NovelToon NovelToon
Gwen(Mencintai Anak Mafia)

Gwen(Mencintai Anak Mafia)

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia / Diam-Diam Cinta
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ladies_kocak

Malam itu, Gwen seorang gadis remaja tidak sengaja memergoki cowok yang dia kejar selama ini sedang melakukan pembunuhan.

Rasa takut tiba-tiba merayap dalam tubuhnya, sekaligus bimbang antara terus mengejarnya atau memilih menyerah, Karena jujur Gwen sangat takut mengetahui sosok yang dia puja selama ini ternyata seorang pria yang sangat berbahaya, yaitu Arsenio.

Dia baru tahu, kalo Arsenio itu keturunan dari keluarga mafia. Akankah dia tetap mencintai Arsenio?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ladies_kocak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perasaan tidak enak

Gwen memarkir motor maticnya di halte, karena tiba-tiba kota terguyur hujan, tapi langkahnya terhenti saat melihat Arsenio yang juga berteduh disana. Dia merindukan pria di depannya, Arsenio pergi tanpa kabar.

"Kak Nio?" gumamnya, merinding karena hujan yang turun membasahi tubuhnya.

Arsenio awalnya terkejut melihat Gwen juga berteduh di tempat yang sama. Dia merentangkan satu tangannya kedepan, bermaksud menyuruh Gwen memeluknya.

Namun, gadis itu memilih untuk menjaga jarak, duduk di bangku panjang, sekitar lima langkah dari Arsenio. "Aku lagi ngambek tau," Gwen melipat dia tangannya ke dada dengan wajah masam.

Arsenio tersenyum tipis merasakan gemas, berjalan mendekatinya membantu memakaikan jaketnya hingga resletingnya tertutup sempurna. Sekarang, tubuh Gwen sepenuhnya tertutup oleh jaketnya.

Arsenio berjongkok di depan Gwen, mengecup telapaknya lama, beruntung hanya mereka berdua di halte tersebut. "Maaf,"

Arsenio bahkan meniup-niup kedua tangan Gwen yang dingin. Dia benar-benar merasa tubuhnya Gwen membeku. "Sekarang jelasin, kenapa kamu tiba-tiba menghilang ga ada kabar?" tanya Gwen.

Tiba-tiba, segerombolan geng motor dan beberapa orang datang berteduh di tempat yang sama, membuat Arsenio terpaksa berdiri melindungi tubuh Gwen dari desakan. "Mas, tolong jangan berdesakan," peringatan Arsenio mendorong sedikit tubuh seorang pria.

Namun, mereka seolah menulikan pendengarannya. Arsenio berdecak kesal, mendorong tubuh pria keras kepala itu karena semakin merapatkan tubuhnya, membuat Gwen yang sedang duduk ikut terjepit.

Gwen tertawa kecil melihat wajah frustrasi Arsenio, dia segera memeluk pinggang Arsenio. "jangan marah-marah kak," goda Gwen.

Arsenio menarik lengan Gwen ke pojok halte, karena pria-pria itu tak berhenti berdesakan. Arsenio membawa Gwen dalam pelukannya, mengecup pucuk kepala itu dengan lembut.

Gwen merasa hangat, membalas pelukan itu. Lalu dia mendongak berkata,"trus kapan kak Nio mau jelasin?"

Arsenio hanya mempererat pelukannya, semakin mendekap Gwen dan menyembunyikan wajahnya di lekuk leher gadis itu, bergumam lembut, "Opah aku sakit, sayang. HP aku juga rusak kecebur air, sampe aku ganti HP baru."

"Trus kenapa ga langsung hubungin aku, aku kecewa tau sama kak Nio?" tanya Gwen.

"Di larang sama papi kamu, katanya ga mau liat kamu khawatir,"

Gwen kembali menatap wajah Arsenio dengan lembut, lalu mengelus rahang cowok itu."Emangnya Opah udah sembuh?"tanyanya membuat Arsenio menggeleng cepat. "Trus kenapa pulang ke sini?" tanyanya lagi.

"Aku kangen sama kamu, sayang. Malam ini aja aku harus terbang lagi ke sana, niatnya mau ke rumah kamu, tapi malah kejebak hujan dan bertemu kamu disini," Tangan Arsenio dengan lembut mengusap rambut basah Gwen.

Gwen menghembuskan nafas kecewa, "Yah... mau pergi lagi ya?"

Arsenio hanya mengangguk, mencium pucuk kepala Gwen dengan lembut, lalu menuntun gadis itu duduk di bangku saat melihat sebagian orang sudah memutuskan menerobos hujan. Dia berdiri di sampingnya, membawa kepala Gwen bersandar di perutnya.

"Kak, kapan hujannya berhenti? Kangen kasur," keluh Gwen matanya menatap hujan yang masih mengguyur kota, langit pun sudah mulai gelap.

Arsenio hanya terkekeh, mengusap pucuk kepala Gwen tanpa memberi jawaban. Gwen mendongak, menatap Arsenio dengan tatapan yang penuh kelembutan.

"Abang lama banget jemputnya," keluh Gwen.

Arsenio meletakkan telapak tangannya di pipi Gwen. "Hangat banget," gumam Gwen.

"Pejam mata kamu, entar kalo Abang Nicho datang, aku bangunin," kata Arsenio dengan lembut.

"Benar ya?" tanya Gwen, yang dijawab dengan anggukan oleh Arsenio.

Gwen memejamkan mata, bersandar nyaman di perut Arsenio. Matanya semakin berat saat Arsenio terus mengelus rambutnya. Hujan mulai reda, dan beberapa orang di halte memutuskan untuk melanjutkan perjalanan meski masih gerimis.

Tiba-tiba, Gwen yang terlelap menghisap telunjuk Arsenio. Dengan senyum tipis, Arsenio mencium pucuk kepala Gwen penuh kasih. "Kebiasaan banget," gumamnya sambil menyentuh ringan ujung hidung Gwen.

"Seandainya nanti terjadi sesuatu, kamu jangan ninggalin aku ya! perasaanku saat ini sangat tidak enak. Sesuatu akan terjadi," Gumam Arsenio dengan rasa cemas yang begitu membuncah dalah dadanya.

1
Gebi Tompul
lanjut
Myra Myra
kasihan Gwen
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!