Mommy Untuk Baby Arsha

"Anda--kemungkinan hamil dan untuk kejelasan lebih lanjut bisa memeriksakannya pada dokter kandungan,"jawab Dokter Ricard.

"Ha-mil...,"beo Nisa mengusap perutnya yang masih rata.Bagaimana bisa?ia hanya melakukan satu kali dengan Dion.

Dokter Ricard merupakan warga negara Indonesia yang bekerja di negara ini dan juga menikah dengan warga negara ini.Sehingga ia bisa berbahasa Indonesia dengan lancar.

Ricard tersenyum tipis,Dion teman masa kecilnya akan memiliki anak kedua dan ia ikut berbahagia untuk itu.

"Oh ya saya permisi dulu.Silahkan hubungi Dion agar dia bisa mengantar anda ke dokter kandungan,"ujar Richard sebelum melangkah pergi meninggalkan kamarnya.

"Nyonya... selamat untuk kehamilan Nyonya.Mansion ini sebentar lagi akan ramai oleh tawa anak kecil," ucap Emily setelah Dokter Ricard meninggalkan kamar Nisa.

"Mily...ini baru dugaan.Bisa saja--

"Dokter Ricard tidak mungkin salah Nyonya.Dia Dokter terbaik yang menjadi Dokter pribadi Tuan.Nyonya tinggal memeriksakan kandungan Nyonya untuk memastikan calon pewaris kedua Tuan Dion baik baik saja,"ujar Emily dengan begitu semangat.Ia ikut berbahagia mendengar kehamilan Nisa.

"Huffhhh... apakah Mas Dion mau menerima anak ini Mily?,"tanya Nisa yang takut Dion tidak mau menerima anak yang ia kandung.Ia takut Dion memintanya untuk menggugurkannya dan ia tidak akan pernah bisa melakukannya.

"Nyonya bicara apa? tentu saja Tuan mau menerima kehamilan Nyonya.Bukankah ini adalah hal yang paling dinanti-nantikan oleh setiap pasangan yang sudah menikah.Untuk Tuan muda saya akan membantu mengurusnya,"jawab Emily.

Nisa takut Dion tidak sudi jika ia hamil anaknya.Ia takut Dion tidak menginginkan anak darinya.

Sementara itu di kantor Dion sedang sibuk dengan pekerjaannya saat Dokter Ricard menghubunginya.Pria itu mengerutkan keningnya karena tidak biasanya Ricard menghubunginya.

"Ya Hallo Ricard,ada apa?"

📞:Hallo Dion...aku ucapkan selamat untukmu atas kehamilan istrimu.Apakah dia sudah menghubungimu mengatakan jika ia hamil anakmu?

Dion terdiam sejenak mencerna ucapan Dokter Ricard."Istriku hamil?tau darimana kamu?"

📞: Ternyata dia belum menghubungimu.Aku baru saja dari Mansionmu karena pelayan di rumahmu menghubungiku karena istrimu mengalami pusing hebat dan juga mual.

"Kau yakin Ricard?"

📞: Ya... untuk memastikannya bawa dia ke dokter kandungan.

"Baiklah..."

📞: Hanya itu?. Kamu tidak ingin memberikanku bonus atas kebahagianmu?

"Akan aku transfer"

📞:Aku tunggu.Sekali lagi selamat untukmu jaga baik-baik calon keponakanku.

"Hmmm"

Klik

Dion tersenyum tipis lalu berdiri dari duduknya.Ia memutuskan untuk pulang dan membawa Nisa ke rumah sakit untuk memeriksakan kandungannya.

"Yudi... batalkan semua meeting kita hari ini dan kamu handle semuanya pekerjaan saya!,"ujar Dion saat berpapasan dengan Yudi di depan ruang kerjanya.

"Baik Tuan,"jawab Yudi.

Dion langsung memacu kendaraannya pulang kembali ke Mansion.Ia tidak menyangka jika Nisa akan hamil anaknya.Hati pria itu menghangat saat ini,ia benar-benar tak bisa berkata-kata karena ia begitu bahagia.

Sesampainya di Mansion Dion langsung memasuki huniannya itu.Pria itu langsung menuju lantai atas namun saat akan melewati kamarnya di tidak sengaja mendengar pelayan membicarakan kehamilan Nisa sang istri.

Dion langsung memasuki kamar Nisa di mana wanita itu tengah di temani oleh Emily asisten pribadi wanita itu yang ditunjuk oleh Dion.

