Karna kebucinannya pada Justiv, Rena sampai rela menyerahkan sesatu yang paling berharga dalam dirinya pada sang kekasih.
Kesalahan satu malam yang telah mereka lakukan. Telah menyebabkan munculnya kehidupan baru dalam rahim Rena.
Namun di saat Rena akan memberitahu tentang kehamilannya pada Justiv, pria itu malah ingin mengakhiri hubungannya dengan Rena.
Demi melindungi masa depan dirinya dan sang anak yang tak berdosa, terpaksa Rena harus merelakan sang anak untuk dirawat oleh orang tuanya dan menganggap anak itu sebagai adiknya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2
"Kau bicara apa sayang? Suaramu tidak jelas?" tanya mom Khanza memastikan.
"Tidak ada mom. Aku hanya ingin bilang kalau rumah orang tuaku sudah dekat." Rena mengalihkan pembicaraan.
"Sudah dulu ya teleponnya i love you..." Pamit Rena sebelum mom Khanza berbicara tentang Justiv lagi.
"I love you too honey. Bersenang-senanglah selama di sana. We miss u..." pesan mom Khanza sebelum mengakhiri teleponnya.
"Miss you too mom." balas Rena pula. Setelah itu panggilan telepon dengan mom Khanza berakhir.
Sejak Rena diangkat anak oleh mom Khanza dan dad Albian, Rena memang lebih sering menghabiskan waktu di rumah orang tua angkatnya daripada di rumah orang tua kandungnya sendiri.
Kecuali setelah lulus SMA, hampir satu tahun lamanya Rena tinggal di rumah papa Nicko dan tak pernah sekalipun pulang ke ibu kota.
Semua orang berpikir Rena ingin menghabiskan banyak waktu dengan ayah kandungnya yang baru saja menikah dengan mama Risa, mom Khanza dan dad Albian mengizinkan saja tanpa ada rasa curiga sedikitpun.
Walaupun saat Rena kembali ke ibu kota, mom Khanza sedikit kaget melihat perubahan berat badan Rena yang meningkat drastis. Padahal profesi Rena adalah seorang model. Tapi bekat diet ketat yang di jalani Rena, berat badannya bisa kembali seperti semula hanya dalam hitungan bulan saja.
"Kau sudah kembali, tapi kenapa tidak mengabari aku? Sepertinya aku memang sudah tidak berarti lagi dalam hidupmu Justiv." Rena tersenyum pilu.
Setelah telepon dari mom Khanza berakhir, pikiran Rena kembali tertuju pada sang mantan kekasih yang sudah lima tahun tidak pernah ia temui lagi.
"Mungkin ini saat yang tepat untuk aku melupakan Justiv. Aku harus melupakan dia dan melanjutkan hidupku bersama Dilon." Rena meyakinkan dirinya sendiri.
***
***
Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 30 menit, akhirnya taksi yang di kendarai Rena tiba di halaman rumah papa Nicko.
"Kak Lena..." seorang bocah laki-laki berusia 4 tahunan menyambut kedatangan Rena dengan antusias.
"Dilon..." Rena membungkukan badannya untuk mensejajarkan tinggi badannya dengan Dilon, seraya merentangkan kedua tangannya lebar-lebar untuk menyambut tubuh mungil Dilon yang akan menghamburkan diri dalam pelukannya.
"Aku tangen banget ini, kak Lena napa lama tak pulang?" tanya Dilon dengan wajah menggemaskan. Membuat Rena tak bisa menahan diri untuk mencium seluruh wajah Dilon.
"Apun kak. Apun. Haa" Dilon terkekeh geli saat menerima ciuman bertubi dari sang kakak.
"Dilon benar Ren. Dia sangat merindukanmu, sampai-sampai saat dia tidur selalu memanggil namamu." beritahu papa Nicko. Rasa nyeri merasuk dalam hati Rena kala mendengar ucapan sang papa.
