Dinda tidak sadar sudah meninggal sampai dia berubah menjadi wanita tua dengan empat anak dan dua menantu perempuan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon samsuryati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15
Pengaturan perumahan segera di buat.Pastor Ding mengalokasikan lokasi.
Semua anggota keluarga di bagi menjadi beberapa keluarga lagi.
Adik ipar kedua mendapatkan satu bagian.Dia juga di tugas kan untuk mengalokasikan kembali pada anak anak nya.
Anak dari keluarga kedua adalah, Ahou anak pertama,anak perempuan Aqing dan Acu yang seumuran dengan Aan.
Karena ukuran ruang gua cukup besar,anak anak ingin punya privasi sendiri.Lagi pula, mereka tidak kekurangan bahan untuk membagi kamar.
Ada banyak pintu dan jendela yang di angkot dari bawah.
Keluarga ketiga juga mendapat kan tempat.Melihat para sepupu punya kamar sendiri, mereka juga kepengen.
Untuk keluarga ketiga adalah anak perempuan pertama, alian dan Aceng .
Adinda memiliki tempat untuk pertama kali dan sekarang dia juga punya kamar pribadi.
Meskipun baru rencana tapi tidak lama bagi Arui membangun tempat.
Karena semua orang sudah mendapatkan lokasi, perumahan harus di lakukan sendiri.Rumah untuk lansia, toilet dan dapur umum segera dibuat dadakan.
Membuatkan kamar sebenarnya tidak rumit.Karena lokasi gua yang bebas dari segala macam cuaca,rumah tidak perlu atap atau lantai.Cukup di dinding sederhana dengan batu bata merah dan beri pintu agar lebih praktis.
Seperti yang di inginkan, ranjang jati di sediakan untuk dua lansia.Kemudian tabur kan jerami tebal yang di ikat permanen.Setelah di rasa cukup, baru di tutupin dengan kain bersih.Segera kasur sederhana selesai dibuat.
"Ayah ibu,apa ni sudah nyaman?"tanya adik ipar kedua.
Ibu mertua duduk di ranjang jati,dia cukup puas."Ini bagus"Katanya,"Seperti di rumah.
Kecuali gua yang sedikit lembab dan memiliki cahaya minim, semuanya cukup memuaskan.
"Anak ku Kalian sudah berkerja keras"Kata pastor dingin dengan penuh emosi.
Adapun kamar mandi, mereka membuat kolam dengan sedikit parit kecil . Posisi nya di sisi dinding dengan tambahan dua pintu besar demi menghalangi pandangan mata.Nanti air akan di buka melalui parit kecil yang langsung keluar di celah tanah.
Entah kebetulan,ada bak besar yang bisa menampung tiga orang sekaligus di sana.Jadi ini bagus sebagai pijakan.
Kamar mandi keluarga siap.
Kecuali toilet, segala kebutuhan sehari hari bisa di lakukan di sini.
Ngomong-ngomong soal toilet, mereka membuat nya di sudut terjauh.Ada juga bambu besar yang di lobangi, nanti barang buangan akan pergi keluar gua agar tidak mencemari udara gua.Tapi ini hanya kegunaan sementara, jika bisa mereka perlu melakukan nya di luar gua.
Sebelum gelap, akomodasi sudah siap.
Makan malam adalah panci besar.Ipar Zhou membawa anak perempuan memasak sup kelinci dengan rebung.Sepotong ubi jalar rebus dan semangkok pepeda tawar.
Sekarang mereka hanya bisa makan dengan panci besar.Tidak ada dapur pribadi sekarang jadi semua orang sudah cukup puas, bisa makan bersama.
Ada bawang putih cincang dan daun seledri, juga sedikit jahe untuk menghilangkan rasa amis.
Ngomong ngomong, kelinci yang di dapat kan sudah di asap oleh para wanita tadi siang.Yang belm di proses di buat sup.
Adinda tanpa sadar,segera mempopulerkan jamur tiram dan jamur kuping.
"Benar kah?"tanya Alian serius.
Memasak sup kelinci dengan tambah jamur tiram dan jamur kuping, rupanya mampu menambah kan cita rasa yang otentik.
Sebagai makanan pokok,ini masih papeda.d
Di banding kan dengan sop ular,rasa sup kelinci seperti bumi dan langit.
