NovelToon NovelToon
Dosen Licik Terobsesi Padaku

Dosen Licik Terobsesi Padaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dosen / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Cinta Murni / Disfungsi Ereksi
Popularitas:24.7k
Nilai: 5
Nama Author: Olvi

"Bapak gila ya!" sentak gadis itu.

"Iya, saya tergila-gila oleh kamu." bisikan serta kungkungan yang mampu membuat lawan bicaranya bergidik merinding.

Zander Wyat, menjadi orang gila hanya karena seorang gadis cantik berusia 19 tahun yang mampu membuatnya stres. Adik kecilnya mengacung tegak bahkan saat pertama kali bertemu dengan Leisha.

Kaburnya gadis itu membuatnya berupaya lebih keras bahkan hingga menjadi Dosen pengajar Leisha. Kenyataan pekerjaan sampingan gadis itu yang dipandang buruk dan terkesan negatif membuat Dosen satu ini memanfaatkannya agar bisa mendapatkan servis untuk adik kecilnya yang begitu mendamba Leisha.

"Ikut!"

"Ngapain?"

"Bercint*."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Olvi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DLTP

['Kelas kalian saya blacklist! tidak mendapatkan nilai pada tugas akhir karena tidak ada pesan mengenai kelompok dari kelas kalian.']

Ting.

Semua mahasiswa yang membaca pesan masuk di group whatsapp mata kuliah mereka lantas terkejut dan melotot. Malam-malam mendapatkan pesan bukan dari ayang tapi dari dosen killer tercinta yang mendobrak jantung mereka.

['He anjir! Pj belum kirim nama-nama kelompoknya?']

Ting.

Salah satu teman mengirim pada group khusus kelas mereka yang tidak berisi para dosen, hanya terisi anggota kelas saja. Group tersebut mulai ramai oleh pesan-pesan kemarahan dan kekesalan terutama si paling ambis.

['Tanggung jawab! Nilai kita kosong karena kelalaian pj! Gue nggak mau tau, pokoknya atur sampai beliau maafin kita!']

Seperti itulah pesan anak ambis yang yang tak mau nilainya berkurang sedikit pun. Anak-anak lain juga mulai mendemo, Tiara muncul dengan segala tingkahnya yang merasa tidak bersalah dan justru malah menyudutkan Leisha.

['Bukan gue ya, tugas ini di tangan Leisha jadi tanggung jawab dia']

['Woy! tanggung jawab cepat elahh! minta maaf sana! lo tau sendiri gimana sifatnya pak Zan tadi pagi kan? ini baru tugas pertama yang beliau kasih loh!']

['Tau tu! cantik doang tapi bloon']

Wah! kesalahan satu ini justru diambil kesempatan oleh mereka yang tidak suka pada Leisha.

"Ini Isha kemana sih? Anak-anak pada nyalahin dia tapi orangnya malah nggak ada respon." Mei Mei yang sejak tadi mengawasi pesan dalam group tersebut ikut ketar ketir. Ia juga marah pada kecerobohan temannya tapi Leisha ini sahabatnya sendiri.

Sementara itu, di kediaman asri sebuah perumahan yang tentram tidak seperti pemiliknya yang justru malah tantrum. Leisha melempar bonekanya dengan kesal ke lantai setelah membaca pesan-pesan dalam group yang menyudutkannya.

"Baru juga lewat satu menit! astaga!"

Muak rasanya! dia memukuli bantalnya berulang kali untuk ia jadikan bahan pelampiasan. Dianggapnya bantal tersebut menggambarkan wajah dosen killer yang bahkan baru mengulang mereka tadi pagi! "Arghhh!"

['File terkirim']

['Maaf terlambat pak, saya habis dari kamar mandi.']

"Huft!" Leisha mencoba menetralkan kemarahannya dengan membuang nafas kasar berulang kali.

Ting.

['Apa pedulinya dengan kamar mandi? telat ya telat, tidak ada perbaikan dan kata maaf. Kelas kalian saya anggap tidak mengerjakan tugas akhir.']

"Arghhh! Pasti dia sengaja!" umpat Leisha.

['Mohon maaf sekali bapak, saya sejak tadi sakit dan mondar-mandir ke kamar mandi. Sungguh, saya setelah ini akan pergi ke apotek.']

Baru saja satu detik terkirim dan langsung dibaca, Leisha melotot tatkala layarnya berubah karena adanya panggilan telepon dari dosennya itu. "Mampus!" Leisha panik bukan main, tapi perlahan dia menarik nafas dan membuangnya lalu menggeser ikon hijau untuk menerimanya dengan segera sebelum mendapatkan kemarahan.

"Kamu sakit apa!? kenapa bisa bolak-balik kamar mandi!? tadi makan apa? tidak perlu ke apotek, nanti saya pesan kan bilang apa keluhan kamu sekarang!"

Leisha kesulitan menelan air ludahnya, rentetan pertanyaan yang terdengar khawatir dan panik itu sempat membuatnya takut tapi dia adalah aktris handal yang bisa bersandiwara dengan sempurna. "Saya juga tidak tahu pak, tadi saya sempat makan ice cream lalu perut saya melilit dan muntah berulang kali. Saya tadi sudah mau mengirim ke nomor bapak tapi rasa ingin muntah itu tiba-tiba muncul kembali dan saya harus berlari ke kamar mandi."

