Memiliki latar belakang yang tidak megah membuat Angrek tidak terlalu banyak berharap pada hubungan asmara. Tapi sesuai namanya Angrek, pesonanya memukau banyak orang yang memandangnya. Mungkin bagi setiap wanita mendambakan pesona tang Angrek miliki.
Wajah cantik , putih, tinggi semampai dan menonjol di tempat yang tepat tentu impian setiap wanita, dan itu ada pada diri Angrek. Angrek tentu saja sangat mensyukuri kelebihan yang Allah berikan padanya. Tapi siapa sangka wanita cantik itu bernasip malang.
Tepat di hari pernikahannya dengan salah seorang anak pengusaha terpandang di negerinya. Anggrek harus menerima pahitnya sebuah cinta. Bahkan pada saat bahtera rumah tangga itu baru di mulai, pelaminan yang seharusnya menjadi saksi akan kebahagiaan mempelai malah harus menyaksikan kisah pilu seorang Anggrek.
Penasaran? Yuk ikuti kisah perjalanan Anggrek dengan judul cerita Luka di Pelaminan!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tindek_shi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kamu Spesial
Tanpa Arjuna ketahui Anggrek mendengar semua ucapannya tadi. Anggrek tadinya hendak bangun dari tidurnya, hanya saja saat mendengar suara pintu akan terbuka dan mengingat dirinya sama sekali tidak mengenakan busana membuat Anggrek memutuskan pura-pura tidur.
"Abang, kenapa keluar kamar tanpa membangunkan aku! Bagaimana jika Mamah yang masuk? Malunya ya Allah sampai ke ubun-ubun rasanya," lirih Anggrek dari dalam hati mengingat sang suami yang meninggalkannya sendirian di dalam kamar setelah olahraga pagi yang mereka lakukan bersama.
Clek
Suara pintu terbuka, perlahan derap langkah kaki itu mendekati dirinya. Walau belum lama mengenal Arjuna tapi Anggrek masih bisa mengenali farfum yang di kenakan oleh suaminya. Wangi ini adalah wangi Arjunanya, jodoh spesial yang di pertemukan dengan sebuah tragedi dengannya.
Hingga suara Arjuna menghampiri sumber pendengarannya, semua perkataan Arjuna membuat Anggrek takut dan juga sedih.
"Jika memang wajahku teramatbindah dan tidak sulit untuk di cintai mengapa dirimu tidak mencobanya? Mengapa kamu tidak mau mencoba untuk menerimaku sebagai istri mu Bang?" lirih Anggrek saat Arjuna telah betlalu ke kamar mandi.
"Tidak apa! Aku akan membuat dirimu jatuh hati padaku hingga tidak mampu berpaling dariku!" tekat Anggrek pada dirinya sendiri.
"Tidak akan ada pangeran berkuda putih yang datang, karena kamu adalah pangeran dan belahan jiwaku Bang! Aku akan belajar mencintaimu dan juga membuat dirimu mencintaiku," kata Anggrek.
Clek
Suara pintu kamar mandi terbuka, Arjuna keluar dengan keadaan muka yang basah karena air. Dengan handuk yang ada di meja rias istrinya Arjuna mengeringkan wajah tampannya.
"Kamu sudah bangun?" pertanyaan bodoh itu keluar dari mulut Arjuna saat melihat Anggrek tengah terduduk.
"Belum bang, aku masih tidur!" kata Anggrek dengan wajah serius.
"Kalau masih tidur kok bisa nyaut perkataan aku?" tanya Arjuna heran.
"Abang mah , ada-ada aja! Udah jelas aku duduk masa di sangka masih bobok!" kata Anggrek dengan wajah kesal.
"Kamu kenapa sih kok sensi banget dari tadi? Kamu lagi dapet ya?" tanya Arjuna lagi.
"Abang itu jadi cowok pekaan dikit napa? Aku tuh ngak lagi dapet, cuman pengen mandi! Badan aku lengket semua!" kata Anggrek dengan wajah yang sudah sangat kesal dan mata yang berkaca-kaca.
"Iya kalau mau mandi, mandi aja! Apa susahnya coba?" tanya Arjuna bingung.
"Dasar laki-laki ngak peka! Ngak pedulian," kata Anggrek seraya berusaha bangkit dari baringannya dan saat milai melangkah Anggrek tertatih bahkan hampir terjatuh karena menahan sakit di bagian pusat tubuhnya.
Arjuna yang melihat istrinya hampir terjatuh dengan sigap menghampiri sang istri dan menggendong ala bridal style hingga si cantik Anggrek mengalungkan tangannya ke leher pria tampan yang menjadi suaminya itu.
"Udah hampir jatuh aja baru kamu peka kalau istri kamu lagi kesusahan berjalan, padahal ini semuakan gara-gara kamu juga Bang!" kata Anggrek dengan suara manja.
