NovelToon NovelToon
Merebutnya Kembali Bersamaku

Merebutnya Kembali Bersamaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Cinta Terlarang
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Anna

seorang wanita muda yang terjebak dalam kehidupan yang penuh rasa sakit dan kehilangan, kisah cinta yang terhalang restu membuat sepasang kekasih harus menyerah dan berakhir pada perpisahan.
namun takdir mempertemukan mereka kembali pada acara reuni SMA tujuh tahun kemudian yang membuat keduanya di tuntun kembali untuk bersama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 2

Sejarah telah terulang

jika kau tau akan ada akhir cinta yang semenyakitkan ini ,akankah kau berani memulai?

Jika cinta yang jelas terlarang mengapa berani memulai jika tau pada akhirnya memungkinkan tak akan baik.

Namun cinta tak pernah salah,sekali lagi cinta tak pernah salah dalam memilih pemiliknya.

_________________________

Bian memungut buku kecil yang di jatuhkan ayana sebelum akhirnya ia mengikuti diam diam langkah kaki ayana dari kejauhan menyusuri sisi jalanan gelap yang masih ramai dari lalu lalang orang orang yang pulang dari pekerjaannya.

Waktu menunjukan pukul 21 wib, hujan pun mulai turun sedetik demi detik sampai ahirnya turun cukup lebat.

Namun hujan tak menghentikan ayana untuk berteduh, bagi ayana hujan malam ini adalah bentuk sorakan dari semesta bahwa akhir dari cinta terlarang selalu saja berakhir tidak baik.

Langkahnya berhenti,ayana menengadah dan tersenyum getir pada langit, selain di soraki langit, ayana juga bersyukur ternyata benar hujan membawa berkah, berkahnya menangis dalam hujan cukup membantu menutupi luka hatinya saat ini.

Selain ayana, di sisi lain bian pun menganggap hujan kali ini adalah berkah, karena ia pun tengah menutupi tangisannya di bawah guyuran hujan malam.

miris sekali kisah cinta mereka bukan?

tubuh ayana ambruk berlutut di tepi jalan "haaaaah" ayana menghela nafasnya yang terasa sesak sebelum ahirnya bergumam "bii apa salahku hiks hiks"

Sementara bian dari kejauhan menatapnya getir tak berdaya.

"kumohon ayana maafkan aku" suaranya bergetar menahan tangis.

Rasa hati ingin sekali berlari memeluk ayana, menenangkan raga ringkih itu yang tengah bergetar karena tangis,tangis yang terjadi karenanya sendiri, rasa tak mampu memaksanya untuk tetap terdiam di tempat.

satu bulan berlalu...

gadis cantik berusia 20 tahun tengah di dandani oleh seorang MUA dengan balutan gaun putih yang indah menghiasi tubuh rampingnya itu.

Ayana akan menikah, tepatnya di paksa menikah dengan pria lain pilihan dari orang tuanya.

air matanya tak berhenti mengalir membuat sang perias sedikit kesusahan mendandani pengantinnya ini

Satu bulan yang lalu saat dimana ayana pulang basah kuyup karena kehujanan, di depan rumahnya terparkir dua mobil milik orang lain, ayana mengenal mobil satunya adalah mobil sang kakak pertamanya yang mungkin tengah berkunjung bersama anak istrinya.

namun satu mobil lainnya terlihat asing bagi ayana, tak ingin terlalu di pikirkan,ayana bermaksud langsung masuk kamar dan istirahat.

Namun saat melewati ruang tamu ayana sedikit terkejut melihat seorang pria yang di dampingi kedua orang tuanya tengah berbincang"kita akan atur tanggalnya yang baik ya pak" suara dari sang ibu terdengar berbicara kepada orang tua si pria.

"deg..." perasaan ayana tak enak

"Astaga ayana dari mana aja kamu, ujan ujanan begini" tegur sang ibunda

"kok matamu merah,kamu abis nangis sayang?" tanya ayahnya khawatir

"ti tidak ko yah,mungkin karna kemasukan air hujan"tentu saja ayana beralasan,hidung dan matanya masih sembab.

"sudah sudah,kamu buruan ke kamar, ibu masakin air hangat buat mandi kamu"

Ayana pun berlalu pergi meninggalkan keramaian di dalam ruangan itu.

pertengahan malam tiba ayana masih terjaga membaringkan tubuhnya yang lelah, memandangi langit-langit kamar penuh hiasan kelap kelip bintang dalam kegelapan yang sunyi.

tanpa di inginkan air matanya meremang perlahan mengaliri sudut di ujung matanya.

