bersahabat dari kecil, sampai mereka kuliah dan bekerja, hingga pada akhir nya sang perempuan merasa kan benih cinta, tapi ia berusaha menyembunyi kan perasaan nya.
karena sahabat nya, telah menemukan cinta nya, dari perempuan lain, sehingga ia berusaha memendam perasaan nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yuliyulianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 11
lagi lagi hati Radit, merasa tak rela di kala Rani tertawa lepas dengan laki laki lain, ia pun mengedar kan pandangan nya, mencari meja yg kosong.
" hampir terisi semua bangku nya , gimana dong. " (Radit) mengalih kan topik pembicaraan.
" gimana kalau kita gabung, dengan Rani dan teman nya, keliatan nya cukup kalau untuk kita bedua. " ( enjel)
" engga usah lah, takut ganggu, kita cari aja tempat baso yg lain. " ( Radit) ia beralas san, karena ia tidak mau melihat Rani, bersama laki laki itu.
" aku mau nya di sini, tanggung tau. " ( enjel) dengan tatapan memohon.
Radit pun tak tega, melihat ekspresi nya enjel, mau tidak mau Radit pun mengikuti kemauan enjel.
enjel membawa Radit ke meja Rani dan juga teman laki laki nya.
" hay, boleh aku duduk di sini. " ( enjel) sambil tersenyum, sedang kan tangan nya, menggenggam tangan radit.
Rani dan Rafi pun, seketika menoleh ke arah enjel, Rani tersenyum kikuk, berbeda dengan Rafi tersenyum senang, karena bertemu dengan teman nya, yaitu Radit.
" hay dit, gimana kabar lo. " ( Rafi) sambil berdiri, dan mengulur kan tangan nya.
mau tak mau Radit pun menjabat tangan Rafi, mereka pun berpeluk kan, tuk sesaat.
" baik, lo sendiri . "( Rafi)
" baik juga. "( Radit)
Rafi pun melirik ke arah enjel.
" siapa bro, pacar lo. " ( Rafi) sedikit berbisik ke telinga Radit.
" baru calon. " ( Radit) sambil tersenyum, sedang kan mata nya melirik ke arah Rani, yg sedari tadi tidak menyapa nya, dan malah asyik dengan makan nan nya.
" kenal kan aku temen nya Rani, dan juga Radit " ( Rafi) mengulur kan tangan nya, dan enjel pun menerima nya.
" gue enjel. " ( enjel) sambil tersenyum.
" kalian mau makan bakso juga. " ( Rafi)
" ia, tapi sayang, dari tadi kita mencari tempat duduk engga ada yg kosong, beh enga kalau kita berdua, duduk di sini. " ( enjel)
" boleh, silah kan. " ( Rafi)
Radit pun duduk di bangku, tatapan Radit dari tadi, tidak teralih kan, ia menatap wajah Rani, yg sedari tadi tidak menyapa nya.
sedang kan enjel, memesan bakso, dan juga minum nya.
" kalian ko engga saling menyapa, padahal kalian itu sahabatan. " ( Rafi) dengan tatapan heran, karena melihat sikap Rani dan Radit.
" terus aku harus gimana, orang setiap hari bertemu, bahkan meja kita sebelahan. " ( Rani) kembali menyuap kan bakso nya.
" oh kirain kalian musuhan. " ( Rafi)
" engga, siapa juga yg musuhan. " ( Radit)
" aku kira, kalian itu bakal jodoh, soal nya kalian itu kemana mana suka berdua. " ( Rafi) dengan polos nya.
membuat Rani tersedak, karena ucapan Rafi.
uhuk.. uhuk.. uhuk..
dengan sepontan, Rafi dan Radit memberi Rina minum, beda nya kalau Rafi memberi jus mangga, kalau Radit air putih, tapi sayang Rani mengambil jus mangga, yg di beri kan oleh Rafi, membuat Radit kecewa, ia pun menyimpan kembali air putih nya.
" makasih fi. " ( Rani) sambil tangan nya, menyimpan gelas, yg masih berisi jus.
" sama sama, lain kali hati hati, kalau makan. " ( Rafi) sambil tersenyum .
Rani hanya mengangguk kan kepala nya saja sebagai jawab ban.
tak berselang lama enjel pun datang, dan di ikuti oleh pelayan bakso.
" hay ran. " ( enjel)
Rani hanya tersenyum.
" kalian kenapa bisa bareng makan bakso. " ( Radit) yg sedari tadi ia, ingin di tanya kan.
" tadi gue melihat Rani, sedang berada di halte, kebetulan gue baru pulang kerja, ya gue ajak aja Rani untuk beli bakso, kan lo tau sendiri kalau bakso ini, bakso Paforite kita bertiga. " ( Rafi)
Radit hanya mengangguk kan kepala nya, mereka pun menyantap bakso, di selingi dengan obrolan ringan, tapi hanya Radit dan Rafi, enjel hanya menimpali sesekali, sedang kan Rani tidak mengeluarkan suara sedikit pun, haya angguk kan dan gelengan saja.