NovelToon NovelToon
Takdir Ke Dua

Takdir Ke Dua

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Anak Genius / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Selingkuh / Penyesalan Suami / Pelakor jahat
Popularitas:21.5k
Nilai: 5
Nama Author: queenindri

Duar duar duar

Huhhhhhhhhh

suara party Popper dan teriakan para teman-teman sang pemilik pesta memeriahkan malam ulang tahun itu.

malam di mana Seorang wanita cantik mengetahui fakta menyakitkan di dalam hidupnya.

"Aku bersumpah akan merebutnya darimu, cepat atau lambat!" begitulah isi pesan yang di kirim selingkuhan suaminya malam itu

"Lakukan apa maumu! tapi jangan harap bisa mengalahkan ku." Jawab Arneta tak terpengaruh sedikit pun

jika biasanya istri sah akan meraung bahkan tak segan melabrak selingkuhan dari suaminya, Delisa sangat berbeda. ia brani melawan hingga membuat rivalnya berniat untuk mencelakainya.

akankah Arneta dapat mempertahankan pernikahannya? ataukah, Arneta justru kehilangan nyawanya?

simak kisahnya hanya di Novel "Takdir Ke dua"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon queenindri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berdamai

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Ibu..... " Dengan tubuh yang bergetar Arneta berupaya memeluk sang Ibu. "Bu maafkan aku!" ucapnya dengan tulus meskipun ia ragu jika Ibunya akan dengan mudah memaafkan kesalahannya.

Tanpa ia duga, sang Ibu justru mengusap punggungnya dengan lembut. meskipun kecewa, ganti bersyukur jika sang putri sudah mulai sadar dari kesalahannya.

"Ibu sudah memaafkanmu nak. jangan menangis lagi!" Jawab Sang Ibu sembari mengurai pelukan mereka

Arneta begitu terharu bisa kembali memeluk sang Ibu. sebelum-sebelumnya, ia bahkan tidak memiliki keberanian untuk bertemu sang sang Ibu, apalagi sampai memeluknya.

Hampir setiap hari Arneta menangis ketika rindu pada Ibunya, yang dulu sempat mengusirnya dari rumah itu.

Arneta mengusap Air matanya sembari tersenyum, lalu menelisik seluruh sudut rumah itu yang sama sekali tidak berubah. masih tetap sama dengan tiga tahun yang lalu saat ia di usir dari rumah itu karena memilih Vincent.

"Ayo masuk!" Ucap Tanti sembari menggiring Arneta masuk ke dalam rumah di ikuti pula oleh Mira yang sejak tadi ada di Belakangnya

Sesampainya di dalam rumah, Tanti bergegas menyiapkan camilan dan air minum untuk putri dan juga temannya yang ikut datang bersamanya.

Setelah minuman itu datang, Arneta segera meminum Air itu tanpa mengalihkan tatapan matanya dari sang Ibu.

"Jangan menatapku seperti itu, nak!" Tegur Tanti tak suka

Setelah meletakkan gelasnya, Arneta menggapai tangan sang Ibu. "Bu, Arneta rindu Ibu. maaf jika Arneta selalu mengecewakan Ibu! Ibu berhak menghukumku jika Ibu Mau!" Imbuhnya lagi dengan suara terdekat

Tanti menggelengkan kepalanya lemah, Mau seperti apapun, Arneta adalah putri semata wayangnya dan hanya putrinya itulah yang ia miliki di dunia ini.

Meskipun sempat terpecah belah, Tanti Yakin jika Arneta benar-benar menyesal dan tidak akan pernah mengulangi kesalahannya lagi.

Mendengar itu, Arneta kembali memeluk Ibunya dengan sangat erat. Wajahnya kini nampak berbinar karena sang Ibu sudah mau memaafkan kesalahannya. "Terimakasih Bu, terimakasih!" Ujarnya dengan lembut di sela-sela tangisnya bahagia

"Kau ingin menginap? Ibu akan merasakan makanan kesukaanmu!" Ucap Gang Ibu sembari membelai rambut putri kesayangannya

Arneta perlahan mengangguk setuju. sementara itu, Mira ikut bahagia dengan apa yang terjadi di hadapannya saat ini.

******

Di sisi lain, Vincent nampak berjalan mondar-mandir di dalam ruang kerjanya setelah mengetahui keberadaan Arneta di rumah Ibunya.

"Bagaimana ini? bagaimana jika Ibu Tanti justru semakin menjauhkan Arneta dariku." Ujar Vincent semakin kalut

"Sepertinya Ibu mertua anda adalah orang baik, Tuan. dan tidak mungkin beliau melakukan itu jika tidak ada sebabnya!" Jawab Tommy

"Jadi, kau ingin bilang jika aku adalah alasan di balik itu semua, begitu?" Ucap Vincent dengan ketus, Sembari mencengkeram kerah Tommy

Bukannya takut, Asisten pribadi Vincent itu justru tersenyum licik.

"Tenanglah Tuan! setidaknya, Nyonya Arneta aman di rumah ibunya. lebih baik anda memikirkan bagaimana caranya menyingkirkan sumber masalah dalam hidup anda!"

Deg

Vincent tercengang hingga reflek melepaskan genggaman tangannya dari kerajaan Tommy, seraya menatap curiga pada asisten pribadi nya itu.

