Lanjutan Ghost Detective
Kisah putri dari Lachlan de Luca dan Nareswari Kosasih. Lahir dari ayah dan ibu indigo, membuat Chelsea yang biasa dipanggil Shea, juga super indigo. Awalnya eyang buyut binti canggah nya yang hadir, yaitu eyang Surti namun lama-lama Shea terbiasa hingga membantu biro detektif ayahnya. Shea yang kuliah di fakultas kriminologi, bersahabat baik dengan Yudho Sardono, cowok nerd berkacamata dan... Penakut. Dibantu oleh para hantu anak buah eyang Surti, Shea dan Yudho berjibaku memecahkan kasus dingin maupun baru.
Generasi ke 8 klan Pratomo
Follow my IG @hana_reeves_nt
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di Polda Metro Jaya
Shea duduk manis di depan bagian administrasi Polda Metro Jaya saat dirinya mendapat panggilan untuk jawaban surat dari kampusnya untuk melakukan penelitian pelaku kejahatan yang dilakukan oleh seorang wanita.
AKBP Shanti yang menerima Shea, tersenyum ke arah keponakan Irjen Dean Thomas dan Brigjen Rayyan itu.
"Mbak Shea yakin bisa menghandle para narapidana wanita jika harus melakukan wawancara?" tanya AKBP Shanti.
"Insyaallah bisa, Bu Shanti. Lagipula kan saya pasti didampingi pak Dean dan pak Rayyan ..." jawab Shea. Ingat Shea, panggilnya jangan Oom !
AKBP Shanti mengangguk. "Jika memang pak Dean atau pak Rayyan berhalangan, saya juga bisa mendampingi mbak Shea. Sebab melihat isi skripsi mbak Shea kok tampaknya asyik ..."
Shea memberikan senyumnya yang paling manis.
***
"Diterima?" tanya Alfie yang datang ke kantor ayahnya sambil menunggu hasil surat penelitiannya diterima. Alfie yang juga sudah mengajukan tugas akhir dan sasarannya adalah tim IT Polda Metro Jaya untuk meningkatkan keamanan dari kejahatan cyber sesuai dengan bidang yang dia pilih di UI.
"Diterima. Alhamdulillah..." senyum Shea.
"Puji Tuhan. Ikut senang..." jawab Alfie. "Yuk ke ruangan bokap. Katanya mau cari informasi kasus mbak Kunti."
***
Ruang Kerja Irjen Dean Thomas dan Brigjen Rayyan
"Siapa nama korban ?" tanya Irjen Dean Thomas.
"Sisil Kusuma..." jawab Shea sambil menoleh ke arah mbak Kunti yang berdiri di sebelahnya.
Brigjen Rayyan mencari data kasus. "Masih kasus dingin, Shea. Apa kamu yakin pembunuhnya saudara kembarnya? Kok aku jadi ingat kasus Cahyani dan Cahaya ya..." ( Baca Ghost Detective. ).
"Yah Oom ... Tidak mungkin aku bilang kalau bukan Sisil yang bilang ..." jawab Shea. "Nama saudara kembarnya adalah Sasha ... Aku ingin dengar versi kepolisian."
"Versi kepolisian... Sisil ditemukan tewas di kamar ganti sebuah mall dan sampai sekarang belum diketahui pembunuhnya karena CCTV yang menuju area ganti sedang rusak. Namun beberapa saksi mengatakan bahwa ada seorang wanita yang mengikuti saudari Sisil dan terdengar keributan. Hanya saja mereka tidak mendengar dengan jelas apa yang diributkan... Lima menit kemudian hening dan sepuluh menit kemudian... Darah mengalir di ruang ganti..." ucap Brigjen Rayyan.
"Bagaimana bisa CCTV nya rusak ?" tanya Alfie sambil menatap jendela ruang kerja ayahnya.
Alfie Thomas
"Karena listrik saat malam itu sempat padam dan kebetulan atau tidak, sirkuit kabel yang di CCTV itu rusak..." jawab Irjen Dean Thomas.
"Nggak make Sense, papa. Meskipun korslet... Harusnya semua. Bukan satu..." jawab Alfie.
"Kenyataan di lapangan begitu Fi... Papa dan Oom Steven sudah menyelidikinya sendiri. Memang yang rusak hanya itu ..." jawab Irjen Dean Thomas. "Apa kamu mau cari tahu?"
"Memang boleh ?" tanya Alfie. "Kalau boleh ya ... Berangkat!"
"Tentu saja tidak !" ucap Irjen Dean Thomas tegas.
"Lho tapi kan sesuai dengan tugas akhir aku Papa... Siapa tahu berhubungan meskipun kecil kemungkinannya..." eyel Alfie.
