Lili gadis cantik yang masi berada di bangku SMA harus menikah dengan laki laki yang bahkan ia tidak kenal sama sekali gara gara sebuah wasiat dari bapaknya.
Ia di jodohkan dengan rendi pria tampan dan populer di sekolah. Rendi adalah anak muda yang suka pergaulan bebas seperti anak muda lainnya. Yang selalu melakukan kenakalan remaja seperti balapan liar, mabok dan bahkan terlibat dengan dunia gelap.
" Apa pendapat kak rendi soalnya perjodohan ini?" tanya lili pada rendi
" Entah la mungkin gw bakal menerimanya" ucap rendi yang sudah benar2 merasa tertarik kepada lili apa lagi ketika melihat lili yang terlihat lebih cantik dari pada di foto
" Mungkin aku juga bakal menerima perjodohan ini kak" ucap lili kepada rendi
Rendi yang mendengar kata kata itu sontak kaget, ketika semua orang yang di jodohkan akan merasa tertekan dan marah akibat pernikahan yang mereka tidak inginkan tapi beda dengan mereka. Apakah kehidupan mereka akan tenang walaupun mereka saling menerima!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chiqi17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10. ditinggal suami
Saat ini rendi ada di kantin ia sedang merokok dan sesekali menyesepi kopi yang ia pesan. Pikirannya masi melayang karena kejadian tadi, apa lagi jujur ia takut dengan tatapan lili ia takut dikira cowok mesum.
" Padahal masi pagi tapi pikiran gw udah ilang entah kemana." Kesal rendi sambil menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal
Saat rendi masi fokus dengan menyesep rokoknya tiba tiba ponselnya berbunyi dan menampilkan notifikasi dari bang sandi ia kemudian langsung mengangkatnya.
" Halo bang sandi kenapa?" Tanya rendi kepada bosnya itu
" Ren lu bisa kesini gak, jaringan internet gw lagi ngeleg ni?"
" Emang bang denis kemana bang. Kan dia juga bisa kalo ngurus jaringan internet ma "
" Ya ini gara gara tu anak asal ganti kabel aja mala namba lemot!."
" Yaudah gw kesana." Ucap rendi yang kemudian langsung mematikan teleponnya
Rendi kemudian langsung pergi menuju parkiran di mona motornya berada ia kemudian langsung melajukan motornya dengan kecepatan penuh menuju tempat bang sandi.
Tidak membutuhkan waktu lama bagi rendi untuk datang ke kediaman bang sandi setelah sampai di tempat bang sandi ia langsung masuk ke dalam rumah yang di sulap sebagai gudang penyimpanan barang ilegal yang biasa dia simpan oleh bang sandi du tempat tersebut.
" Ren lama banget lu dari tadi gw di marahin gara gara lu lama!" Ucap denis kesal.
" La kok salahin gw kocak."
" Yaudah tu cepet di beresin ren. Males gw dengerin Omelan bang sandi!"
" Anjir lu apain tu kabel sampe kaya gitu. Ini ma kek lu yang lakuin kesalahan gw yang beresin." Ucap rendi kaget dengan banyaknya kabel yang berserakan di lantai
"Ya elah gitu doang!. Yaudah ya gw pergi dulu"
Rendi yang melihat itu jelas kesal. Ia kemudian langsung membereskan kabel kabel itu dan langsung memperbaikinya.
Saat ini waktu sudah menunjukan jam tiga sore lili yang sudah di lepaskan infusnya sudah di izinkan untuk pulang. Tapi di ruangan itu tidak ada siapa siapa bahkan rendi pun masi belum datang sejak pagi ia menghilang entah kemana. Bahkan chat yang ia kirimkan ke suaminya itu masi centang satu.
Lili kemudian membereskan barang barang miliknya untuk segera pulang. Saat membereskan barang tersebut tiba tiba mertuanya datang untuk menjemput lili
" Lo kok kamu sendiri li rendi mana?" tanya mira penasaran karena anaknya tidak ada di ruangan tersebut
Lili yang mendengar itu hanya menaikkan bahu yang tandanya ia tidak tau.
