NovelToon NovelToon
Om Pamungkas

Om Pamungkas

Status: tamat
Genre:Tamat / Beda Usia / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:653.6k
Nilai: 4.8
Nama Author: Ayu

" Menikah dengan siapa?! om pamungkas?!!" suara Ratih meninggi, di tatapnya semua anggota keluarganya dengan rasa tak percaya.
" Pamungkas adalah pilihan terbaik untukmu nduk.." suara papanya penuh keyakinan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

tidak ada niat menikah

Pamungkas membantu Ratih naik ke atas kuda,

" hati hati ya pak.." pesan Pamungkas pada si pemandu kuda.

" Om tunggu disini.. santai dan pelan pelan saja.." ujar Pamungkas pada Ratih.

Perempuan berusia dua puluh lima tahun itu mengangguk sembari tersenyum,

masih tersisa pucat di wajahnya, namun ia tampak lebih baik dari kemarin.

Ratih bersikeras untuk jalan jalan diluar, karen besok pagi Pamungkas sudah mengajaknya untuk kembali.

Pamungkas melihat kuda yang di tumpangi Ratih mulai menjauh berkeliling,

sedangkan Pamungkas duduk di salah satu kursi kayu tepat di bawah pohon,

ia membakar rokoknya sembari menikmati pemandangan perbukitan.

Tak jauh darinya ada penjual sate kelinci, asapnya berlarian ke hidung Pamungkas, membawa aroma sedap.

Pamungkas bangkit dan mendekati bapak penjual sate pikulan itu.

" Pak, sate kelinci saja?" tanya Pamungkas,

" wonten (ada) sate ayam mas.. misal ndak mau kelinci.." jawab si bapak penjual sate.

" Ayam saja nggih pak, dua porsi.."

" maem mriki mas, nopo bungkus? ( makan disini mas, apa di bungkus?)" tanya si penjual lagi sembari mengambil sate yang akan ia bakar.

" mriki mawon pak.. ( sini saja pak..)" Pamungkas kembali ke tempat duduknya, lalu menikmati rokoknya kembali.

Dari kejauhan ada beberapa gadis yang mungkin wisatawan juga sedang memandanginya bergantian,

entah apa yang mereka bicarakan, setelah berbisik bisik mereka serempak memandangi Pamungkas.

Pamungkas yang dasarnya acuh itu tentu saja melengos melihat ke arah lain.

Hal itu sering kali terjadi padanya, karena itu dia sudah biasa.

Lima belas menit kemudian kuda yang di tumpangi Ratih mendekat,

" sudah?" Pamungkas bangkit dan menyambut Ratih,

" sudah om.." jawab Ratih memutar kaki kanannya ke depan dan berniat meloncat turun,

namun Pamungkas malah dengan cepat memegang pinggang Ratih dan mengangkatnya turun.

Setelah turun dari kuda Ratih masih terdiam beberapa saat, ia terkejut dengan sikap omnya yang mungkin jika di pandang orang itu lebih mirip sepasang kekasih.

Tiba tiba saja rasa malu menghinggapinya, bekas pegangan tangan Pamungkas yang kuat bahkan masih bisa ia rasakan di pinggangnya.

Ratih tiba tiba merasa dirinya tidak wajar, bagaimana bisa omnya yang sejak dulu terlihat biasa biasa saja itu,

sekarang tampak begitu menarik dan gagah.

" Kok malah diam? om sudah pesan sate.. baunya harum Rat, pasti enak.. kau mau pakai lontong?" Pamungkas menyadarkan Ratih,

" apa om?" tanya Ratih yang tidak fokus tak mendengar dengan jelas apa yang di katakan Pamungkas,

Pamungkas sontak menatapnya,

" apa sih yang kau pikirkan?" tanya Pamungkas dengan raut serius,

" tidak memikirkan apapun om,"

" tidak mungkin.. sudahlah, jangan pikirkan apapun..

kau masih muda cantik.. pendidikanmu juga tinggi,

kau akan mendapatkan laki laki yang lebih lebih dari suamimu itu setelah bercerai nanti.." nasehat Pamungkas salah paham, padahal Ratih sedang memikirkan dirinya.

Ratih hanya mengangguk saja dan tidak berusaha menjelaskan,

ia mengikuti langkah Pamungkas.

Matahari sudah tenggelam sejak tadi, Ratih dan Pamungkas sudah lelah berkeliling dan mencari oleh oleh yang akan mereka bawa untuk keluarga.

" Om.." panggil Ratih sembari berjalan di samping kios kios.

" Hemm.." jawab Pamungkas dengan suara dalam dan beratnya yang khas, laki laki itu menoleh kearah Ratih yang berjalan tepat disampingnya.