"Apa maksudmu?"

"Maksud saya adalah............ " Tommy menjelaskan rencananya panjang lebar hingga Vincent akhirnya mengerti.

Vincent tak percaya jika Tommy memikirkan cara sedemikian rupa untuk menyelesaikan masalahnya dengan mudah.

******

sementara itu, di lain tempat Bulan tengah bersantai sembari menikmati buah-buahan di dalam Apartemennya, sementara Susan pamit keluar entah kemana.

"Ternyata hidup sebagai Nyonya itu enak juga. bisa makan apapun yang kita mau tanpa memikirkan berapapun harganya! contohnya seperti Strawberry ini. rasanya yang manis sebanding dengan harganya yang mahal."

Ucap Bulan sembari mengunyah makannya.

Saat Bulan tengah sibuk berkhayal menjadi seorang Nyonya, Tiba-tiba bell apartemennya berbunyi hingga merusak acara santainya.

Ting Tong

"Ck. siapa juga malam-malam begini bertamu di rumah kami??" Geram Bulan sedikit kesal

Meskipun demikian, Wanita itu tetap beranjak untuk membukakan pintu bagi tamunya.

"Ya tunggu!" Ucap Bulan seraya berjalan menuju pintu

Setelah pintu terbuka kening Bulan nampak mengerut karena tak mengenali siapa orang yang berdiri di hadapannya saat ini.

"Siapa kau?"

"Selamat malam Nona, saya datang untuk menjemput anda!" Jawab orang itu dengan sedikit membukukan Kepala nya

"Menjemput ku? atas suruhan siapa?"

Bukan sedikit curiga dengan pria asing itu karena penampilannya yang berpakaian serba hitam, di lengkapi topi yang bertengger di kepalanya. semakin menambah ke misteriusan pria asing itu.

Sadar Jika Bulan mencurigainya, Pria itu bergegas mengatakan jika ia adalah utusan Vincent.

"Saya adalah utusan Tuan Vincent!" Jawab Pria asing itu dengan cepat.

"Vincent? di mana dia? kenapa tak langsung datang ke sini saja?"

"Itu karena Tuan Vincent baru saja mengalami kecelakaan dan tidak sadarkan diri."

"APA?" Bulan jelas terkejut dan seketika panik setelah mendengar kabar itu. "Jangan Bohong! sekarang di mana dia?" saking paniknya. bahkan, ia tak dapat berpikir logis hingga langsung percaya begitu saja pada ucapan pria itu.

"Maka dari itu. sebelum tak sadarkan diri, beliau berpesan agar saya menjemput Anda secara diam-diam, karena tau jika lingkungan tempat tinggal anda terdapat banyak wartawan yang berkeliaran bebas."

Ucapan pria itu begitu meyakinkan hingga membuat Bulan semakin panik hingga mengikuti saja ucapan pria itu.

Sedikitpun Bulan tak merasa curiga dengan kemunculan pria itu secara tiba-tiba. terlebih, tidak mudah melewati bagian keamanan Apartemennya jika bukan orang yang memiliki akses di apartemennya itu juga.

Dengan mudah pria berpakaian serba hitam itu berhasil mengelabuhi Bulan untuk pergi bersamanya, setelah berhasil lebih dulu membius pihak keamanan yang ada lantai bawah.

Tak hanya itu, nyatanya di lantai bawah segerombolan orang berbaju hitam telah menunggu mereka turun.

Bulan sempat mengernyit heran ketika seseorang dari mereka telah membukakan pintu untuknya.

Hingga membuatnya tiba-tiba berubah pikiran dan merasa ragu jika mereka benar-benar utusan Vincent.

Nyata perubahan sikap Bulan di sadari oleh pria yang tadi bertugas menjemputnya, hingga memintanya untuk segera masuk kedalam mobil.

"Ayo Nona, tunggu apa lagi? Tuan Vincent sudah menunggu anda!"

"Seperti aku tidak jadi ikut! kalian bilang saja pada Vincent jika ingin menemui ku, maka dia harus datang ke sini sendiri!"

Setelah mengatakan itu, tanpa curiga Bulan berbalik melangkah menuju lift. sementara itu, pria yang bertugas menjemput nya tadi seketika memberi kode pada beberapa rekannya untuk menangkap Bulan.

Hup

Bulan berhasil di bekap dengan menggunakan obat bius yang di oleskan pada saputangan hingga jatuh tak sadarkan diri.

Setelah tubuh wanita itu berhasil di masukan ke dalam mobil. Mereka semua lalu pergi meninggalkan apartemen itu dengan leluasa.

Bahkan kepergian mereka tidak di sadari oleh beberapa wartawan pemburu berita, yang sejak beberapa hari menunggu di depan Lobby Apartemen mewah itu.

1
Diyah Pamungkas Sari
bru mau positif thking sm mak e bajigur, wealah tibane malah mkin bajing an!!! kabeh kabeh bajing an!!
Innara Maulida
rasakan kau cabutan uban,,,emng enak berani main api harus mau' terbakar...
Innara Maulida
kmu salah lawan,,kamu salah lawan,,wahay bulan setengah 🤣
Erchapram
Lanjut Thor, ceritanya bagus. 1 kopi untuk kamu
Erchapram
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!