zoyya seorang gadis remaja berusia 22 tahun hidupnya hanya di penuhi dengan pekerjaan tidak memikirkan cinta baginya uang nomor satu, Zoyya bisa di bilang gadis badgril, bar bar dan memiliki netra tajam.
tetapi takdir berkata lain dia meninggal karna tertabrak saat ingin menyelamatkan anak kecil sehingga dia sendiri yang menjadi korban.
bukanya masuk ke syurga jiwanya malah nyasar ke dalam tubuh seorang antagonis yaitu Ziara putri Wijaya.
Ziara seorang gadis yang masih duduk di bangku SMA yang hobinya mengejar ngejar tunangan nya.
Ziara selalu membully orang yang berani mendekati tunangan nya itu hingga hidup nya tidak jauh dari adik kandungnya yang membuat Ziara di benci oleh keluarganya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hnfhh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
Di salah satu tempat yang jauh dari pemukiman warga ada sebuah rumah yang mewah dan di jaga ketat oleh beberapa penjaga berpakaian hitam yang berbadan besar dan tinggi.
Sebuah mobil Rols Royce phantom Limosin datang dan memasuki kawasan rumah tersebut, beberapa penjaga membungkuk hormat pada bos nya itu.
Pemuda yang tak lain adalah Kazen dia berjalan memasuki rumah itu dan menuju sebuah ruangan dimana disana banyak para tawanan yang terkurung di dalam jeruji besi.
Tatapan nya yang tajam mampu membuat ruangan itu semakin menakutkan, para tawanan tidak berani bersuara karna jika mereka mengeluh maka siap siap mereka akan menjadi mangsa nya yang selanjutnya,, Kazen berjalan menuju ruangan dimana Silla di sekap.
"buka" titah Kazen pada salah satu penjaga yang sedang berjaga di ruangan tersebut.
Penjaga itupun membuka kan pintu jeruji besi itu, lalu kazen masuk ke dalam dengan seringai nya.
"tolong lepaskan aku, aku mohon" mohon Silla pada Kazen.
"kau sudah berani melukai gadis ku" ucap Kazen dingin, tubuh Silla bergetar ketakutan dia tidak berani menatap Kazen.
"a-aku minta ma-aaf" ucapnya dengan sujud.
"lakukan" ucap Kazen pada penjaga itu.
Penjaga itu mengangguk dan membawa Silla ke ruangan yang lebih gelap disana ada tiga penjaga sudah siap dengan aksinya.
"tolong ampuni aku" ucap Silla dengan menangis memohon pada ketiga penjaga itu.
Salah satu penjaga menyuntikan sesuatu pada Silla, hanya butuh 2 menit obat yang sudah di suntikan nya itu kini bereaksi.
"argh tolong panas" Silla meraung kepanasan, dia membuka seluruh pakaiannya.
"sshhh" Silla mendesah dia terus menyentuh tubuhnya sendiri, lalu ketiga penjaga itu membuka pakaian nya masing masing.
Mereka bergantian menggauli Silla, Silla merasakan kenikmatan itu, dan Kazen dia hanya menyeringai menyaksikan kekejaman yang dia perintahkan pada penjaga nya itu.
"bos kau tidak akan menghukum nya?" tanya Doni yang sedari tadi ikut menyaksikan yang di lakukan para penjaga.
"biarkan gadisku sendiri yang menghukum nya" ucap Kazen, Doni hanya mengangguk paham.
Drttt Drttt...
Suara ponsel Kazen berdering lalu ia segera mengangkat panggilan nya setelah perbincangan itu dia meletakkan ponsel nya kembali ke dalam saku jas nya.
"ke rumah sakit" ucap Kazen pada Doni.
"baik bos" jawab Doni.
Kazen berjalan dan di ikuti dengan Doni di belakangnya, dia menerima kabar dari Kenzo bahwa ziara sudah sadar.
Sedangkan Silla? Dia sudah lemas dan tak sadarkan diri, para penjaga kembali memakai pakaian nya dan segera keluar dari ruangan tersebut.
...----------------...
"sayang, akhirnya kamu sadar" ucap nazziya, dia bersyukur dan senang karna putrinya kini sudah kembali sadar.
"Mom" ucapnya lemah.
"kamu mau minum sayang?" tanya nya, ziara hanya mengangguk.
Lalu nazziya segera membantu putrinya itu untuk minum.
"eh Tante om ada disini juga" tanya ziara saat melihat keberadaan Edgar dan Danisa.
"ya sayang kami mendapatkan kabar dari Kazen jika kamu masuk rumah sakit, dan kami segera kemari" ucap Danisa dengan tersenyum.
"maaf Tante aku sudah merepotkan kalian, kalian pasti sedang sibuk" ucap ziara.
"no sayang kamu tidak merepotkan dan kami juga sedang tidak sibuk, iya kan dad" ucap nya dengan menyenggol lengan sang suami.
"ya benar nak, kami tidak sibuk jadi tidak perlu meminta maaf" ucap Edgar, ziara pun tersenyum tipis.
"princes apa ada yang sakit?" tanya Gionathan dengan khawatir.
"gada kok dad" jawabnya dengan tersenyum.
"dek maafin Abang ya" ucap Kenzo dengan menunduk.
