NovelToon NovelToon
Pusaka Pedang Tabut

Pusaka Pedang Tabut

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Zakaria Faizz

Sebuah senjata pusaka yg sempat menggegerkan dunia persilatan karena kehebatan nya, menjadi incaran banyak tokoh-tokoh pendekar yg berkeinginan untuk memiliki nya di saat senjata itu menghilang.

Dan bagi siapa saja yg akan berjodoh dengan pedang tersebut tentu akan menjadi tokoh dunia persilatan kelas wahid bahkan kemungkinan menjadi tokoh nomor satu tidak akan terbantahkan bila berhasil menggenggam senjata tersebut.

Baik dari kalangan putih maupun hitam saling berlomba guna mendapatkan pedang pusaka tersebut.

Nantikan kisah nya dalam cerita Pusaka Pedang Tabut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakaria Faizz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#1. Desa Semenyih.

Di sebuah kaki bukit nan hijau terdapat lah sebuah desa yg cukup ramai penduduk nya.

Namun desa tersebut merupakan desa yg jauh dari pusat kota , apalagi dari sebuah kota kerajaan.

Dan di sana hidup lah seorang pemuda yg masih berusia sangat belia sekali.

Pemuda tersebut tinggal sebatang kara di sebuah gubuk reot semenjak di tinggal mati oleh kakek nya beberapa purnama silam.

Pemuda tersebut sebenarnya memiliki wajah dan perawakan yg cukup tampan dan atletis.

Akan tetapi diri nya acapkali tidak dianggap di desa nya ini , desa Semenyih ini.

Memang pemuda itu dahulu, saat masih berusia sangat kecil pernah tertangkap tangan mencuri sebuah ketimun milik salah seorang warga desa Semenyih ini.

Dan sejak saat itu , diri nya menjadi selalu kambing hitam setiap ada yg kehilangan di desa tersebut.

Memang dahulu pemuda ini masih bisa di selamatkan oleh kakek nya yg merupakan sesepuh desa Semenyih ini.

Perkataan dari lelaki tua yg bernama Gandapuro tersebut masih di hormati dan di dengar oleh para warga desa termasuk tetua desa yg bernama Ki Buyut Wara.Sehingga pemuda itu pun masih selamat dari amuk warga.

Namun kini sejak kepergian dari eyang nya tersebut, pemuda yg bernama Diwandaka ini menjadi lebih sering mendapatkan ancaman , cacian dan juga umpatan darj para warga desa yg memang tidak menyukai nya pada umum nya.

Padahal sebenar nya pemuda yg bernama Diwandaka ini adalah pemuda yg sangat baik hati nya.

Memang benar dahulu , saat ia masih kecil memang pernah mengambil milik orang lain yaitu sebuah ketimun , namun itu pun di lakukan nya karena diri nya merasa kehausan setelah bermain seharian di sebuah padang luas yg tidak terlalu jauh dari desa tersebut.

Ini ia ungkapkan kepada kakek nya, eyang Ganda Puro saat di tanyai oleh eyang nya tersebut.

Hati Diwandaka semakin hari semakin bertambah sedih semenjak di tinggalkan oleh oleh kakek nya itu.

Sering kali ia menyendiri memikirkan nasib nya yg amat malang itu.

Tidak seperti kebanyakan pemuda di desa nya yg merasa gembira dengan dapat bermain bersama teman- teman sebaya nya , tanpa harus mendapatkan larangan dari orang tua mereka masing-masing.

Kalau Diwandaka tidak demikian.

Pemuda ini sudah terbiasa akan pergi ke hutan atau pun ke sungai seorang diri sambil membawa busur dan anak panah nya.

Senjata itu lah yg menjadi teman setia nya kemana pun ia pergi.

Apalagi saat berburu binatang di sebuah hutan atau pun sekedar menangkap ikan di sungai demi mengganjal perut nya.

Busur dan anak panah inilah yg menjadi pedamping setia nya.

Padahal sebenar nya , cita-cita pemuda ini amat tinggi , ia berharap untuk dapat menjadi seorang prajurit di kerajaan Basura seperti kebanyakan cita-cita dari para pemuda desa Semenyih ini.

Akan tetapi tampak nya cita-cita nya itu akan ia kubur bersama dengan di kubur nya sang kakek.

Sebab untuk menjadi seorang prajurit di kerajaan Basura , seseorang di wajibkan memiliki ilmu bela diri yg mumpuni di karenakan pendadaran nya yg teramat sulit.

Di dalam kesendirian nya , Diwandaka terkadang bermenung seorang diri dan seolah berkata kepada sang maha kuasa bahwa diri nya tidak sepantasnya mendapatkan nasib sedemikian buruk tersebut.

Ia sering kali memandangi wajah nya di sebuah kolam air yg ada di dekat gubuk nya tersebut.

Ah, ternyata wajah ku tidak lah terlalu menakutkan, akan tetapi mengapa penduduk desa Semenyih ini amat membenci ku seperti melihat hantu saja setiap kali berpapasan dengan ku.

