NovelToon NovelToon
MILKY WAY

MILKY WAY

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa / Gangster
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: BillaAzahra022

Berawal dari sebuah hubungan antara Dhikaa dan Sabila Liora yang tidak direstui oleh kakak dari Sabila yang bernama Reyvan Adelio, seorang ketua geng Astro Power. Reyvan tidak merestui hubungan antara dhika dan sabila karena ia merasa bahwa dhika itu lemah dan tidak mampu untuk menjaga adik perempuannya. Namun, siapa sangka jika dhikaa adalah ketua geng Milky way, salah satu geng terbesar dikotanya. Ia diberikan tanggung jawab menjadi ketua geng Milky way untuk mencapai tujuan dari sang kakak yaitu Roby Mahendra. Masalah demi masalah muncul silih berganti yang disebabkan oleh geng Andromeda, sebuah geng yang selalu membuat ulah dan ketuai oleh Hans. Begitu banyak masalah yang terjadi diantara ketiga geng tersebut, hingga sebuah hal yang tidak pernah terbayangkan terjadi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BillaAzahra022, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menghilang

Hari demi hari silih berganti, keadaan dhikaa pun perlahan berangsur membaik.

Saat ini dhikaa hanya terduduk bersandar di atas brankar. Dhikaa menatap keluar jendela dengan tatapan sendu.

"Bila...kamu kemana" gumam dhikaa.

Ceklek...

Suara pintu terbuka membuat perhatian dhikaa tertuju ke arah pintu. Terlihat roby masuk kedalam ruangan dan di susul oleh naila dengan tangan kanan yang membawa sebuah plastik berisi buah.

Dhikaa begitu berharap sabila datang bersama naila namun, ternyata tidak.

Roby duduk di kursi dekat brankar kemudian menatap piring bekas makan yang berada diatas meja.

"Kamu sudah meminum obat mu?" Tanya roby.

"Iya sudah" jawab dhikaa.

"Bagaimana keadaan mu dhikaa?" Tanya naila sembari meletakan plastik yang berisi buah di atas meja.

"Sudah lebih baik" balas dhikaa sambil memperhatikan naila yang masih mengenakan seragam sekolah. Sepertinya ia baru saja pulang sekolah dan langsung kemari.

"Syukurlah, maaf aku baru bisa datang menjenguk" ucap naila.

"Ini aku membeli buah saat dalam perjalanan kesini" sambung naila lalu ia merapihkan buah yang ia bawa di atas meja.

"Terima kasih kak" ucap dhikaa dan di balas senyuman oleh naila.

Dhikaa terdiam sejenak kemudian menatap roby.

"Abang...sabila mana? Kenapa dia ga jenguk aku?" Tanya dhikaa.

Roby terdiam saat dhikaa menanyakan hal tersebut, entah harus bagaimana Roby menjelaskan kondisi sabila sekarang.

Roby melirik ke arah naila, begitupun sebaliknya. Naila yang mengerti pun langsung mendekat ke arah dhikaa.

"Sabila baik-baik saja, yang terpenting kamu sehat aja dulu, cepat sembuh" jawab naila.

Dhikaa pun terdiam, ada benarnya juga apa yang di ucapkan oleh naila. Akan tetapi, entah mengapa dhikaa merasa aneh dengan sikap mereka setiap kali ia menanyakan tentang sabila.

Setelah itu mereka bertiga pun menceritakan beberapa hal, hingga roby pun pamit untuk pulang.

"Abang pulang duluan ya, abang harus beres-beres rumah" ucap roby.

"Iya bang" jawab dhikaa.

"Kamu bagaimana naila?" Tanya roby pada naila.

"Aku juga harus pergi karena ada urusan" ucap naila dan langsung dimengerti oleh roby.

"Kalau begitu aku duluan" pamit roby kemudian ia berlalu pergi dari ruangan tersebut.

Naila pun bergegas mengambil tasnya dan membereskan beberapa barang.

"Kakak pergi dulu ya" pamit naila sembari berjalan menuju pintu.