Huft!

Gadis itu menunggu respon apa yang diberikan oleh pria di seberang namun hingga beberapa detik kemudian tidak ada balasan. Dia pun ragu apakah sandiwaranya ini berhasil atau tidak. "Eugh!"

Leisha menutup mulutnya karena rasa ingin muntah yang tiba-tiba mencuat, dia berlari ke arah kamar mandi dan membuangnya di wastafel. Dia meletakkan handphonenya dan melupakan bahwa saat ini panggilan masih terhubung.

"Sial! kenapa jadi beneran!" gerutunya, untung di kamar mandi ini dia berbicara dengan lirih sehingga dengan yakin ucapannya tidak akan terdengar oleh Zander.

Leisha keluar dari kamar mandi usai menyelesaikan muntahnya ketika dirasa sudah puas mengeluarkannya dan melihat panggilan yang ternyata sudah terputus. "Aduh! dirujak sekelas pasti besok."

•••

"Mau ke mana kamu?"

Zander melihat ke asal suara yang ternyata berasal dari sang mama. "Keluar sebentar," jawabnya yang langsung melengos meninggalkan kediamannya tanpa mendengar teriakan dari wanita paruh baya itu.

Dengan mengendarai mobil kesayangannya, Zander pergi menuju tujuannya dengan rasa cemas namun meski begitu dia tetap mengendarai dengan kecepatan sedang dan tetap mengutamakan keselamatan.

['Share lokasi kamu sekarang.']

Sepertinya keberuntungan ada padanya kali ini. Terlihat nomor dengan nama kontak Sweety mengirimkan lokasinya dan dengan cepat ia melajukan kendaraan menuju sebuah perumahan yang ternyata lokasinya tak jauh dari kediamannya sendiri.

"Ternyata kita sangat dekat saat ini Sweety," ucapnya dengan senyuman kecil.

Hanya 15 menit dan ia pun tiba di kawasan elit, dia kembali menghubungi mahasiswinya untuk segera keluar dari rumah. "Ternyata kau bersembunyi di sini, Sweety?"

Ia tak menyangka hal ini, dua tahun bolak-balik mencari bahkan mengerahkan banyak orang untuk mencari keberadaan gadis itu bahkan sering kali dia menginap di kediamannya yang berada di kota ini namun justru ketahuan setelah 730 hari berlalu.

Grekk

Setelah menutup panggilan, terdengar suara gerbang bergeser karena dibuka oleh pemiliknya. Muncul tubuh mungil gadis yang selama ini ia cari-cari dengan wajah pucatnya. "Ayo cepat masuk! udara dingin tidak baik untukmu." Zander membawa tubuh gadis itu masuk ke dalam rumah dengan memaksa.

Dia bahkan membiarkan mobil mewahnya terparkir di pinggir jalan dari pada memasukkannya ke halaman rumah Leisha lebih dulu karena telanjur panik mendapati kondisi pucat seperti itu. "Bapak kenapa ke sini?"

Leisha sendiri tak dapat menutupi keterkejutan dan ia speechless melihat kehadiran pria itu di rumahnya karena ia mengira Zander tidak serius mendatangi rumahnya. "Saya khawatir sama kamu."

Empat kata yang mampu membuat lidahnya tercekat tak mampu mengeluarkan kata-kata. Khawatir dia bilang? apa karena tadi dia beralasan sakit yang ternyata malah terjadi beneran?

"Bapak jangan masuk sembarangan, tunggu di sini aja!" Leisha langsung melotot melihat pria itu yang berjalan menuju dapur seenaknya sendiri.

"Nggak papa, saya mau buatkan kamu minuman hangat dulu. Kamu duduk di sini saja," Zander justru malah menolak dan bersikap seolah dialah pemilik rumah ini.

"Tapi Pa-"

"Bukannya dulu kalau kamu muntah bisanya sembuh hanya dengan teh jahe buatan saya?"

"...."

Melihat respon Leisha yang tak bisa menjawabnya membua Zander tersenyum kecil. Kejadian ini membuatnya mengingat masa lalu ketika Leisha merengek sakit perut dan muntah berulang kali harus ia buatkan teh jahe karena memang seampuh itu menyembuhkan rasa sakitnya.

Sepuluh menit berlalu, hanya dalam waktu sebentar itu Zander kembali sambil membawa satu cangkir berisi teh hangat yang dicampur jahe dengan resep rahasia miliknya untuk ia sajikan pada mahasiswinya. "Minum dulu," ucapnya.

Sebelumnya Leisha merasa ragu, namun ketika rasa tak nyaman di dadanya kian membuatnya kesal, dengan cepat diraihnya cangkir tersebut dan tertelan perlahan hingga tandas. "Huh! lega!"

"Enak hm?"

"Eh?" gadis itu baru sadar Zander melihatnya dengan intens bahkan ketika lehernya dengan jelas menampilkan lekukan tatkala legukan air ia telan.

