Aku menikahi seorang pria kaya raya, pernikahan tanpa restu membuat aku di benci oleh seluruh keluarga suamiku.
Bahkan kedua mertuaku ingin melenyapkan aku demi membuat putranya menikah lagi dengan wanita pilihan mereka.
Demi menyelamatkan anak dalam kandunganku, aku melarikan diri
dengan bantuan Helen seorang kepala pelayan yang pernah ku tolong, aku di kirim ke luar negeri tinggal bersama Shanon adiknya.
Shanon dan Ben mengangkat aku sebagai anak dan mewarisi beberapa aset serta perusahaan, hingga akhirnya aku menjadi wanita yang kaya raya, sukses dan terkenal.
Enam tahun berlalu,
Berita mengejutkan datang dari mamaku, beliau Koma di rumah
Aku kembali ke tanah air dengan membawa kedua anakku yang berusia Lima tahun.
Sesampainya aku di tanah air sebuah Misteri sakitnya mamaku terungkap, ternyata skandal percobaan pembunuhan terkuak membuat aku shock dan tak percaya.
Aku membenci dan sangat membenci mereka yang sudah berbuat jahat pada keluargaku.
pembalasan dendamku pun di mulai
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desire pooh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hari Sial Chris
"Sasssyyyyyy....
Miss sassyyyyy" teriak Chris membuat Sassy gelagapan karena terkejut bukan main
"Ayam mati, ayam mati...
astaga, loe mau bunuh gue ya???" teriak Sassy dengan suara asli prianya, berat dan kencang.
Sassy langsung memiting kepala Chris.
menempatkan chris di ketiaknya.
Jennie yang sudah terbangun berteriak meminta Sassy melepaskannya.
bencong satu itu jika sudah memiting, lawannya akan cidera tulang parah.
ini bukan kali pertama Sassy .melakukanya
"Dia duluan yang mulai cyiiin" protes Sassy terlihat masih kesal.
"Iya, iya, tapi gak usah piting juga, gak cantik
muka loe dah oke, baju ok.
masa piting cowok, enggak ada elegannya.
lagian Sassy kapan terakhir loe cukup bulu ketek sih, ih kaya hutan Amazon" ucap Jennie membuat Sassy langsung melepaskan Chris dan menutupi ketiaknya dengan malu-malu ala perawan tingting.
Chris mengumpat kesal.
ia hari ini ketiban sial bertubi-tibi.
dari di marahi anak kecil, dimarahi bos, dimarahi amuba sampai kena piting ketek Sassy yang baunya kaya cucian di rendam seminggu.
Chris mual muntah membuat anak buahnya tersenyum kecut, ketakutan Sassy akan melakukan hal yang sama padanya juga, ia mundur beberapa langkah
"Napa loe??
mau rasain aroma surga???" tanya Sassy mendekat perlahan membuat pemuda itu mundur selangkah demi selangkah dengan wajah pucat pasi.
"Sassy....." panggi Jennie kesal karena asistennya itu kalau emosi seperti angsa, terus saja berbunyi sambil nyosor.
"Maaf sister, Eike emosi" ucap Sassy tersenyum malu
"Ya udah ayo masuk.
Chris maafin Sassy ya, kamu bisa langsung pulang" ucap Jennie sopan.
Jennie lalu menarik tangan Sassy sebelum asistennya itu membuat ulah lagi.
"Bos, bau banget ya??" tanya anak buah Chris
"Ih loe cobain" ucap Chris meraup wajah anak buahnya.
tak jauh beda dengan Chris.
pria muda itu mual muntah.
jadilah mereka seperti orang mabuk, mual muntah bukan karena minuman.
tapi karena ketek beracun milik Sassy.
Chris dan anak buahnya segera mencari toilet untuk mencuci wajah mereka, akhirnya setelah cuci muka dan membilas wajahnya dengan sabun cuci tangan yang ada di toilet, Chris dan anak buahnya tidak mual lagi.
keduanya lemas tak bertenaga karena semua yang ada dalam pertu mereka keluar.
"Bos, saya sepertinya akan mati kelaparan.
pesan saya tolong bayarkan semau hutang-hutang saya ya bos??" ucap pria itu lirih
"Kepalamu peyang, ayo keluar dan kita makan" ajak Chris menarik pemuda itu keluar dari toilet.
"Tapi ini club malam bos, mana ada makan....." Chris malas berbicara, ia sendiri juga sangat lemas dan lapar.
Akhirnya Chris memesan makanan dan masuk ke ruang privat.
mereka makan dengan lahap.
Chris memaki dalam hati, ini semua karena Sassy manusia dua alam itu, sehingga ia harus merogoh koceknya untuk makan di club' malam yang masakannya tidak lebih baik dari pinggir jalan.
bahkan lebih enak masakan pinggir jalan.
Baru saja Chris dan anak buahnya keluar dari private room, mereka di kejutkan dengan kegaduhan yang terjadi di dalam club malam itu.
karena penasaran Chris mengutus anak buahnya memeriksa.
tiba-tiba perasaanya tak enak.
ia sudah dapat mandat dari Charlie mengantarkan Jennie sampaj ke rumah orangtuanya atau apartemennya.
Bukan karena Charlie peduli dan khawatir pada Jennie, ia hanya tak ingin terjadi masalah yang membuat nya harus mendengar ocehan kakek dan papanya.
