NovelToon NovelToon
Pelampiasan Hasrat Suami Kejam

Pelampiasan Hasrat Suami Kejam

Status: tamat
Genre:Mafia / Duda / Ibu Pengganti / Tamat
Popularitas:3.3M
Nilai: 4.7
Nama Author: Kacan

Dijual oleh ibu tiri ke pada seorang duda kaya berumur 40 tahun tidak serta merta membuat Citara bahagia.

Kekejaman pria beranak dua itu menjadikan Citara sebagai pelampiasan hasratnya.

Sampai sebuah fakta mengejutkan diketahui oleh Citara. Jika, pria yang dinikahinya bukan pria biasa.

Sisi gelap dari pria itu membuat Citara menjulukinya dengan sebutan Monster Salju. Pemarah, dingin, misterius dan mengerikan.

Akankah Citara mampu meluluhkah hati ayah dan anak itu? Simak kisahnya hanya di "Pelampiasan Hasrat Suami Kejam "

Author : Kacan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kacan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PHSK 12

Citara merutuki Varen di dalam hati, Monster Salju itu benar- benar ingin mewujudkan ucapannya. Citara tidak ingin mengulang malam itu, ia tidak mau berada di bawah kungkungan Monster yang menggempurnya habis-habisan.

Membayangkan keringat mereka menyatu menjadi satu saja sudah membuat wanita itu bergidik.

"Nyonya butuh pijatan?" tanya Maid itu.

Citara menoleh ke arah Rani, ia mengubah posisi berbaringnya menjadi duduk. "Tidak usah Rani, Ara hanya sedikit demam," ucap Citara pada Maid yang berdiri di sisi ranjangnya.

Mata Citara menyipit, dahinya membentuk kerutan halus kala melihat Rani celingak-celinguk.

"Kamu kenapa?" tanya Citara keheranan, sebab Rani seperti orang yang ingin mengucapkan sesuatu.

Merasa situasi aman, Rani maju beberapa langkah agar bisa bicara dengan Citara.

"Nyonya, saya pijat ya. Tuan pasti memantau kita dari CCTV," kata Rani merasa was-was.

Citara yang tidak ingin menciptakan masalah dengan Monster Salju yang kejam itu akhirnya mengangguk setuju akan apa yang dikatakan oleh maid.

Mata Citara mengikuti pergerakkan Rani yang menyiapkan oliv oil serta beberapa peralatan lainnya.

"Eh, kenapa harus buka baju?" Citara menahan pakaiannya.

"Saya akan memijat punggung, Nyonya. Sebaiknya gunakan handuk ini saja."

"Huh ... tau begini untuk apa si Monster Salju membawaku untuk mengenakan pakaian. Pasti dia sengaja ingin mempermainkan tubuhku seperti tadi," tuduh Citara dalam hati.

"Nyonya?" panggil Rani.

"Ah iya? Baiklah." Citara menutupi tubuhnya dengan selimut, lalu melepas pakaian yang ia kenakan. Setelahnya wanita itu mengubah posisi menjadi telungkup.

Maid bernama Rani itu mulai menuangkan olive oil ke atas punggung nyonya-nya. Tangan wanita itu mulai memijat punggung Citara yang tidak lagi mulus karena bekas cambukan Varen tempo hari.

"Maafkan saya, Nyonya. Pasti Nyonya yang menggantikan saya untuk dihukum," ucap Rani dengan tangan yang tetap berkerja.

"Itu bukan karena kamu kok, lihatlah bekasnya sudah mengering. Suamiku tidak menghukum dengan cambukan—" Citara menjeda ucapannya. "Tapi dia menghukum dengan cara melahap tubuhku," lanjut Citara dalam hati.

Mata jeli Rani menangkap tanda merah di tengkuk leher nyonya-nya. Maid yang sudah berusia 28 tahun itu tentu tahu tanda apa yang ada di leher Citara.

"Bagaimana, Nyonya? Apa pijitan saya mengecewakan?" tanya Rani.

"Mantap, pijatan kamu enak. Sepertinya habis ini Ara langsung sembuh he-he-he." Citara mencoba membuat suasana menjadi lebih cair dan tidak kaku.

"Nyonya, saya senang Tuan mendapatkan wanita sebaik, Nyonya. Sebenarnya Tuan adalah orang yang baik, saya salah satu orang yang merasakan kebaikan beliau," ujar Rani.

"Masa sih baik? Perasaan tidak begitu," sahut Citara spontan. "Eh!" Wanita berlesung pipi itu menutup mulut dengan kedua tangannya. Ia khawatir akan diadukan ke Monster Salju yang emosinya suka meledak meletup.

"Maksudnya, iya baik. Suamiku memang orang yang baik, murah hati dan pemaaf." Citara buru-buru meralat ucapannya.

"Sepertinya, Nyonya terlalu berlebihan hihihi." Rani terkikik geli.

"Berhenti!" seru Citara.

