Rahasia Sang Menantu

Roy kali ini terlihat sangat berani membuat nya berdecak kagum sungguh gentlemen membela dirinya .

Namun ia tetap cemas walau bagaimanapun ia adalah seorang pecundang , tetap saja Sinta merasa khawatir ia tak bisa melawan kedua preman itu.

“ Lepaskan dia ! Bukankah hutangnya sudah lunas ? Kenapa kau masih mengganggu istriku ?”

Roy menatap tajam preman yg memegang tangan Sinta ia mendekatkan wajah nya membuat nya saling berhadapan wajah .

“ Istri ??? Apa dia suamimu ?”

Preman itu menatap Sinta dan menanyakan perihal perkataan Roy . Sinta menganggukan kepalanya perlahan ia juga nampak bingung , karena belum menjadi istri Roy ia hanya bertunangan .

Sinta terheran mendengar hutang Adi telah lunas , ia berfikir siapa yg telah membayar hutang nya yg besar , mana ada orang yg memberinya uang dengan percuma 10 milyar itu hal yg konyol.

Preman itu melepaskan tangan Sinta ia bersiap untuk menyerang Roy .

“ Pruk “

Serang Preman itu berhasil dihadang Roy oleh tangan nya , itu mudah baginya melacak gerak gerik lawan karena menjadi hal yg biasa baginya di perguruan nya.

Roy memutar tangan preman itu dengan mudah dan membuat nya berteriak kesakitan , Lalu Roy menendang preman itu hingga terpental jauh tersungkur hanya dengan beberapa menit gerakan saja.

Sontak membuat mata Sinta membulat dan terpaku melihat kelihaian Roy dalam bertarung. Dugaan nya selama ini salah ternyata Roy sangat mahir dalam bertarung .

“ Sungguh luar biasa !”

Kejadian ini membuat anggota keluarga lain nya keluar rumah dan menyaksikan pertarungan yg sengit.

Preman yg satu lagi menyerang Roy dari belakang namun Roy mengelak dan menyiku preman itu hingga ia terjungkuk kesakitan , setelah itu Roy melepaskan tendangan maut nya yg membuat preman ini pun tersungkur ke pojokan.

Semua orang terpukau melihat aksi Roy yg menakjubkan mereka dibuat mematung sesaat melihat aksinya kali ini , tak menyangka dibalik penampilan nya yg udik dan lebih mirip tukang kebun ini ternyata ia sangat mahir dalam bela diri .

“ Ternyata kakek tak salah pilih , kau memang hebat Roy !”

Kakek Moah berkata bangga pada Roy melihat aksi nya menghajar para preman itu . Wajah nya terlihat sumringah dan bertepuk tangan memberikan apresiasinya.

Kedua orang tua Sinta masih diam terpaku ia tak percaya dengan apa yg mereka lihat, itu suatu yg tak mungkin dilakukan oleh seorang pecundang seperti dia tapi ia membuktikan nya hal yg tak masuk akal menjadi sesuatu yg nyata .

Sedangkan Adi melihat peristiwa itu dari pintu ia tak keluar rumah merasa malu atas apa yg telah ia lakukan , ada rasa bersalah yg tersirat dalam dirinya . Ia tak kuasa melihat kakak nya dibawa paksa oleh para preman jahat itu , di balik penampilan nya yg macho ternyata Adi penakut .

Namun melihat aksi Roy kali ini melawan para preman membuatnya kagum , ia ingin sekali belajar bela diri agar bisa membela kakak nya di saat genting maupun di saat dia membutuhkan bantuan nya.

Setelah dihajar Roy kedua preman itu pergi dengan cepat meninggalkan kediaman kekek Moah .

Sinta menghampiri Roy dengan malu dan canggung .

“ Apa kau baik baik saja ? Ada luka yg sakit ?”

Sinta bertanya memulai percakapan nya dengan Roy ,

“ Apa kau melihat aksi ku tadi ? Bagaimana menurutmu istriku ?”

Roy mengatakan nya sambil menggoda Sinta untuk mengambil hatinya.

“ Bukankah kita belum menikah , kenapa bilang istri ? Itu terdengar sangat aneh .”

Sinta menjawab ucapan Roy , ia terlihat canggung dan malu dihadapan Roy .

“ Bukan kah memang kita sudah melakukan hubungan suami istri ?”

Ucap Roy pada Sinta sambil berbisik ke telinga nya .

Mendengarnya membuat nya terkejut setengah mati ia baru saja melupakan kejadian itu , tapi dia mengingatkan nya lagi membuat nya kembali jijik dan benci padanya .

“ Kau ? Sudah ku bilang jaga mulut mu ,jangan sampai anggota keluarga tau , jika hal itu terjadi aku tak akan pernah memaafkanmu !”

Sinta ketus dan dingin memasuki rumah dan meninggalkan Roy .

Roy heran dengan perilaku Sinta kali ini , sungguh itu membuat nya bingung , ia tak mengerti apa yg membuat nya begitu membencinya padahal malam itu dia menikmati kejadian itu dia amat bergairah.