"Hmm kak..." Panggil dhika yang membuat langkah kaki naila terhenti.

"Iya" sahut naila.

"Nanti jika bisa, tolong bawa sabila sesekali ke sini" ucap dhikaa.

Naila terdiam namun sedetik kemudian ia berusaha tersenyum.

"Iya aku tidak bisa berjanji, tapi akan aku usahakan" balas naila ragu-ragu.

"Baiklah terima kasih kak" ucap dhikaa.

Naila tersenyum tipis lalu segera berjalan keluar dari ruangan tersebut.

Dengan menggunakan motor, naila melaju diantara kendaraan yang berlalu lalang. Tujuannya saat ini adalah untuk menjenguk sabila.

Setelah sampai di tempat tujuan, naila menarik nafas panjang dan mencoba untuk menguatkan hatinya. Sungguh ia sangat sakit akan kehilangan reyvan dan sekarang di tambah akan keadaan sabila yang tidak baik-baik saja.

Setelah mendapatkan izin naila pun berjalan menuju ruangan sabila. Dari kejauhan terlihat sabila yang duduk sembari tersenyum.

Sabila yang sadar akan kedatangan naila segera menoleh menatap naila yang berjalan mendekatinya

"Kak kak, sabila tadi ketemu sama dhikaa" ucap sabila saat naila sudah ada di dekatnya.

Naila tersenyum mendengar perkataan sabila. Sabila memang terkadang sering menceritakan apa yang ia mimpikan dan apa yang ia alami. Terkadang ia tidak bisa membedakan mimpi dan kenyataan.

"Benarkah" ucap naila sembari mengelus pipi sabila.

"Iya, kata kaa...kaa sayang sama bila" ucap sabila dengan mata berbinar.

"Tentu saja, dhikaa itu sayang banget sama sabila" naila melepaskan tangannya dan berusaha tersenyum.

"Tapi...."

"Tapi biasanya kalau ketemu sama orang yang sedang koma itu orangnya udah ga ada" ucap sabila dan tiba-tiba ia menangis histeris.

"Dhikaa udah siuman kok"

Mendengar hal tersebut sabila tiba-tiba terdiam menatap naila.

"Dhikaa udah sadar, jadi sabila harus cepat sembuh" ucap naila.

Sabila secara perlahan menjauhkan diri dari naila.

"Sabila...." Ucap naila.

"Pergi" teriak sabila.

"Sabila kamu harus tenang" bujuk naila.

"Ga.....pergi....pergi..." teriak sabila histeris.

Naila pun perlahan menjauh dari sabila. Setiap kali naila datang menjenguk tidak jarang naila di perlakukan seperti ini. Entah sampai kapan sabila terus begini.

Naila menatap sendu kearah sabila yang menangis histeris. Ada keinginan naila untuk memeluk dan menenangkan sabila namun, hal tersebut hanya akan memperburuk keadaan.

•••

Hari menjelang sore, naila kembali kerumah sakit. Naila memang tidak setiap hari datang kerumah sakit, karena ia lebih sering bersama sabila. Akan tetapi setelah kejadian tadi siang sepertinya sabila butuh waktu sendiri.

Naila melihat seorang dokter dan beberapa perawat keluar dari ruangan dhikaa. Sepertinya mereka baru saja melakukan pemeriksaan. Naila pun melangkah masuk kedalam ruangan dhikaa.

"Bagaimana kondisimu?" Tanya naila.

"Sudah lebih baik, dokter bilang sekitar seminggu lagi aku boleh pulang" jelas dhikaa.

"Syukurlah kalau begitu" ucap naila.

"Sebentar lagi yang lain akan sampai" ucap naila sembari duduk di sofa.

"Kak.." panggil dhikaa.

"Iya" sahut naila.

"Kak mana sabila? Kok ga ada jengukin aku" tanya dhikaa.

Naila tersenyum.

"Kata sabila dia nunggu kaa nya sembuh, dia takut ketemu kaa sekarang, Sabila mau kaa sembuh dulu. Kaa cepat sembuh ya" ucap naila.