Charlie muak
saat ini Charlie sedang melakukan sesuatu yang membuatnya tak akan di tindas di kemudian hari.
sekalipun ia melawan kedua orangtua dan kakeknya, bahkan keluarga Jeannie ia mampu menghadapinya, berdiri dengan kakinya sendiri.
namun saat ini Charlie hanya bisa menurut dan patuh.
menyembunyikan taringnya dan mengasahnya untuk ia akan pergunakan di saat yang tepat
Anak buah Chris datang dengan wajah panik
"Bos, gawat.
nona Jennie di lecehkan dan di permalukan.
kita harus bagaimana????
bos, bos???" panggil pemuda itu yang tak di gubris Chris.
Chris langsung mendekati keramaiannya dan benar saja Jennie sedang dipermalukan.
seorang pria terlihat sedang menarik gaun Jennie sementara Jeannie menutupi dadanya dan memegang gaun itu dengan kencang.
"Kau wanita malang, kau menyodorkan dirimu sendiri, kini kau menuduhku melecehkan mu????
bahkan kawan-kawanmu melihatnya" cibir pria itu dengan pandangan merendahkan
"Jeannie kau tak tahu malu" cibir seorang wanita berambut ikal memandang jijik pada Jennie
"Fransisca mengapa kau tega memfitnahku.
kau sahabatku" ucap Jennie dengan wajah marah.
bukan membelanya, Fransisca justru mengatakan kebohongan.
"Cih, sahabat kau bilang???
kau memperlakukan kami seolah anak buahmu.
aku muak, apa kau dengar??? aku muak Jennie" teriak Fransisca membuat Jennie mundur dua langkah, ia terkejut dengan pernyataan Fransisca.
Selama ini ia menyayangi dan perduli dengan semua sahabatnya, tapi kenyataan yang Fransisca katakan seolah menamparnya
"Setiap si bencong laknat itu menelpon, apa kau tahu ia mengancam kami?????" timpal Sasha menambahkan
"Ba...bagaimana mungkin???" tanya Jennie dengan suara bergetar
"Berhenti bersikap seolah kau baik dan penyayang"teriak Viona dengan wajah memerah
"Kalian semua sampah yang menempel pada Jennie" teriak Sassy marah
"Loe racun yang menempel sama jennie.
loe bencong laknut Sassy.
dan loe Jennie, loe sama menyedihkannya seperti Ssi Susanto itu" cibir Nana
"Bajigur loe Nana, dasar ayam kampus sialan" maki Sassy geram, namun ia melihat Jennie juga menatapnya dengan wajah kecewa
"Jen, super gue gak bermaksud buruk...." ucap saat mencoba menjelaskan.
Jennie mengangkat sebelah tangannya tanda tak ingin mendengar ucapan Sassy
Prok prok prok
"Hebat kalian, yang satu memfitnah karena itu hati, yang satunya lagi mendukung karena merasa tersaingi dan satunya lagi....
karena takut rahasia kelamnya terkuak.
padahal kalian sahabat.
sahabat rasa racun!!!!!
Jennie memperlakukan kalian dengan baik, namun itu balasannya.
Dan loe Sassy, sebagai asisten loe udah terlalu dalam mencampuri kehidupan pribadi Jennie.
Kalian semua sampah!!!!.
Kalian memiliki motif buruk mendekati Jennie.
Dengar semuanya.
Fransisca, Shasha dan Nana berbohong.
pemuda itu jelas orang suruhan ketiga wanita beracun ini.
Jen... lebih bijaklah berteman, sekalipun loe baik dan memperlakukan orang dengan sangat baik, belum tentu loe akan mendapatkan kebaikan juga.
Gue cabut" ucap Prilly bangkit
melihat Jennie yang dimanfaatkan dan di jebak, batin Prilly meronta, ia tak suka ketidakadilan terjadi di depan matanya.
"Prilly loe...."
"Sialan teman loe pengkhianat Na" maki Fransisca geram
"Dasar anak yatim loe" maki Nana pada Prilly membuat wanita muda itu naik pitam.
"Loe .... ah sudahlah" ucap Prilly mengambil tas nya.
ia enggan bertengkar mulut dengan wanita-wanita rendahan itu.
"Gue males.membuang energi sama manusia toxic macam kalian" ucap Prilly
Jennie jatuh terduduk.
perkataan Prilly, gadis muda yang baru ia kenal sebulan lalu seolah membuka mata nya yang selama ini tertutup. Ya walau Jennie tahu ia di manfaatkan, ia tak pernah tahu bahwa mereka sangat membencinya.
Jennie merasa hatinya hancur.
ia menangis tersedu-sedu
BUGH BUGH
BRAAAAKKK
"Aduhhhh" pekik dua wanita yang memegangi Sassy
sebelum pergi Prilly menendang dua sahabatnya yang memegangi Sassy sehingga Sassy kini bebas dari kekangan kedua wanita itu.
"Prilly sialan" maki Nana dan Fransisca geram
Assalamu'alaikum
Selamat sore semua nya
selamat datang di novel baru author ya
Hari ini author upload satu chapter saja
author akan tambahkan chapter jika like sebagai tanda dukungan kalian naik.
maaf bukan author perhitungan ya,
hehehe,
boleh dong jangan baca aja tapi tinggalkan tanda jempol manisnya , gratis loh😘🥰💃🏿
Dan untuk yang selalu setia memberi like, comen, author ucapkan terima kasih banyak.
author seneng banget kalian merespon karya author.
sehat selalu, sukses untuk kalian semua
like kalian mood boster author dalam menulis walau lelah dan mencuri waktu sela-sela pembuatan cake jadi hilang.
Sekali lagi jangan baca aja, Like nya di tunggu hehe
salam
Pooh
semiga keluarga yg di tinggalkan di beri kasabaran dan ketabahan 🤲🤲🤲