NovelToon NovelToon
Ketika Takdir Kembali Memilih

Ketika Takdir Kembali Memilih

Status: tamat
Genre:Romantis / Nikahkontrak / Nikahmuda / Single Mom / Wanita Karir / Tamat
Popularitas:8.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Rosee_

Novel Ketiga

Berdasarkan survei, sedia tisu sebelum membaca😌

--------
Mencintai, lalu melepaskan. Terkadang cinta itu menyakiti, namun membawa kebahagiaan lain di satu sisi. Takdir membawa Diandra Selena melalui semuanya. Merelakan, kemudian meninggalkan.

Namun, senyum menyakitkan selalu berusaha disembunyikan ketika gadis kecil yang menjadi kekuatannya bertahan bertanya," Mama ... apa papa mencintaiku?"

"Tentu saja, tapi papa sudah bahagia."

Diandra terpaksa membawa kedua anaknya demi kebahagiaan lainnya, memisahkan mereka dari sosok papa yang bahkan tidak mengetahui keberadaan mereka.

Ketika keegoisan dan ego ikut andil di dalamnya, melibatkan kedua makhluk kecil tak berdosa. Mampukah takdir memilih kembali dan menyatukan apa yang telah terpisah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosee_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kau Istriku, Bukan Ja*langku!

Rekaman selesai Nico lihat bertepatan dengan Diandra yang masuk tanpa mengetuk. Wanita itu masih dengan penampilan segar serta rapi nya. Tidak ada tanda-tanda Dian habis melakukan sesuatu seperti yang barusan ia lihat. Tapi cutter kecil masih bermain ditangannya.

"Suka sambutanku?"

Dian tahu jika Nico pasti sudah mengawasinya sejak awal. Sedikit banyak ia mulai memahami kembali pria ini. Tidak sulit untuknya mengamati seseorang.

"Ya, sambutan yang menarik." Nico tersenyum smirk. Pria itu berdiri dari kursinya mendekati Dian. Ia mengambil cutter kecil yang di mainkan Dian di tangannya dan melemparnya pada Roby. Segera asisten itu menyambutnya.

"Aku bisa mengganti benda itu dengan yang lebih baik. Ini tidak begitu berguna." Roby menggeleng, bergidik mendengar ucapan Nico. Keduanya banyak berubah setelah perpisahan dan pertemuan kembali atau memang sudah seperti itu sejak lama, namun ia baru mengetahuinya.

Roby pada akhirnya memilih keluar daripada menyaksikan pasangan gila ini.

"Sudah puas jalan-jalannya?" Merengkuh pinggang ramping itu. Sudah cukup membiarkan wanita ini berkeliaran.

"Waktuku terlalu berharga untuk hal tidak berguna," sarkasnya, melepas kasar rengkuhan tangan Nico.

Pantas saja Nico tak lagi mengganggunya atau menangkapnya kembali. Pria ini sengaja membiarkan nya merasa bebas untuk sementara. Cih!

"Belakangan ini kau sudah banyak menggunakan emosi. Jangan terlalu lelah. Kita pergi ke dokter untuk konsultasi."

Dian mengerjit. "Kau bicara apa?"

"Jangan lupa yang ku katakan padamu, Sayang. Lahirkan anak untukku." Nico mengangkat dagu Dian mendekat.

Gila!

"Kau ingin aku menjadi jala*gmu?" Sorot mata Nico berubah tajam. Rahang pria itu terlihat mengeras.

"Kau bukan jal*ng!" desis Nico. Kemudian Dian dibuat terkejut dengan perlakuan Nico yang tiba-tiba mencium bibirnya dan melu*atnya penuh nafsu.

Nico mulai lepas kendali lagi. Tangan Dian di kunci ke belakang agar tidak bisa melawan, sedang tangan satunya digunakan untuk menahan leher Dian untuk memperdalam ciuman. Pria itu menggigit bibir bawahnya agar terbuka sehingga lidahnya bisa melesak masuk ke dalam mulut.

"Melly ..."

Ditengah ciuman, air mata Dian mengalir pelan saat serpihan ingatan masa lalu kembali muncul. Pada malam itu adalah kedua kalinya Nico menyentuh dirinya dalam keadaan mabuk. Namun yang begitu menyakitkan adalah saat Nico menyebut nama kekasihnya di setiap lenguhannya.

Nico melepas ciuman panjang itu saat merasakan air mata Dian. Rasa bersalah muncul di hari Nico. "Maaf ..." lirihnya. Ia menghapus lelehan itu dengan lembut.

"Aku tidak suka kau merendahkan dirimu seperti itu. Jangan pernah mengatakannya lagi! Kau istriku, bukan jala*gku." Nico menggeleng disertai tangan yang terus mengelus pipi serta mata basah Dian.

"Aku bukan Istrimu!" tekan Dian.

Kenapa baru sekarang? Dulu saat aku menjadi istrimu, kau malah menganggap aku sebagai temanmu. Tapi setelah aku hanya bisa menjadi temanmu, kau menganggap aku sebagai istrimu!

"Sayangnya kau salah," bisik Nico.

"ROB, BAWA KEMARI!" teriak Nico tiba-tiba.

Roby segera masuk saat mendengar teriakan Nico dengan membawa sebuah map berisi dokumen-dokumen yang diperlukan Nico.

"Sekarang tidak akan kubiarkan kau bicara seperti itu lagi." Nico memaksa Dian duduk. Di sodorkannya dokumen yang membuat Dian membeku.

Surat pernikahan ....

Nico tak main-main dengan ucapannya. Pria itu sungguh ingin mengikat Dian kembali.

