ini adalah cerita perjalan al yang ingin balas dendam atas kematian ayahnya kepada geng tiger, namun dia harus melakukan hal-hal yang sulit untuk bisa mencapai nya.
karena geng tersebut sangat kuat bahkan yang terkuat di kota.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Forzy Zy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17 oktober
Al kembali menemui tati dan saliko di tempat pertemuan awal yaitu gedung merah dekat stasiun 1.
"Gimana al," tanya saliko ke pada al yang baru sampai.
"Kita jadiin, soal nya udah gak ada pilihan lain, kalo sampai besok kita gak gerak mungkin kita yang akan di bantai sama hans." Jelas al dengan keadaan mereka saat ini.
"Ya udah kalo gitu, gua bakal telpon hans untuk pertemuan nanti malam," tati bergegas untuk menelpon hans.
"Saliko lu kasih tau semua anggota yang belum tau, kalo nanti malam kita bakalan tempur," perintah al.
"Oke siap, gua kumpulin semua baru nanti kita atur grup nya," saliko langsung bergegas.
TILULIT..... TILULIT..... TILULIT.....!!
TELPON BERDERING.
"Halo, ngapain lu nelpon gua," hans menjawab telpon.
"Ada yang ,mau gua bicarain sama lu, tentang masalah kemarin," jelas tati.
"Apalagi yang mau di jelasin hah, udah lu ngaku aja," hans to the point.
"Inti nya gua butuh ketemu lu untuk bicarain masalah ini, kayak nya ada kesalah pahaman. Lu dateng kesini nanti malem jam 8, kita bicarain baik-baik," ujar tati dengan serius.
"Oke kalo itu mau lu, lu siapin aja tempat nya," hans langsung menutup telpon nya.
Mereka sudah sepakat untuk pertemuan nanti malam, tati dan al pun langsung menyusun rencana mereka selanjut nya untuk menghabisi hans.
Mereka mengerahkan semua anggota the dog untuk mengepung area tersebut, mereka mengambil resiko yang sangat tinggi untuk hal tersebut.
Mereka akan menyiapkan semua nya, karena hans juga pasti memiliki rencana untuk itu, apalagi dia akan masuk ke base cam musuh.
"Oke kalian ingat tugas kalian masing-masing, jangan sampai melakukan kesalahan, karena jika itu terjadi mungkin kita semau tidak akan selamat." Jelas al kepada semua anggota setelah selesai membagi tugas.
Malam hari nya tanggal 17 oktober 2007 pukul 08:00, di gedung merah dekat stasiun 1.
Tati sudah menunggu kedatangan hans di dalam, sambil duduk di meja yang sudah di siapkan, dia di temani oleh kedua pengawal nya. Sedangkan al datang bersama hans, karena dia masih bawahan hans, namun dengan begitu dia bisa mengetahui rencana hans.
"Al lu ikut gua ke dalem sama elgo dan beberapa lain nya, tugas lu jagain gua dan yang lain tunggu di sini, kalo ada apa-apa langsung lapor sama gua," jelas hans sebelum masuk.
Hans dan beberapa pengawal nya termasuk al langsung masuk ke dalam untuk pertemuan.
"Akhir nya dateng juga lu," sambut tati sambil berdiri dari kursi nya.
"Gua dateng karena ada yang mohon sama gua untuk mendengarkan alasan nya," jawab hans dengan santai.
"Silahkan duduk," tati mempersilahkan.
Beberapa pelayan membawakan minuman utuk menemani obrolan mereka.
"Sory gua agak ketat, soal nya ini area musuh," kata hans sambil tersenyum.
"Gak masalah, tapi ini pembicaraan kita berdua, jadi silahkan yang tidak bersangkutan nunggu de tempat yang sudah di siapkan." Ujar tati.
Semau orang meninggalkan meja tersebut dan duduk di tempat yang tidak terlalu jauh dari mereka, supaya tidak mendengar obrolan mereka berdua.
Al diam-diam mengabari saliko untuk beberapa anak buah hans yang ikut bersama nya, supaya saliko bisa mengetahui ada berapa musuh disana.
Saliko memimpin pasukan yang ada di luar, untuk mengamati beberapa bawahan hans yang berjaga di luar, sedang kan al mengawasi suasana di dalam.
Namun sudah ada beberapa pasukan yang ada di dalam untuk menjaga tati.
Mereka sudah merencanakan nya dengan matang.
"Jadi apa yang mau lu bicarain sama gua," tanya hans sambil meminum segelas alkohol.
