NovelToon NovelToon
Kisah Cinta Bara Dan Gala

Kisah Cinta Bara Dan Gala

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / CEO / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:700.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: Reni mardiana

Karya ini murni karangan author sendiri ya guys 😘 maaf bila ada kesamaan nama tokoh, atau banyak typo 🙏

Karya ini lanjutan dari novel "Ku Penuhi Janjiku"

Kisah percintaan Bara dan Gala yang cukup rumit, rasa enggan mengenal yang namanya 'CINTA' membuat Bara memutuskan untuk menyendiri dan fokus bekerja.


akankah Bara menemukan cinta yang bisa menggetarkan hatinya?
Apakah Gala dapat menemukan kembali belahan jiwanya yang mampu menyembuhkan lukanya?

Yuk, simak terus ceritanya sampai habis ya😘

HAPPY READING 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sarapan

Mutiara dan Leona membulatkan matanya melihat tubuh tinggi Bara, jangan lupakan ketampanannya yang masih memakai baju koko putih. Mulut keduanya seakan terkunci melihat Bara bak malaikat keluar dari rumah Alea.

"OMO? OMO! TERNYATA GUE UDAH DI SYURGA MIH." Teriak Leona heboh.

"Apaan sih kalian berdua? Ngapain juga pagi-pagi udah dateng kesini?" Tanya Alea heran.

"Temen kamu dek?" Tanya Bara.

"Iya kak, maaf kalo ucapan mereka ngelantur. Maklum kata pihak rumah sakit jiwa, keluarga milih buat rawat jalan aja." Jawab Alea.

"Sialan." Kesal Leona.

"Al, gak mau ngenalin gitu?" Tanya Mutiara seraya menyelipkan anak rambutnya, jangan lupakan senyum malu-malunya.

Alea memutar bola matanya malas menatap keduanya, dia mengajak kedua temannya untuk masuk ke dalam rumahnya. Di ruang tamu, mereka duduk berhadapan dengan Bara, sedangkan Alea duduk di kursi tunggal.

"Emm, kenalin kak. Namaku Leona, temennya Alea." Ucap Leona tersenyum kikuk.

"Namaku Mutiara, calon masa depannya kak Hamzah." Ucap Mutiara dengan pedenya.

"Hemm." Balas Bara dengan singkat.

Mendengar balasan Bara yang begitu singkat padat dan menusuk, membuat kedua sahabat Alea itu melongo tak percaya. Mereka sampai heran, apakah manusia di depannya itu tidak bisa berbasa-basi? Minimal menjawab 'Namaku Bara, senang bertemu dengan kalian' ternyata ekspektasi mereka terlalu jauh, nyatanya balas Bara hanya berdehem.

"Al, kita beli bubur mang Toha yuk. Keburu gak kebagian ini, mana suka antri lagi disana." Ajak Mutiara memecah keheningan.

"Modus sih sebenernya Al, si mamih pengen ketemu sama abang lu." Sindir Leona.

Abang?Alea baru ingat kalau dirinya tidak melihat Hamzah sedari ia bangun, Alea bangkit dari duduknya berjalan menuju kamar Hamzah. Ia masuk begitu saja ke dalam kamar Hamzah yang sama sekali tidak di kunci, dan benar saja. Hamzah tidak ada di kamarnya, bahkan ia juga tidak melihat Gala berkeliaran di rumahnya, hanya ada dirinya dan juga Bara.

"Kak, bang Hamzah sama kak Gala gak pulang ya?" Tanya Alea saat ia kembali dari kamar Hamzah.

"Kemarin mereka pamit, katanya ada urusan. Kayaknya gak pulang, aku juga ketiduran di kamar kamu." Jawab Bara.

"APA!" Pekik Leoan dan Mutiara bersamaan.

Alea menutup telinganya yang terasa berdengung mendengar suara cempreng kedua sahabatnya, sedangkan Bara memejamkan matanya.

"Al, jelasin sekarang juga." Desak Mutiara.

