"

Dan suasana kembali hening, Asfhan memilih fokus melihat jalanan dan Aliza Asik mendengar sholawat.

Namun tiba-tiba sebuah pertanyaan muncul di benak Aliza tentang alasan Asfhan mengkhitbahnya padahal ia baru saja lulus Aliyah, selisih 1 tahun dari usia Asfhan.

"Gus Asfhan,"

Panggil Aliza

"Iya kenapa?,"

Tanya Asfhan melihat Aliza lalu kembali fokus dengan jalanan.

"Maaf ya Gus saya lancang bertanya ini,"

Aliza mengambil nafasnya melihat Asfhan yang mengangguk.

"Iya tidak apa-apa,"

"Apa alasan Gus Asfhan mau memgkhitbah saya, padahal kan saya baru saja lulus Aliyah?"

Asfhan terkekeh pelan mendengar pertanyaan Aliza.

"Karna saya cinta kamu,"

Aliza terdiam mendengar jawaban lugas Asfhan.

Melihat wajah tertegun Aliza kembali memancing tawa Asfhan, hingga deretan gigi rapi dan ceruk pipinya terlihat.

"Selain itu, Saya mengkhitbah kamu juga, karna saya kagum dengan kelembutan ahlaq, ketaqwaan, berpikiran luas, pintar dan Alhamdulillah cantik,"

Lanjut Asfhan seraya memelankan mobilnya saat mendekati rumah Aliza.

Aliza hanya terdiam mendengar jawaban Asfhan, hati seakan bergemuruh mengobarkan getaran rasa.

"Salam untuk Umi ya, maaf saya nggak mampir, soalnya habis ini saya ada kelas ngaji bandongan,"

Ujar Asfhan saat mobilnya berhenti di depan rumah Aliza.

Aliza tersenyum mengangguk lalu mengambil dompetnya di dashboard.

"Za,"

Panggil Asfhan menghentikan gerakan Aliza membuka pintu, Aliza menoleh menatap Asfhan yang melihatnya.

"Tidak usah khawatir saya janji akan membahagiakan kamu, Ana uhibbu kafillah,"

Aliza terdiam mendengar ucapan Asfhan yang berhasil memancing rona merah di pipinya, sebelum Asfhan melihat mukanya yang memerah Aliza segera turun dari mobil.

"Terimakasih Gus Asfhan,"

Ujar Aliza seraya berlalu pergi meninggalkan Asfhan yang tersenyum melihat siluet tumbuh Aliza yang mulai memasuki gerbang.

" Saya mencintai kamu walau pun Kita tidak pernah tau bagaimana endingnya Aliza,"

1
Tini Timmy
semangat nulis nya kk
wifashaa
ya harus gtu aliza tegas jngn menye2
Dewi Suntana
gak suka sipat si alfa mudah kebujuk .. ock putus thor knpa hrus ana uler keket
Dewi Suntana
anjayyy di jebak jgan terkena jebakan nya dong
Dewi Suntana
anjayyy di jebak
Dewi Suntana
tegas dikit mas.. dan km selidiki si hana . jgan ke makan omongan ular kobra
Ovi Safitri
cepet up nya dong
Tini Timmy
wihh asik nih makin seru...
semangat terus nulisnya kakak😁/Smile/
wifashaa
aku males baca nya klo dah bgini,jahat sih hana trus si alfhan bgitu,aduuuh q yg gemes
anafitrotun: maaf kak kehidupan nggak selalu mulus harus ada lika liku dan luka biar seru/Smile//Facepalm/
total 1 replies
Miftakhul Naim
keren bagus apur ceritanya dan bisa mencobak cabik emosi juga hati kerenn pokokknyaa
Miftakhul Naim
mon maap mbaknya kosa kata yang di capslok sangat sangat bagus/Silent//Smile/wkwk
anafitrotun: makasih kak sudah bergabung
total 1 replies
Ekayadi
jgn bilang kalau alfhan UD kemakan omongan ny si Rahmat itu...klo ud renggang kn si kadal betina itu pasti beraksi... kasihan Aliza. semoga aj gk retak rumah tangga mereka kk aothor buat si kadal dan Rahmat itu ketahuan donk dgn rencana jahatnya.
Tini Timmy
lanjut kk/Smile/
Ekayadi
semoga aj si alfhan dgr tuh omongan Hana supaya mereka juga bisa ikutan sandiwara di depan penjahat sesungguhnya..
Dewi Suntana
oohk jd pa kyai . . krna rasa tanggung jawab
bisa gak si it adi pa haji di karungin dulu
Tini Timmy
romantisnya suami aliza🤗
semangat nulisnya kakak☺
anafitrotun: makasih kak
total 1 replies
Dewi Suntana
psti it bapa nya alfa .. dehk yg namu
anafitrotun: itu pamannya kak,😄 dan lewat dia Alfhan bakal tau siapa aslinya dirinya
total 1 replies
Oki Dewi
Luar biasa
Ekayadi
si babang ny menghayal kmna mana /Joyful//Joyful/
anafitrotun
tapi di tunggu aja oke kelanjutannya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!