NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Kedua Om Komandan

Menjadi Istri Kedua Om Komandan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir
Popularitas:13.5k
Nilai: 5
Nama Author: fania Mikaila AzZahrah

Adinda Aisyah Zakirah adalah gadis berusia 19 tahun.

"Kakak Adinda menikahlah dengan papaku,"

tak ada angin tak ada hujan permintaan dari anak SMA yang kerapkali membeli barang jualannya membuatnya kebingungan sekaligus ingin tertawa karena menganggap itu adalah sebuah lelucon.

Tetapi, Kejadian yang tak terduga mengharuskannya mempertimbangkan permintaan Nadhira untuk menikah dengan papanya yang berusia 40 tahun.

Adinda dihadapkan dengan pilihan yang sangat sulit. Apakah Adinda menerima dengan mudah lamarannya ataukah Adinda akan menolak mentah-mentah keinginannya Nadhira untuk menikah dengan papanya yang seorang duda itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fania Mikaila AzZahrah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 4

Adinda masih betah terduduk menatap lantai keramik yang mengkilap sampai-sampai ia bisa bercermin melihat pantulan wajahnya.

“Om apa tidak ada cara lain selain menikah dengan Om?” Lirihnya Adinda.

“Kamu pasti risih menikah dengan pria yang lebih tua darimu, sejujurnya saya lebih tidak setuju menikah dengan anak ingusan dan usianya yang seumuran dengan putriku sendiri.” Baruna menjeda ucapannya sambil menelisik raut wajahnya Adinda yang sesekali diam-diam menatapnya.

“Masya Allah ini Om Baruna kok sudah tua tapi wajahnya awet muda banget yah! Apa jangan-jangan hasil oplas atau seperti Om drakula atau vampir yang minum darah jadi awet muda terus?” Batinnya Adinda yang diam-diam curi-curi pandang.

Adinda sempat-sempatnya mengagumi paras ganteng pria duda keren yang masih betah duduk di depannya sambil terus menatapnya.

“Hemph!” Baruna berdehem.

Adinda spontan kembali tertunduk karena kedapatan melihat ke arah Baruna. Wajahnya blush memerah seperti buah tomat saking malunya karena kedapatan curi-curi pandang.

“OMG! Andaikan pintu Doraemon berlaku di dunia nyata sudah tentu aku meminjam pintu ajaibnya. Aku mau menghilang saja.” Adinda membatin.

“Tapi, demi putriku aku akan melakukan apapun itu asalkan putriku bisa selamat dan hidup seperti anak remaja lainnya,” jelasnya lagi Baruna.

“Saya paham maksudnya Om, hanya saja Om itu seorang Kapolsek, orang berasal dari kalangan elit sedang saya hanya gadis biasa dari kalangan rendahan,cuma tamatan SMA saja apa Om tidak malu? kita tidak sepadan Om," tampik Adinda yang masih berusaha untuk bernegosiasi dengan Baruna agar mereka batal menikah.

Adinda baru berani menatap langsung ke arah Baruna, tapi itu hanya sebentar saja karena ia kembali menundukkan wajahnya.

“Saya tidak peduli dengan status kamu, karena disini yang paling penting adalah putriku Nadhira selamat dan sehat seperti sediakala!” tegasnya Baruna.

"Jurang pemisah terbentang luas antara Om Baruna denganku, bibit bebet bobot juga tidak sesuai dengan standar kalau Om memilihku jadi pendampingnya Om," Adinda perjelas lagi.

“Ya Allah apa yang harus aku lakukan? Apa setuju dengan permintaan Pak Baruna untuk menjadi ibu sambungnya Nadhira atau menolaknya?” batinnya Adinda.

“Saya akan memenuhi semua tanggung jawab saya sebagai seorang suami, apapun itu saya akan penuhi asalkan bukan masalah ranjang, karena saya bukan tipe pria yang mudah melakukan hubungan intim tanpa ada rasa cinta,” ujarnya.

Baruna menatap intens ke arah Adinda yang sedari tadi hanya tertunduk dan memainkan jari jemarinya bergantian dengan ujung hijabnya.

“Kamu pasti paham kan dengan maksud dari ucapanku barusan?”

“Sa-ya mengerti Om, hanya saja..,” ucapannya Adinda terpotong.

“Hanya saja apa?” Baruna menautkan kedua alisnya mendengar ucapan Adinda yang terjeda.