" Tu anak gimana si mama suru jagain lili malah ngilang. Maaf ya li mama jadi gak enak sama kamu. Yaudah yuk bali"
Mira dan lili pun pergi meninggalkan rumah sakit tersebut dan pergi menuju mobil yang terparkir di depan rumah sakit itu. Mereka kemudian langsung masuk ke dalam mobil itu dan pergi meninggalkan rumah sakit.
Saat ini mira dan lili sudah tiba di apartemen milik rendi mira kemudian langsung menyuruh lili untuk duduk. Karena waktu sudah menunjukan jam enam sore mira kemudian berinisiatif untuk memasak makanan untuk lili.
" Li mama masakin bubur ayam ya." Ucap mira dan langsung di angguki oleh lili
"Kamu duduk aja li! " ucap mira kepada lili yang ingin membantunya memasak
Lili yang mendengar itu tetap ngotot ingin membantu mertuanya, ia merasa gak enak kalo hanya duduk diam Menon mertuanya itu memasak sampai pada akhirnya mira mengalah dan memberikan lili membangunkan memasak.
rendi saat ini sudah ada di rumah sakit tapi betapa terkejutnya ia ketika melihat ruangan itu sudah kosong. Ia kemudian pergi ke meja resepsionis untuk menanyakan kemana perginya sang istri.
" Mba pasien yang ada di ruangan no 135 orangnya kemana." Tanya rendi cemas
" Udah pulang mas, tadi di jemput sama ibu ibu."
Rendi yang mendengar itu lansung pergi menuju parkiran untuk mengendarai motornya menuju ke apartemennya. Ia yakin sekarang lili berada di sana.
Bbreeemmm
Sesampainya di apartemen rendi langsung masuk ke dalam dan melihat mamanya dan lili sedang makan, hati rendi yang sedari tadi cemas kini sudah maulai tenang melihat lili bersama orang tuanya.
Rendi kemudian menghampiri meja makan itu ia berniat untuk duduk tapi saat dia hendak duduk telinganya langsung di jewer oleh mamanya.
" Aaa sakit ma."
"Kamu kemana aja ha? masa lili di tinggal di rumah sakit sendiri? Kok jadi suami gak tanggung jawab banget si Ren? Harusnya kalo udah nikah pentingin istri kamu bukan temen temen kamu Ren! Mama gak gedein kamu buat jadi cowok yang suka ninggalin istri ya" ucap Mira marah
Lili yang melihat itu hanya diam dan bener kata mertuanya rendi seperti lupa dengan dirinya yang adah di rumah sakit. bayangin aja dari jam delapan pagi ia pergi dan entah kemana bak hilang di gondol tikus dan baru terlihat lagi batang hidungnya saat waktu sudah menunjukan jam tuju malam.
" Rendi gak main ma serius tadi rendi cuma bantuin temen rendi buat benerin jaringan doang!"
" Jangan ulangi lagi ren inget kamu sekarang punya istri kamu bukan anak kecil lagi yang mama harus ingetin!." Ucap mirah kesal dan melepaskan tangan dari telinga anaknya
" Li aku minta maaf ya. Aku kira bakal cepet selesai jadi aku ke sana Tampa izin kamu aku bener bener minta maaf ya li." Ucap Rendi kepada lili dan langsung di angguki oleh lili
" Li kalo rendi kaya gitu lagi ke kamu jewer aja telinganya biar kapok." Ucap Mira kepada lili dan hanya di senyumi oleh lili.
" Awas kamu kalo gitu lagi mama aduin ke papa!" Ancam mira ke rendi sambil memukul pelan bahu Rendi
" Iya ma kan rendi juga udah minta maaf."
" Ya emang maaf aja bisa memperbaiki masalah. Yaudah mama pergi awas aja kamu kalo gitu lagi"
" Yaudah ati ati ma"
" Li mama balik ya" ucap mira dan langsung di angguki oleh lili. Mira kemudian langsung pergi meningkatkan apartemen itu.