"Eh, eh. Apaan sih mamih? Anakmu ini tidak seperti yang kau pikirkan ya, kak Bara ketiduran di kamar tuh karena semalem dia bantu ngompresin pipi aku yang merah akibat ulah si musang. Kita gak tidur sekasur ya sahabat, kak Bara malahan tidur dengan posisi duduk. Singkirkan pikiran kotor dari kepala kalian, sembarangan aja kalo ngambil kesimpulan." Jelas Alea.

"Ya, kirain." Ucap Leona tersenyum kikuk.

"Kak Bara, mau ikut sarapan bubur gak? Aku males bikin sarapan gegara liat mereka berdua, lagian kita cuma berdua ini di rumah." Ajak Alea.

"Hemm, kakak ganti baju dulu." Jawab Bara.

Bara beranjak dari duduknya, dia berjalan menuju kamar yang di sediakan untuknya dan Gala untuk mengganti pakaiannya. Tak butuh waktu lama, Bara keluar dengan pakaian santainya. Jantung Alea seakan di buat meleleh melihat ketampanan Bara, apalagi kedua sahabat Alea yang sudah memegangi dadanya.

"Sumpah, ini mah kek oppa Korea." Ucap Leona.

"Kayak bias gue, huhu." Seru Mutiara.

"Dan, kak Bara liat lu berdua kayak babu." Timpal Alea diakhiri dengan kekehannya.

Bara menyunggingkan senyumnya yang sangat tipis, bahkan hampir tidak terlihat. Keempatnya keluar dari dalam rumah Alea, mereka berjalan menuju tempat penjual bubur yang tak jauh dari rumah Alea.

Begitu sampai di tempat tujuan, benar saja. Antriannya begitu panjang, bahkan tempatnya hampir penuh saking terkenalnya bubur ayam mang Toha ini. Terlihat penjual bubur seperti kewalahan karena kekurangan orang, dengan langkah tegapnya Bada berjalan kearah penjual.

"Boleh saya membantu?" Tawar Bara.

"Aduh aden, apa enggak ngerepotin? Nanti tangannya kotor loh." Ucap mang Toha merasa tidak enak, apalagi melihat penampilan Bara yang ia yakini bahwa orang yang menawarkan bantuan padanya adalah orang kaya.

"Tidak apa, sabun cuci murah mang. Saya ikhlas mau bantuin, kasian banyak pelanggan yang antri." Ucap Bara.

"Yaudah sok, maaf yah den jadi ngerepotin." Ucap kang Toha.

Alea melongo melihat perilaku Bara, dia tak menyangka Bara akan melakukan hal di luar dugaannya. Ternyata di balik sikap datarnya, dia memiliki hati yang baik dan juga ramah. Para pelanggan bersorak senang, terutama para gadis yang tengah ikut mengantri disana, siapa yang tidak senang ketika melihat pria tampan ikut membantu penjual bubur. Anggap saja kehadiran Bara menjadi bonus menunggu antrian bubur, mereka jadi betah berlama-lama disana.

"Woaahh, daebak. Tipe gue banget ini mah guys, cowok langkah bestie." Puji Leona takjub melihat Bara.

"Se-iman, Se-Amin, dan sesempurna itu untuk aku miliki." Ucap Mutiara.

"Semprul loe berdua, dia tuh udah punya pawang. Jangan maen-maen dah, pawangnya galak kayak macan entar loe berdua di terkam loh." Ucap Alea asal.

"Sebelum janur kuning melengkung, bendera kuning udah berkibar duluan di rumah gue kalo gitu mah." Ucap Leona.

"Asem loe, gue kirain loe mau pepet terus." Sewot Mutiara.

Alea duduk berdesakan dengan kedua temannya, terlihat Bara yang masih sibuk membantu mang Toha dan sesekali menatap kearah Alea. Saat pengunjung mulai surut, Bara menghampiri Alea dengan keringat yang membasahi pelipisnya.

"Cape, ya kak?" Tanya Alea.

Bara menganggukkan kepalanya seraya tersenyum. "Lumayan." Jawab Bara.

