Karena rekayasa dari sang ibu membuat Rayan tega menghianati Istri tercinta nya, pernikahan kedua nya sudah berjalan tiga tahun namun keduanya tak kunjung di karuniai seorang anak, dokter berbohong dan mengatakan kalau Istri nya mandul.
Rayan tergoda dengan Erika yang merupakan sahabat istri nya sendiri, keduanya memiliki keinginan yang sama hingga keduanya tega bermain curang di belakang Agis.
Agis tidak menduga kalau Rayan tega selingkuh dengan sahabat nya sendiri, padahal Erika adalah orang yang Agis percaya dan sayangi?
"kenapa harus sahabat ku yang kamu jadi kan madu?"
sanggupkah Agis lepas dari Rayan yang bersikukuh untuk tetap menggenggam nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siluet, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terdampar.
Agis memeluk kedua kaki nya duduk di tepi pantai, Ia tidak pernah menyangka bisa terdampar bersama pria yang beberapa waktu membuat ponselnya retak.
"Nama ku Ibra, Ibrahim Ridwan !"
Ujar pria itu mengulurkan tangannya, Agis tertegun melihat tangan yang tadi sempat memeluk pinggang nya.
Agis mengigit bibirnya sendiri, entah apa maksud semesta membuat episode ini.
"Aku Agis!"
Jawab Agis ragu untuk menerima uluran tangan Ibra, tapi pria itu sudah menolong nya.
Ibra langsung menarik tangan nya saat melihat keraguan pada pupil mata Agis.
Ibra berjalan jalan di sekitar pantai itu mencari sesuatu untuk memberikan tanda bahwa mereka butuh pertolongan, semoga mereka cepat mendapatkan pertolongan.
Agis merasakan sakit di seluruh tubuh nya karena terbanting ombak dan kakinya juga terasa keram serta nyeri.
Agis memperhatikan Ibra yang duduk sedikit jauh dari nya, Ia benar benar takut melihat sekeliling pulau terpencil itu, Agis berharap bantuan segera datang.
Agis yakin kalau pemandu diving akan datang mencari mereka saat tahu mereka tidak ada di kapal.
"Hum, mas Ibra terima kasih sudah menolong saya!"
Ibra menoleh pada perempuan yang memiliki suara merdu itu, Ia mengangguk kemudian kembali menatap lautan yang luas lalu teringat bayi kembar nya.
Sebenarnya Ibra sendiri tengah mengurus bisnis nya di negara itu, ia terpaksa pergi karena kolega bisnis yang tidak bisa mengulur waktu lagi padahal saat ini ia masih dalam keadaan berkabung atas kepergian istri tercinta nya beberapa waktu yang lalu.
Siang ini ia berencana untuk pulang ke Indonesia, namun rekan nya mengajak nya untuk diving terlebih dahulu sekedar hiburan saja, namun siapa sangka keadaan membuat nya terdampar bersama penyanyi kafe itu.
Ibra tidak bisa membiarkan seseorang dalam kesusahan hingga ia bergegas membantu Agis yang terjerat di bawah laut.
"Maaf aku belum sempat ganti ponsel kamu yang rusak !"
ujar Ibra mengingat janjinya
mengganti ponsel Agis yang retak karena tak sengaja menyenggol nya.
"enggak apa apa saya sudah beli yang baru kok mas!"
jawab Agis mengulum senyum.
"Oh seperti itu ya udah nanti aku ganti uang saja nya!"
"Sudah mas tidak usah pikirkan hal itu !"
jawab Agis kemudian keduanya sama sama diam.
......................
Rayan meminta bantuan pada pihak keamanan laut perihal Isteri nya yang masih berada di laut, hujan deras tiba tiba saja turun membuat keadaan semakin mencekam.
"Sabar Ray, aku harap Agis baik baik saja!" ujar Andi ikut mencari keberadaan Agis.
Rayan duduk mengusap wajah nya, ia benar benar cemas dan tak seharusnya ia menyuruh Agis pergi sendiri.
bagaimana kalau sesuatu terjadi?
"Gimana gue bisa sabar, Agis sekarang di laut dan gimana kalau dia tenggelam?"
Rayan memangku kepalanya sendiri, Erika menghampiri dan duduk di samping Rayan.
"ya kamu tenang bang!"
Rayan menggeleng kan kepalanya sambil menitikkan air mata nya, ia benar benar menyesal karena membiarkan Agis pergi sendirian.
Kalau saja ia bisa menahan diri mungkin kejadian nya tidak akan seperti ini.
Erika tertegun melihat Rayan tampak kacau dengan mata yang berkaca-kaca, Erika tahu seberapa besar rasa sayang Rayan pada Agis dan ia begitu takut kehilangan? lalu apa yang tengah ia jalani bersama Rayan?
Erika merasa sakit karena hal itu dan bolehkah meminta agar Agis tidak pernah kembali.
