Arnetha Julia Richardo adalah seorang putri tunggal dari pengusaha kaya. Hidupnya sempurna, ayahnya seorang pengusaha kaya dan ibunya adalah seorang kepala rumah sakit besar. Hidupnya tak ada kekurangan apapun baik materi ataupun kasih sayang.
Arnetha biasa dipanggil Arne oleh teman-temannya. Arne juga memiliki sahabat bernama Aini, mereka adalah teman sekelas yg cukup akrab. Disisi lain, Arne juga memiliki kekasih tampan dan populer bernama Boy. Mereka sudah berpacaran sejak bangku SMA.
Suatu hari, Boy memutuskan hubungannya dengan Arne dan malah melamar Aini. Bukan hanya itu pula, saat pulang ke rumah, ada Aini dan ibunya Marta yg ternyata adalah simpanan ayahnya. Sejak hari itu, Arne dan mamanya Jeny pergi dari rumah karena diusir oleh ayahnya Arne, Richardo.
Bukan hanya hati Arne yg terluka tapi juga keluarganya hancur karena ayahnya yg mengkhianati mereka. Bagaimana Arne melewati kehidupannya yg pilu?? Dapatkah Arne menemukan belahan jiwanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hunny24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.11 Jebakan
Aini pun geram melihat kedatangan Arne, begitu pula ibunya Martha karena melihat Arne sangat glamor malam itu. Ditambah lagi Arne mendapat dukungan dari kakeknya.
Dan Jakson meminta Anderson menemani cucunya selama dirinya bicara pada Richard dan beberapa kliennya.
"Kau sangat keterlaluan sebagai seorang ayah Richard." ucap Jakson.
"Itu karena Arne lebih memilih ibunya.. bukan aku." ucap Richard.
"Ya.. kau memang sejak dulu egois.. " ucap Jakson.
"Ayah, sekarang cucumu bukan hanya Arne, tapi juga ada Aini." ucap Richard.
"Ya itu benar, tapi bagiku Arne adalah cucu kesayanganku." ucap Jakson.
"Ayah itu tak adil." ucap Richard.
"Kau juga tak adil pada Arne, kau mengusirnya dari rumah, dan tak memberinya apapun. Dan lebih menyayangi Aini putrimu dari wanita murahan itu." ucap Jakson.
"Ayah, ayahlah yg keterlaluan.." ucap Richard.
"Terserah, kau urus saja putrimu itu aku akan mengurus Arne." ucap Jakson.
Ayah dan anak itupun sama-sama egois, dan tak mau mengalah. Richard yg tetap pada pendiriannya kalau Arne harus bersamanya jika ingin diperhatikan, sementara Jakson yg sampai matipun takkan mengakui selingkuhan Richard beserta anaknya.
Jakson pun meninggalkan Richard, dan menatap pada Aini cucunya dari wanita murahan tersebut. Nampak, Aini terlihat begitu angkuh dan menatap tajam pada Arne. Jakson pun hanya mengucapkan selamat lalu pergi tanpa basa-basi.
Lalu Jakson pun menemui Arne dan melihat Anderson menemaninya sesuai permintaannya.
"Terimakasih Anderson sudah menjaga cucuku." ucap Jakson.
"Sama-sama tuan." ucap Anderson.
"Arne kudengar gaunmu sobek.. apa benar?" tanya Jakson.
"Ya sedikit, tapi bukan masalah besar." ucap Arne.
"Ya.. rasanya anak selingkuhan itu sudah mulai berani padamu." ucap Jakson.
"Kakek jangan bicara begitu." ucap Arne.
"Itu fakta Arne, sebentar lagi kita akan pulang." ucap Jakson.
"Baik kek." ucap Arne.
Sementara Arne dan Anderson pun agak canggung, Arne merasa sungkan bicara dengannya. Apalagi jika dilihat-lihat Anderson lebih dewasa secara usia. Sementara Anderson, dirinya adalah pria dingin yg tak suka banyak bicara.
Hingga Arne pun diantarkan minuman oleh pelayan. Minuman yg merupakan jus buah yg dicampur sedikit alkohol. Tapi Arne yg tak pernah minum tak menyadarinya. Arne pun meminumnya, dan terus menunggu kakeknya selesai bicara dengan kliennya.
Tapi lama kelamaan kepalanya pusing dan berat, dan rasanya semuanya seperti berputar-putar. Anderson pun melihatnya dan langsung menanyakan kabarnya.
"Apa kau sakit?" tanya Anderson.
"Kepalaku pusing sekali." ucap Arne.
"Kau habis minum apa?" tanya Anderson.
"Minuman buah.." ucap Arne lalu menunjukkan gelasnya.
Anderson pun mencicipinya dan merasakan ada alkohol di minuman tersebut.
"Ini minuman yg diberikan pelayan tadi?" tanya Anderson.
"Benar." ucap Arne.
"Ini alkohol.. " ucap Anderson.
"Pantas saja, kepalaku langsung pusing." ucap Arne.
"Ayo aku antar pulang." ucap Anderson.
Anderson pun meminta kunci mobil Arne dan menaruh Arne di mobilnya. Lalu Anderson keluar dan bicara pada Jakson kalau Arne sakit dan ingin mengantarkannya pulang. Serta meminta pengawal Jakson untuk membawa mobil Arne.
"Cucuku sakit apa?" tanya Jakson.
"Ada yg menaruh alkohol di minumannya." bisik Anderson.