Sungguh hal itu membuat Roy heran dan menggelengkan kepalanya .

“ Dasar wanita , entah apa yg merasuki nya kali ini , tapi aku jatuh hati padanya .”

Ucap Roy sambil tersenyum bahagia melipatkan kedua tangan nya pada perut nya .

Kakek Moah memanggil Roy dan menawarkan tempat tinggal untuk nya . Ia berharap Roy tinggal di rumah nya karena sebentar lagi ia akan menjadi menantu rumah ini .

“ Roy , apa kau mau tinggal disini ? Ada kamar tamu kosong , apa kau bersedia ?”

“ Tapi kek , bagaimana dengan Sinta , apa dia tak keberatan ? “

“ Tenang saja , Sinta pasti menyetujuinya.”

Kakek Moah merangkul Roy dan mengajaknya memasuki rumah . Namun tiba tiba Roy terhenti sesaat . Ia teringat jika ia tak membawa pakaian nya untuk menginap , ia minta izin kakek Moah untuk membawa barang barang nya .

Kakek Moah menginginkan nya , Roy pergi dan besok ia akan kembali .

**

Keesokan harinya Roy datang membawa pakaian nya dalam sebuah koper , dia menunggu Sinta keluar dari rumah dan menghubungi kakek Moah untuk menyimpan baju bajunya .

Tak lama keluarlah Sinta dari rumah ia tergesa gesa , melihat nya Roy cemas dan menanyakan nya .

“ Ada apa Sin kau tampak cemas dan tergesa gesa ? Apa yg bisa aku bantu untukmu ?”

Sinta menoleh sedikit pada Roy ,namun ia tak memperdulikannya . Kakek Moah menghampiri nya .

“ Apa kau mau bekerja di kantor dengan Sinta ?

Kakek Moah menawarkan sebuah pekerjaan untuk Roy di kantor agar mereka lebih akrab dan sering bertemu .

“ Gawat apa yg harus aku lakukan ? Aku tak mau sekantor dengan nya jika karyawan ku tahu atau teman teman ku tahu aku punya calon suami sepertinya mau ditaruh dimana muka ku ini ?” Gumam Sinta dalam benaknya .

Sinta menimpal pembicaraan kakek Moah ia berkata penolakan nya sambil merengek .

“ Tapi kek , Roy itu tak punya pengalaman apapun di kantor mana bisa ia kerja bersamaku ?”

“ Kita butuh tenaga tenaga ahli .”

Roy memperhatikan Sinta yg bersikeras menolak nya hal itu membuat nya sedikit kecewa , namun berusaha memaklumi nya.

“ Aku tak mau kerja di kantor Kek , jika ada pekerjaan lain , aku akan memilihnya.”

Roy melirik Sinta dengan tatapan dingin nya ia merasa dirinya tak diperlukan .

“ Baiklah kalau begitu , kamu mau mengurus kebun kakek Roy , kakek sedang mengurus kebun anggur di belakang rumah ?”

“ Tentu saja kek , Roy mau membantu kakek .”

Roy tersenyum pada Kakek dan menghampirinya . Ia tak menoleh sedikit pun pada Sinta .

“Mmm , dia memang lebih pantas jadi tukang kebun !”

Sinta bergumam dalam hatinya sambil memandang Roy dengan tatapan meremehkan.

“ Ya sudah , kakek aku berangkat ke kantor dulu ya , ada meeting mendadak !”

“ Ya sudah , berangkat lah hati hati dijalan , nanti Roy akan menjemputmu pulang , ia kan Roy ?”

Kakek Moah memandangi Roy dan memberikan sebuah isyarat padanya .

“ Ba- baik kek , nanti aku akan menjemput Sinta tenang saja !”

Tiba tiba sebuah mobil range over datang dan terparkir di samping rumah . Terdengar suara klakson mobil dengan seorang pria tampan memakai jas kerja , perawakan nya tinggi , kulit nya sawo matang dengan rambut yg disisir rapi . Ia memanggil Sinta dan mengajaknya ikut bersamanya .

“ Sin , Sinta ayo ke kantor bersama ku ?”

Hal itu membuat Roy bertanya tanya siapa kah pria yg mengajak Sinta ikut ke kantor .

***Bersambung **

Sebagai Rasa Terima kasih dan syukur .Saya akan memberikan Hadiah dan Uang Tunai pada ;

Tiga Komentar Terpopuler akan diumumkan di bab 40 .

Dengan cara memberikan Komentar di setiap bab pada novel " Rahasia Sang Menantu ."

Tiga Ranking TOP FANs akan diberikan pada Bab 80 BB.

Dengan Banyak memberi Hadiah Dan VOTE

Di novelku " Rahasia Sang Menantu.":

Hadiah akan diumumkan secara berlangsung di bab 40 dan 80 ya . Author akan menghubungimu lewat Chat di aplikasi Noveltoon dan mengumumkannya secara Transparan .

Terimakasih.