Jodohku Duda Kaya

 Setelah kepergian Monica, tak lama Aditama turun dari tangga dengan tersenyum smirk menatap ke arah istrinya yang sedang memijit pelipisnya nya.

"Begitu calon menantu pilihan mu, dasar wanita tak sopan, bisa bisa nya dia mengancam mu dengan ucapan yang kasar. Apa kau masih mau memiliki calon menantu seperti monica?" tanya Adi yang duduk menghadap istrinya

"Pah, sudah cukup. Mama lagi pusing mikirin permasalah ini!"

"Hahah.. lena-lena, wanita seperti nya kau banggakan dengan lulusan universitas tak jelas, aku jadi curiga jangan-jangan kau dijanjikan nya sesuatu, agar mau menerima nya disini?" ucap Adi dengan wajah tegas nya

Wajah lena seketika pucat, dia tak menyangka suaminya berpikiran seperti itu, hal itu membuat nya sedikit bergetar. "Apa mas Adi tau perjanjian ku dengan Monica?" batin nya dengan wajah cemas

Adi dengan santai nya memakan potongan buah di meja makan, tanpa memperdulikan raut wajah istrinya. Baginya siapa pun yang menggangu kebahagiaan anak nya, tak perduli siapapun yang akan dihadapi nya, dia akan menyingkirkan itu walaupun itu istrinya sendiri.

 "Papa ngomong apaan sih, mama ga begitu ya." ucap nya dengan sedikit kesal

"Loh, aku kan cuman curiga saja, Mah. lagian anak kita Faris itu udah punya istri, langit juga udah punya ibu, lebih baik kamu fokus ke suami mu saja, jangan memikirkan hal hal yang tidak penting, aku masih bisa memaafkan mu ya, mah. Kalau suatu saat kamu terlibat dengan rumah tangga Faris dan Aruna, maka jangan salahkan aku untuk melepaskan mu!" ucap Adi yang langsung bangkit menuju ke luar

Lena terakhir mendengar ucapan suaminya, kenapa semua nya terasa begitu berantakan sekarang, dan sifat suami nya juga berubah seketika.

 "Ini semua gara gara wanita kampungan itu!" desis nya dengan wajah kesal menahan emosi yang terjadi.

Malam harinya...

Faris yang sudah membelikan sebuah mansion yang cukup besar tak sabar untuk menunjukkan nya kepada di Aruna dan juga langit.

Apartemen milik Faris saat ini memang cukup besar, apalagi Fasilitas nya benar benar mewah, tapi dia ingin memiliki rumah sendiri, jadi dia meminta asisten nya untuk mengurus keperluan rumah baru nya itu

"Sudah pak, semua nya sudah lengkap, lokasi nya juga sangat bagus dan mewah!" ucap Dodit asisten Faris.

 "Makasih Dodit, ayok kita pulang, istri dan anak ku menunggu saat ini!" ucap Faris tersenyum tipis

Dodit merasa senang dengan perubahan hidup Faris, sebelumnya dia saksi betapa terpuruk nya Faris saat ditinggalkan Dena mantan istri nya Faris. Laki laki sebaik Faris disakitin oleh dena karena harta. Hal itu membuat Dodit prihatin dengan sikap Faris yang berubah menjadi lebih kejam dari sebelumnya.

tapi saat ini dia melihat dimana bos nya tersenyum memandang ponsel nya, ini bener bener langkah, dan bener bener ajaib menurut nya. Faris yang dikenal kejam dan kaku bisa bersikap layaknya remaja labil yang jatuh cinta.

"Pak, dapat tender besar kah? tanya Dodit yang penasaran.

"Aku tau kau penasaran kan, aku menikah lagi Dodit. dengan seorang gadis yang berparas cantik dan bertutur kata sopan, dialah yang berhasil memikat hati ku!" ucap Faris yang tak malu menjelaskan perasaan nya

Dodit begitu senang mendengar berita ini, tentu saja ini kabar baik, dia juga mengabarkan bahwa kecelakaan Faris saat itu disengaja oleh seseorang. Dan lebih lanjutnya lagi masih diselidiki dengan jelas.

"Syukurlah pak bos udah mendapatkan wanita seperti Bu bos. Saya begitu senang mendengar nya, apalagi saya saksi bagaimana pak bos disakitin oleh wanita murahan seperti mantan istrinya pak bos itu. dan juga semoga pernikahan pak bos bahagia sampai akhir kelak!" ucap Dodit yang mendoakan Faris dengan begitu tulus nya

"Amin, terima kasih Dodit, kalau ga ada kamu mungkin saya ga akan bisa berkembang seperti ini, terima kasih sudah menemani saya saat bener bener dibutuhkan."

"sama sama pak bos. Oh ya saya mendapatkan info bahwa mobil yang dicurigai ada disekitar kantor, saya curiga mereka adalah komplotan!"

"Pantau terus, saya akan memberikan bonus lebih untuk mu Dodit, saya tak akan membiarkan mereka hidup dengan tenang!"

"Siap pak bos." ucap Dodit dengan wajah semangat nya