NovelToon NovelToon
Takdir Ke Dua

Takdir Ke Dua

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Anak Genius / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Selingkuh / Penyesalan Suami / Pelakor jahat
Popularitas:8.6k
Nilai: 5
Nama Author: queenindri

Duar duar duar

Huhhhhhhhhh

suara party Popper dan teriakan para teman-teman sang pemilik pesta memeriahkan malam ulang tahun itu.

malam di mana Seorang wanita cantik mengetahui fakta menyakitkan di dalam hidupnya.

"Aku bersumpah akan merebutnya darimu, cepat atau lambat!" begitulah isi pesan yang di kirim selingkuhan suaminya malam itu

"Lakukan apa maumu! tapi jangan harap bisa mengalahkan ku." Jawab Arneta tak terpengaruh sedikit pun

jika biasanya istri sah akan meraung bahkan tak segan melabrak selingkuhan dari suaminya, Delisa sangat berbeda. ia brani melawan hingga membuat rivalnya berniat untuk mencelakainya.

akankah Arneta dapat mempertahankan pernikahannya? ataukah, Arneta justru kehilangan nyawanya?

simak kisahnya hanya di Novel "Takdir Ke dua"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon queenindri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penyesalan Arneta

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Brak

Setelah membanting pintu mobilnya dengan kasar Vincent menarik rambutnya sendiri.

Tommy pun menyaksikan seperti apa kekacauan yang sudah di perbuatan atasannya itu. namun, dirinya tidak bisa berbuat banyak karena ini sudah menjadi resiko jika berani berkhianat.

Vincent terus berteriak dan menyakiti dirinya sendiri, hingga membuat Tommy memutuskan untuk menjalankan mobilnya untuk memberi kesempatan Pada Vincent meluapkan kekesalannya.

Sembari mengemudi, Sesekali Tommy melirik kaca spion. Barulah setelah Vincent mulai tenang, ia berani bersuara, "Tuan, Tenanglah! semua tidak akan membaik jika anda terus marah dan mengacaukan semuanya."

"What? apa katamu tadi? aku,.. " Vincent menunjuk dirinya sendiri dengan ekspresi bingung. "jadi kau menyalahkan ku atas semua yang terjadi, begitu?"

"Maafkan saya jika saya harus berkata demikian. tapi perlu di ingat bahwa selama ini Nyonya sangat mencintai anda dan selalu percaya kepada setiap ucapan anda. lantas, apa yang bisa membuatnya pergi sejauh ini jika bukan karena pengkhianatan?"

Deg

sembari memijit Kepala nya yang terasa nyeri, Vincent terbelalak, hingga menatap Tommy dengan tajam.

"Tutup mulutmu itu. omong kosong macam apa yang sedang kau bicarakan?"

Vincent jelas menolak keras tuduhan yang di berikan Tommy padanya. kekeh Vincent melabeli hubungannya dengan Bulan hanya sekedar perjanjian jual beli, kedekatannya dengan Bulan hanya untuk main-main. hingga ia tidak mau di labeli sebagai perselingkuhan.

"Saya hanya bicara sesuai fakta yang saya lihat. meskipun demikian, istri mana yang sudi melihat suaminya bermain apa dengan wanita lain di belakangnya."

Bug

Sebuah pukulan tepat mengenai kursi kemudi, beruntung pukulan itu tak langsung mengenal kepala Tommy, karena Vincent memang sengaja mengarahkannya ke arah kursi.

"Stop, Hentikan mobilnya!!" Teriak Vincent sembari memukul kursi kemudi hanya untuk meminta Tommy menepikan kendaraannya.

Setelah Tommy mengabulkan perintahnya, Ia turun dengan memasang wajah murka sembari menarik Tommy keluar dari mobilnya.

BUG

Stttttttt

Tommy meringis menahan sakit akibat Sebuah pukulan tepat mengenai perutnya. Siapa lagi pelakunya jika bukan Vincent.

"Turun kau, dasar tidak becus, rugi aku membayar mu mahal-mahal hanya untuk menghakimiku." Gumam Vincent sebelum masuk kembali ke dalam mobil, lalu mengendarainya sendiri meninggal Tommy sendirian.

Sementara itu, Tommy menatap kepergian Vincent dengan raut wajah iba. meskipun sudah di perlakukan kurang biak oleh Vincent, mau bagaimana pun selain atasannya, Vincent juga adalah sahabatnya.

Mereka berdua tumbuh bersama sejak kecil. sebelum keluarga Tommy jatuh bangkrut dan hanya keluarga Vincent saja yang mau membantu keluarganya.

Di saat seluruh kolega, bahkan keluarganya sendiri menjauh. hanya keluarga Ardiansyah yang mau mengulurkan tangan mereka hingga mengangkat Tommy menjadi asisten pribadi Vincent.

Oleh sebab itu, Tommy awalnya enggan dan berupaya untuk menjauhkan Vincent dari perkumpulan teman-teman nya yang kurang baik. namun, entah apa yang terjadi, justru dia lah yang di usir dan di tentang dengan alasan status sosial mereka yang sudah tidak setara.

Vincent yang sejak awal mendukungnya pun mulai berbalik arah setelah mengenal Bulan. ia mulai memberi jarak dan mulai tak pernah mengajaknya ketika datang ke pesta jamuan para kolega bisnisnya, dengan alasan dia tak perlu hadir karena acara itu kusus untuk para pengusaha.