"Iya, kakak benar sepertinya sabila masih takut" ucap dhikaa namun entah mengapa ia masih merasa ada hal yang di sembunyikan oleh naila dan yang lainnya.

Ceklek..

Pintu ruangan terbuka dan nampak lah sosok roby dari arah pintu membuat dhikaa dan naila menoleh ke arahnya.

"Apakah dokter sudah memeriksa mu?" Tanya roby sembari berjalan mendekati dhikaa.

"Iya, dokter bilang sepertinya seminggu lagi aku dibolehkan untuk pulang" jelas dhikaa.

Roby menghembuskan nafas lega.

"Syukurlah kalau begitu" ucap roby dan duduk tepat di sebelah brankar dhikaa.

"Dhikaa, besok pagi abang harus kembali keluar negeri" ucap roby.

"Ga nunggu aku sembuh dulu" dhikaa menatap sang kakak.

"Maaf abang ada kerjaan disana yang tertinggal selama sebulan ini, kakak iparmu juga sendirian disana" ucap roby memberikan penjelasan.

"Baiklah kalau begitu. Lagian aku juga sudah membaik" ucap dhikaa.

"Ada sesuatu di rumah dan ada sesuatu yang harus kamu lihat" ucap roby dengan nada serius.

"Apa itu?" Tanya dhikaa.

"kamu akan tahu nanti" jawab roby.

"Haha iya bang"

•••

Tak terasa seminggu telah terlalu, hari ini dhikaa di perbolehkan untuk pulang karena kondisinya yang sudah sembuh total.

Saat ini zakky, alya, serta vano baru saja tiba dirumah dhikaa. Mereka bertiga duduk di atas sofa ruang tamu.

Hening...tidak ada pembicaraan apapun di antara mereka.

"Aku ingin bertanya sesuatu" ucap dhikaa memecahkan keheningan.

Zakky, alya dan vano pun seketika menoleh menatap dhikaa.

"Dimana sabila?" Tanya dhikaa.

"Hm...itu...." Ucap zakky gugup karena bingung harus menjelaskannya begitupun dengan vano.

"Aku sudah bertanya kepada kak naila. Tetapi aku merasa ada sesuatu yang di sembunyikan, ada apa sebenarnya" ucap dhikaa meminta penjelasan.

"Biar aku yang menjelaskan" ucap alya sembari menatap zakky dan vano bergantian.

"Setelah kamu dinyatakan koma, sabila menyerahkan diri kepada pihak kepolisian dan saat ini ia tengah di tahan" jelas alya.

"Mengapa sabila bisa di tahan? Mengapa abang roby tidak membebaskannya, aku tidak menuntut apapun" ucap dhikaa yang terkejut saat mendengar penjelasan alya.

"Abang roby juga bilang begitu, hanya saja kondisi sabila tidak memungkinkan" ucap vano.

"Maksudnya?" Dhikaa tidak paham dengan apa yang di bicarakan oleh vano.

"Lebih baik kita melihat sabila sekarang. Kami akan mengantarkan mu. Kak Naila juga pasti ada di sana" ucap zakky memberikan saran dan di setujui oleh mereka.

Mereka berempat pun langsung segera menuju kantor polisi, namun setiba nya disana dari kejauhan mereka melihat naila yang mondar-mandir dengan wajah cemas.

"Kak naila" panggil zakky.

Naila pun menoleh ke sumber suara dan langsung berjalan mendekat.

"Kak naila ada apa?" Tanya vano.

Naila mencoba mengatur nafasnya yang sesak karena panik.

"Sabila..." Ucap naila.

"Sabila? Dimana sabila?" Tanya dhikaa langsung saat naila menyebut nama  sabila.

"Sabila....dia..." Ucap naila masih mengatur nafasnya.

"Ada apa" ucap dhikaa.

"Sabila menghilang"

BERSAMBUNG...

1
Cpr Tito Jr.
lanjutin seru
Cpr Tito Jr.
lanjutin
Bila.Azahra: up tiap hari kak🙏
total 1 replies
Cpr Krisna jr01 Krisna jr01
ape benda tu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!