"Cih.. mereka ingin mempermalukan Arne terus-menerus." ucap Jakson.
"Aku akan mengantarkannya sesuai arahan pengawal anda." ucap Anderson.
"Baiklah, jaga cucuku baik-baik." ucap Jakson.
Anderson pun mengantarkan Arne pulang bersama dengan pengawal Jakson yg membawa mobilnya. Setelah sampai di apartemen, Anderson pun menggendong Arne yg sudah tak sadarkan diri. Dan Jeny yg melihatnya pun terkejut.
"Apa yg terjadi pada putriku?" tanya Jeny.
"Ada yg menaruh alkohol di minumannya." ucap Anderson.
"Cih, mereka memang kurang ajar. Ayo bawa ke kamarnya." ucap Jeny lalu menunjukkan kamar Arne.
Jeny dan Anderson pun mengecek kondisi Arne, mereka yg sama-sama seorang dokter pun paham kondisi Arne. Lalu meninggalkannya karena Arne hanya tertidur.
"Ngomong-ngomong, kau siapa?" tanya Jeny.
"Aku Anderson, kenalan tuan Jakson." ucapnya.
"Baiklah, tuan Anderson terimakasih sudah membawa putriku pulang." ucap Jeny.
"Sama-sama nyonya.. saya permisi." ucap Anderson.
Setelah itu, Jeny pun kembali ke kamar putrinya dan melihat gaun yg dikenakannya robek di bagian ekor. Nampak sekali ada yg sengaja menginjaknya sampai sobek begitu. Jeny pun semakin geram karena ini pasti ulah selingkuhan Richard dan putrinya yg tak menyukai Arne.
Jeny pun membantu Arne mengganti pakaiannya karena pasti tak nyaman tidur menggunakan gaun. Lalu dirinya memastikan sekali lagi kalau Arne baik-baik saja sebelum pergi ke kamarnya.
.
.
Sementara itu, Aini pun puas sekali mengerjai Arne dengan Martha ibunya. Mereka pun berniat mempermalukan Arne agar terlihat mabuk dan patah hati karena Boy bertunangan dengannya. Tapi ada pria yg ada disamping Arne yg menyelamatkannya lagi, dan membawanya pulang. Meski rencananya gagal, tapi mereka berhasil mengusir Arne dari acara tersebut.
Aini pun tersenyum karena Arne sudah pergi, dan wanita itu pun senang karena Boy tak lagi memandang ke arah Arne. Begitu pula Martha yg senang bisa mengusir Arne dari pesta Aini.
Tapi semua tak semulus harapan mereka, karena Jakson marah besar terhadap pelayan yg memberi Arne minuman tadi. Jakson pun memarahi para pelayan yg bekerja, jika sampai terjadi sesuatu pada Arne maka mereka semua akan berakhir di penjara.
"Berani sekali kalian memberi cucuku minuman alkohol..! jika sampai Arne kenapa-kenapa aku akan menuntut kalian semua.. Paham..!" ancam Jakson kesal.
Dan Richard pun mendengarnya, lalu bertanya pada pelayan yg lain. Mereka pun tak tahu apa-apa, dan Richard menemui ayahnya.
"Ayah, apa yg terjadi pada Arne?" tanya Richard.
"Kau masih peduli padanya? atau kau pura-pura peduli.?" balas Jakson.
"Ayah jelaskan ada apa?" tanya Richard.
"Ada alkohol di gelas Arne, kau tahu kan apa artinya.. mungkin Arne memang tak diharapkan untuk hadir." ucap Jakson lalu pergi dari acara tersebut.
"Tidak mungkin, siapa yg berani memberinya alkohol?" tanya Richard.
"Jangan tanya aku, tapi tanya pada orang-orang yg bekerja padamu." balas Jakson kesal.
Seketika Richard pun tardiam dan tak percaya apa kata ayahnya. Dirinya mengira kalau Arne sengaja melakukan ini karena ingin mendapatkan perhatian darinya. Bahkan sampai menipu kakeknya, hal itu membuat Richard pun enggan menanyakan kabarnya.
.
.
Pagi harinya, Arne pun terbangun dari tidurnya dan sudah berada di kamarnya lengkap dengan piyamanya. Arne pun tak ingat apa-apa dan hanya ingat sedang berada di mobil Anderson menuju ke apartemennya.
Jeny pun masuk ke kamarnya dan melihat kondisi Arne yg masih merasa sedikit pusing.
"Mama.. bagaimana aku bisa pulang.?" tanya Arne.
"Kau diantar oleh tuan Anderson, kau sudah tidak sadar saat sudah sampai." jawab Jeny.
"Oh begitu, dan mama sampai mengganti pakaianku." ucap Arne.
"Sudahlah, pasti tak nyaman tidur dengan sebuah gaun." ucap Jeny.
"Iya ma, terimakasih ma." ucap Arne.
"Sayang minumlah ini, " ucap Jeny memberikan Arne minuman hangat untuk meredakan mabuknya.
Jeny pun menceritakam apa yg terjadi tadi malam pada Arne. Jeny juga menceritakan apa yg diceritakan oleh Anderson. Dan mobil Arne dibawa oleh pengawal dari kakeknya tadi malam.
"Pada akhirnya aku terkena jebakan mereka juga." gumam Arne dalam hati.
kenapa gk sekalian ketiban bom
🤣🤣🤣
hehheeh laki2 didunia halu memang meresahkan