Dewasa ❤️
Dari awal pertemuan mereka hanyalah kesengajaan,tapi kejadian naas itu makin membuka obsesi laki-laki itu juga makin menjadi .Bahkan identitas pria itu adalah Dosennya sendiri hingga semua berlanjut dengan perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tua mereka hingga keputusan mereka menikah disepakati oleh kedua orang tua mereka hingga awal perjalanan mereka selalu ada masalah yang selalu menghiasi kehidupan mereka.
seberapa kuat hati wanita itu untuk pria itu yang nantinya menjadi suaminya kelak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanlindia lukita 1, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perdebatan kecil
"Kenapa kita berhenti di sini?" tanya Natasya yang bukannya mereka pulang malahan mereka pergi ke toko perhiasan.
"Kita cari cincin untuk pernikahan kita." jawab Mario yang langsung menarik tangan Natasya dan mulailah mereka memilih beberapa cincin yang akan mereka beli.
"Kamu mau yang mana?"
"Aku mau yang polos saja,jangan terlalu menyolok." jawab Natasya yang tak begitu serius memilih perhiasan itu.
"Coba yang ini." tunjuk Mario yang tertuju pada cincin yang nampak indah dengan pertama yang cukup besar.
"Bisa tidak yang biasa saja,ini terlalu besar." protes Natasya yang melihat cincin itu terlalu besar.
"Kalau ini terlalu besar,yang mana yang kamu mau pilih dari beberapa perhiasan ini?" tanya Mario sembari menunjukkan cincin yang akan mereka pakai.
"Yang itu saja." Natasya menunjukkan di area tengah yang nampak simpel dari bentuknya.
"Yang ini?"
"Iya,itu saja .Jangan terlalu heboh ." jawab Natasya yang pada akhirnya ia setuju dengan pilihan Natasya.
Tapi tidak sampai disitu saja, diam-diam Mario membeli cincin yang dari awal dia pilih dengan perhiasan lainnya untuk barang hantaran pernikahan mereka.
Tak tanggung-tanggung Mario mengeluarkan uang 2 kali lebih banyak untuk membeli itu semua.
"Banyak sekali kamu beli?" tanya Natasya yang melihat begitu banyak belanja mereka.
"Sebagian titipan dari mama." jawab Mario yang tidak bicara sejujurnya jika perhiasan itu semuanya untuk dirinya.
"Banyak sekali." gumam Natasya yang akhirnya mereka masuk kembali ke dalam mobil mereka.
Tapi anehnya lagi mereka bukannya pulangnya tapi malah mampir di restoran yang sering Mario kunjungi.
"Kenapa kita kesini lagi,bukannya kita harus pulang ke rumah." ucap Natasya sembari melirik kearah Mario.
"Kita istirahat sebentar, sekalian kita makan bersama." yang mengajak Natasya menikmati hidangan pada sore hari ini.
Akhirnya mereka memesan makanan mereka sembari menunggu pesanan, Natasya duduk santai menikmati pemandangan dari lantai atas yang nampak situasi diluar sangat padat kendaraan .
Sedangkan Mario duduk dihadapan Natasya yang masih duduk terdiam kearah samping di dekat kaca.
"Apa kamu sudah yakin?" tanya Natasya pada Mario yang pandangan masih kearah samping tanpa menatap wajah Mario.
"Yakin apa?" balik tanya Mario sembari fokus melihat wajah Natasya.
"Dengan keputusan kita menikah."
"Aku yakin, untuk apa aku meragukan jika kita sudah melakukan hal lebih dari ini." jawab Santai Mario .
Reaksi Natasya membalas dengan ekspresi kesal."Kenapa kamu malah mengungkit apa yang sudah terjadi." jawab Natasya dengan nada kesal.
"Itu penting untukku, tidak ada penolakan jika memang kamu milikku." jawab Mario dengan serius.
"Apa kamu bilang,itu sama saja dengan obsesi gilamu."
"Obsesi atau apapun aku tidak peduli,apa kamu lupa dan ingin mengulang kembali kejadian itu." wajah Natasya langsung memerah mendengar apa yang diucapkan oleh Mario.
"Benar-benar tak punya malu kamu." balas Natasya dengan nada kesal.
Reaksi Mario terlihat menantang Natasya."Lebih baik kamu bersabar, waktu kita tak akan lama lagi untuk acara penting kita." jawab Mari sembari memberikan senyuman pada Natasya.
Natasya benar-benar bisa menahan rasa amarahnya setelah mendengar apa yang pria itu katakan dengan mudahnya.
"Aku menikah dengan dia bagaikan bencana." batin Natasya yang benar-benar menganggap semua terjadi seperti bencana untuknya sendiri.
Akhirnya makanan mereka sudah siap dan mereka berdua menikmati makanan mereka.Setelah selesai makan, barulah mereka pergi dari tempat itu dan Mario mengantarkan Natasya pulang kerumahnya.
Posisi mereka sampai juga didepan rumah Natasya,saat hendak akan keluar dari mobil tiba-tiba saja tangan Natasya ditarik oleh Mario yang secara langsung mencium bibir Natasya dengan cepat.
Kejadian itu spontan membuat Natasya kaget yang tiba-tiba saja bibirnya di cium oleh Mario.
"Kamu." teriak Natasya pada Mario yang secara berani mencium bibirnya.
"Ada apa sayang." jawab Mario yang sudah tidak malu-malu lagi menunjukkan sisi mesumnya pada Natasya.
"Bisa tidak kamu berhenti melakukan itu." ucap Natasya yang benar-benar kesal.
"Salah?"
"Salah besar." jawab Natasya yang langsung keluar dari mobil dengan ekspresi marah melihat perilaku Mario yang makin menjadi.
Sedangkan Mario keluar dari mobil yang langsung di sambut oleh asistennya.
"Tuan." sapa asistennya pada tuannya.
"Kamu duduk didepan kita langsung ke Mansion utama,aku ingin bertemu dengan mereka." perintah Mario yang ternyata ingin menemui kedua orang tuanya.
"Baik tuan." jawab Asistennya yang langsung mengantarkan tuannya ke tempat selanjutnya mereka.
Setelah sampai di Mansion utama,Mario segera menemui mereka yang saat itu duduk di ruang tamu tengah.
"Mario."
"Mama." jawab singkat Mario menyapa mamanya.
"Bagaimana,apa kalian sudah mencari apa yang mama perintahkan?" tanya mama Anita pada putranya.
"Sudah,semuanya sudah." jawab Mario yang langsung memberikan kode pada asistennya untuk meletakkan semua barang diatas meja didepan mamanya.
"Ini semua yang mama pesan." jawab Mario yang sontak saja mama Anita melihat begitu banyak tas didepan meja.
" Sebanyak ini?"
"Mario tidak tahu apa kesukaan dia,jadi Mario beli ini semuanya.Agar lebih cepat." jawab Mario dengan santai.
"Bukannya kamu pergi bersama Natasya?"
" Iya,tapi dia bingung memilihnya.Tanpa sepengetahuan dia Mario mengambil semua perhiasan itu, entah suka atau tidaknya." jawab Mario dengan ekspresi datarnya menanggapi pertanyaan dari mamanya itu.