One Night Stand With Brother In Law

One Night Stand With Brother In Law

Bab. 01 Wanita misterius

Airlangga merasakan selimut meluncur ke bawah tubuhnya lalu sebuah tangan menyentuh bagian kecil punggungnya. Itu begitu hangat hingga panas, seperti darah yang mengalir melalui pembuluh darahnya mengalir lebih cepat daripada darah pria pada umumnya.

"Jangan pergi, aku akan bertanggungjawab pada semua ini," bisik pria itu di telinga Airlangga. Tubuh Airlangga bergetar hebat karena menahan tangisnya.

Dirinya sekarang hancur oleh pria yang sedang memeluknya saat ini. Dia tidak bisa bergerak karena pelukan pria itu di pinggangnya sangat kuat seolah takut jika dia akan melarikan diri malam ini.

Tidak lama kemudian, terdengar deru nafas teratur dari pria yang memeluknya. Pelukan pria itu juga mulai mengendur.

Dengan langkah tertatih, Airlangga bangkit dari tempat tidur. Mencari bajunya di tengah kegelapan ruangan itu. Menemukan pakaiannya sudah tidak layak dia gunakan lagi. Lantas dia memakai kemeja pria yang telah menodainya dan celana pendek **********.

Dia memakai selendang penutup dadanya untuk menutupi kepalanya. Dia lantas pergi keluar dari suit room presiden.

***

"Bagaimana bisa kau tidak menemukan wanita itu? Tidak becus, sepertinya kau perlu diganti dengan orang yang lebih bonafit lagi kerjanya."

Emilio mengusap keringat di dahinya. Gentar menghadapi ancaman Bosnya yang memang suka sekali memecat bawahan yang tidak disukai. Bosnya ini memang orang yang teliti, tegas dan menakutkan. Bukan karena tampangnya yang buruk tapi karena ketegasan dari sikap dan ucapannya.

"Waduh jangan, Pak," ujar Emilio. Dia memperlihatkan layar dari laptopnya.

"Kami hanya bisa melihat wanita ini yang keluar dari kamar hotel Anda. Entah kapan dia masuk ke sana. Sepertinya Anda telah dijebak oleh seseorang, terbukti Anda meminum obat perangsang itu yang belum diketahui siapa yang memberikannya. Saya curiga calon adik Anda terlibat di dalamnya. Tuan bisa melihatkan jika dia membawa Anda masuk ke dalam kamar itu. Dia juga telah menyiapkan wanita lain untuk Anda. Hanya saja, apa maksudnya. Mungkinkah dia tidak suka dengan rencana pernikahanmu dengan kakaknya?"

Mike mengerutkan dahi lalu menatap tajam pada Emilio membuat pria besar di depannya mengkerut dan menundukkan pandangannya.

"Seharusnya kau itu memeriksa siapa dalang dibalik rencana menjijikkan ini. Ish, aku harus berhubungan dengan wanita yang tidak kukenal dan tidak ku ketahui siapa dirinya. Tubuhku terlalu berharga dan mulia untuk disentuh oleh wanita murahan! Jika benar adik ipar ku ikut merencanakan ini maka kau harus menyelidiki motifnya. Tidak... tidak... aku akan menyelidikinya sendiri. Dia ingin bermain-main dengan Kaisar maka akan kulayani."

Emilio menghela nafasnya panjang. Dia tahu, dia salah karena telah kecolongan menjaga atasannya ini. Dalangnya benar-benar telah merencanakan semua ini dengan apik hingga dia kehilangan bosnya tadi malam. Hanya saja calon adik ipar bos itu terlihat lemah dan polos. Sepertinya tidak mungkin melakukan itu. Hanya saja kadang orang memang memakai muka polos untuk menutupi kelicikan nya.

Mobil masih berjalan menembus jalanan ibukota yang padat. Kerlap-kerlip lampu sepanjang jalan membuat kota ini terasa indah di malam hari. Namun, sepertinya hati sangat bos tidak seindah pemandangan kota ini. Gelap gulita.

Kaisar memeriksa dengan seksama gambar wanita yang telah bersama dengannya di malam itu. Tidak terlihat wajah dan rambutnya karena tertutup oleh kerudung putih. Namun, dia ingat harum wanita itu. Manis seperti ice cream vanilla. Kulitnya juga lembut dan halus. Untung saja wanita itu masih murni sehingga dia tidak merasa rugi.