**

Lily meremas jari-jemarinya yang berkeringat dingin di sebelah Mita. Jantungnya berdetak kencang seraya matanya terus memperhatikan nomor lift yang berjalan. Mita menatap heran gadis kecil ini. Sejak tadi Lily tidak bicara. Saat ditanya mengapa, ia menjawab tidak apa-apa.

"Kau takut?" Mungkin Lily takut bertemu Nico, pikirnya.

"Bukan itu, Nyonya. Lily baru ingat jika belum meminta izin pada mama." Mita mengerjit. Bukankah kata Lily, mama nya sudah tahu jika ia bersamanya setiap akhir pekan?

"Apa ibumu berubah pikiran?"

Lily menggeleng cepat. "Biasanya hanya ke taman atau ke mansion. Sekarang nyonya membawaku ke perusahaan," cicitnya pelan.

Mita tersenyum. Ia mengelus kepala Lily. "Oma yang akan bicara pada ibumu nanti. Ini kesalahan Oma." Lily hanya mengangguk, tidak terlalu mendengarkan.

Saat lift berbunyi tanpa terbuka, Lily semakin gugup. Ia tanpa sadar menarik ujung pakaian Mita hingga wanita yang hendak keluar itu tertahan.

"Ada apa, Lily?" Mita meraih tangan kecil itu. Terlihat bergetar.

"Nyonya, apa tidak mengganggu tuan jika kemari? Sebaiknya kita pulang saja." Mita melihat kepanikan di wajah Lily. Tidak biasanya Lily begitu menampakkan emosionalnya.

"Nico justru senang jika Lily datang. Tidak perlu takut," bujuk Mita menarik lembut tangan Lily agar keluar.

Bagaimana ini! jerit Lily dalam hati. Bukan Nico yang ia takuti, tapi seseorang yang sedang bersama Nico sekarang. Apalagi setelah melihat kejadian yang seharusnya menyenangkan menjadi menakutkan saat menyadari posisinya.

Lily menyembunyikan tubuhnya di belakang Mita saat sudah sampai di depan ruangan Nico. Suasana disana sangat hening. Roby juga tidak terlihat disana. Biasanya Mita akan menunggu izin Nico untuk masuk lewat Roby mengingat hubungan mereka masih cukup rumit.

Tapi karena pria itu tidak ada, Mita berinisiatif untuk masuk sendiri. Ada Lily bersamanya, Nico pasti tidak keberatan dan menahan diri. Tapi hal mengejutkan membuat dirinya membeku.

Dia ....

Matanya membola. Tubuhnya sedikit gemetar. Tangannya ikut meremas tangan Lily yang di genggamnya. Tatapan mereka bertemu. Dian! Tidak salah lagi. Itu memang Dian!

Deg!

Lily langsung menunduk saat mata tajam sang ibu beralih padanya. Sudah tertangkap! Sosok inilah yang membuatnya takut sejak tadi. Lily bahkan menyaksikan aksi bahaya ibunya saat menekan seseorang di bawah tadi. Gila memang, tapi itulah Dian.

Ia sebenarnya penasaran dengan keberadaan Dian di perusahaan Nico yang merupakan mantan suami sekaligus ayah kandungnya. Tapi rasa takut terhadap Dian lebih mendominasi saat ini.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Hai Say. Ketemu lagi setelah lama gak Up ya. Mungkin banyak yg kesel karena aku lama Up kan? Tapi rasanya aku udah sering kasih tau ke kalian alasan aku lambat Up karena apa.

Aku cuma mohon pengertiannya buat para reader semua🙏 Aku di dunia nyata bukan cuma rebahan buat nulis ini novel. Juga ada kerja yang harus di prioritaskan.

Aku bisa aja rajin Up jika memang tidak sibuk atau lagi santai-santainya. Yg namanya kerja pasti ada yang namanya sibuk kan. Aku sudah berusaha buat up terus meskipun lambat buat kalian juga. Jadi mohon maaf untuk ketidaknyamanan nya🙏

1
Siska Atu
di bab ini aku jadi kurang respect soalnya jalan ceritanya seperti tidak ada kejelasan
Eity setyowati
aku sudah baca kak bagus ceritanya
aku suka karakter cerita ceweknya kuat biarpun lemah di dalamnya
Eity setyowati
ampun dian lebih gila dari nico
Eity setyowati
kenapa sadis sekali kel nya
Eity setyowati
lha wong sama gilanya ha ha ha
Eity setyowati
lha ini ibu kok bisa segitunya ya
Eity setyowati
/Sob//Sob//Sob//Sob/
Eity setyowati
ikutan nyesek kak bacanya
Eity setyowati
nah lho jangan dikira dian lemah ya hehe
Eity setyowati
ketauan nih
Eity setyowati
duplikat nico dan dian ini belum si emil
Eity setyowati
jangan remehkan karena kecil badannya ya
Ani Kurniati
bagus
Eity setyowati
ceritanya tidak berurut kak
tapi aku lanjut
Eity setyowati
ayo lily buat papa mama bertemu ya
Eity setyowati
wah itu mely hamil trs nico tau ndk tidak jadi nikah ya
Eity setyowati
memang penyesalan datang terlambat kalau awal namanya pendaftaran ha ha ha
Eity setyowati
ikutan sedih bacanya kak
Eity setyowati
lanjut kak
Hamimah Jamal
penantian Nico gamain" 7thn dan otakku yg kecil ini berpikir dg keras, 7thn nunggu lah gmn anakondanya kalo lagi mangap🔥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!