"Mang, pesen buburnya dong." Panggil Mutiara.

Mang Toha menghentikan aktifitasnya sejenak, ia menoleh kearah Mutiara yang tengah melambaikan tangannya.

"Berapa mangkuk?" Tanya mang Toha.

"Empat mang." Jawab Mutiara.

Mang Toha pun mengacungkan jempolnya kearah Mutiara, ia segera membuatkan bubur ayam untuk Alea dan yang lainnya. Tanpa Alea sadari, kedua temannya tengah menatap iri padanya. Pasalnya, Alea tengah mengelap keringat yang membasahi pelipis dan juga hidung mancung Bara menggunakan tisu.

"Serasa liat film horor gak sih?" Tanya Leona.

"Film horor bapakmu!" Sewot Mutiara.

Bara menatap kedua manik Alea yang berbinar layaknya kelereng, jantung Alea sudah berdetak tak karuan di tatap dengan begitu intens oleh Bara. Keduanya sama-sama belum pernah pacaran, tetapi dilihat dari pancaran mata keduanya seperti memiliki kilat ketertarikan satu sama lain.

"Eekkhhemmm, btw buburnya udah dateng loh." Dehem Mutiara

Alea pun tersadar dan menurunkan tangannya dari wajah Bara, dia terlihat sangat gugup, bahkan tangannya mulai dingin.

"E-eh i-iya, emm sambelnya mana?" Tanya Alea gugup.

"Kenapa kayak gugup gitu sih Al, santai aja kali." Goda Mutiara.

"Saking gugupnya, dia gak sadar ada sambel di depan matanya sendiri." Timpal Leona.

'Leona setan, sumpah gue malu banget.' Batin Alea.

Mutiara dan Leona kompak menertawakan Alea, jangan tanya bagaimana wajah Alea sekarang. Dia menyembunyikan wajahnya yang sudah merah padam, rasanya ia ingin menyumpal mulut dua biang kerok di depannya.

"Jangan biasakan sarapan makan yang pedes, gak baik buat kesehatan. Apalagi kamu punya riwayat asam lambung, bukannya kenyang nantinya malah mules." Ucap Bara.

"Hah? Eh, iya kak." Ucap Alea.

Seketika tawa Leona dan Mutiara berhenti saat mendengar perhatian Bara untuk Alea, mereka kembali di buat iri melihat Bara mengikat rambut Alea ke belakang agar tidak mengganggu sarapannya.

Satu dulu up nya, nanti kalo bocilnya dah sembuh double up lagi 🙏

1
Nur Aqilah
Luar biasa
Atiah arini
luar biasa
Sri Wahyuni
Luar biasa
Kreasi almiraku
jay 👍
Fe
kuliah online kan bisa
Fe
yeri atau yesi
Fe
sumpah ya cegil kalo si mumu mah wkwk
Fe
lah lu bikinin puding lele muntah2 ga tuh cowo ganteng nya wkwk
karyaku
hi kak transmigrasi menjadi istri mafia jangan lupa mampir y kk
karyaku
hi kak transmigrasi menjadi istri mafia jangan lupa mampir y
karyaku
hi kak transmigrasi menjadi istri mafia jangan lupa mampir y kk
Ruzita Ismail
Luar biasa
Nana Niez
🤣🤣🤣🤣🤣🤣ajat refleks lgs nunduk,, krn blm sadar bener
yusuf b
Lumayan
Novita Ae
Luar biasa
Mmh Alfatih
itu mah bukan manusia si Abian teh iblis durjana berwujud jelema
Adang Soleh
Luar biasa
Anonymous
keren
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒔𝒆𝒓𝒖 𝒌𝒐𝒄𝒂𝒌 𝒃𝒂𝒏𝒈𝒆𝒕 👍👍👍👏👏👏😘😘😘
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉𝒂𝒏 𝑨𝒋𝒂𝒕 𝒈𝒂𝒌 𝒑𝒖𝒏𝒚𝒂 𝒑𝒂𝒔𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!