Namun, dia masih penasaran dengan gadis itu karena semalam dia tidak memakai pengaman sama sekali. Bisa-bisa benihnya yang berharga dan bernilai mahal tertancap di tubuh gadis itu. Mengingat itu membuat darahnya mendidih.

"Kau harus mendapatkan wanita ini entah bagaimana pun caranya!"

"Siap, Pak!" jawab Emilio. Pria itu nampak pusing harus mencari wanita itu di mana. Taxi, wanita itu memesan taxi sebelum keluar hotel. Wajah Emilio yang tadinya kelihatan muram kini mulai berseri.

Mobil lantas memasuki sebuah rumah mewah yang mirip dengan sebuah istana atau hotel berbintang. Halaman rumah itu luas dengan satu kolam besar di tengahnya. Kolam itu memiliki air mancur yang alirannya bergerak dengan indah.

Mercedes-benz yang ditunggangi oleh Kaisar berhenti di depan pintu besar rumah itu. Nampak sepasang suami-istri berdiri di depan pintu rumah itu. Mereka langsung bergerak mendekat ke arah mobil.

Kaisar keluar dari mobil dengan gaya elegan dan anggun. Kaca mata dengan bingkai emas tersemat di atas hidungnya yang tinggi dan tegak. Netranya yang tajam menatap lurus ke arah suami istri itu.

"Kaisar calon menantuku, aku senang kau datang kemari. Masuklah, Cantika sudah menunggumu di dalam," ucap Ferdi seraya memeluk Kaisar.

Kaisar tersenyum hormat yang tidak sampai ke mata. Baginya ini adalah sesuatu yang sangat membosankan. Jika bukan karena desakan ayah dan ibunya untuk menikah, dia tidak akan mungkin ada di tempat ini.

Mereka langsung masuk ke dalam rumah itu. Seorang gadis muda dengan rambut bergelombang berwarna kecoklatan berlari ke arah Kaisar. Gadis itu langsung berdiri di depan Kaisar dengan malu-malu.

"Hai, aku senang kau sudah datang. Aku menunggumu sejak dari tadi," kata Cantika.

"Aku juga senang melihatmu," jawab Kaisar datar.

"Mari duduk di ruang keluarga sembari menunggu ayah dan ibumu datang," kata Ferdi pada Kaisar.

"Maaf, ayah dan ibu belum bisa datang karena ada urusan mendadak."

"Oh, sayang sekali," timpal Ira, "padahal aku sudah sangat merindukan bertemu dengan Jeng Dara."

"Maaf, Tante. Adik bungsu ku sakit dan mereka menunggunya di rumah. Anak itu memang manja."

"Kalau begitu besok kami akan mengunjunginya."

"Tidak perlu repot-repot, Om. Dia hanya sakit biasa saja," tandas Kaisar.

Fadil menatap ke arah putrinya. "Cantik, bawa tunanganmu masuk."

"Baik, Ayah," kata Cantika. Dia hendak memeluk lengan Kaisar, tapi pria itu menghindar dengan melangkah terlebih dahulu.

Wajah Cantika seketika tampak kecewa. Dia menatap ke arah ibunya yang melihat kejadian ini. Ibu Ira menganggukkan kepala seperti mengatakan pada putrinya untuk bersabar.

Dua jam kemudian, acara makan malam keluarga itu telah selesai.

Ketika semua orang tertawa, seseorang masuk ke dalam ruangan ini. Semua terdiam. Menatap ke arah pria kecil dan kurus yang berdiri dengan tangan saling bertautan, berjalan menunduk, terlihat lemah.

"Airlangga, pergi kemana saja kau seharian ini? Mengapa kau baru datang sekarang?" hardik Fadil kesal dengan putranya yang selalu tidak becus bekerja. Airlangga adalah putranya yang masih besar, harapannya pada anak itu sangat besar. Namun, selalu saja anak itu mengecewakannya. Tidak sesuai dengan apa yang dia harapkan.

"Maaf, Ayah. Aku, aku baru pulang dari rumah sakit," jawabnya ketakutan. Dia menatap ke sekeliling orang yang ada di ruangan itu.

Kini tatapannya bertemu dengan netra Kaisar yang sedang menatapnya tajam. Tenggorokannya mendadak terasa tercekat. Dadanya menjadi sesak. Wajahnya yang putih kini tambah memucat. Dengan ekspresi seperti melihat hantu saja.

