NovelToon NovelToon
Suami Pelit Dan Mertua Kejam

Suami Pelit Dan Mertua Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nurur Rohmah

melli mempunyai suami yang amat perhitungan terlebih uang gajian suami yang menghandle adalah mertua melli
melli di rumah layak nya hanya seorang babu namun adik suami melli lah yang perduli

namun suatu saat suami melli bertemu dengan mantan nya dan mulai lah ada bau bau kehancuran di rumah tangga melli

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurur Rohmah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ibu datang omelan pun terbang

Setelah dari atm Rayya dan melli pun langsung berangkat ke tukang bakso

"Makasih ya Rayya udah traktir mbak" ucap melli maksih pada adek nya

"Sama sama mbak ini juga karena mbak, hanya mbak yang dukung aku sama di titik ini" Rayya pun memeluk kakak ipar nya sampai tak terasa air mata jatuh karena terharuu

"Stt stt sudah ah mbak gak suka kalo mellow kayak gini " ucap melli agar Rayya tidak menangis lagi

Namun tiba tiba telepon melli berdering menandakan ada telepon melli pun melihat di ponsel nya siapa yang telepon

"Rayya ibu telepon ada apa yaa tumben kok gak telepon kamu" melli kaget ibu mertuanya telepon melli

"Bentar mbak" Rayya pun mengeluarkan HP nya dari tas kecil nya

"Mbak hehehe ibu habis telepon aku tapi gk denger soal nya aku silent heheh" Rayya pun nyengir dan menggaruk kepala nya yang tidak gatal karena merasa bersalah

Melli pun mengangkat telepon dari mertua nya

"Assalamu..... " melli belum sempat ucap salam  ibu dari sebrang sana sudah ngomel

"Angkat telepon aja lama banget sihh mel kamu itu kemana rumah gaka ada orang Rayya juga gak ada kamu sama Rayya mel?? " omel ibu mertua melli seperti kerata api sangat lah panjang

Rayya yang mendengar omelan ibu nya pun melotot kan matanya kan karena kaget ternyata ibu nya sudah pulang

"Eehhh iya buuu melli sama Rayya ini beli keperluan Rayya sekolah seklian pengen ikut aja bu " ucap melli agak ragu karena takut di marahi ibu mertuanya lagi

"Kalian berdua itu jga mentang mentang gak ada ibu malah keluyuran cepet pulang ibu capek inii gak bisa masuk " omel bu ningsih lagi tanpa henti  melli sampai menggosok telinganya karena merasa telinganya berdengung terkena suara ibu nya yang menggelegar dari telepon

Melli belum sempat jawab telepon pun di matikan

"Ya ampun mbakkk gimana ini ibu sudah pulang " Rayya pun takut kena semprot ibunya juga

"Bungkusin buat ibu sama mas mu yang special biar gak marah " suruh melli ke Rayya

Rayya pun mengangguk dan pesen ke abang nya biar di bungkus kan

"Untung tadi sudah beli kanvas mbak jadi buat alasan pekerjaan sekolah aja " ucap Rayya

" nanti kalo di tanya ibu kamu dapat uang dari mana beliin bakso bilang aja lah Rayya buktikan kalo hobbi kamu bukan pemborosan tapi menghasilkan uang" melli memberikan saran agar Rayya jujur mungkin bisa di restui dan di dukung orang tua jadi lebih berkembang lagi lukisan Rayya karena bagaimana pun orang tua itu sangat berperan penting dalam kesuksesan kita

"Tapi apa iya mbak nanti di percaya?? " Rayya pun ragu karena Rayya tau sifat orang tua nya

"Coba aja dulu yang penting jujur tapi nanti jika omongan ibu dan mas mu bikin sakit hati gak usah di gubris yang penting tidak merepotkan mereka " melli pun berusaha menasehati Rayya agar tetap baik pada ibu nya meski nanti respon nya kurang baik

Setelah itu mereka berdua pun pulang Rayya mengendarai sepeda nya agak ngebut agar segera sampai rumah karena jika terlalu lama ibu akan ngomel tiada rem nya

15 menit pun mereka sampai

Ketika mereka markir seorang terlihat lah ibu mertua melli dibteras sambil berkacak pinggang