Citara mulai merasa nyaman dengan obrolannya dengan sang maid. Ia mengencangkan lilitan selimutnya lalu merubah posisi menjadi duduk.

Rani yang mengira jika nyonya-nya marah karena ia sudah lancang menertawakan wanita itu menjadi takut dan menundukkan kepala seraya mengucapkan kata maaf.

"Ih kenapa minta maaf? Tidak apa tahu! Kak Rani, wah Ara boleh ya manggil Kak Rani," pinta Citara dengan mata berbinar.

"Emmm ...." Rani menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dengan wajah serba salah.

"Tidak boleh ya?" tanya Citara dengan wajah murung. Ia kira dirinya bisa berteman dengan Rani.

"Boleh, Nyonya. Asal jangan ketika ada tuan."

Kepala Citara mengangguk dengan semangat. Wajahnya yang tadi pucat, kini mulai terlihat lebih berwarna, bibirnya melengkung ke atas tanda bahagia.

Di tempat lain, Varen melihat pergerakkan sang istri lewat cctv yang terhubung dengan ponsel canggihnya.

"Dia tersenyum?" gumam Varen.

Drrrt ....

"Ya," ucap Varen saat menerima panggilan dari seseorang.

"Tuan, transaksi kali ini lewat jalur laut. Apa malam ini Tuan ikut serta ke dermaga?" tanya orang di seberang sana.

"Ya, aku akan turun tangan. Transaksi besar jangan sampai gagal. Bagaimana dengan pria bajiπgan itu?" Varen menyandarkan kepala di kursi kebesarannya.

"Baik, Tuan. Soal pria itu sudah beres tanpa jejak, Tuan. Hewan buas yang kelaparan itu melahap tubuhnya hingga tidak bersisa," lapor Arya.

Varen menyunggingkan senyum ala devil, ia senang mendengar jika Marco yang berniat merusak Farah, putrinya. Sudah binasa.

"Bagus, pastikan pergerakkan kita nanti malam tidak terendus oleh polisi," peringat Varen.

"Siap, Tuan. Saya pastikan semua tersusun rapi."

"Bagus, kau selalu bisa diandalkan."

Varen mengusap dagunya seraya menyeringai.

Bersambung ....

Apakah Varen akan mengulang malam itu kembali dengan Citara setelah transaksi jual beli barang gelap yang ia lakukan selesai?

1
Zellin
yang ngejual citara juga hidup bahagia ya thor..
aagnes
keren ceritanya sukses ya thorrr
Zellin
sampe sini aq baca..GK etis gak ada etika nya..menyiksa org yg tak bersalah..yang bersalah hidup bahagia sehabis menjual citara...mungkin ini kisah nyata sang penulis kali ya..
Diana Hariadi
jgn2 kaki veren gk di amputasi cuma ngerjain citara aja untuk melihat kesetiaan citara
Rani Ayu
thor.. kapan buat si varen bucin dan anak sulung nya sadar ?
Diana Hariadi
paman varen🤣🤣🤣🤣
Diana Hariadi
serem amat thor
Diana Hariadi
citara goblok bilang aja gk tau,malah bilang gk mau itu berarti kamu tau,habis lah kau tiara😢
Diana Hariadi
aduh thor serem amat😢
Diana Hariadi
syukur lah citara di culik biar tau rasa tu si varen bahwa citara sangat berarti untuknya
aagnes
Luar biasa
🌺𝕭𝖊𝖗𝖊-𝖆𝖟𝖛𝖆🌺
varen stres😂
🌺𝕭𝖊𝖗𝖊-𝖆𝖟𝖛𝖆🌺
itu namanya kualat varen tau kualat?
🌺𝕭𝖊𝖗𝖊-𝖆𝖟𝖛𝖆🌺
GK suka sm sikap Ara... kebanyakan ngelamun...lelet...muak lama2
🌺𝕭𝖊𝖗𝖊-𝖆𝖟𝖛𝖆🌺
sudah umur 20 msh ogeb aja...sdh tau varen GK bisa d bantah msh aja bantah...
muak lama2 sm si Ara ini...suruh nurut susah banget..
🌺𝕭𝖊𝖗𝖊-𝖆𝖟𝖛𝖆🌺
takut tp masih pengen liat kebelakang...bego apa oon km ini Ara... pantesan varen gemes sm km...
🌺𝕭𝖊𝖗𝖊-𝖆𝖟𝖛𝖆🌺
tak baca pelan2 sambil ngeri2 sedep...yg penting si mafia Endingnya bucin setengah modar...
🌺𝕭𝖊𝖗𝖊-𝖆𝖟𝖛𝖆🌺
masih blm kapok...masih punya pikiran kabur kau Ara?
🌺𝕭𝖊𝖗𝖊-𝖆𝖟𝖛𝖆🌺
udah..kl tau suami km kek gitu nurut makanya...nurut malah aman kan...
🌺𝕭𝖊𝖗𝖊-𝖆𝖟𝖛𝖆🌺
gpp...drpd hidup sm ibu tiri dan kakak tiri mu...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!