Lili saat ini masi menatap rendi, entah ia merasa rendi ini bohong. Mungkin saja rendi ini pergi menemui sarah. jujur ia masi curiga dengan sarah yang di bilang rendi hanya cewek gatel pasalnya sarah itu cantik apa lagi badannya lebih bagus dari pada lili masa kak rendi gak tertarik batin lili
Rendi yang melihat lili memandanginya seperti itu langsung sadar dan menundukkan kepalanya.
"maaf ya li aku benar benar minta maaf. Sumpah gw gak bohong tadi aku pergi benerin jaringan punya temen aku. Mangkanya aku telat jemput kamu,"
Lili kemudian menyodorkan Hpnya yang di dalamnya ada tulisan *kenapa gak bales chat aku kak?* Tanya lili
" Gw gak tau li hp gw mati soalnya maaf ya"
Lili yang mendengar itu jujur sangat kecewa dengan Rendi. Lili kemudian menyodorkan bubur Ayam yang ia buat dengan mertuanya itu dan pergi menuju kamar.
" Hari ini apes banget gw udah di jewer sama nyokap gw istri gw juga marah gara gara gw ngilang. Gw juga bodoh kenapa tadi gak bilang dulu ke lili si Agrrrrrr." Guman rendi sambil mengaruk garuk kepalanya yang tidak gatel.
Di pagi hari lili saat ini sudah ada di meja makan ia bersiap siap untuk makan dan ingin berangkat kesekolah tapi suaminya itu tidak kunjung datang. Ia kemudian pergi ke ruangan suaminya itu untuk melihat apakah suaminya ini sudah bangun atau belum.
Tok tok tok
Lili kemudian masuk karena tidak ada tanda pintu yang akan di buka kan, saat ruang itu di buka lili terkejut mendapati suaminya ini masi tertidur di bawah. Lili kemudian menyalakan lampu kamar tersebut dan mengoyang goyangkan tubuh suaminya itu untuk membangunkannya
Rendi yang tubuhnya di goyang gayanya kan pun kemudian langsung bangun dan menatap lili yang sudah memakai seragam. Ia kemudian buru buru langsung pergi menuju kamar mandi.
Lili yang melihat rendi seperti itu hanya geleng geleng kepala. ia Kemudian berinisiatif untuk membereskan futon yang di pake oleh rendi untuk tidur tersebut.
Saat selesai membereskan itu lili kaget ketika melihat empat monitor yang terjajar bertumpukan di sudut ruangan itu. ia juga kaget dengan ruangan itu yang sangat banyak figuran marvel, anime dan guitar.
" Lucu banget" guman lili yang sedang memegang sala satu figuran one piece yang bernama Nami.
Tapi ia kaget saat melihat figuran itu hanya memakai bra. Lili Kemudian langsung membalikkan semua figuran yang dadanya kelihatan menghadap ke blakang semua.
" Udah aman kalo kaya gini cuma keliatan punggungnya aja ma halal gak zina mata hehe" guman lili senang dan langsung pergi menuju meja makan
Rendi yang sudah siap memakai baju sekolah pun langsung menghampiri lili yang sudah berada di ruang makan
" Li kita berangkat bareng aja ya. Gw gak mau liat kamu naik bus," ucap rendi sambil memakan roti yang sudah di siapkan lili
" Asal naik mobil. Lili gak mau orang orang tau" Ucap lili pelan karena tenggorokannya masi sakit. Lili masi gak mau kalo jadi pusat perhatian orang orang di sekolah
" Yaudah ok"
Setelah selesai makan rendi dan lili langsung turun menuju parkiranan mobil yang ada di bawah apartemennya. Mereka kemudian langsung masuk ke dalam mobil tersebut.
" Pake sabuk pengaman li" ucap rendi yang kemudian langsung memasangkan sabuk pengaman itu ke lili
Setelah selesai memasang sabuk pengaman itu Rendi langsung melajukan mobilnya menuju sekolah.