"Iya-iya semua ini ulah aku, tapi kamukan ikut andil bikin aku ngak jadi ngantor hari ini," kata Arjuna dengan suara lembut.
"Mau mandi dengan air hangat biar nyerinya berkurang?" tanya Arjuna.
"Iya, boleh?" tanya Anggrek dengan sinyal meminta bantuan.
Setelah air hangat dia sediakan untuk istri dadakannya itu, Arjuna berlalu keluar. Tahu jika istrinya merasa nyeri karena ulahnya Arjunapun tadi menggendong Anggrek ke air hangat pemandiannya.
Tub
Pintu tertutup dari luar, Arjuna memegangi dadanya yang sesak. Dia memang melakukan semuanya dan seolah memang apa yang dia lakukan adalah sebuah ketulusan.
"Semua orang bisa aku bohongi, tapi hatiku sakit! Aku tidak bisa membohongi diri jika hatiku masih mwmbayangkan Jessika," lirih Arjuna dengan mata berkaca-kaca di balik pintu kamar mandi.
"Abang, tadi adalah langkah awal aku untuk lebih dekat denganmu! Aku akan berusaha sekuat tenagaku untuk menakhlukkan hatimu," tekat Anggrek pada dirinya sendiri.
Setengah jam berlalu dan Anggrek tengah rapi dengan busananya. Wajahnya yang teramat cantik itu telah segar kembali, Anggrek keluar dengan menggunakan handuk yang di kemben, hal ini sengaja dia lakukan agar ketika bertemu dengan Arjuna mampu membuat pria itu perlahan menyukainya, ya Anggrek mencoba mempraktekkan ilmu yang temannya selalu ceritakan ketika kualiah di USA dulu.
Ternyata Arjuna tidak ada di kamarnya, mungkin saja pria tampan itu tengah keluar. Setelah rapi berpakaian, Anggrek keluar dari kamarnya dengan menggunakan gamis dan kerudung yang berwarna abu-abu lembut sehingga terlihat sangat manis di tubuh mungilnya.
Di rumah megah itu terlihat para pelayan mondar-mandir membersihkan rumah agar penghuninya merasa nyaman.
Anggrek yang merasa bosan, memilih ke belakang rumah dan ternyata di belakang rumah mertuanya ada taman bunga yang begitu indah dan memanjakan mata.
Wanita cantik itu masuk ke area taman dan ternyata memang di rancang untuk bersantai, karena di tengah taman terdapat tempat duduk yang di beri atap di lengkapi dengan meja yang bisa di gunakan untuk meletakkan barang yang di bawa.
"Ini adalah tempat favorit Mamah kalau lagi sendiri di rumah, kamu suka?" Mamah mertuanya mengagetkan Anggrek saat tiba-tiba berbicara mendadak di belakangnya.
"Iya Mah, ini sangat indah," kata Anggrek setelah menenangkan dirinya dari rasa kagetnya.
"Ayo duduk di sini," Mamah mengajak Anggrek duduk di tempat duduk yang di sediakan.
"Apa Arjuna memperlakukan kamu dengan baik?" tanya Mamah.
"Abang memperlakukan aku dengan sangat baik Mah," kata Anggrek seraya tersenyum menenangkan.
Mamah menghela nafas dalam, dia tidak tahu harus sedih atau bagaimana. Yang di katakan Anggrek tentu dia tahu, Ibu mana yang tidak tahu karakter anaknya.
"Arjuna memang akan selalu berperilaku baik pada orang lain terutama wanita, bahkan jika dia tidak mabuk mungkin hubungan yang berlandaskan keterpaksaan ini tidak terjadi..." Mamah menghela nafas.
"Mamah juga sangat yakin jika kamupun tahu jika Arjuna masih enggan dengan pernikahan kalian. Tapi bertahanlah Mamah yakin lambat atau cepat cinta akan tumbuh di hati kalian masing-masing. Berjuanglah untuk mengambil hati suami mu, berkali-kali patah hati dan di kecewakan bukan hal mudah. Mungkin jika tidak melihat hubungan Papah dan Mamah, dia tidak akan percaya lagi lada cinta," kata Mamah seraya memegang erat tangan menantunya.
Anggrek tidak mampu bersuara, matanya berkaca-kaca memandang jauh ke depan. Dalam hatinya bertanya-tanya, jika dia berusaha menyembuhkan luka hati suaminya maka pada siapa dia akan mempercayakan obat hatinya yang juga remuk karena fitnah dan juga gagalnya pernikahannya dengan Abimanyu.
"Anggrek, Allah tidak akan membebani hambanya melebihi dari kesanggupannya. Kenapa kamu, karena memang cuma kamu yang sanggup! Kamu spesial," lirih Anggrek dari dalam hati menyemangati dirinya sendiri.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...