Itu lah pertanyaan yg selalu menggelayuti di dalam pikiran nya.

Bahkan bila harus berpapasan dengan gadis-gadis desa, ia harus bersembunyi ke balik semak belukar atau pun pohon yg banyak terdapat di desa nya ini.

Untuk itu lah setiap kali keluar dari dalam gubuk nya pemuda ini menggunakan topi lebar yg dapat menutupi sebahagian wajah nya.

Dalam hati pemuda ini bertekad untuk meninggalkan desa Semenyih dan pergi sejauh-jauh nya dari sana.

Ia merasa tidak memliki pengharapan lagi untuk tinggal di tempat tersebut meskipun amat berat untuk meningggalkan nya.

Tetapi di karenakan diri nya tidak memiliki apa pun lagi termasuk kepandaian dalam hal ilmu silat dan bela diri , ia merasa akan menjadi seorang pecundang saja bila harus tetap memaksakan diri hidup di desa Semenyih.

Dengan tekad yg bulat , di suatu pagi nan cerah, pemuda itu pun melangkahkan kaki nya meninggalkan desa Semenyih yg terdapat di sebuah kaki bukit ini dan termasuk ke dalam wilayah kerajaan Basura.

Tekad pemuda itu sudah bulat, ia tidak ingin dianggap sampah di desa nya , meskipun dengan langkah yg sangat berat , pemuda ini pun menjauhi gubuk nya tersebut.

Walaupun dengan demikian , ia tidak memiliki tujuan yg jelas dan hanya mengikuti langkah kaki nya kemana menuju.

Pada mula nya , ada dalam niatan pemuda ini untuk menuju pusat kota kerajaan Basura yg berada di utara desa nya itu, akan tetapi hal tersebut urung ia lakukan di sebabkan diri nya tidak memiliki apa-apa untuk diandalkan berjuang hidup di sebuah kota besar seperri kota Basura itu.

Dan lagi pula disana banyak terdapat warga desa Semenyih yg telah menjadi seorang prajurit atau pun saudagar yg sukses, tentu mereka akan mengenali nya dan akan menghina nya pula.

Dengan langkah gontai, pemuda ini terus menyusuri jalanan menuju ke arah barat tanpa membawa apa-apa , terkecuali senjata panah dan busurnya serta sebuah pisau panjang yg terselip di pinggang nya.

Tak terasa hampir seharian ia berjalan dan tatkala senja menyapa, pemuda ini pun mulai kebingungan , dimana ia harus menginap malam itu.

Di tatap nya arah ke depan, semburat cahaya menrari yg memerah ke kuning-kuningan semakin merendah.

Dimanakah aku harus beristrahat malam ini tanya nya dalam hati.

Mata nya ia edarkan guna mencari tempat yg baik guna beristrahat.

Pada akhir nya matanya itu tertumbuk pada sebuah pohon yg cukup besar yg berada di sisi sebelah kanan nya.

Pesan eyang, aku harus beristrahat di sebuah tempat yg aman dan itu ada di atas sebuah pohon, sebab akan terlindung dari serangan binatang buas yg kemungkinan nya dapat melintas kapan pun itu , tisak terkecuali pada saat tertidur.

Demi mengingat pesan sang kakek, Diwandaka pun berjalan mendekati pohon besar tersebut.

Setiba nya di bawah pohon tersebut, ia pun melihat cukup banyak buah yg berserakan di atas tanah.

Ah, lumayan lah untuk mengganjal perut ku malam ini, seru nya dalam hati yg kegirangan mendapati banyak buah yg ada di bawah pohon besar ini.

1
Sopwan Gojali
bagus cerita nya
Windy Veriyanti
penempaan seorang Diwandaka yang kelak menjadi Pendekar Sakti 👊
Zahira Zahira ahda safarina
lanjut thor, jangan putus di tengah jalan
Windy Veriyanti
semakin menarik 👍
Walbadri Badri
ubdet nya sedikit
Redy Ryan Little
💯👍
Walbadri Badri
bagus
Windy Veriyanti
Diwandaka bagaikan dewa obat...
obat yang diberikannya sangat mujarab 👍
Zahira Zahira ahda safarina
lanjut,....!!!
Windy Veriyanti
sang junjungan yang belum terbuka tabir jati dirinya...
Windy Veriyanti
mulai seru 👍
Zahira Zahira ahda safarina
lanjut thor, jangan kasih kendor
Windy Veriyanti
sudah pengkhianat...tidak ksatria pula...
Windy Veriyanti
ikan jadi-jadian...👍
Windy Veriyanti
Pedang Tabut pergi mencari tuannya yang baru...yang memang layak memilikinya
Windy Veriyanti
tidak adakah seorangpun yang berilmu tinggi di istana Mudragha?
Windy Veriyanti
patih yang mbalelo
Windy Veriyanti
mulai menyimak 😊
Zahira Zahira ahda safarina
lanjut terus thor jangan kasih kendor
Zahira Zahira ahda safarina
up, up, up trus thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!