Shea menatap Sisil. "Mbak Sisil, jika memang Sasha pelakunya... Apa mbak Sisil punya sesuatu yang bisa membuktikan?"
"Sasha memegang kartu kredit ku ..." jawab Sisil.
"Apakah ingat nomor kartunya ?" tanya Sasha membuat ketiga pria di sana menoleh.
"Kartu apa Shea ?" tanya Brigjen Rayyan.
"Kartu kredit mbak Sisil dipegang Sasha..."
"Jika ada pergerakan kartu kredit Sisil... Anggap saja Sasha sengaja pakai dan bisa dikenakan pasal pencurian. Apakah Sasha tahu nomor PINnya?" tanya Brigjen Rayyan.
"Kata mbak Sisil, Sasha tahu ... Tapi hanya satu kartu kredit yang diambil yang dia tahu PINnya. Dua kartu lainnya tidak diambil karena tidak tahu PINnya."
"Berikan datanya, biar aku cek..." ucap Brigjen Rayyan.
***
Di Coffee Shop dekat PRC Hospital
"Aku tidak habis pikir. Mereka itu saudara kembar tapi kok tidak ada rasa sayang sebagai saudara..." ucap Ryuga ke Seiya dan Yudho. "Padahal nih. Kita yang punya hubungan darah cuma tiga tapi Alfie dan Dodo bisa seperti saudara Nemu."
"Sodara Nemu di tong sampah ?" balas Yudho judes.
"Haaaiissshhh ! Kagak cumiii !" balas Ryuga.
"Tapi Shea kan lagi sama Alfie di Polda..." ucap Seiya.
"Gimana kalau kita ke mall tempat TKP?" tanya Ryuga.
"Sudah pasti pihak mall main tutupi kejadian yang bisa bikin sepi. Ditambah Tennant yang menyewa mall itu dan menjadi TKP." Yudho menatap serius ke mahasiswa kedokteran itu.
"Bagaimana kalau kita cari tahu soal Sasha. Kita ke tempatnya bekerja dengan menyamar !" usul Seiya. "Kita-kita kan good looking semua. Pasti banyak yang mau cerita pada kita ..."
"Alasannya ?" tanya Ryuga.
"Tugas Akhir kuliah... Do, judul skripsi kamu apa?" tanya Seiya.
"Hukum pidana tanpa melihat gender."
"Nah tuh. Kan sama dengan Shea yang meneliti pelaku pembunuhan oleh kaum wanita. Bisa di combantrin ..." ujar Seiya.
"Combain... " seru Ryuga dan Yudho bersamaan.
"Nah maksud akika begitu chuy ..." jawab Seiya cuek.
"Yakin dia keponakan elu ?" ejek Yudho ke Ryuga.
"Bukan ... Tidak jelas dia statusnya..." balas Ryuga cuek.
***
Ruang Kerja Irjen Dean Thomas
"Ada pergerakan di kartu kredit milik Sisil. Total sudah dua puluh juta melayang..." ucap Brigjen Rayyan. "Padahal limitnya lima puluh juta ..."
"Sebenarnya apa hanya gara-gara baju saja, Sasha sampai tega membunuh Sisil?" tanya Irjen Dean Thomas.
"Versi Sisil, Sasha iri dengan keberuntungan kembarannya sendiri yang mendapatkan banyak kelebihan dibandingkan dirinya. Baju yang diincarnya ternyata diambil Sisil duluan padahal Sasha hendak mengambilnya. Karena sudah memendam dendam ... Sasha langsung menusuk dada Sisil dengan pisau lipat ..." cerita Shea sesuai cerita dari Sisil.
"Ini kasusnya lebih kacau dari Yani bang ..." ucap Brigjen Rayyan. "Sangat tidak masuk akal tapi kejadian..."
"Kasus Yani itu ... yang menyamar jadi tunangan Oom Sandy Wahyudi di Palermo ?" tanya Shea.
"Yes. Oh bagaimana kabar mas Sandy ?" tanya Irjen Dean Thomas.
"Alhamdulillah baik Oom. Sekarang sudah menjadi manajer utama keuangan, sudah menikah juga... Anaknya dua. Dia menikah dengan gadis Palermo ..." jawab Shea.
"Alhamdulillah... Hidupnya menjadi lebih baik ..."
***
Yuhuuuu Up Malam Yaaaaaaaa
Maaf hari ini benar-benar menguras energi gara-gara arus balik mudik jadi bikin mood amburadul.
Maapkeun yak para readers.
Thank you for reading and support author
don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
Tambahin " hantu kepala buntung dari jeruk purut " /Facepalm//Facepalm/
untng ga pd pngsan pas liat bntukan mreka,scra ga ckep pas nongol....
trnyta arwah pun ikutn mmbagongkn....