Seluruh kenangan itu mengisi kepalanya yang tengah riuh menjerit jerit.

 gemeletuk mulutnya getir ber getar lirih dalam tangis yang akhirnya pecah kembali.

Di keheningan tangisnya, perlahan pintu kamarnya terbuka.

kakak lelakinya berdiri di ambang pintu"dek, kakak boleh nyalain lampunya??" tanya sang kakak meminta pendapat adik perempuannya

Segera ayana menyusut air matanya dan beringsut duduk"gak perlu kak?" terlihat ayana tengah mencoba menetralkan suaranya berharap kakaknya tak menyadari dirinya menangis.

"kakak ketuk pintu kamarnya tp gak ada jawaban,kakak kira kamu udah tidur" tutur nadanya menenangkan bagi ayana yang kini tengah butuh sandaran.

"kakak masuk boleh?"lanjutnya kembali dengan meminta pendapat sang adik.

Bagi ayana raka adalah sosok kakak yang baik,penyayang juga bijaksana,sebelum kakaknya menikah, dulu kakaknya adalah tempat pelarian dalam mencari ketenangan,namun semenjak kakaknya menikah Ayana tak lagi mengadukan keluh kesahnya pada sang kakak.

Ayana berpikir sekarang masalah kakaknya sudah cukup rumit mengurus urusan pernikahannya,ayana hanya tak ingin membagi beban dirinya pada sang kakak.

"ada apa kak? Ka iris udah tidur?"

"udah sama rumi dari tadi"jawab raka yang kini duduk di samping tempat tidurnya

"dek, kamu oke?" pertanyaan itu membuat keheningan dari keduanya sebelum akhirnya ayana menjawab dengan bibir bergetar

"ayana baik"

"no, no, i know you're not good" raka paling tau tentang adiknya

"masih sama bian?" sambungnya lagi

Ayana hanya menggeleng dengan kepala menunduk memandangi seprai yang terlihat gelap

kakaknya menebak nebak sumber yang membuat adiknya menangis"putus lagi?"

dua tahun yang lalu sebelum kakaknya menikah ayana sering bercerita tentangnya dan bian kepada kakaknya, termasuk soal hubungannya yang berkali kali putus nyambung gegara di ketahui orang tuanya.

Raka tak pernah melarang langsung hubungan itu,namun raka selalu berusaha mengingatkan bahwa hubungannya dengan bian tidak akan berakhir baik jika di paksakan.

"ya,kali ini benar benar berakhir"jawab ayana dengan nada lirih.

raka langsung memeluk ayana dengan sendu, adik perempuannya kini tengah terluka dan mungkin sangat dalam. Terlebih dirinya baru saja selesai berdebat dengan kedua orang tuanya perihal perjodohan ayana yang notabene nya di paksakan tanpa ayana tau, mungkin tak terbayangkan akan sehancur apa perasaan adik kecilnya ini.

"seharusnya kakak mencegah mu sejak awal, seharusnya kakak tau dari awal hubungan kalian sebelum semuanya semakin jauh"

Raka tau kedua orang tua belah pihak memang berwatak sangat keras,dan ego yang tinggi,tak mungkin keduanya bisa bersama.

Meski dulu ia pun melalui hal yang sama seperti adiknya yang tak di restui orang tua si wanita karena ketidak kesetaraan harta dan tahta.

Namun sebagai lelaki yang pernah terluka pada ego nya karena sadar mereka memang tidak setara, raka menyerah pada cintanya yang baru berjalan dua tahun, cukup lama memang namun tidak selama yang di jalani adiknya.

Bagi raka mereka terlalu jauh melangkah pada perasaan yang mendalam, terlebih masing masing adalah cinta pertama.

Berbeda dengan dirinya kepada kakak perempuan bian yang bukan lagi cinta pertama,hingga tak begitu sampai membuat kesan cinta setengah mati. baginya wanita yang keluarganya setara masih banyak.

"baguslah kamu akhirnya benar benar berpisah, karna ibu sudah menjodohkan mu dengan pria baik" suara ibunya menimpali interaksi kakak beradik itu yang ternyata sudah mendengar sejak kakaknya bertanya kebersamaannya dengan biantara.

"BU"

Raka menegur ibunya yang terdengar tidak berperasaan.

juga mengingat perjodohan adiknya yang tanpa meminta keputusan dari Ayana terlebih dahulu membuatnya berpikir bahwa itu terlalu kejam.

1
Duta Ajay
tetep semangat berkarya yah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!