Tindakan nya itu pun tak sepenuhnya salah. Tommy sadar dengan posisinya yang tak seperti dulu dan hanya berstatus sebagai asisten pribadi.

Perlahan Tommy menarik nafasnya dalam-dalam, Lalu berupaya bangkit setelah jatuh akibat pukulan Vincent tadi.

"Ku harap, Anda baik-baik saja Tuan. Setidaknya, anda bisa memperbaiki hubungan anda dengan Nyonya." Gumam Tommy sesaat sebelum melangkah meninggalkan tempat itu untuk mencari taksi

******

Keesokan harinya, Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, Mira langsung menerobos masuk ruang kerja Arneta yang ada di kediaman barunya.

"Nona......."

Pekiknya dengan nafas memburu, Melihat kedatangan Mira yang tiba-tiba dalam kondisi demikian. Arneta nampak khawatir hingga berupaya memberinya segelas air minum

Mira pun menyambut gelas itu hingga langsung meminumnya hingga tandas.

Sembari menunggu Mira selesai, Arneta kembali duduk dan menunggu Mira siap menceritakan tujuan kedatangannya.

Beberapa saat kemudian, Mira mula membuka ponselnya. wanita itu memutar sebuah Video yang menampilkan seorang wanita tengah bicara di depan banyak camera yang tengah membidiknya.

"Bulan.... "

Deg

Seketika rekaman itu membuat Arneta kembali teringat masa-masa kelamnya di bohongi Vincent selama 4 bulan ini.

"Stop, hentikan itu. aku tidak mau melihatnya lagi!" Tolaknya, agar Mira menjauhkan ponsel itu darinya

"Maafkan saya Nona, tapi jujur saja saya sendiri juga sangat terkejut dengan berita yang beredar saat ini. wanita itu bahkan dengan terang-terangan mengatakan putrinya tengah hamil anak pria selingkuhannya, meskipun wanita itu belum bersedia mengatakan siapa pria itu. tapi kita tau dengan jelas jika pria yang menjadi selingkuhan Bulan adalah........ "

"CUKUP!" Potong Arneta sembari menutup telinganya sendiri

Seketika suasana berubah hening, Mira sedikit menyesal dengan kecerobohan nya sendiri.

Mati-matian Arneta berupaya menyembuhkan luka hatinya. mati-matian Pula Bulan berupaya untuk menyerang mentalnya.

"Nona... anda baik-baik saja?" Setelah lama diam, Mira akhirnya kembali angkat suara setelah Arneta menurunkan tangannya

Arneta menarik nafasnya dalam-dalam sebelum akhirnya menjawab pertanyaan itu, "Aku rasa wanita itu sudah gila, Mira. dengan melakukan konversi pers seperti ini, itu artinya dia sudah siap mengorbankan kariernya di industri hiburan."

Jawab Arneta tak habis pikir

"Kenapa tidak? setidaknya, meskipun kariernya hancur, Ia berfikir dapat menjadi Nyonya Vincent Ardiansyah."

Meskipun demikian, Arneta tak habis pikir bagaimana bisa Bulan lebih memilih mengorbankan kariernya hanya demi berama Vincent. seketika apa yang di lakukan Bulan kali ini membuatnya teringat akan masa lalunya, ia bahkan rela melawan sang Ibu hanya demi berama Vincent.

"Tidak, apa yang aku pikirkan." Gumam Arneta sembari memukul kepalanya sendiri beberapa kali

"Nona, apa yang anda lakukan?" Mira berubah khawatir tiba-tiba Arneta memukul kepalanya sendiri

Arneta menggelengkan kepalanya, lalu menatap Mira sedih. "Kau tau Mira, apa yang di lakukan Bulan saat ini akupun pernah melakukannya terlebih dulu. Bahkan, mungkin aku jauh lebih parah darinya." Jawab Arneta dengan air mata yang perlahan menetes

Seketika itulah, Mira meraih tangan Arneta untuk menenangkannya.

"Nona, jangan bicara seperti itu! saat itu, anda hanya ingin memperjuangkan hubungan anda untuk mendapatkan restu, lain halnya dengan yang di lakukan Bulan saat ini."

"Apa bedanya?" Sahut Arneta cepat

"Memperjuangkan dan di perjuangkan itu jauh lebih bermartabat di bandingkan merebut, Nona. jangan samakan diri anda dengan perebut seperti Bulan! Dia tau tuan Vincent adalah suami anda, tapi dia dengan sengaja ingin merebutnya. menurutku, dia lebih pantas di sebut murahan."

"MIRA... " Tegur Arneta dengan gelengan kepala

Namu Mira tak perduli hingga memalingkan muka ke arah lain. menurutnya, apa yang ia katakan tidak salah.

Sedangkan Arneta memilih beranjak menuju ke arah jendela kaca, di sana ia bisa menatap hamparan taman bunga yang ada di belakang rumahnya.

Dengan menghela nafasnya panjang, Arneta berkata,

"Seperti, aku mulai menyesal pernah melawan Ibuku hanya demi cinta ,Mira!" Ucap Arneta penuh penyesalan

1
Innara Maulida
rasakan kau cabutan uban,,,emng enak berani main api harus mau' terbakar...
Innara Maulida
kmu salah lawan,,kamu salah lawan,,wahay bulan setengah 🤣
Erchapram
Lanjut Thor, ceritanya bagus. 1 kopi untuk kamu
Erchapram
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!