Terpopuler

Comments

Soraya

Soraya

permisi numpang duduk dl ya kak

2023-06-23

2

Uneh Wee

Uneh Wee

mampir ka

2023-04-27

0

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus sehat

2023-03-19

1

lihat semua
Episodes
1 Bab. 01 Wanita misterius
2 Bab. 02 Hancur
3 Bab. 03 Sebuah Petunjuk
4 Bab. 004 Pria Gemulai
5 Bab. 05 Tidak Normal
6 Bab. 06 Rahasia Tersembunyi
7 Bab. 07 Ancaman Ira
8 Bab.08 Aduh, ketahuan deh!
9 Bab. 09
10 Bab. 10 Kepergianmu membawa luka bagiku
11 Bab. 11
12 Bab. 12 Dia itu Wanita
13 Bab. 13 Tragis
14 Bab. 14 Pria Pengecut
15 Bab. 15 Hal Mengejutkan Darimu
16 Bab. 16 Berhenti Berdetak
17 Bab. 17
18 Bab. 18
19 Bab. 19 Pria Misterius
20 Bab. 20 Pelayan Gila
21 Bab. 21 Wanita Sempurna
22 Bab. 22 Hal Gila yang Kau Lakukan
23 Bab. 23
24 Bab. 24 Rencana Tersembunyi
25 Bab. 25 Semua Palsu
26 Bab. 26 Sebuah Misi
27 Bab. 27 Berbagi Perasaan
28 Bab. 28 Gengsi
29 Bab. 29
30 Bab. 30 Kecelakaan
31 Bab. 31 Jujurlah!
32 Bab. 32 Sakit Parah
33 Bab 33
34 Bab. 34
35 Bab. 35 Kecewa
36 Bab. 36
37 Bab. 37 Mabuk
38 Bab. 38 Keyakinan
39 Bab. 39 Bukan Sekedar Kebetulan Semata
40 Bab.40 Kesalahan yang Ke Berapa?
41 Bab. 41 Licik
42 Bab. 42 Harus Sopan
43 Bab. 43 Merebut Kembali
44 Bab. 44 Membelitmu
45 Bab. 45 Ganti Ayah
46 Bab. 46 Berkata Jujur
47 Bab. 47 Kau sudah Mati
48 Bab. 48 Sidang Pertama
49 Bab. 49 Kembali ke masa lalu
50 Bab. 50 Ketahuan
51 Bab. 51 Siapa Aku?
52 Bab. 52 Keakraban
53 Bab. 53
54 Bab. 54 Dukungan Sahabat
55 Bab. 55 Dia anak Dad.
56 Bab. 56 Kacau
57 Bab. 57
58 Bab. 58 Cemburu
59 Bab. 59 Jangan Sakiti Ibuku!
60 Bab. 60
61 Bab. 61 Hinaan
62 Bab. 62 Panik
63 Bab. 63 Biarkan Aku Melepaskanmu
64 Bab. 64 Komitmen Hidup
65 Bab. 65 Berhemat
66 Bab. 66 Hasratmu
67 Bab. 67 Dilarang!!!
68 Bab. 68 Aku Sangat Membencimu.
69 Bab. 69 Rahasia yang Belum Terungkap
70 Bab. 70 Bandel
71 Bab. 71 Tanggal Hijau
72 Bab. 72
73 Bab. 73 Jangan Kecewakan Anakku!
74 Bab. 74 Bekingan
75 Bab. 75 Lebih dari Sekedar Perpisahan
76 Bab. 76 Penghalang Terbesar
77 Bab. 77 Rencana di luar Dugaan
78 Bab. 78 Baru Awal
79 Bab. 79 Tangan Jahil
80 Bab. 80 Jahat
81 Bab. 81 Bukan Malaikat
82 Bab. 82
83 Bab. 83 Kurang Cinta
84 Bab. 84 Putus Asa
85 Bab. 85 Don't Touch me!
86 Bab. 86 Sisi Lemah
87 Bab 87 Jangan Ucapkan Kata Pisah!
88 Bab. 88 Ketuk Palu.
89 Bab. 89 Rindu Sekali
90 Bab. 90 Malu Kucing
91 Bab. 91 Mencoba Lagi
92 Bab. 92 Tidak Mudah
93 Bab. 93 Musuh atau Sahabat
94 Bab. 94 Latar Belakang
95 Bab. 95 Pria Misterius
96 Bab. 96 Rencana Gila
97 Bab. 97 Kepergok
98 Bab. 98 Tidak Sabar
99 Bab. 99 Tidak Setuju
100 Bab. 100
101 Bab. 101
102 Bab.102 Melepaskan semuanya
103 Bab. 103
