Aluna sejak lama memendam rasa pada kakak kelasnya hingga beberapa tahun setelah lulus sekolah, Aluna kembali di pertemukan dengan pria yang ia kagumi itu, pertemuan mereka begitu rumit dengan berbagai kesalahpahaman yang akhirnya memberikan jalan bagi mereka agar terus bertemu. Lalu bagaimana kisah selanjutnya? Apakah mereka akan bersama atau akan ada penghalang bagi perasaan Aluna?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaretaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gue Pacarnya Aluna
Pagi harinya, Aluna di buat terkejut saat ia sudah berada di meja kerjanya. "Cie cie, ada yang dapat bunga nih," ledek Via.
"Dari siapa?" tanya Aluna.
"Gak tau, coba lihat sendiri Lun," ucap Via dan Aluna pun melihat pengirim bunga tersebut.
"Kak Alvin," gumam Aluna.
"Siapa tuh Alvin," goda Via.
Aluna pun segera menyembunyikan kertas tersebut ke sakunya, "Bukan siapa-siapa, udah sekarang kita balik kerja lagi aja," ucap Aluna.
"Ekhem, ada yang udah punya ayang nih," goda Via selama perjalanan menuju pasien.
"Via, diem gak," ucap Aluna.
"Gak mau," ucap Via.
"Ada apa ini?" tanta Joshua.
"Eh ada Dokter Joshua. Ini Dok, Dokter Luna udah punya pacar," ucap Via.
"Via," ancam Aluna dan Via hanya tersenyum mengeledek Aluna.
"Kamu punya pacar? siapa? kok saya gak tau?" tanya Joshua.
"Ngapain juga Dokter Luna bilang ke Dokter, ayo Dokter kita pergi," ucap Via dan menarik Aluna.
Mereka berdua pun meninggalkan Joshua, "Dokter Joshua katanya udah move on dari lo, tapi kok kayak masih ngedeketin lo gitu," ucap Via.
"Aku juga hal tau, udah ah aku gak mau ada masalah lagi sama Dokter Joshua apalagi sama Dokter Ria. Capek tau ngeladenin mereka," ucap Aluna.
"Lo gak ada rencana buat pindah gitu?" tanya Via.
"Pindah kemana? aku belum ada tempat yang cocok buat pindah," ucap Aluna.
"Tapi, gue rasa Dokter Ria bakal lakuin sesuatu biar lo gak deket-deket sama Dokter Joshua," ucap Via.
"Jujur ya, aku bingung. Kenapa Dokter Ria sampai segitunya padahal aku udah berulang kali bilang kalau aku gak akan ngerebut Dokter Joshua," ucap Aluna.
"Ya namanya juga cinta mati Lun, mungkin Dokter Ria tau kalau Dokter Joshua bakal ngedeketin lo kalau dia gak bertindak," ucap Via.
"Terus aku harus gimana biar Dokter Ria percaya, aku capek kayak gini terus. Disalahin terus padahal aku gak ngapa-ngapain loh," ucap Aluna.
"Menurut gue ada 2 cara," ucap Via.
"Apa?" tanya Aluna.
"Pertama lo pindah ke rumah sakit lain terus yang kedua lo cepet deh cari pasangan," ucap Via.
"Yang pertama aku belum dapat tempatnya dan yang kedua kayaknya itu bukan cara yang tepat," ucap Aluna.
"Emang ada yang salah sama cara yang kedua?" tanya Via.
"Masalahnya, aku gak punya pasangan dan masih belum kepikiran untuk punya pasangan," ucap Aluna.
"Terus bunga tadi?" tanta Via.
"Panjang ceritanya, pokoknya cara yng kedua itu gak mungkin," ucap Aluna.
"Kita lihat aja nanti, rencana tuhan pasti lebih indah dari rencana manusia," ucap Via lalu pergi meninggalkan Aluna.
Malam harinya, Aluan baru pulang karena memang ia cukup sibuk hari ini dan untung saja Ayah Zafran yang menjaga Nenek Putri sehingga Aluna tidak perlu khawatir.
Baru saja Aluna keluar dari rumah sakit, langkahnya terhenti saat seseorang menghalangi jalannya.
"Ada yang harus saya bicarakan," ucapnya.
"Dokter Joshua, apa yang harus Dokter bicarakan?" tanta Aluna.
Joshua pun menarik tangan Aluna agar mereka tidak berada di depan rumah sakit, Joshua membawa Aluna ke samping rumah sakit yang dekat dengan halte.