"maafin Abang juga ya, harusnya kita jalan bareng pasti kamu gakan kaya gini" ucap Alvaro dengan matanya yang sudah berkaca kaca.
"gausah minta maaf, mungkin udah seharusnya gini bang" ucap ziara lemah dia tersenyum lembut pada kedua kakak nya itu.
Kenzo dan Alvaro langsung memeluk ziara, sedangkan para orang tua mereka terharu melihat kasih sayang diantara Kenzo Alvaro dan ziara.
Ceklek..
"sayang kau tidak apa apa? Ada yang sakit? Biar aku panggilkan dokter" Tanya Kazen yang datang tiba tiba dan menyingkirkan Kenzo dan Alvaro yang sedang memeluk ziara.
Para orang tua hanya menggeleng kan kepala nya melihat tingkah anak anaknya itu.
"Nanya nya bisa satu satu?" Tanya ziara yang masih lemah.
"aku khawatir sayang" ucap Kazen dengan memegang tangan ziara dan sesekali dia mengecup tangan ziara.
"cih dunia serasa milik berdua" ucap Alvaro kesal.
Ziara hanya terkekeh sedangkan Kazen hanya mendelik, para orang tua tertawa melihat tingkah Alvaro yang seperti anak kecil.
Saat ziara belum sadar, mereka sudah di suruh pulang oleh kenzo untuk beristirahat tetapi mereka menolak dengan keras karena ingin menemani ziara.
...----------------...
Jam sudah menunjukan pukul 7 malam, Saat ini ziara masih berada di rumah sakit, Para orang tua akhirnya mau beristirahat dan pulang karna ziara yang menyuruh, mau tidak mau para orang tua pun pulang.
Kenzo dan Alvaro pun mereka diminta untuk pulang, Dan saat ini hanya ada kazen seorang diri yang menemani ziara.
"Laper" ucap ziara pada Kazen yang tengah berbaring di sebelah ziara sembari memeluk gadisnya itu.
"mau makan apa"tanya Kazen yang sembari mengecup puncak kepala ziara dengan lembut.
"aku mau kwetiau goreng" ucap ziara sedangkan Kazen mengerutkan keningnya tak tahu apa itu kwetiau.
"itu makanan apa?" tanya Kazen tak tahu.
"ya makanan, ah susah jelasin nya pokok nya makanan" ucap ziara.
"siapa yang menjula makanan seperti itu" tanya lagi, ziara menepuk jidatnya.
"cari aja di tukang nasi goreng pasti ada" ucapnya kesal.
"baiklah sayang" ucap Kazen, lalu dia mengambil ponsel nya dan menghubungi Doni agar segera mencari makanan yang di maksud ziara.
"ada lagi?" tanya Kazen.
"ngga udah itu aja" ucapnya.
"baiklah" lalu kazen menyimpan kembali ponsel nya itu di atas nakas.
Kazen kembali memeluk ziara memberikan kehangatan untuk ziara.
"apa kamu ingin mengurus dia?" tanya Kazen, ziara mendongak menatap Kazen.
"memangnya dimana dia?" tangannya, dia tau siapa yang di maksud kazen itu.
"ada di tempatku" ucapnya yang kemudian mengecup kening ziara.
"okey" jawabnya lalu ziara memeluk kazen.
Ziara sudah tidak sabar ingin segera keluar dari rumah sakit dan bermain main sedikit dengan tawanan nya itu.
"sayang" panggil Kazen.
"hmm" jawab ziara yang masih memeluk Kazen.
"aku sangat menyayangi mu, jangan pernah tinggalkan aku untuk selamanya" ucap Kazen.
Ziara menatap Kazen, lalu dia tersenyum manis padanya.
"aku pun menyayangi mu, aku tidak akan pernah meninggalkan mu, terimakasih untuk semua yang sudah kau lakukan padaku" ucapnya dengan tersenyum lembut.
Kazen tersenyum dan dia mengecup bibir manis ziara yang membuat dia candu, kini keduanya malah bermesraan di rumah sakit.
Hei ingat tidak akan ada yang berani melarang tuan muda Franklyn itu, toh rumah sakit itu adalah milik keluarga nya sendiri.
Tok Tok Tok
"Menganggu saja" ucap Kazen, ziara hanya terkekeh melihatnya.
Mereka menyudahi aktivitas romantis nya itu, lalu pintu pun terbuka dan Doni pun masuk dengan membawa satu kantong kresek.
"Tuan ini pesanan nya" ucap Doni dengan memberikan kantong kresek itu pada Kazen.
"kau boleh keluar"
"baik tuan, saya permisi" ucapnya lalu dia keluar dari ruangan ziara.
"Makan dulu" ucap Kazen.
Kemudian ziara pun membuka kantong kresek itu dan mengambil pesanan nya itu, lalu dia memakan nya dengan khidmat.
"kamu harus nyoba" ucap ziara dengan mengambil satu sendok dan menyuapinya pada Kazen, Kazen melahapnya kepala nya mengangguk ngangguk.
"lumayan" ucapnya.
"enak kan" ucap ziara.
Mereka pun memakannya hingga tandas, setelah habis ziara langsung merebahkan dirinya dan di ikuti oleh kazen yang ikut berbaring di sebelahnya dengan membenamkan wajahnya di ceruk leher ziara.