"Bapak kenapa lihat saya begitu?"

"Cantik."

Aish! Leisha jadi salah tingkah mendengarnya! "Saya serius pak!" tekannya lagi.

"Saya juga serius," jawab Zander yang tak menanggapi kekesalan gadis itu.

Sebenarnya ini sudah malam, hampir pukul sepuluh. Sebagian orang akan menganggap kedatangan Zander sebagai tamu yang kurang adab karena mengganggu tidur orang dan melewati waktu kunjungan, hanya saja pria itu tak memperdulikannya. Yang ia senangi sekarang dia tahu di mana rumah Leisha.

"Eum pak," panggil Leisha setelah beberapa waktu hening di antara mereka.

"Kenapa?" tanya Zander memfokuskan pandangannya dari yang semula fokus mengupas buah jeruk kini meletakkannya di piring kecil Leisha dan bersiap mendengarkan.

"Saya beneran minta maaf, memang saya bisa saja mengirim sejak sore tapi anak-anak belum lengkap mengisi nama kelompok. Mepet deadline baru selesai dan ketika saya mau ngirim ke bapak perut saya nggak enak jadi saya terlambat beberapa menit."

"Saya mohon maaf, saya harap bapak bisa memberikan kelas kami kesempatan untuk mengerjakan tugas itu." Leisha teringat problem di antara mereka sehingga dia meminta adanya kesempatan kedua karena dia sendiri takut di rujak teman satu kelasnya!

"Jangan khawatirkan itu, saya juga minta maaf karena terlalu berlebihan, sekarang minum obat ini dulu." melihat Leisha sudah tandas jahe hangat dan beberapa buah, Zander memberikan kapsul obat yang ia beli sebelum datang ke mari.

Dia hanya mengandalkan penjual apotek dengan memberikan keluhan muntah dan pusing lalu diberikan obatnya dan sekarang ia berikan pada sang empu. "Nanti saja," tolak Leisha.

"Sekarang atau tidak saya beri kesempatan satu kelas kamu?!" ancaman yang mengingatkannya pada masa lalu.

Dulu... Zander tak pernah lepas dari mengancam, dia memaksa agar sesuai kehendaknya melalui ancaman. Bukan hanya itu, pria itu juga sering kali mengambil kesempatan melalui ancaman kembali sehingga hal itulah yang membuat gadis itu muak.

Leisha berdecak kesal, raut mukanya menunjukkan bagaimana kondisi moodnya saat ini. "Yaudah! saya nggak peduli!" ucapnya.

Zander menghela nafas perlahan, dia juga mengingat bagaimana jelek dan buruk sifatnya yang ternyata masih terbawa hingga saat ini. "Okay, saya anggap satu kelas tidak mengerjakan tugas ini dan mendapatkan nilai C."

Yah! Ni orang tua mainnya beneran! Leisha kembali berdecak sebal. Enak banget jadi dosen suka-suka sendiri! dia jadi kembali pusing meladeninya! kenapa pula harus bertemu lagi bahkan kini menjadi dosennya? nasib yang sial!

"Ck! Yaudah bapak kirim pesan dulu kalau mereka dikasih kesempatan mengerjakan tugas, setelah itu baru saya minum obat!" pada akhirnya Leisha yang mengalah.

Dia membayangkan bagaimana nasibnya besok masuk kelas dengan tatapan tajam bak elang dari 34 mahasiswa kecuali Mei Mei pastinya. "Iya." Zander mengambil handphone yang berada di saku celana dan memasukkan sandi lantas mengetikkan sebuah pesan pada group mata kuliah khusus kelas Leisha.

['Karena ketidak sengajaan pj kalian sudah saya maafkan, segera mengerjakan tugas ini secara berkelompok. Minggu depan dipresentasikan, saya acak mendadak siapa kelompoknya.']

Ting.

Leisha melirik notifikasi pada layar handphone yang menyala karena pesan pria di hadapannya yang sudah benar-benar terlaksana. "Sudahkan? sekarang ayo minum obatnya!" paksa Zander.

Bersambung.

1
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Melia Gusnetty
iihh..menjijik kn si bandot tua kevin...gk ada yg baik klrg zander...ibu nya juga menjijik kn memandang status orng sj...gk ada yg membangga kn
pinka
mampir thorr
Melia Gusnetty
jadi lh istri ku..gitu ngomong kek..ini malah d suruh jd jalang mu...makin benci lh leisa pd mu zander...
Melia Gusnetty
bandot tua cabul bpk luu zander..beti dgn mu...🤭😁
hati2 leisha...
Melia Gusnetty
bokap zander kyk nya tuu...
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thot
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
endang suciati
makin seru. next dong thor
Nikma: Permisi kak Author ..

Halo kak reader, kalau berkenan mampir juga karya aku 'Kesayangan Tuan Sempurna' yaa
Terima kasih😊🙏
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Nia Nara
Zander menjijikkan
liyana
luar biasa
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Reni Anjarwani
dikejar2 kemana aja ternyata ngsk berjodoh ,, berjodohnya sama mei mei
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Iren Nursathi
wahhhhhhhh seru paraaaaah
Iren Nursathi
siapa tuh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!