“Apa saya juga bisa mengajukan persyaratan kepada Om?” Tanyanya Adinda yang sedikit ragu dan juga sungkan.

“Silahkan katakan apapun yang kamu ajukan sebagai persyaratannya,”

“Saya ingin melanjutkan pendidikanku Om,” Adinda memainkan jarinya seolah itu adalah simbol hubungan suami-istri, “kedua tadi katanya tidak akan ada kontak fisik selama Om belum mencintaiku. Jadi aman dong yah Om saya tidak bakalan hamil karena usiaku yang masih sangat muda.”

“Kamu bisa melanjutkan pendidikanmu terserah kamu pilih jurusan apa nantinya saya akan membiayai pendidikan hingga selesai, dan sesuai yang saya katakan sebelumnya kalau saya tidak akan pernah menyentuh wanita manapun tanpa ada rasa cinta diantara kami jadi kamu aman,”

“Yes!! Amanlah tidak perlu takut hamil di usiaku yang masih kecil. Aku belum puas bermain, belum meraih mimpiku jadi ibu guru,” monolog Adinda yang bersorak gembira karena akhirnya mendapatkan solusi dari masalahnya selama ini.

Baruna menelisik wajahnya Adinda yang bisa tersenyum lega mendengar ucapan dari pria berniat menikahinya.

“Tapi apapun yang kita sepakati hari ini cukup saya dan kamu yang mengetahuinya jangan biarkan ada orang lain yang mengetahuinya siapapun dan apapun alasannya!”

Adinda bernafas lega,” Alhamdulillah kalau seperti itu Om.”

“Kamu tidak perlu melakukan pekerjaan sebagai seorang istri atau ibu rumah tangga seperti kebanyakan istri-istri di luar sana yang bekerja di dapur seperti mencuci, masak karena semua pekerjaan seperti itu tugasnya adalah seorang pembantu,” imbuhnya Baruna.

“Jadi tugas saya apa Om karena semuanya sudah dikerjakan oleh pembantu?” tanyanya Adinda.

“Kamu hanya menjadi teman baiknya putriku tercinta dan berlaku layaknya sebagai seorang istri pada umumnya kalau di depan orang lain terutama putriku Nadhira. Jangan biarkan ada orang yang mencurigai pernikahan kita yang sesungguhnya!" pintanya Baruna.

“Ae Ae Kapten!” Adinda malah hormat di depan Baruna.

Adinda baru terlihat ceria seperti sedia kala setelah berbicara dari hati ke hati.

Baruna ingin tertawa terbahak-bahak melihat kelucuan Adinda tapi demi menjaga imagenya dia harus mati-matian menahan tawanya.

“Ngomong-ngomong biasanya kan kalau nikah kontrak seperti ini kayak di novel tetangga ada namanya surat kontrak yang harus ditandatangani gitu? apa ada perjanjian pra nikahnya maksudnya Om biar berasa nikah kontraknya.”

“Tidak perlu seperti itu, bagiku kamu itu bisa dipercaya dan diandalkan jadi jangan buang-buang waktu untuk membuat kontrak nikah,” sanggah Baruna.

“Saya setuju menikah dengan Om Mayor,” putusnya Adinda

Adinda tidak punya pilihan selain menyetujuinya apalagi dia yang sebatang kara di dunia ini mendapatkan tawaran seperti itu sungguh sebuah jackpot dan keajaiban dunia yang tidak pernah terbayangkan olehnya.

“Saya akan secepatnya mengurus segala persiapan pernikahan kita, kamu temui Nadhira sepertinya dia sudah bangun,” perintah Baruna.

Adinda berjalan ke arah ranjang dimana Nadhira baru saja bangun setelah disuntikkan obat ke selang infusnya.

“Semoga keputusanku ini adalah hal yang terbaik, maafkan Mas sudah mengkhianati kepercayaanmu dan cintamu Kanaya, kamu tetap yang paling aku cintai di dunia posisimu tidak bakalan tergantikan oleh siapapun,” monolog Baruna.

Nadhira bahagia melihat temannya sekaligus calon ibu sambungnya itu.

“Kakak kapan datangnya? Aku merindukan kakak,” ucapnya Nadhira lemah.

Nadhira hendak bangun dari posisi baringnya tapi cepat-cepat Adinda mencegahnya,” kamu tidak perlu bangun, kamu itu sedang sakit.”

