Mengkisahkan seorang wanita yang bernama Aluna, yang di jodohkan dengan paksa oleh kedua orang tua angkat nya, di jadikan sebagai pertukaran demi kelangsungan perusahaan.
memiliki tubuh yang gemuk membuat ia di ingin kan menjadi istri seorang laki-laki yang hanya berniat menjadikan nya mainan karena di nilai Aluna bisa menjadi mainan yang unik bagi nya, karena bertemu wanita cantik dan seksi bagi nya sudah lah biasa.
Hinaan cacian tak luput Aluna terima, namun ia berusaha ikhlas dan melewati semua dengan senyuman. karena meski ia menangis tak ada yang bisa menyelamatkan dari pernikahan yang sama sekali tak pernah ia inginkan.
Namun seiring berjalan nya pernikahan dan melewati hari bersama, timbullah benih cinta yang Aluna rasakan, hingga membuat nya ingin berubah diri nya lebih cantik dan memiliki tubuh yang bagus untuk laki-laki yang selama ini menghina nya.
Seperti apa Kisah Aluna, Yuk disimak!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanti_San, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11 - Peringatan
Saat Baru saja menapakkan kaki nya di pintu utama milik keluarga Rehan, Aluna lansung di sambut oleh para pelayan yang membawa kan koper milik nya dan menuntun nya ke ruangan yang pernah ia bersihkan beberapa hari yang lalu. tapi Kini Aluna di buat tercengang, kedua mata nya membulat besar saat ia melihat kamar yang tadi nya kosong kini sudah di isi dengan perabotan baru dan bahkan sudah di cat dengan warna pink putih, membuat kamar itu terlihat mewah dan minimalis.
"Nona, ini lemari Anda." Kata seorang palayan dan memperlihat kan isi lemari yang sudah di penuhi pakaian - pakaian bagus.
"Itu semua untuk ku?" Tanya Aluna.
"Iya Nona , semua ini milik anda." Balas pelayan itu. Aluna pun tersenyum senang, meski bukan pecinta fashion, tapi ia tentu saja senang saat di berikan pakaian-pakaian mahal dan bagus.
"Nona muda,perkenalkan saya Enna, saya yang akan membantu keperluan anda secara pribadi, anda bisa memanggil saya Jika membutuhkan sesuatu." Kata pelayan Enna.
Aluna tersenyum geli. "Apa maksud mu seperti asisten ku?." Tanya Aluna.
Enna pun mengangguk kan kepala nya. sontak Aluna lansung saja tertawa, melihat Aluna tertawa Enna mengerutkan kening nya terheran. Namun tawa Aluna pelahan hilang saat melihat Rehan memasuki kamar nya. dengan gerakan tangan nya pada Enna, lekas membuat Enna mengerti, menunduk kan kepala nya dan berlalu pergi, Mata Aluna melihat pelayan itu pergi membuat Aluna menelan Saliva nya.
"Apa dia akan meminta malam pertama dengan ku?." Batin Aluna mulai khawatir dan gugup.
"Apa yang kau tertawa kan?." Tanya Rehan pada Aluna, Aluna tak dapat menebak apa laki-laki itu sedang marah atau biasa saja mengenai tawa nya yang begitu lepas tadi.
"Em, aku hanya merasa aneh saja, kata nya dia adalah asisten pribadi ku." ucap Aluna dengan suara agak bergetar tapi masih mencoba untuk tetap tenang.
Mendengar penuturan Aluna, Rehan pun tak bertanya lagi.
"Ini adalah kamar mu, ingat lah untuk selalu menjaga sikap mu, kau kini berjalan bersama nama dan kekuasaan ku, kalau kau melakukan hal yang mempermalukan ku, kau akan rasakan akibat nya." Kata Rehan dengan tatapan tajam membuat Aluna mengidik ngeri.
"Baik Tuan, saya akan bersikap baik dan tidak mengecewakan anda." jawab Aluna, tak ada jawaban yang bisa Aluna katakan selain kata itu, janji yang Aluna sendiri tak tahu apa ia bisa lakukan atau tidak.
Rehan melihat wanita itu tertunduk, lalu ia melangkah keluar, namun Aluna menahan nya, menghadang langkah laki-laki itu, hingga membuat Rehan berhenti.
"Tuan, boleh saya tanya sesuatu?." Tanya Aluna dengan antusias.
Setelah dari kamar Aluna, Rehan masuk ke dalam kamar nya, tersenyum sinis saat mengingat pertanyaan yang di lontarkan Aluna. setelah mengucapkan peringatan untuk wanita itu secara tegas, Ia berfikir Aluna akan takut, namun ternyata alun malah bertanya. "Apa aku masih boleh bekerja tuan?"
Orang-orang yang bertemu dengan nya bahkan terus menunduk kan kepala dengan rasa takut dan hormat saat bicara dengan Dirinya, namun Aluna bahkan mengangkat wajah nya untuk bertanya.
"Aku ingin Lihat sejauh mana kau bisa bersikap berani seperti itu." Batin Rehan.
Sementara di kamar, Aluna heran karena rehan mengatakan kalau ini adalah kamar nya. "Apa itu arti nya kami tidak akan satu kamar?, wah kalau benar itu sangat lah bagus, aku sudah menduga sebelum nya ini akan terjadi." Ucap Aluna Senang.
Ia lalu membanting tubuh nya yang masih mengenakan Dress pengantin di tempat tidur nya, tempat tidur yang begitu empuk dan nyaman, lebih nyaman dari tempat tidur di rumah nya.
ya ampuunnn