Mereka berdua pun ketakutan bak melihat setan

"Assalamu'alaikum bu " Rayya pun menyalami ibunya dengan sedikit gugup karena takut

Di susul melli juga menyalami ibu nya

"Buu ini Rayya belikan bakso sama mas " Rayya menyerahkan bakso nya ke ibunya

Melihat anak nya membelikan oleh oleh kemarahan bu Ningsih sedikit meredam

"Cepet buka ibu capek sekalian mau makan bakso " ujan bu Ningsih ketus

" mel bawakan tas ibu ke dalam " tambh bu Ningsih yang merintah melli seenaknya bak memerinta ke pelayan

Rayya pun membuka pintunya dan melli membawakan tas ibu mertuanya ke dalam

"Huh berat banget isi apa sih ini " gerutu melli karena tas ibu mertua nya sangat lah berat dan tas nya ada  dua

Padahal menginap cuma dia hari dan itu hanya ibu seorang tapi bawaan nya sungguh banyak sekali seperti mau menginap satu bulan

"Dari keluyuran kemana kalian" bu Ningsih sekarang sedang di meja makan menikmati bakso nya, bu Ningsih menikmati bakso nya tetapi ia tidak lupa untuk menyidang anak dan mantunya

Rayya dan melli pun duduk menemani bu Ningsih makan ehh bukan menemani tapi mau di sidang bu Ningsih

"Rayya kan pernah bilang buk Rayya pengen ikut les melukis nah karena ibu gak ngijinin Rayya nekat belajar dari Google terus hasil lukisan rayya jual di medsos dan alhamdulillah laku bu " Rayya pun mencoba bercerita jujur dengan ibu nya seperti yang di sarankan mbak ipar nya

Bun Ningsih tiba tiba berhenti makan dan ngernyitkan dahi nya  karena omongan anak nya itu

" emang iya lukisan kamu laku??? " ucap bu Ningsih tak percaya

" iya bu laku malah lumayan mahal karena seni itu emang mahal makanya sekolah nya itu mahal" Rayya pun sedikit sedikit memberi penjelasan

"Emang laku berapa" bu Ningsih pun penasaran

"Enam ratus bu" Rayya tidak jujur semunya karena Rayya tau sifat ibunya pasti uang itu akan dia minta

"Hahh enam ratus..? " mata bu Ningsih sampai melotot karena kaget

"Terus mana uang nya biar ibu yang nyimpan " tambh bu Ningsih

Benar dugaan Rayya uang itu akan di minta jadi hasil ju lukisan yang di beli teman Rayya akan ia simpan sendiri

Urnung tadi sudah beli keperluan melukis lagi jadi tidak bingung jika uang sudah di minta ibu

Rayya pun menyerah kan uang tiga ratus itu ke ibunya

Ibunya pun mengernyitkan dahi nya karena yang di berikan anak nya tidak sesuai dengan yang ia bicarakan tadi

"Loohh kok tiga ratus ribu tadi kan kamu bilang enam ratus ribu Rayya " ucap bu Ningsih

"Lah kan tadi aku beli bakso buat aku mbak melli itu ibu sama mas juga hbis tujuh puluh ribu terus yang dua puluh ribu bensin yang dua ratus ribu bekinakat lukis lagi bu kan Rayya mau ngelukis lagi" ucap Rayya memperinci uang nya yang iia dapat tadi

"Huh ternyata gak dapet utuh" dengus  bu Ningsih gak lega karena tidak dapat utuh yang dari anak nya

"Buuu tapi Rayya boleh yaa ikut les lukis biar tambah bagus lukisan ku dan nanti tambah mahal nilai lukis ku Buu" Rayya merengek berharap ibu nya mengijinkan ikut les melukis

"Gak usah aneh aneh kan kamu sudah kan dia melukis ya sudah itu nanti lama lama juga tambah bagus gak usah buang buang duit lebih baik uang hasil jual lukis kamu kamis tabung di ibu " bu Ningsih menolah mentah mentah mentah meskipun hobi Rayya meng hasilkan

1
Nok Lina
lanjutkan min , tulisanya rapih
Matilda
Jadi nagih!
Aiko
Ngakak sampai sakit perut 😂
Kem mlem 🍨🍨🍨
Cerita yang kuat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!