Erika tahu betul perjalanan cinta kedua nya, bagaimana Rayan dan Agis hingga ke jenjang pernikahan, Tapi Ia tidak berpikir panjang untuk menjalani hubungan bersama Rayan.
"Aku sangat menyayangi Agis dan jangan sampai dia tahu hubungan kita."
ujar Rayan usai keduanya bercinta untuk pertama kali.
Mungkin apa yang di jalani bersama nya hanya sebatas nafsu belaka, karena rasa sesungguhnya hanya milik Agis.
Erika menatap lautan luas dan air sudah kembali tenang, Beberapa team keamanan laut pergi mencari keberadaan Agis dan Rayan ikut serta bersama Andi.
Erika duduk sendiri mengusap perut nya yang masih rata, apa sebaiknya ia meminta berpisah saja dengan Rayan? sebelum Agis tahu kelakuan buruknya dan setelah itu ia pergi menjauh dari kehidupan mereka.
Erika tidak bisa berada di tengah tengah mereka, ia juga sakit karena terlanjur mencintai Rayan dan ia tidak bisa melihat keduanya bermesraan, rasa cemburu itu tak dapat ia bendung.
*
Hingga sore kedua nya duduk di tepi pantai menuggu bantuan datang, dan rasa dingin semakin merayap membuat Agis menggigil kedinginan.
"Lama sekali mereka ?"
Ujar Ibra beranjak berdiri lalu menoleh ke arah Agis yang tengah memeluk dirinya sendiri.
"Aku lapar !"
pekik Agis membuat Ibra tertegun, ia memindai sekeliling pulau itu dan berharap ada buah buahan yang bisa mereka makan.
"kamu berani enggak masuk ke hutan sama aku ? kita cari makanan ?"
Agis menggeleng kan kepala nya, ia takut melihat hutan yang gelap gulita.
"ya sudah tunggu saja di sini, aku pergi cari buah buahan yang mungkin bisa kita makan ?!"
Ibra melangkah kan kakinya nya dan terhenti saat Agis meraih tangan nya.
"Aku juga takut di sini sendirian mas ?!"
Ibra menghela nafas panjang kemudian mengajak Agis bersama nya.
"Aku ikut saja !"
"Hati hati banyak bebatuan tajam kita enggak pakai sandal kan!"
Agis mengangguk kemudian menghentikan langkahnya saat Hutan yang lebat dengan pepohonan yang tinggi, dan Agis berpikir ulang untuk masuk ke dalam hutan itu
"Mas, Agis enggak berani masuk !"
Ibra menoleh pada Agis yang menghentikan langkahnya.
"Tidak apa-apa kita akan baik baik saja, jangan masuk terlalu dalam, kita juga kan sedang menunggu kapal datang!"
ujar Ibra lalu meraih lengan Agis yang dingin.
Ibra menghentikan langkah nya saat melihat pohon pisang yang berbuah lebat, anggap saja itu rezeki dari tuhan, gegas Ibra memetik beberapa buah yang sudah matang.
"ini ambil gis!"
perintah Ibra menyodorkan satu buah pisang yang cukup besar, dan tiba tiba sekolompok monyet berdatangan membuat Ibra dan Agis tercengang.
Mereka langsung menyerang Ibra yang berada tidak jauh dari pohon pisang milik monyet monyet itu.
Gegas Ibra mengambil langkah mundur lalu meraih tangan Agis kemudian berlari keluar dari hutan dengan cepat.
Kedua nya berhasil lari dari kejaran monyet, nafas kedua nya terengah-engah saling melempar tatapan, keduanya bersyukur karena para monyet itu kembali ke dalam hutan.
"Agis kamu tidak apa apa ?"
Tanya Ibra melihat wajah Agis langsung memucat, dan kaki nya terasa perih karena berlari di atas bebatuan.
"pisang itu milik monyet itu dan mereka tidak mau ada orang lain yang mengambil makanan nya !"
Ujar Ibra membuat Agis menoleh, tersadar dengan satu pisang yang masih berada di tangan nya.
Agis membalikkan badannya menghadap laut, tidak ada kehidupan manusia di pulau itu selain mereka berdua, hari semakin sore dan matahari sebentar lagi akan terbenam, namun Agis belum melihat kapal datang mencari mereka.
"Kita bagi dua saja pisang nya Mas!"
Ujar Agis berjalan tertatih merasakan kaki nya yang nyeri karena menginjak bebatuan saat berlari dengan Ibra.
"Tidak usah kamu makan semua saja Agis !"
Agis menggeleng lalu membelah pisang itu menjadi dua, lumayan lah untuk mengganjal perut mereka hingga esok pagi.
Agis langsung menyodorkan Potongan pisang itu pada Ibra yang langsung melempar senyum.
"Ambillah aku tak mungkin makan sendiri kau kan yang mengambil nya dari pohon mas!"
Ibra terkesima melihat betapa cantiknya Agis yang melempar kan senyuman.
bersambung....
terima kasih yang sudah mampir 😍😍😍