Nadhira memegangi tangannya Adinda,” kakak tidak akan meninggalkan Nadhira lagi kan? Kakak setuju kan menikah dengan Papaku?” raut wajahnya menyiratkan harapan yang besar kalau Adinda memenuhi keinginannya.

Adinda menganggukkan kepalanya,” insha Allah kakak setuju menikah dengan papa kamu dan kakak mulai hari ini akan menjagamu asalkan kamu setuju untuk berobat dan dioperasi.”

Wajahnya Nadhira berseri-seri karena akhirnya impiannya memiliki Mama terkabul juga, “Syukur Alhamdulillah, akhirnya aku akan memiliki mama lagi seperti dulu, makasih banyak Kak. Aku mau dioperasi secepatnya, aku mau melihat kakak bersanding dengan papa.”

Adinda tersentuh sekaligus takjub melihat sikapnya Nadhira yang kembali bersemangat untuk berjuang hidup melawan penyakitnya.

Baruna memperhatikan kebahagiaan dari putrinya itu dan tak menduga jika Nadhira akan bersikap seperti itu.

Dia terus memperhatikan kedekatan keduanya yang tidak seperti orang yang baru saling mengenal sudah seperti layaknya teman yang bertahun-tahun lamanya menjalin pertemanan padahal baru hitungan hari.

“Papa cepat kabarkan kepada dokter kalau aku siap untuk dioperasi! Besok juga bisa Pah, aku setuju,” ucapnya dengan antusias.

Baruna segera berjalan ke arah anaknya dan juga calon istrinya itu.

Baruna membelai rambut panjang putrinya yang sedikit menipis karena rontok,” baiklah sayang, papa akan mengurus segalanya dan menyampaikan kepada dokter kalau putri cantikku siap untuk dioperasi. Kalau gitu kamu perbanyak istirahat yah, Papa menemui dokter dulu di ruangannya.”

Adinda merasakan kebahagiaan yang keduanya tunjukkan, tapi terselip rasa sedih di relung hatinya.

"Sebahagia itu yah kalau kita punya ayah? Sedangkan aku tidak pernah melihat dan memeluk ayahku," Adinda membatin.

Dia juga memimpikan kasih sayang seorang ayah yang selama dia lahir ke dunia ini belum pernah melihat apalagi merasakan sentuhan kasih sayang ayah kandungnya.

Hanya selembar foto jadul yang sudah usang yang sanggup sebagai pengobat pelipur rasa rindunya kepada ayahnya yang entah di mana keberadaannya dan apakah dia masih hidup hingga detik ini.

“Ayah andaikan kamu ada di sini pasti aku juga akan bahagia seperti yang dirasakan anak remaja lainnya yang memilki seorang ayah yang menjadi cinta pertama putri-putri mereka,” Adinda membatin.

1
Ai srk
sungguh bersyukur karena mendapatkan suami yang setia
Ai srk
jangan bnyak pikiran
Sry Handayani
sukses selalu untuk karyanya Thor di tnggu lanjutan nya
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: makasih banyak sudah mampir kakak' 🥰🙏🏻 insha Allah besok dilanjut
total 1 replies
Ai srk
gak pernah asi kali yah Om 🤣🤫😂
Ai srk
manis banget si Om
Amiera Ismail
aku yakin dia itu mantan kekasih adinda
Amiera Ismail
romantisnya Om Baruna
Amiera Ismail
ya Allah ampun deh Om pikirannya ke sono mulu
Amiera Ismail
hahaha diolok-olok
Amiera Ismail
perlu beli kayaknya alat ginian
Amiera Ismail
ceritanya sangat menghibur
Chaca Lee💗
apakah dia Azriel???
Chaca Lee💗
cor juga 😂🤭
Chaca Lee💗
sudah terang-terangan mengungkapkan perasaannya
Yuliana Tunru
apa pak.pol mantan x adinda dulu ya..smoga nadhira benar2 dicintai ya bkn krn apa2 x..lanjutttt
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: nanti akan terjawab Akak 😚🥰🙏🏻

insha Allah besok lanjut nya 🥰🥰
total 1 replies
Abz
jangan bilang yg sekampung sama adinda , lupa nama nya 🤭
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: kakak pinter banget Aah nebak nya 😂🤭
total 1 replies
Fadila Bakri
Alhamdulillah mereka sudah bahagia
Masitha Hamrud💗
bahagia selalu pasutri
Farhana
lanjut kakak
Farhana
oh tentu bakal hati-hati
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!