Qiansa Afika Avrilia terpaksa harus menikahi pemuda yang telah menolongnya. pemuda itu bernama Nanda Aditama Balendra yang tidak dia ketahui bahwa pria itu adalah pria dimasa lalunya. Mereka terpisah selama 7 tahun karena peristiwa mengerikan yang menimpa Fika 5 tahun yang lalu sehingga mereka kehilangan jejak satu dengan yang lainnya. Mereka berusaha untuk saling menemukan satu sama lainnya. Namun ternyata Tuhan mempertemukan mereka dengan cara yang tak terduga bahkan mempersatukan mereka dalam satu ikatan cinta .
Bagaiman perjalanan cinta mereka dan bagaimana Fika menuntaskan masalah mengenai peristiwa mengerikan yang menimpa dirinya?
Ini adalah novel buatan aku sendiri semoga kalian suka saat membacanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Liest Holiest, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
Fika perlahan memasuki ruangan yang menurutnya sangat sakral itu. Disana terlihat sudah berderet 5 pria berjas yang sepertinya para petinggi diperusahaan itu. Pandangannya terlihat menyapu orang - orang yang ada disana. Saat matanya menyapu orang ketiga Fika menghentikan pandangannya Fokus pada pria itu
Deg
" Apa lagi ini ya Tuhan" batin Fika " apa aku tidak salah lihat" Fika menggelengkan kepalanya sedangkan pria yang ditatap Fika terlihat menyunggingkan senyumanya saat melihat siapa yang ada dihadapannya.
Jujur Nanda pun tak kalah terkejut dengan Fika namun dia berusaha menetralisir keterkejutannya. Fika yang melihat senyum Nanda membuat dia menciut. Mungkin bagi gadis lain senyum pria itu memabukan tapi tidak bagi Fika baginya itu senyum pembawa luka. Luka dikehidupannya kelak
Fika terus menatap Nanda begitu pun Nanda yang menatap Fika dengan tatapan yang berbeda - beda yang sulit diartikan
Jay yang duduk disebelah Nanda merasakan ada yang aneh pada calon karyawannya yang satu ini begitu pun dengan atasan sekaligus sahabatnya itu. Dia melirik bergantian ke arah Fika dan juga Nanda " sepertinya ada sesuatu antara mereka, tapi apa?" Batin Jay
Itu terlihat aneh karena cara memandang gadis itu pada sahabatnya. Karena biasanya gadis menatap Nanda dengan tatapan terpesona atau kagum tapi tidak dengan gadis ini, dia malah melihat Nanda dengan raut kesal, bingung dan juga kaget saat melihat Nanda, begitu pun Nanda tidak biasanya dia memandang seorang gadis seperti itu dan lagi apa itu tadi apa dia tak salah lihat? Nanda tersenyum pada gadis itu . Itu adalah momen langka yang mungkin tidak akan dia lihat. Tapi kini dia melihatnya dengan mata kepala nya sendiri. " Ini sungguh keajaiban" batin Jay
"Ekhem" Jay berdehem dengan keras untuk mencairkan suasana yang menurutnya sangat aneh itu " dengan nona Qiansa" tanya Jay pada Fika namun Fika masih tenggelam dalam fikirannya sendiri
Jay pun mengulangi ucapannya " maaf nona, dengan nona Qiansa apa betul" kali ini Jay menaikan suaranya membuat Fika sedikit gelagapan " ah .. i iya saya sendiri" Fika menjawab dengan terbata
" Baiklah , bisa kita mulai interviewnya?" Jay kembali bertanya yang diangguki oleh Fika " bisa pak"
" Baiklah, jawab pertanyaan kami dengan baik! kamu siap?"
" Siap pak!" Fika menjawab dengan pasti. walaupun salah satu orang dihadapannya mengganggu fikitmrannya . Tapi dia harus fokus kali ini
Satu demi satu pertanyaan dilontarkan dari orang - orang yang ada dihadapannya. Dan satu per satu juga Fika bisa menjawabnya dengan sangat jelas dan lugas. Ya Fika memiliki otak yang sangat cerdas bahkan dia mendapat nilai paling tinggi saat kuliahnya. Fika memang sudah memasukan lamarannya melalui email ke beberapa perusahaan namun yang sangat ingin ia masuki ya Balendra Corp ini. Dan kebetulan yang pertama menghubungi Fika untuk interview adalah perusahaan yang dia harapkan, jadi dia merasa sangat beruntung dan senang sekali sampai dia tau siapa orang yang harus ia hadapi
Setelah sesi tanya jawab selesai sepertinya raut semua orang disana merasa puas dengan semua jawaban Fika apalagi melihat nilai Fila dari CV yang diberikan Fika pada mereka membuat mereka semakin yakin. Mereka pun tampak berbisik dan mennganghukan kepala mereka namun Nanda terlihat masih datar - datar saja membuat Fika semakin dag dig dug der tak karuan
" Baiklah, keputusan akhir ada pada CEO kita pak Nanda" Jay menjeda ucapannya " jadi bagaimana pak?" Jay tampak bertanya pada Nanda yang masih menampakan wajah datarnya
" Mampus... jadi pria kasar menyebalkan itu CEO nya ?Ya Tuhan bagaimana ini" batin Fika
Fika menggigit bibirnya sendiri seraya tangannya tampak saling meremas satu sama lain dibawah sana untuk menyalurka kegugupannya
" Oke" Nanda memajukan badannya " nilai kamu memang bagus dan jawaban kamu juga lumayan memuaskan" menaikan alisnya sebelah " tapi màaf kamu tidak bisa bekerja disini sebagai wakil manager keuangan diperusahaan saya"
Duar
Perkataan Nanda bagai petir disiang bolong bagi Fika. Kecewa, ya mungkin dia kecewa saat ini karena impiannya bekerja di perusahaan terbesar di Indonesia bahkan se Asia harus pupus begitu saja
"Tapi" tiba - tiba Nanda kembali bersuara membuat semua menoleh ke arahnya bahkan Fika yang sudah tertunduk lesu langsung mengangkat kepalanya
Jeng jeng jeng.. apakah yang akan dikatakan Nanda🤔🤔