Kita dan Rasa
Kisah cinta beda agama antara Wilona si gadis kampung yang sedang merantau di kota dan Raka pria kota yang berasal dari keluarga kaya raya yang tak sengaja dipertemukan.
Raka yang mulai jatuh cinta kepada Wilona memutuskan untuk mendekati Wilona , perjuangan Raka membuat hati Wilona luluh ,merek pun menjalin hubungan bahkan Raka berani mengenalkan Wilona kepada keluarganya.
Walau keluarga Raka menerima Wilona ,namun beberapa waktu kemudian mereka sadar bahwa mereka berbeda keyakinan.
konflik dan drama terjadi diantara kisah cinta mereka belum lagi kehadiran orang ketiga yang mampu mencuri hati keluarga Raka membuat Wilona semakin merasa terpojok.
Wilona yang hampir menyerah dengan cintanya memutuskan untuk berhenti bekerja dan pulang ke kampung halaman ,namun tak di sangka Raka masih berjuang dan menyusulnya.
Apakah cinta mereka akan berakhir bahagia? atau takdir justru memisahkan mereka berdua.?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dini Nuraenii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
Wilona melihat goody bag pemberian Raka , ia masih mengingat bagaimana Raka berlari dan memasukan nya ke dalam mobil ,juga kedipan Raka yang mempesona ,membuat Wilona tersenyum sendiri di kamar nya.
Wilona merapikan itu, lalu merebahkan diri nya setelah selesai beribadah.
Wilona pamit untuk tidur kepada Raka ,ia tak mau mengganggu Raka yang sedang menghabiskan waktu bersama keluarga.
Ulang tahun Arka hari ini di akhiri dengan makan malam keluarga , Raka senang bisa berkumpul kembali dengan lengkap.
"Raka besok ujian hari pertama, jadi tidur aja yah" mama Raka menyuruh Raka untuk beristirahat, karena besok adalah hari pertama ujian.
Raka menurut lalu pergi ke kamar nya.
..
"Raka berangkat yah ma ,pa ,Raka mau belajar dulu sebelum ujian mulai" Raka mengambil sepotong roti di meja makan lalu bergegas pergi ke sekolah.
Raka berangkat lebih pagi , teman sekelas nya belum satu pun yang datang, Raka mulai mengeluarkan buku - buku nya dan belajar dengan tekun, Ia sudah mengabari Wilona , Wilona pun dengan sabar akan menunggu Raka memberi kabar.
"tumben lu Raka " Wica yang sudah datang menghampiri Raka yang sudah sibuk dengan buku nya.
"diam ah ,gue mau dapat nilai bagus di ujian akhir " Jawab Raka tak teralihkan dari fokus nya.
Wica tersenyum ,biasanya Raka tak akan menjawab sapaan seperti itu,apalagi jika ia sedang fokus ,namun kali ini Raka masih menyempatkan untuk menjawab sapaan Wica.
"good luck deh , pelajaran pertama langsung Matematika , kalau ada yang gak ngerti tanya aja yah ke gue" ujar Wica lalu mulai duduk di kursinya seraya membuka buku juga dan mulai mencoba mengerjakan soal Matematika sebagai contoh.
"thanks Wica , oh ya nanti lu langsung ke rumah gue aja buat latihan ,habis latihan kita belajar bareng buat besok" ucap Raka ,Wica yang mendengar itu bangkit dari duduk nya lalu mendekati Raka.
"gak panas kok ,normal - normal aja nih ,em kenapa yah? " Wica memegang jidat Raka karena ia melihat perbedaan yang sangat berubah drastis dari sikap Raka.
"apaan sih lu ,gue gak gila hahaha" Raka menepis tangan Wica lalu mereka tertawa bersama , sampai akhir nya mereka sibuk dengan buku nya masing - masing.
Perlahan Raka mengubah sikap dingin nya ,ia ingin mendapat lebih banyak teman, pertemuan nya dengan Wilona telah membuat Raka menjadi pribadi yang lebih ramah.
Ujian pertama di mulai ,Raka cukup kesulitan mengerjakan soal - soal Matematika itu,namun setidak nya berkat hasil belajar nya tadi , Raka menjadi sedikit lebih baik saat mengerjakan ujian.
..
Wilona tengah mengerjakan kewajiban nya yaitu menunggu Jansen sekolah, Wilona duduk sendirian di depan kelas, Mama Raka melihat Wilona , ia tak memakai jasa pengasuh dan selalu mengantar Arka sendiri ke sekolah atau pun tempat les.
Mama Raka menghampiri Wilona dan ia duduk di samping nya.
