Brian Carlos adalah seorang presiden direktur sekaligus pewaris tunggal salah satu perusahaan terbesar di suatu negara. Ia diterpa gosip miring tentang minatnya pada wanita.
Valerie, seorang wanita yang bekerja sebagai instruktur senam dengan keahlian beladiri yang mumpuni serta kehidupan penuh rahasia.
Keduanya terlibat masalah karena sebuah kesalahpahaman, hingga Brian menuntut Valerie atas kasus penganiayaan.
Demi menyelamatkan nama baiknya, Valerie menerima tawaran Brian untuk bekerja sebagai bodyguard. Namun tidak menyangka jika Brian sudah memiliki maksud lain sejak pertama kali mereka bertemu.
Akankah kisah mereka berakhir manis seperti kisah dalam novel pada umumnya?
Yuk baca!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vey Vii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pegulat?
Brian memulai perbincangan dengan menanyakan pekerjaan Valerie dan tempat tinggal wanita itu. Dengan gamblang, Valerie menjelaskan jika dirinya hanyalah seorang instruktur senam. Valerie juga mengatakan jika ia tinggal di sebuah rumah kos yang jaraknya cukup dekat dengan kantor ini.
"Instruktur senam? Aku pikir kau seorang pegulat," gumam Brian. Namun masih terdengar oleh telinga wanita di hadapannya.
"Apa wajahku terlihat begitu bar-bar hingga kau menduga jika aku seorang pegulat?" Valerie bertanya kesal.
"Siapa saja pasti berpikir seperti itu. Memangnya siapa yang menduga jika wanita yang bekerja sebagai instruktur senam bisa melumpuhkan seorang laki-laki dan hampir merenggut masa depannya?"
"Sepertinya kalimatmu terlalu berlebihan," bantah Valerie.
Brian terdiam, memperhatikan sosok Valerie dengan seksama. Ia sendiri tidak menduga jika Max bisa terbaring di atas ranjang rumah sakit karena dihajar oleh seorang wanita. Namun itulah kenyataannya. Dan wanita yang duduk di hadapannya, bukanlah sembarang wanita.
"Kau pandai bela diri?" tanya Brian.
"Hmm, tidak terlalu pandai. Namun cukup untuk menjaga diri sendiri."
"Hmm, aku tidak terlalu yakin. Namun aku akan memberikan satu penawaran bagus untukmu. Ini adalah satu-satunya jalan damai yang bisa kau tempuh."
"Baik, apa itu?" tanya Valerie penasaran. Wanita itu senang sekaligus gelisah, apa yang akan Brian tawarkan padanya.
Sebelum mengatakan apa yang sedang ia rencanakan, Brian nampak tersenyum kecil sambil menatap Valerie. Sepertinya ia sedang asik dengan pikirannya sendiri.
"Jangan melihatku seperti itu, penawaran apa? Kau membuatku takut," ujar Valerie. Ia semakin penasaran karena ekspresi Brian cukup membuatnya khawatir
"Ah begini, aku berpikir untuk menjadikan mu Bodyguard pribadiku. Bagaimana menurutmu?" tanya Brian.
"Menjadikanku Bodyguard? apa aku tidak salah dengar?" Valerie melotot.
"Bukankah itu ide yang bagus? Meskipun aku tidak percaya kau bisa melakukannya, tapi hanya itu penawaran yang cocok untukmu."
"Tidak, aku tidak mau melakukannya!" tolak Valerie tegas. Mengapa dari sekian solusi yang bisa diambil, Brian memilih hal yang tidak masuk akal seperti itu.
"Kau tidak mau?" Brian menyipit. "Baiklah, sepertinya kita tidak bisa mencapai kata sepakat. Jadi tunggu saja sampai polisi tiba di rumahmu," lanjutnya dengan senyum miring.
Valerie melongo, ia menelan ludah kasar sambil memandang wajah menjengkelkan di hadapannya.
"Aku punya pekerjaan yang harus aku lakukan, bagaimana bisa kau memintaku menjadi bodyguard sebagai jalan damai?" tanya Valerie.
"Kau tetap akan mendapatkan bayaran. Aku tidak mempekerjakan seseorang secara cuma-cuma, hanya saja bayaranmu mungkin tidak akan banyak," jelas Brian.
"Jadi, kau berniat mempekerjakanku? Tidak adakah pekerjaan lain selain menjadi bodyguard? Aku ini wanita!" tawar Valerie.
"Aku punya banyak karyawan dengan keahlian mereka di bidang masing-masing, sepertinya aku tidak membutuhkanmu di bidang lain. Memangnya apa yang bisa kau kerjakan?"
"Aku tidak keberatan jika kau memintaku menjadi office girl sekalipun. Tapi kau malah memintaku menjadi tukang pukul?" Valerie nampak kesal.
"Hei, siapa yang bilang kau akan jadi tukang pukul? Kau hanya bertugas untuk menjagaku, menjauhkanku dari orang jahat yang akan melukaiku. Kau bisa melumpuhkan Max, kau juga pasti bisa menjadi bodyguard," jelas Brian.
"Ah, terserah!" Valerie menyerah. Ia yang awalnya duduk tegak dan berusaha keras menolak tawaran Brian, kini menyandarkan punggungnya di kursi dengan wajah ditekuk.
Jika seperti ini jadinya, mungkin lebih baik ia menempuh jalur hukum dan membuktikan diri bahwa ia tidak bersalah.
🖤🖤🖤