Emily langsung meninggalkan kamar Nisa saat Dion masuk kamar Nyonyanya itu.Gadis itu langsung memasuki kamar Arsha.

"Mas...,"Nisa berusaha untuk bangkit dari duduknya saat Dion mendekatinya.

Dion terlihat diam saja menatap lurus ke perut ratanya Nisa yang menggunakan gaun longgar.

Nisa yang melihat Dion diam saja merasa ketakutan jika Dion akan menyakitinya dan calon anaknya.Wanita terlihat beringsut kebelakang.

"Ayo ke dokter!,"ujar Dion pada Nisa.

Nisa menggeleng pelan,ia takut Dion mengajaknya ke Dokter untuk mengugurkan kandungannya.Ia tidak akan pernah melakukan dosa besar itu.

Dion mengerutkan keningnya melihat raut ketakutan di wajah sang istri."Kenapa?kita harus memastikan kehamilan kamu itu baik baik saja,"ujar Dion.

"Mas ka-kamu tidak akan memintaku untuk mengugurkan anak ini kan?,"tanya Nisa takut-takut.

Dion terkekeh pelan."Hanya calon ayah yang bodoh yang akan melakukannya,"jawab Dion.

"Jadi Mas Dion mau menerima anak ini?,"tanya Nisa.

"Tentu... Arsha bukan anak kandungku saja aku terima lalu apa alasanku untuk tidak menerima kehadiran darah dagingku sendiri?,"ujar Dion balik bertanya.

"Ayo...kita ke dokter sekarang.Kamu bisa jalan kan?,"tanya Dion mendekati Nisa.

"Stop!jangan mendekat Mas,"pekik Nisa.

"Kenapa?,"tanya Dion dengan kening berkerut.

"Aroma parfum kamu bikin aku mual,"jawab Nisa.

"Ha? parfum ku wangi kok,"ujar Dion mengendus tubuhnya sendiri.

"Pokoknya aku mual jika mencium aroma parfum kamu Mas,"jawab Nisa.

"Huffhhh baiklah kita berangkat dengan mobil yang berbeda,"ujar Dion diangguki Nisa.

"Aku tunggu di bawah,"sambung Dion berjalan mendahului Nisa.

"Ya Mas..,"jawab Nisa.

***

Dan disinilah Nisa saat ini melakukan USG pada kehamilannya yang sudah memasuki 5 minggu.Dan yang lebih membahagiakan lagi wanita itu hamil anak kembar.

Dion tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.Meski awalnya dari sebuah insiden tapi ia tidak menyangka jika Tuhan menitipkan dua anak sekaligus padanya.

Juga dengan Nisa wanita itu menangis terharu menatap layar monitor USG dimana ada dua titik yang dikatakan dokter adalah calon anaknya.

Dan setelah menebus obat untuk Nisa ,Dion kembali pulang ke Mansionnya.Senyuman masih menghiasi bibir pria itu yang sebentar lagi akan memiliki anak tidak hanya satu tapi dua sekaligus.

Sementara di mobil depan Nisa yang di sopiri oleh sopir kepercayaan Dion mengusap lembut perutnya.

"Mommy tidak sabar ingin melihat kalian lahir ke dunia ini," Nisa tersenyum tipis.

Sesampainya di Mansion Nisa langsung memasuki kamarnya.Wanita itu merebahkan tubuhnya di ranjang, tubuhnya masih terasa sangat lemas karena mual yang ia alami tadi.

"Nyonya...ini obat yang harus Nyonya minum,"ujar Emily saat memasuki kamar Nisa.Dion meminta Emily untuk memberikan obat Nisa karena wanita itu yang tidak mau berdekatan dengannya.

"Mily... apakah Arsha rewel?,"tanya Nisa lirih berusaha duduk meski kepalanya terasa begitu sangat pusing.

"Tidak Nyonya,Tuan muda sangat anteng,"jawab Emily.

Nisa meminum obat yang di resepkan dokter tadi padanya.Setelah itu wanita itu memutuskan untuk tidur sejenak.Ia berharap setelah ini mual dan pusing berangsur hilang.

Sementara itu Dion memutuskan untuk kembali ke perusahaan.Ia akan memantau Nisa melalui laptopnya saja nanti.

Dion teringat akan ucapan Elvan yang mengatakan jika Nisa adalah jodoh yang disiapkan Tuhan untuknya.Nisa saat ini mengandung anaknya dan itu artinya ia akan terikat dengan pernikahan selamanya.

...****************...