NovelToon NovelToon
One Night Stand With Brother In Law

One Night Stand With Brother In Law

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / One Night Stand / Single Mom / Percintaan Konglomerat
Popularitas:398.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: Nana Hutabarat

Kaisar merasa dirinya punya kelainan karena menyukai calon adik ipar lelakinya, Airlangga. Dia menepis rasa itu, tapi tetap tidak bisa hilang.
Di sisi lain, Airlangga kebingungan karena dirinya dinyatakan hamil oleh dokter. Sedangkan pria yang menghamili nya adalah kakak iparnya sendiri. Dia tidak mungkin membuka jati dirinya jika sejatinya dia adalah seorang anak perempuan bukan lelaki seperti yang keluarganya ketahui. Jika sampai itu terjadi maka keluarga ayahnya akan menghentikan pengobatan ibunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana Hutabarat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 11

Airlangga memegang secarik kertas dengan tangan gemetar. Perawat itu mengatakan bahwa mereka menemukannya terlipat rapi diatas tempat tidur. Tertulis untuk Airlangga.

Di sana tertulis beberapa kalimat dari sang ibu untuknya.

Sayang, jika kau menemukan surat ini, artinya ibu sudah pergi jauh dari hidupmu. Jangan cari Ibu karena Ibu tidak ingin lagi menjadi beban hidupmu.

Anakku, Airlangga. Ada sesuatu hal yang ingin Ibu sampaikan. Ibu meminta maaf karena selalu membuat hidupmu selalu sulit. Ini ibu lakukan agar kau dapat di terima oleh ayahmu dan jadi bagian dari keluarganya.

Namun, ketika Ibu tahu kau hamil, Ibu sadar jika kita tidak bisa merubah takdir yang sudah Tuhan berikan. Kau adalah wanita dan selamanya akan tetap menjadi wanita walau identitasmu berubah.

Kau juga berhak untuk memiliki kehidupanmu sendiri. Tidak harus selalu memikirkan ibumu yang sakit-sakitan ini.

Untuk itu, Ibu melepaskan semua beban tanggungjawab mu agar kau bisa menentukan sikap dan arah hidupmu selanjutnya tanpa harus terikat dengan keadaanku.

Ibu tahu kau anak yang baik dan bijaksana pasti tahu apa yang harus kau lakukan ke depannya, yaitu menyelematkan anakmu agar tidak bernasib sama sepertimu.

Carilah kebahagiaanmu, Nak. Jangan pikirkan yang lain. Doa ibu akan selalu ada untukmu.

Salam sayang, ibumu

Sarah

Airlangga mencium surat itu dan berlari keluar ruangan.

Di saat yang sama dengan panik Kaisar mencari keberadaan Airlangga yang pergi begitu saja. Dia bertemu dengan Emilio di satu lorong.

"Tuan, sepertinya Airlangga pergi ke kamar mayat tempat dimana jenasah ibunya berada sekarang."

"Dimana ruangan itu?" tanya Kaisar yang tidak tahu arahnya karena rumah sakit ini sangat besar.

"Di sana Tuan Muda, mari ikuti saya," kata Emilio. Mereka lantas berjalan menuju ke arah yang dituju.

"Tuan, setelah saya mencari informasi tadi, Airlangga memang bukan anak dari Nyonya Ira, dia adalah anak dari Sarah, istri kedua Tuan Fadil."

"Pantas saja perlakukan mereka ke Airlangga terkesan dingin," komentar Kaisar.

Emilio mengangguk lalu menjelaskan bahwa Airlangga masuk ke keluarganya karena Fadil butuh anak lelaki sebagai pewaris. Airlangga setuju dengan syarat ibunya harus mendapatkan perawatan penuh dari rumah sakit sampai sembuh. Dia mendapatkan informasi ini dari perawat yang disewa oleh keluarga Fadil untuk menjaga Sarah.

Emilio juga sempat melihat surat untuk Airlangga, tapi dia belum mau memberitahu pada Tuannya sebelum mengecek sendiri kebenarannya pada Dokter nanti.

