Kisah ini terinspirasi dari kisah hidup seseorang, meski tidak sama persis namun mewakili bagaimana alur hidup beberapa wanita, bagaiman dia bermimpi memiliki rumah tangga yang indah, namun pada kenyataannya semua tak semulus harapannya.
pernikahan yang indah adalah impian semua wanita, menikah dengan orang yang bisa memahami dan selalu bisa menjadi pundak baginya adalah impian, namun tak pernah Alifa sangka selama menjalani pernikahan dengan Aby kata indah nyaris terburai dan hambar semakin harinya, apalagi tinggal bersama mertua yang tak pernah bersyukur akan hadirnya. Alifa semakin lelah dan nyaris menyerah akan di bawa kemana biduk rumah tanganya??? salahkan jika perasaan itu terkikis oleh rasa lelah???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shakila kanza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rasa yang berbeda
Hari ini hari libur, Alifa sedih karena tak punya banyak waktu berdua bersama suaminya, Mas Aby justru main game bersama Bang Yasa dan adiknya Dika.
Shasa bersama Bapak di ajak menonton TV di ruang keluarga bersama ponakanku Naya. Alifa berkutat dengan ibu mertuanya yang banyak bicara juga banyak memerintah dan yang pasti banyak nyakitin hatinya.
"Alifa bersihin tauge ijo nya, pastikan gak ada kulitnya!!! " Kata Bu Ina sambil memotong bawang merah.
"Gak bisa bersih bu, masa kecil begini harus di bersihkan satu-satu. Di cuci aja gimana bu di saring. " Tutur Alifa gak mau terlalu repot karena kulit pada biji kecambah kacang ijo alias tauge ijo itu kecil-kecil dan sulit, Alifa kasihan sama bayiku jika terlalu lama ku tinggal.
"Ckkk, kamu tu gitu aja gak becus!!! Udah sana buat bumbu sotonya! ingat kunyitnya jangan banyak-banyak Bapak gak suka! " Turut Ibu Mertua Alifa masih dengan kegiatannya.
Alifa pun masak sesuai pesanan mertuanya itu, setelah selesai dirinya pun mencuci segudang baju yang menumpuk. Alifa merasa lelah rasanya pengen pulang dan tidur sejenak melupakan kesehariannya yang memuakkan.
Usai mencuci rasanya lelah sekali Alifa menemui suaminya untuk meminta tolong, "Mad Aby, tolong dong. " Ucap Alifa sambil berbisik di sisi suaminya.
"Hmmm bentar nanggung. " Jawab Mas Aby membuat Alifa berdiri dan menjemur pakaiannya sendiri.
Tak lama kemudian Mas Aby datang dan membantu menjemur baju namun sambil celingak-celinguk takut ketahuan tetangga.
"Ngapain sih Mas??? " Tanya Alifa heran.
"Aku tu jagain nama baik kamu, kalau orang lihat gimana, masa laki-laki jemur baju. " Ucap Mas Aby lalu di sahut Ibunya dari belakang.
"Iya, mbok ya kamu tu jangan menghina laki-laki, masa laki-laki di beri pekerjaan perempuan! saru!" Kata Bu Ina menimpali membuat Alifa menghela nafas dan mengambil baju di tangan Aby suaminya.
"Udah Mas, orang nanti bisa berpikir kamu banci kalau pegang jemuran!! " Ucap Alifa kesal, jujur lelah rasanya, bayangannya menikah itu indah namun itu hanya setahun pertama saat dirinya masih bekerja dan belum punya anak seperti ini, semua terasa melelahkan tak ada yang memahami bagaimana lelahnya menjadi dirinya.
Alifa semakin kesal saat suaminya Mas Aby juga tak peduli pada dirinya justru pergi masuk kembali ke dalam rumah, mata Alifa mengembun Alifa hanya butuh di bantu saat lelah, saat raganya mulai tak mampu melewati hari demi hari di rumah yang nyaris tak memberi kenyamanan jiwanya.
***
Di Kamar.
Alifa menyusui bayinya sembari mengetik cerita di novelnya untuk menghilangkan penat dan mencurahkan isi hatinya, namun tiba-tiba suaminya datang dan mengejutkannya.
"Gak baik, pegang bayi sambil main handphone begitu dek!! " Tegur Mas Aby, namun karena nanggung dengan ide yang masih ada di kepalanya Alifa masih mengetik ceritanya, Aby pun jengkel dan meraih handphone Alifa dengan paksa, membuat Alifa merenggut dan memunggungi Aby.
"Ckkk, perempuan gitu aja ngambek, bijak dikit bisa gak sih??? kamu tu udah jadi ibu, main handphone mulu kaya remaja!! " Kata Mas Aby semakin membuat Alifa kesal dan pura-pura taken dengar apa yang di katakan suaminya.
"Dek, Suami libur tuh yang nyenengin gitu loh." Ucap Mas Aby sambil meraih tubuh Alifa dan memeluknya dari belakang, Aby ingin harinya tak di penuhi dengan wajah suram Alifa.
"Mas, Mas tau gak sih??? Aku tuh capek??? Mas Aby aja bisa loh main gemes bareng saudara, sementara aku dari semalam malah nyaris belum istirahat!! "
"Bayangin Mas jadi aku??? semalam Shasa rewel, Mas tidur nyenyak, aku kurang tidur paginya harus belanja sayur, masak, nyuci dan baru aja pegang handphone Mas bilang main-main???"
"Aku juga butuh hiburan Mas!!! Aku lelah dengan semua ini!!!" Alifa mengungkapkan semua keluh kesahnya pada suaminya, membuat Aby tertegun dan menarik nafas dalam.
"Ckkk, libur kerja bukannya happy malah pusing." Batin Mas Aby lalu bangkit dan pergi meninggalkan Alifa.
"Ckkk!! Gak peka banget!! " Kata Alifa membuat Aby berhenti lalu mengurungkan niatnya.
Susah sekali sih memahami wanita, ini salah itu salah, terus yang bener gimana, apa begini kalau wanita udah jadi ibu-ibu muda semua serba salah, pikir Aby lalu berbaring dan menatap Alifa dalam-dalam.
"Maaf, Mas salah, kamu pasti lelehkan? Sini mas pijitin. " Ucap Mas Aby mulai mengalah meski juga kesal namun dari pada makin panjang Aby mencoba mengalah.
"Gak usah, nanti ibu bilang aku istri durhaka. Aku cuma butuh di perhatian, di dengar dan di bantu pekerjaan rumah itu aja. Ya udah Aku juga minta maaf Mas. " Alifa merasa jika dirinya sudah mulai rewel dan melelahkan suaminya, akhirnya pun memilih mengakhiri perdebatan.
Keduanya pun akhirnya saling diam, dulu rasanya pernikahannya begitu indah namun semenjak tidak tinggal di kota dan memilih tinggal dengan orang tua semua terasa berbeda.
Apa perasaan kita makin berubah ya Mas?? batin Alifa menatap langit-langit.
***
Wajib Like dan komen ya yang mampir dan baca. 🙏🙏😍
Terima kasih 🙏🙏😍
biar nyahok ibuk mertua yg oneng itu