" Kenapa om tidak menikah menikah?" tanya Ratih tiba tiba, seumur hidup baru sekarang ia punya niat untuk bertanya, dan punya rasa penasaran, entah apa yang mendorongnya.

Pamungkas menghentikan langkahnya tiba tiba, memandang Ratih dengan serius.

" Maaf om?? Ratih lancang ya? tidak usah di jawab om??" Ratih ikut menghentikan langkahnya dan memasang wajah ketakutan.

" Kenapa tiba tiba bertanya?" tanya Pamungkas,

" Ratih.. itu.. hanya penasaran saja, laki laki sebaik dan semapan om, kok tidak menikah sampai di usia sekarang??"

Ratih tertunduk,

" Memangnya ibumu tidak pernah cerita?"

" cerita apa om?" Ratih mengangkat wajahnya, memberanikan diri memandang Pamungkas.

" kalau aku tidak laku.." jawab Pamungkas tersenyum tipis lalu kembali berjalan.

" Itu tidak mungkin kan om??" Ratih mengejar langkah Pamungkas.

" Pasti banyak perempuan yang mengejar om?"

" Ratih.. diamlah.. kau fokus saja pada dirimu, jangan mengurusi om..

om sudah nyaman hidup begini.." ujar Pamungkas berjalan dengan santai.

Ratih tertunduk mendengar itu,

" Setelah perceraianmu selesai, hubungilah om.."

" untuk apa," Ratih terdengar merajuk,

" Banyak bujang berkualitas di tempat dinas om.."

" Maksud om? mau menyuruhku menikah dengan abdi negara lagi?! aku kapok! tidak mau! aku mau lanjut S2 saja sembari membuka toko buku!" tegas Ratih membuat Pamungkas menahan tawa.

" Memangnya kenapa dengan abdi negara? jangan karena yang bersalah padamu satu orang lalu kau mengira semuanya begitu ya?"

" aku tau..!"

" Lalu?"

" pokoknya aku tidak mau, om saja belum menikah sampai sekarang, malah mau menyuruhku menikah dua kali..!"

Pamungkas tertawa,

" aku tidak ada niat menikah dengan siapapun Ratih,

aku cukup sendiri saja sampai tua.." jelas Pamungkas dengan raut serius.

1
Merry Napitupulu
Alur ceritanya bagus
Shanty
ih mas hen omongan ku iku... 🤣
Deodoran
astaga om....meleyot aku baca kisahmu
Deodoran: klik aca tautannya kak
Muhammad Rizkykurnia: om pamungkas lihatnya di mana,pingin baca
total 2 replies
Deodoran
keren ceritanya thor...🥰
Fardiana Hamsah
Lumayan
ione
Luar biasa
Kazugata
ayah pamungkas seorang NPD, kisahmu hampir sama kayak cerita hidupku om
Kazugata
suka bgt dgn cerita² novel mu Thor
Zulaika Liza
Lumayan
Zulaika Liza
Kecewa
Maryam
Luar biasa
Rima baharudin
duh gimana ga marah sih tias.....
emang kamu pikir si ratih itu ga punya hati apa.....
luka karna dikhianati sama org terdekat itu susah sembuhnya, kamu malah ngerecokin si ratih mulu
slading online juga nih
Filihatul Ibriza
ceritanya bagus" alur ceritanya kata" semuanya bagus terbaik🤩
itin
sabar toh om pam...
istri rasa ponakan itu perlu pemahaman yang besar 😆😆
Arka Abian
bagus sekali cerita👍👍
Indira Yulianti
Luar biasa
Qaisaa Nazarudin
Noh malu kan kamu?? Makanya jangan bersikap seperti anak kecil,Kalo ada masalah itu di bicara dan di tanya baik2,Sia2 kan kamu menangis kayak orang sewel .ckk..
Qaisaa Nazarudin
Dari awal bab sampai ke akhir bab,Yg ada masalahnya kebanyakan teka teki,bikin readers pusing,Harusnya Ratih jujur apa penyebab kebenciannya ke pamungkas,kalo karna Sekar,bilang dan tanyakan apa hubungan mereka, Sekarang Ratih terlalu banyak berandai2 main hakim sendiri,tanpa tau kebenarannya, Kesel aku bacanya,..🤦
Qaisaa Nazarudin
Ckk anak udah gede juga,Ratih perlu ketenangan,biarkan dia menenangkan dirinya,Kita sebagai ortu berdoa saja,itu lebih bagus .
Qaisaa Nazarudin
Awalan yg penuh teka teki,Apa yg sebenarnya terjadi??🤔🤔🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!