Sepertinya dia menemukan titik terang siapa wanita yang bersama dengan Tuannya pada malam itu karena hanya Airlangga yang masuk bersama dengan Kaisar ke kamar. Tuannya melihat dia sebagai wanita bukan pria.

Sekarang harus membuktikan dengan umur kehamilan Airlangga, apakah sama persis dengan waktunya. Satu bulan. Jika benar, fix, itu adalah anak Tuannya.

Mereka sampai di depan kamar mayat. Kaisar menghentikan langkah dan menghela nafas panjang. Ini kali pertamanya dia masuk ke ruangan seperti ini.

"Tuan," panggil Emilio.

Kaisar lantas maju dan membuka pintu kamar itu. Di sana dia melihat Airlangga sedang berjongkok di sisi jasad ibunya. Memegang tangan sambil mengusap kepala ibunya.

Sesekali terdengar isakan kecil. Seperti isakan wanita bukan pria. Kaisar menengok ke arah Emilio. Pria itu tersenyum kaku padanya.

Di sisi yang lain, nampak petugas berdiri.

Dengan langkah pelan, Kaisar mendekati Airlangga. Tangannya memegang bahu anak muda itu. Tubuh Airlangga memegang. Dia menoleh, tertegun, lalu mengusap air matanya.

"Kau...," hanya kata itu yang bisa keluar dari tenggorokannya. Dia berdiri di depan Kaisar.

"Aku turut berduka cita atas kematian ibumu. Itu pasti sangat berat. Percayalah aku tahu rasanya kehilangan ibu di saat kita membutuhkannya."

Dada Airlangga bertambah sesak dan bergetar. Dia menunduk dalam, menahan perasaan hancur dalam dirinya.

Tiba-tiba, Kaisar memeluk tubuhnya. Membuat Airlangga terkejut.

"Jika ingin menangis, menangislah."

Airlangga menggelengkan kepalanya. "A-ku ba-baik baik sa-saja," ucapnya gagap. Dia tidak ingin terlihat lemah di hadapan Kaisar.

"Jangan malu padaku, aku adalah saudaramu. "

"Kita belum jadi saudara karena kau belum menikah dengan kakakku, lagipula mana boleh seperti ini," kata Airlangga melepaskan diri dari pelukan Kaisar.

"Dasar keras kepala." Kaisar lalu mundur satu langkah.

"Jadi dia ibumu kandungmu?" tanya Kaisar menatap wajah wanita yang telah terbujur kaku di depannya. Seluruh tubuhnya telah ditutup oleh kain putih. Hanya wajahnya saja yang terbuka. Ada luka di keningnya, mungkin karena sebelum menghembuskan nafas kepalanya terbentur sesuatu ketika terjatuh.

Kaisar akhirnya membantu Airlangga menyelesaikan urusan administrasi sambil membuat pengaturan tentang pemakaman yang akan langsung dilakukan. Tidak akan dibawa ke rumah langsung ke tempat pemakaman saja karena mereka tidak punya kerabat di kota ini.

Kaisar bingung karena tidak ada keluarga yang membantu Airlangga, setidaknya ayahnya. Namun, dia enggan untuk bertanya lebih jauh karena ini bukan waktu yang tepat.

Jenasah Ibu Sara telah selesai dibersihkan dan dikafani. Setelah itu, siap untuk dibawa ke tempat peristirahatan terakhir.

"Pak, jenasah segera akan di bawa ke tempat pemakaman sekarang. Tinggal di bawa masuk ke mobil ambulance," beritahu salah seorang petugas rumah sakit.

"Kalau begitu kita berangkat sekarang saja," kata Airlangga. Dia tidak ingin menunda waktu lagi karena sudah tidak ada yang perlu ditunggu.

