Istri Rahasia Suamiku

"dinding rahim nya sebelah sini cukup tipis, artinya kehamilan ini harus dijaga dengan hati - hati yah Dokter Aisha , pak Fajri juga harus mendukung dan tak boleh membuat buk Dokter tertekan atau stres karena itu bisa membahayakan kandungan" Aisha dan Fajri mendengarkan hasil pemeriksaan dan saran yang diberikan oleh Dokter kandungan yang merupakan rekan sesama Dokter Aisha.

"terimakasih sayang ,mas janji bakal jadi suami siaga mulai sekarang ,kalau ada yang tak berkenan kasih tau mas yah , mas akan memperbaiki nya" Ucap Fajri , Aisha saat ini merasakan kebahagiaan yang berlipat ganda ia punya suami yang paling sempurna juga ia tengah mengandung anak pertama mereka.

"sudah mesra - mesra nya, saya panas ini jadi obat nyamuk" Dokter kandungan itu bercanda melihat keromantisan Fajri dan Aisha.

..

"sebaik nya kita rahasiakan dulu yah mas ,sampai nanti kandungan aku udah jalan beberapa bulan baru kita kasih tau orang tua kita" Ucap Aisha yang tengah berjalan bergandengan dengan Fajri menuju ruangan nya.

"iya aku setuju sayang ,kalau gitu mas kerja dulu yah ,dadah sayang jangan bikin mama sakit yah" Fajri pamit untuk pergi ke kampus seraya mengelus perut Aisha.

Aisha mulai bekerja ,beberapa pasien sudah menunggu nya , ia meminta maaf karena membuat mereka cukup lama menunggu, Aisha tak sabar menunggu kedatangan Resa yang sudah membuat janji hari ini.

Ia akan memberitahu Resa tentang kehamilan nya,karena selama ini Resa lah yang paling sering mendoakan Aisha agar cepat hamil.

"kemana yah Resa?" Aisha mencoba menghubungi Resa yang tak kunjung datang.

Aisha menutup telepon nya setelah Resa akan menjadwalkan ulang pertemuan mereka karena suami Resa sedang sakit.

..

Saat jam makan siang ,Aisha mengirim pesan kepada Fajri agar tak telat makan siang, pesan itu langsung dibalas oleh Fajri.

..

"sayang aku harus rapat dosen nih ,gak bisa jemput , kalau nunggu pasti lama ,aku pesankan taksi online yah"

Fajri memberitahukan perihal rapat dosen yang harus ia hadiri ,Aisha membalas nya dan menyetujui untuk menaiki taksi online, namun Aisha akan memesan taksi nya sendiri agar Fajri tak repot.

Jarak dari Rumah sakit ke rumah sebenar nya masih cukup jauh , 20 menit menggunakan mobil , di tengah perjalanan driver taksi online itu menghentikan kendaraan nya.

"aduh maaf buk,ban nya bocor, gimana yah?"

Aisha tersenyum tenang, lalu melihat area sekitar tempat mobil nya berhenti.

"pak bisa jalan sedikit lagi aja gak kedepan? Ke kampus ? Suami saya ada di situ biar saya tunggu dia saja , gak apa - apa pak" Aisha minta di antar menuju kampus yang hanya berjarak beberapa meter lagi , driver itu menyetujui permintaan Aisha , mobil berjalan sangat pelan karena ban nya bocor.

Aisha memasuki kampus , Security disana tak menghentikan nya karena mereka sudah mengenali Aisha ,selain Aisha adalah alumni di kampus ini ,Aisha juga istri dari dosen yang mengajar disini , Aisha juga cukup terkenal karena ia pernah di undang dalam sebuah acara TV untuk bersosialisasi tentang kesehatan anak - anak.

"Permisi,Rapat Dosen di sebelah mana yah?" Aisha bertanya kepada salah satu mahasiswa yang ada disana.

"hah ? Maaf buk ,sepertinya tak ada rapat Dosen hari ini , kami sedang menunggu kelas seperti biasanya" jawab mahasiswa itu .