"Maafin kakak ya sayang, kakak sibuk bekerja di ibu kota. Jadi baru sempet pulang sekarang deh." sesal Rena. Demi mencari nafkah untuk dirinya dan Dilon, Rena sampai rela kehilangan banyak waktu bersama malaikat kecilnya itu.
"Gapapa kak. Kakak jangan sedih, nanti tantikna ilang loh." Dilon membelai wajah sang kakak dengan tangan mungilnya, Rena sampai menggigit bibir bawahnya agar tidak menangis di hadapan Dilon.
"Kamu apa kabar sayang? Bagaimana kabar mom dan dadmu di ibu kota. Sudah lama papa tidak berkunjung ke sana?" tanya papa Nicko sembari mengusap puncak kepala sang putri dengan sayang. Terakhir kali Nicko menginjakkan kakinya di ibu kota adalah saat mengantar Rena pulang ke rumah orang tua angkatnya beberapa tahun yang lalu.
"Kabarku baik pah, mom dan dad juga baik-baik saja. Mereka titip salam buat papa dan mama Risa. Oh iya, dimana mama Risa?" Rena mengedarkan pandangannya kesekitar, namun sosok yang ia cari tak kunjung menampakan batang hidungnya.
"Mama di sini sayang, kau pasti lapar. Mama baru saja selesai memasak bebek peking kesukaanmu." ucap seorang wanita paruh baya yang baru saja keluar dari arah dapur. Begitu tahu Rena akan pulang ke rumah hari ini. Bergegas mama Risa langsung berkutat dengan alat-alat dapurnya demi memasak makanan kesukaan Rena.
"Makanan kecukaan Dilon juga tuh, Dilon juga lapal. Mau makan ini." cicit bocah tampan itu.
"O...Jagoan papa juga lapar ya. Kalau begitu ayo kita makan." Ajak papa Nicko dengan wajah sumringah
"Ayo..." balas Dilon antusias.
Rena tersenyum simpul melihat kehangatan keluarganya setiap kali ia pulang ke rumah.
"Ayo sayang, kau juga harus makan." mama Risa terpaksa menarik tangan Rena karna sedari tadi Rena hanya diam saja di tempatnya.
"Terima kasih mah. Kalau tidak ada mama entah apa yang akan terjadi pada kami." Rena menatap wajah wanita paruh baya itu dengan tatapan sendunya.
"Jangan mulai sayang. Setidaknya tidak sekarang. Atau kita akan menangis lagi seperti waktu itu." ucap mama Risa sembari membelai lembut wajah cantik Rena.
"Ayo...kita makan." ajak mama Risa dan Rena mengangguk setuju.
***
"Mama aku ngantuk, aku mau bobo." cicit Dilon, matanya terasa berat setelah menghabiskan dua potong paha bebek dengan ukuran besar.
"Oh anak mama sudah ngantuk ya, ayo kita bobo siang." mama Risa mengendong tubuh mungil Dilon untuk di ajak tidur siang di dalam kamarnya.
"Mah, boleh tidak Dilon tidur siang dengan aku hari ini? Aku sangat merindukan Dilon." pinta Rena penuh harap.
Mendengar permintaan Rena, mama Risa jadi urung membawa Dilon ke kamarnya. Dan lebih memilih menyerahkan bocah tampan itu pada pangkuan Rena.
"Tentu saja boleh sayang. Habiskan waktumu sebanyak-banyaknya dengan Dilon selama kau ada di sini." ucap mama Risa diiringi dengan senyuman.
Bersambung.
thank you juga dah semangat up date nya niiii 👍😘🤩😁🤗🤗
Semoga Zayn adalah laki2 yg akan menjadi kebahagiaan Rena di kemudian hari 👍🤗🤗
ntar klo Rena g ada pasti Zayn bkal nyariin.... pasti kangen dgn kbiasaan Rena yg bikin ngeselin...😅😅😅
Zayn apa ada mencurigai sesuatu yaa?!???
semangat nulis dan sehat selalu tor👍 ❤
sabar zayn🤣🤣