"Kamu sudah punya pacar?" tanya Joshua.
"Saya rasa itu bukan urusan Dokter Joshua, kalau tidak ada hal penting lagi. Saya permisi," ucap Aluna dan lagi-lagi Joshua menahan tangan Aluna.
Dengan cepat Aluna melepaskan tangan Joshua, "Maksud Dokter Joshua apa? Apa Dokter lupa saya pernah meminta pada Dokter Joshua untuk tidak mendekati saya karena saya tidak mau punya masalah dengan Dokter Ria, apa permintaan saya waktu itu kurang jelas. Kalaupun saya punya pacar itu hak saya dan tidak ada hubungannya dengan Dokter," ucap Aluna dengan amarah yang mulai meluap.
"Tapi, saya masih suka sama kamu," ucap Joshua.
"Itu bukan urusan saya, salah sendiri Dokter Joshua suka sama saya, tapi yang jelas saya tidak suka dengan Dokter dan saya sekali lagi meminta agar Dokter menjauh dari saya," ucap Aluna.
"Tapi, Lun...," ucapan Joshua terhenti karena Alvin datang dan menjauhkan Joshua dari Aluna.
"Lo cowok. harusnya kalau lo di tolak ya lo jangan deketin lagi apalagi lo udah punya cewek. Tolonglah jangan malu-maluin jadi cowok, gue cowok kalau ngelihat cowok modelan lo gini juga malu. Mendingan lo setia sama cewek lo," ucap Alvin.
"Lo siapa?" tanya Joshua.
"Gue pacarnya Aluna," ucap Alvin.
Ucapan Alvin tentunya mengejutkan Joshua, bukan hanya Joshua tapi juga Aluna. Aluna yang berada di belakang Alvin pun menatap punggung Alvin seakan tidak percaya karena Alvin mengatakan jika ia pacarnya.
'Kenapa wajahku panas gini sih. haduh Lun masa baru diakuin sebagai pacar aja kamu udah luluh sih,' ucap Aluna dalam hati.
"Bener Lun kalau dia pacar kamu?" tanya Joshua pada Aluna yang berada di belakang Alvin.
"Dia pacar saya atau bukan itu bukan urusan Dokter Joshua," ucap Aluna.
"Karena kamu gak bilang iya berarti dia bukan pacar kamu kan," ucap Joshua.
Aluna dibuat bingung, ia harus menjawab Alvin pacarnya atau bukan karena terpojok mau tidak mau Aluna harus mengakui Alvin sebagai pacarnya.
"Ya, dia pacar saya. Jadi, saya harap Dokter Joshua tidak mengganggu saya lagi," ucap Aluna.
"Aku akan mundur, tapi kalau sampai lo nyakitin Aluna. Gue bakal hajar lo sampai lo sekarat dan gak bisa lihat dunia lagi," ucap Joshua dengan menunjuk Alvin.
"Gue gak akan nyakitin orang uang gue sayang, dan lo bisa pegang kata-kata gue, gue cowok dan gak akan ingkar janji," ucap Alvin.
Setelah itu, Joshua pun pergi meninggalkan Aluna dan Alvin. "Huh, akhirnya," gumam Aluna.
"Jadi, kamu terima saya?" tanya Alvin dan membalikkan tubuhnya menghadap Aluna.
Aluna begitu gugup karena ditatap oleh Alvin, "Terimakasih Kak karena udah bantuin Aluna tadi," ucap Aluna.
"Jadi, gimana? kita pacaran atau...?" tanya Alvin.
Melihat Aluna begitu gugup, Alvin pun tersenyum. "Udah gak usah takut kayak gitu, saya gak akan maksa kamu buat jawab sekarang kok kalau kamu belum siap, ayo saya antar. Kamu mau pulang atau ke rumah sakit?" tanya Alvin dan mampu membuat Aluna lega.
"Saya bisa pulang sendiri Kak," ucap Aluna dan mendapat tatapan tajam Alvin.
"Kalau gitu kita pulang aja Kak," ucap Aluna dan diangguki Alvin.
"Kamu gak ke rumah sakit?" yanta Alvin saat mereka berada di dalam mobil.
"Mungkin nanti setelah beres-beres Kak," ucap Aluna dan diangguki Alvin.
Perjalanan menuju rumah begitu sunyi hingga mereka pun sampai di rumah, "Terimakasih Kak, kalau gitu Luna masuk dulu," ucap Aluna dan diangguki Alvin.
.
.
.
Bersambung...
semangat💪💪🔥🔥🤸🤸