"oh ya ? Terimakasih " Aisha mencoba menghubungi Fajri ,namun nomor nya belum aktif karena Fajri sudah izin untuk mematikan ponsel nya ketika rapat berlangsung.

Aisha menunggu cukup lama di kampus itu ,namun belum ada tanda - tanda Fajri , Aisha yang bosan akhir nya mencari ruang Dosen yang masih ia ingat.

"permisi pak apa kabar?" Aisha menyapa salah satu Dosen yang pernah membimbing nya dulu.

"Lulusan terbaik kita Aisha ! " Para Dosen yang ada di ruangan itu menyambut Aisha dengan baik , Aisha adalah salah satu lulusan terbaik di kampus ini dan tentu saja di kenal oleh para Dosen.

"ada perlu apa ?" tanya pak Anwar salah satu Dosen yang akrab dengan Aisha.

"saya mencari suami saya ,katanya sedang rapat Dosen yah?" Aisha langsung memberitahu tentang tujuan nya datang ke kampus.

Pak Anwar melirik para Dosen yang lain.

"eh begini , pak Fajri sudah absen lebih dari dua minggu , kami sudah memberi surat teguran secara langsung dan kemarin pak Fajri datang ke kampus memberikan surat izin sakit dan juga surat rekomendasi dari Dokter, apa dia tidak bilang? Apa dia tak ada di rumah?" pak Anwar menjelaskan, Aisha sungguh terkejut dengan penuturan Pak Anwar.

"saya hanya memastikan pak ,takut nya ia masih ngeyel ngajar " Aisha terpaksa berbohong demi menjaga nama baik Fajri , tentu saja orang - orang akan merasa aneh jika Fajri tak memberitahu Aisha bahwa dirinya sedang sakit keras.

"kalau begitu saya pamit yah pak ,Terimakasih semuanya"

Aisha tak mampu mencerna dengan apa yang disampaikan oleh Pak Anwar , ia kembali teringat malam tadi saat Fajri berkata bahwa diri nya sedang kelelahan, namun Fajri tak pernah menyembunyikan apapun sebelum nya, apalagi selama dua minggu ini Fajri selalu pergi mengajar dan selalu berada di rumah di hari Sabtu dan Minggu ,Aisha juga melihat Fajri bugar - bugar saja.

Aisha mencoba menghubungi Fajri kembali namun nomor nya tak aktif ,Aisha memutuskan untuk pulang ke rumah terlebih dahulu dengan memesan taksi online lagi.

Setelah Aisha tiba di rumah, tak lama dari itu terdengar suara mobil memasuki halaman rumah mereka.

"Assalamu'alaikum sayang , maaf yah tadi rapat nya lama banget , nih aku bawain donat kesukaan kamu " Fajri terlihat begitu segar dan ceria , ia juga membelikan oleh - oleh untuk Aisha.

Aisha memutuskan untuk diam terlebih dahulu, mungkin Fajri berat untuk berkata jujur kepadanya , ia akan memberikan kesempatan dan waktu untuk Fajri mengatakan kebohongan nya sendiri.

"ayo makan sayang" Fajri menyuapi Aisha , ia juga terus - terusan mengelus perut Aisha dan menyapa calon bayi yang masih berusia beberapa minggu di rahim Aisha.

"dia nanti bakal suka donat kayak mama nya" ucap Fajri , Aisha tersenyum gemas.

"sayang gimana hari ini?" tanya Fajri kepada Aisha , seperti biasanya Fajri akan bertanya tentang hari yang di lewati oleh istrinya.

"Alhamdulillah berjalan lancar sayang , pasien nya banyak juga " Jawab Aisha tak menunjukkan perasaan khawatir nya di depan Fajri.

"wah anak kita sudah jadi Dokter yah padahal masih di dalam kandungan"

Fajri mengajak Aisha bercanda lagi ,keduanya tertawa bahagia menikmati kebersamaan mereka sepulang kerja , Aisha terus saja menatap Fajri memperhatikan apakah Fajri sedang menahan sakit ,ia khawatir Fajri benar - benar sakit dan menyembunyikan penyakit nya dari Aisha karena tak ingin Aisha sedih.