"Gau gak terima aja ada orang yang nuduh gua sekongkol sama anak buah nya sendiri," jelas tati.
"Gua gak nuduh lu, tapi gua cuma bicara soal fakta aja," hans membantah.
"Gua bawa al kesini cuma mau liat apa yang akan dia lakukan jika ada sesuatu di sini, dia bakal bela gua atau lu," jelas nya dengan sangat santai.
"Lu jangan banyak gaya dulu, apalagi lu ada di kandang gua sekarang." Ancam tati kepada hans.
"Lalu apa yang akan anda perbuat, lagian gak mungkin gua dateng tanpa sesuatu, apa lagi dateng nya ke sini," hans balik mengancam.
"Ooh jadi lu emang udah niat ngancurin gua," ucap tati.
"Gua cuma mau membasmi hama langsung di sarang nya," hans mencoba intimidasi.
"Tapi lu harus hati-hati hama itu kecil, jadi kalo lu gak hati-hati dia bisa masuk ke bagian tubuh lu bahkan merusak nya," tati membalas ucapan hans.
Pembicaraan mereka semakin memanas, bahkan sepertinya mereka saling mengancam satu sama lain, al yang mengawasi dari kejauhan sudah khawatir dengan keadaan tati.
Seketika tati memberi kode dengan menembakan pistol nya ke arah atas, lalu beberapa anggotanya datang dari arah belakang dan langsung menodong hans yang sedang duduk, hans posisi nya sangat terancam.
Sedang kan beberapa anak buah nya yang menyadari tidak bisa berkutik, al masih belum bergerak dia masih terlihat mengikuti bawahan hans.
Saliko juga sudah membereskan anggota hans yang ada di luar, seketika pasukan saliko masuk dan mengarah kan senjata ke bawahan hans yang bersama al, hans masih terdiam di kursinya dan menyaksikan apa yang terjadi.
"Sekarang lu gak bisa ngapa-ngapain lagi, lu brani macam-macam langsung gua habisi," tati mendekati hans dengan pistol yang mengarah ke kepala hans.
"Heeh gak gua sangka lu masih mainan anak-anak kayak gini, al lu kesini," teriak hans yang memanggil al.
"Gimana hans, kita udah di kepung dan anggota yang ada di luar udah mereka bereskan." Al memberi tahu situasi nya.
"Tapi gua gak ngeliat ada ketakutan di wajah lu al," kata hans sambil tersenyum.
"Iya karena gua gak berpihak sama lu," al langsung memberi tahu dan bergabung dengan anggota tati.
"Ini yang sebener nya mau gua liat," ujar hans sambil menatap al.
"Bunuh semua anggotanya," perintah al kepada bawahan nya.
Seketika beberapa anggota termasuk elgo salah satu bawahan yang paling di percaya, langsung di bantai oleh peluru yang sudah mengepung nya.
Kini tinggal sisa hans saja yang ada di sana, hans masih terlihat santai seolah tidak ketakutan.
"Ngapain lu masih senyum-senyum," tegas tati sambil mendorong kepala hans dengan pistol nya.
"Santai, santai jangan terburu-buru, kalo gua mati di sini keluarga hans gak bakalan selamet," hans sambil menunjukan vidio yang ada di hp nya.
Al yang mendengar suara dari vidio tersebut langsung panik, terlihat di dalam vidio tersebut adik nya sedang di sekap oleh beberapa anggota hans.
"Anjing lu, lepasin adik gua," al sambil memegang kerah baju hans.
"Menurut gua sih mending lu selesain dulu tugas lu, lu mau bunuh gua kan, silahkan gu gak bakal ngelawan kok." Ucap hans sambil tersenyum lebar.
Al sangat panik dan ketakutan karena adik nya sudah di tawan oleh hans, tati pun menurunkan senjatanya dari kepala hans, dia juga merasa bingung dengan kondisi tersebut.
"Lu mau main-main sama gua, semenjak lu pindahin keluarga lu, gua udah ngawasin lu hans. Jadi lu gak bakalan bisa ngelawan gua, karena gua lebih pintar dari kalian, hahaha." Hans tersenyum lebar karena dia sudah berhasil membalikan keadaan.
"Gua harus gimana anjing', gua harus gimana! Dalam hati al yang sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi.
Semua orang hanya bisa terdiam karena keluarga al sudah terancam, jika mereka membunuh hans maka adik nya akan terbunuh.
Tati menarik tangan al untuk menjauh dari tempat tersebut, dia ingin membicarakan sesuatu, mungkin sebuah strategi baru untuk mengatasi situasi tersebut.