Ayahnya sudah pasti tidak akan melihat ibunya karena setahu Airlangga selama menjalani proses perawatan hanya satu ayahnya datang, yaitu untuk menekankan bahwa mulai saat ini, Airlangga akan ada dibawahnya dan ibunya sudah tidak berhak lagi menjadi wali serta ibu kandungnya karena semua sudah dirubah atas nama Ira sebagai ibunya, bukan lagi Sarah.

"Terimakasih telah membantuku."

Sedangkan di tempat lain, wajah Fadil terlihat sangat merah karena marah. Tulang rahangnya nampak jelas menonjol. Matanya menatap jauh ke depan.

Tangannya gemetar memegang berkas hasil pemeriksaan keadaan Airlangga. Dia tidak menyangka wanita murahan itu membohonginya dengan kejam. Mengatakan bahwa dia punya anak lelaki untuk menjadi penerus keluarganya.

Awal melihat Airlangga dia memang sudah merasa aneh dan kecewa karena anak lelaki yang ada di depannya tidak seperti anak lelaki layaknya kebanyakan orang. Dia tampak lemah.

Namun, itu dia abaikan. Baginya yang penting dia punya penerus keluarga yang bisa menjalankan bisnis yang keluarganya bangun secara terus menerus.

Fadil menahan amarahnya. Berdiri dengan kaku. "Terimakasih Dokter atas informasinya. Saya juga sama seperti Anda, shock dan terkejut karena selama ini kita tahunya bahwa dia anak lelakiku. Nyatanya, aku telah dibohongi mereka," ucapnya kecewa.

Dia langsung pergi dari ruangan itu dengan menunduk malu dan tangan yang terkepal erat. Menuju ke tempat dimana Airlangga berada. Dia mungkin akan membunuh anak itu karena telah berani membohonginya selama bertahun-tahun.

1
Khun Tee
walau bingung karna sering salah nulis nama tapi mencoba lanjut pengen tau akhir dari langga kek mana 🥰
AR Althafunisa
kan lihat begini senang, bahagia ku harap mereka semua bahagia 🥰😌
AR Althafunisa
aku berharap Rosebdan Emillio hidup bahagia, masa mereka sad ending. Yang satu karena penyakit yg satu krna resiko pekerjaan 😩😭😭😭
dan aku bahagia, Farida dan Kaisar hidup bahagia 🥰🥰🥰
AR Althafunisa
kasihan Rose sama Emilio aka author, jangan sad ending untuk mereka 😩😩😩
AR Althafunisa
ternyata yang bukan pelakor malah suhu si Ira 😃
AR Althafunisa
dan akhirnya Cantika tak mendapatkan harta bahkan cinta krna keserakahan nya seperti ibunya 😂🤭😌
AR Althafunisa
wkwkwk... parah banget, istri anak yg dibanggakan dan diterima ternyata... 😂🤭
AR Althafunisa
apa sih rahasia itu? apa Alias yg bukan anak Kaisar atau ibu nya Cantika yg punya selingkuhan? hmm.. Atau Cantika ternyata bukan anak Fadil 😃
AR Althafunisa
ntar giliran Rose cinta Emilio mati lagi dalam tugas 😪
AR Althafunisa
Sebenarnya gemana sih perasaan Kaisar sama Rose??? 🤔
AR Althafunisa
nasib mu Air 😭😭😭😭😭😭
AR Althafunisa
ya ampun kasihan kamu Air 😭😭😭😭
AR Althafunisa
semoga penjahat yg nyulik Air punya hati pas tau air adalah perempuan, disayang seperti adik dan ga dibuat jalang 😫😫😫😫
AR Althafunisa
😭😭😭😭😭😭😭
AR Althafunisa
di sini pelakor yang teraniaya parahnya juga dia korban lelaki bernama Fadil 🤧
AR Althafunisa
kasihan Air 🥲🥲🥲
Jjlynn Tudin
manusia biasa gitula ...buat apa rajin ibadah kalau Masih ada dendam🤭
Fachri Dhavi
lnjut crt alisa dan lana donk thor
Enni Etiningsih
farida gi jadi mak lampir..
Enni Etiningsih
serem kamu Kai..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!