Setelah sampai di parkiran sekolah lili memutuskan untuk keluar terlebih dahulu dan pergi meninggalkan rendi yang saat ini masi di dalam mobil.
Rendi yang melihat lili sudah jauh langsung keluar dari dalam mobilnya tersebut. Tapi saat ia keluar rendi langsung di hampiri oleh sarah.
" Rendi." Ucap sarah yang langung berglayutan di lengan kekar milik rendi
Lili yang sudah jauh dari perkiraan langsung berniat melihat rendi apakah sudah turun dari mobilnya atau belum. Tapi saat ia melihat ke arah rendi ia langsung kaget dengan sarah yang memeluk lengan suaminya itu.
" Katanya bukan pacar tapi di glayuti gitu diem aja!." Guman lili yang langsung membuang muka dan lanjut berjalan.
" Lepas gak!." Ucap rendi ketus sambil melepaskan tangan sarah dari tangannya
" Ih kan kangen. Apa lagi kemaren kan kamu gak berangkat." Ucap sarah sambil memeluk pinggang rendi
" Lu bisa gak si jangan ganggu gw sar. Gw gak suka sama lu. Jangan sampai gw bener bener benci ya ama lu!." Ucap rendi Yang Mencoba melepaskan pelukan sarah dan pergi menuju kelasanya
Sarah bingung dengan rendi yang berubah sikapnya ia yang biasanya pasrah ketika di glayuti ataupun di peluk kini menolak pelukan dari dirinya.
Saat sampai di depan kelasnya lili langsung masuk kedalam kelas dan duduk di samping luna dan juga Selly yang saat ini lagi mengobrol.
" Li katanya kamu sakit ya?" Ucap selly yang penasaran dengan sahabatnya ini yang kemaren tidak berangkat.
" Iya Li lu sakit apa kenapa gak bilang ke kita?" Tanya luna meninpali
" Duduk dulu Li" ucap yuri yang ikut gabung sambil mengeser kursi untuk lili
Lili yang mendengar itu langsung mengetik di ponselnya walaupun ia sudah bisa ngomong tapi tenggorokannya itu masi terasa sakit.
* Gw kena alergi, sekarang aku gak bisa terlalu banyak ngomong soalnya tenggorokan gw masi sakit karena radang.* Lili kemudian langsung menyodorkan hp keteman temanya agar di baca dan langsung duduk di kursi yang di siapkan yuri.
" Oh maaf li kita gak tau." Ucap luna dan selly
" Li ini buat kamu." Ucap yuri dan memberikan susu kotak kepada lili dan langsung lili trima
Saat jam pelajaran di mulai Rendi memutus untuk pergi dan meninggalkan kelas tersebut. Ia ingat memesan bubur untuk istrinya karena lili yang masih membutuhkan makanan lunak agar mudah di telan.
" La lu mau kemana ren istirahat juga belum?." Tanya vino yang heran dengan temanya
" Mau pesen makanan di kantin."
" Yaudah pesenin sekalian buat gw ya"
" Iya " ucap rendi dan langsung pergi meminta izin
" Pak izin keluar ya."
" Iya silakan." Ucap guru ipa tersebut. Gurunya emang tidak pernah melarang rendi seakan akan rendi bisa bebas bolos pelajaran kapan pun to si rendi pinter dan selalu dapat nilai A
Rendi yang di beri izin itu kemudian langsung pergi menuju Kantin yang masih sepih ia kemudian menyuru bibi kantin untuk membuat bubur, bibi kantin itu sebenarnya sempat menolak tapi langsung menerima ketika diberi rendi uang seratus ribu.
Rendi kemudian mengetik pesan kepada lili untuk datang ke kantin. " Li aku tunggu di kantin ya"
Melihat hpnya berbunyi lili langsung membuka nya dan melihat notifikasi pesan dari rendi ia kemudian langsung balas mengirimkannya.
" Mau apa kak"
" Udah dateng aja di meja pojok ." Isi Balasan pesen dari rendi
Lili yang membacanya pun langsung menyetujui.