"Hay ,ketemu lagi kita " Mama Raka lebih dulu menyapa Wilona , Wilona langsung gugup saat mama Raka duduk di sebelah nya.
"eh iya halo bu? Eh tante ?" Wilona sedikit kebingungan dengan panggilan nya kepada mama Raka.
"nama ku Dewi ,kamu panggil tante juga boleh kok apa aja senyaman kamu " ujar mama Raka memperkenalkan nama nya.
"iya tante ,nama ku Wilona " Wilona sangat gugup dan canggung saat ini , ini adalah kali pertama Wilona duduk dan mengobrol berdua dengan sosok mama dari pacar nya itu.
"kamu seumuran sama Raka deh yah kayak nya ?" mama Raka kembali bertanya, Wilona membuang rasa gugup nya ia memberanikan diri untuk berusaha lebih dekat dengan mama Raka.
"enggak tante ,saya lebih tua satu tahun dari Raka " jawab Wilona dengan senyum nya yang ramah.
Mereka pun melanjutkan obrolan ,bukan hal yang serius mereka hanya membicarakan tentang pekerjaan dan asal tempat tinggal Wilona ,mereka juga membahas kenakalan Jansen dan Arka.
Mama Arka mulai kagum dengan Wilona yang sangat nyaman di ajak ngobrol ,bahasa yang di gunakan Wilona sangat sopan dan jelas , ia juga memiliki wawasan yang cukup luas saat mama Raka membahas politik ,atau bahkan kehidupan selebriti , Wilona langsung bisa mengimbangi obrolan itu hingga menjadi kan nya menarik.
"ayo selfie Wil, tante mah walau udah nenek - nenek juga masih narsis kayak ABG" mama Raka mengajak Wilona berfoto, Wilona tentu saja senang.
"wah bagus gak nih ,lihat deh Wil" mama Raka memperlihat kan hasil jepretan kamera ponsel nya.
"ih tante kok curang , jadi kelihatan lebih muda tante dari pada aku" ucap Wilona yang memuji mama Raka ,membuat yang dipuji tersipu malu dan langsung mengupload foto nya ke sosial media untuk di pamerkan.
..
Ujian pertama telah selesai ,Raka benar - benar merasa pusing dengan soal - soal yang di kerjakan nya tadi.
Raka membeli minuman di kantin lalu kembali ke meja nya untuk belajar pelajaran kedua, teman sekelas nya pun kebanyakan kembali ke meja setelah jajan di kantin .
"Bahasa Indonesia doang cuy ,yakali kita gak bisa kan kita orang Indonesia" celetuk Wica ,membuat teman sekelas nya tertawa ,Wica melirik Raka yang juga ikut tertawa kali ini, teman nya yang lain juga membicarakan Raka yang lebih ramah dan tak bersikap dingin lagi.
"Ciee kayak nya lampu hijau nih ! " Raya menggoda Wica.
"Masih lampu kuning malah,peringatan" ujar Wica yang mendudukan diri di samping Raya.
"lihat deh Wi ,tiap lu tanya Raka pasti semangat menjawab pertanyaan lu, dan tiap lu bercanda Raka juga ikut ketawa ,gak kayak dulu tuh kulkas dua pintu ,dingin banget" ujar Raya .
"bukan karena gue Ray ,Raka kayak nya suka sama orang lain" jawab Wica pelan dengan senyum tipis nya.
Wica bukan anak kecil lagi ,ia sadar perlakuan Raka kepada Wilona kemarin adalah pertanda bahwa Raka sedang jatuh cinta kepada Wilona ditambah Raka yang merubah drastis sikap nya.
Bahkan Wica sempat mendengar Raka memanggil Wilona dengan sebutan 'sayang' walau tidak terlalu jelas.
Namun perasaan Wica kepada Raka tak akan pernah habis ,Wica akan terus berjuang mendekati Raka walau Raka menyukai orang lain.
Raya menatap Wica iba ,ia memutuskan untuk diam dan tak bertanya apa - apa lagi ,Raya tak mau Wica merasa semakin sedih.
..
"lebaran nanti kita mau reunian loh Wil, kamu pulang kan?" Rendi mengirim pesan kepada Wilona.
Melihat pesan itu,Wilona segera melihat aplikasi kalender di ponsel nya , sadar bahwa sebentar lagi akan masuk bulan Ramadhan .
"tentu saja , lebaran nanti aku pulang" Wilona membalas pesan Rendi, ia sudah sering berbalas pesan dengan Rendi ,Raka mengetahui nya dan tak melarang Wilona berkomunikasi dengan teman sekolah nya ,mereka tak ingin saling membatasi yang penting tak ada penghianatan dan kebohongan di antara hubungan mereka.