104 Bab. 104
105 Bab. 105 Penasaran
106 Bab. 106
107 Draft
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Bab. 01 Wanita misterius
2
Bab. 02 Hancur
3
Bab. 03 Sebuah Petunjuk
4
Bab. 004 Pria Gemulai
5
Bab. 05 Tidak Normal
6
Bab. 06 Rahasia Tersembunyi
7
Bab. 07 Ancaman Ira
8
Bab.08 Aduh, ketahuan deh!
9
Bab. 09
10
Bab. 10 Kepergianmu membawa luka bagiku
11
Bab. 11
12
Bab. 12 Dia itu Wanita
13
Bab. 13 Tragis
14
Bab. 14 Pria Pengecut
15
Bab. 15 Hal Mengejutkan Darimu
16
Bab. 16 Berhenti Berdetak
17
Bab. 17
18
Bab. 18
19
Bab. 19 Pria Misterius
20
Bab. 20 Pelayan Gila
21
Bab. 21 Wanita Sempurna
22
Bab. 22 Hal Gila yang Kau Lakukan
23
Bab. 23
24
Bab. 24 Rencana Tersembunyi
25
Bab. 25 Semua Palsu
26
Bab. 26 Sebuah Misi
27
Bab. 27 Berbagi Perasaan
28
Bab. 28 Gengsi
29
Bab. 29
30
Bab. 30 Kecelakaan
31
Bab. 31 Jujurlah!
32
Bab. 32 Sakit Parah
33
Bab 33
34
Bab. 34
35
Bab. 35 Kecewa
36
Bab. 36
37
Bab. 37 Mabuk
38
Bab. 38 Keyakinan
39
Bab. 39 Bukan Sekedar Kebetulan Semata
40
Bab.40 Kesalahan yang Ke Berapa?
41
Bab. 41 Licik
42
Bab. 42 Harus Sopan
43
Bab. 43 Merebut Kembali
44
Bab. 44 Membelitmu
45
Bab. 45 Ganti Ayah
46
Bab. 46 Berkata Jujur
47
Bab. 47 Kau sudah Mati
48
Bab. 48 Sidang Pertama
49
Bab. 49 Kembali ke masa lalu
50
Bab. 50 Ketahuan
51
Bab. 51 Siapa Aku?
52
Bab. 52 Keakraban
53
Bab. 53
54
Bab. 54 Dukungan Sahabat
55
Bab. 55 Dia anak Dad.
56
Bab. 56 Kacau
57
Bab. 57
58
Bab. 58 Cemburu
59
Bab. 59 Jangan Sakiti Ibuku!
60
Bab. 60
61
Bab. 61 Hinaan
62
Bab. 62 Panik
63
Bab. 63 Biarkan Aku Melepaskanmu
64
Bab. 64 Komitmen Hidup
65
Bab. 65 Berhemat
66
Bab. 66 Hasratmu
67
Bab. 67 Dilarang!!!
68
Bab. 68 Aku Sangat Membencimu.
69
Bab. 69 Rahasia yang Belum Terungkap
70
Bab. 70 Bandel
71
Bab. 71 Tanggal Hijau
72
Bab. 72
73
Bab. 73 Jangan Kecewakan Anakku!
74
Bab. 74 Bekingan
75
Bab. 75 Lebih dari Sekedar Perpisahan
76
Bab. 76 Penghalang Terbesar
77
Bab. 77 Rencana di luar Dugaan
78
Bab. 78 Baru Awal
79
Bab. 79 Tangan Jahil
80
Bab. 80 Jahat
81
Bab. 81 Bukan Malaikat
82
Bab. 82
83
Bab. 83 Kurang Cinta
84
Bab. 84 Putus Asa
85
Bab. 85 Don't Touch me!
86
Bab. 86 Sisi Lemah
87
Bab 87 Jangan Ucapkan Kata Pisah!
88
Bab. 88 Ketuk Palu.
89
Bab. 89 Rindu Sekali
90
Bab. 90 Malu Kucing
91
Bab. 91 Mencoba Lagi
92
Bab. 92 Tidak Mudah
93
Bab. 93 Musuh atau Sahabat
94
Bab. 94 Latar Belakang
95
Bab. 95 Pria Misterius
96
Bab. 96 Rencana Gila
97
Bab. 97 Kepergok
98
Bab. 98 Tidak Sabar
99
Bab. 99 Tidak Setuju
100
Bab. 100
101
Bab. 101
102
Bab.102 Melepaskan semuanya
103
Bab. 103
104
Bab. 104
105
Bab. 105 Penasaran
106
Bab. 106
107
Draft

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!