Adinda bisa menambah satu mangkok papeda lagi karena nya.
Pastor Ding mencungkil sisa makanan di giginya,dia berkata,"Sudah seharian,kira kira apa yang terjadi pada kepala desa?"
Saat ini kepala desa juga sedang makan dengan panci besar.Dia kelelahan karena berjalan kaki seharian.
Anak anak yang antusias tadi pagi sekarang merajuk karena tidak mau berjalan lagi.
Hah..
Kepala desa mendesah.
Dia sedang berpikir,apa kabar keluarga Ding di desa.Apakah mereka sedang meringkuk di tempat tidur karena takut akan masa depan.
Alangkah baiknya jika keluarga Ding ikut bersama.Mereka bisa saling menjaga satu dengan yang lain.
Tapi dia juga tidak bisa menahan orang.Sebagai kepala desa dia hanya bisa melakukan nya sampai di sini.
"Kepala desa, kita akan bermalam di sini, apakah ini aman?"tanya seseorang yang duduk di api unggun.
Mereka duduk dengan cara memunggungi.Selain kelompok ini,da kelompok lain yang tidak diketahui. dari pakaian yang sopan camping dan penuh debu bisa dipastikan mereka adalah para penyintas yang lama.
Tidak diketahui apa yang sudah mereka alami yang jelas mata mereka menatap ke arah kelompok Desa ding dengan pandangan yang rakus.
Bagi mereka kehadiran kelompok ini benar-benar membuka mata. Jumlah orangnya masih lengkap ada anak-anak lansia dan para pria. Bisa dipastikan dengan jumlah yang lengkap ini mereka adalah para penduduk yang baru saja berpikir untuk mengungsi.
Hal pertama yang dipikirkan oleh kelompok lain sebenarnya adalah bahan makanan yang dibawa oleh kelompok ini.
Kelompok ini baru saja keluar dari desa asli bukankah artinya bahan makanan mereka masih cukup.
Kupikir seperti itu semua orang bersemangat dan berharap bisa memiliki satu gigitan lagi . Tapi ini bukan berarti mereka cukup berani untuk meminta atau merampas makanan orang lain.
Hanya saja di antara orang-orang penakut masih ada orang-orang yang berani melakukan tindakan tindakan tidak bermoral.
Seorang pria yang memiliki tubuh tinggi kurus menatap kelompok Desa Ding dengan pandangan kosong.
Andai saja.
Glek.
Sementara itu kepala desa juga memperhatikan kondisi sekitar dia sudah tua tapi juga memiliki banyak pengalaman dalam hidup. Dia juga bisa membaca pandangan setiap orang yang tidak memiliki niat tidak baik .
Kepala desa berkata ,"malam ini kalian semua harus bergantian menjaga. Apapun yang terjadi kita tidak bisa meninggalkan orang kita , jaga para wanita dan anak-anak di tengah. Ini tidak ada hukum yang berlaku semua orang harus menjaga diri sendiri dan keluarga.Apiang, cari beberapa orang kuat untuk berjaga malam ini"
Pria yang namanya disebutkan langsung setuju dan dia tahu apa yang harus dilakukan.
Sayangku, dalam pengungsian ,pisau terkadang tidak memiliki mata.
Malam itu, kepala Desa dipastikan tidak bisa tidur nyenyak.Kesengsaraan menjadi pengungsi segera di mulai.
Tapi berbeda dengan keluarga besar Ding yang sebenarnya ditinggalkan. Saat ini hanya kamar tidur dua lansia yang sudah selesai .Selebihnya hanya bisa memilih landasan rata untuk berbaring sekenanya di tanah.
Di malam hari api unggun sangat berguna.
Pintu gua sudah ditutup sedemikian rupa . Jadi tidak begitu khawatir ada sesuatu yang akan masuk ke dalam gua ketika mereka tertidur.
Saat ini semua orang sedang duduk melingkar di sekitar api unggun yang dinyalakan tidak jauh dari kolam mata air panas.
Adinda misalnya, dia mulai memperhatikan bgaimana cara membuat rumah sederhana untuk mereka nanti.
"Arui pertama tama, buatlah kamar untuk mu dan Ami, dia hamil dan butuh banyak istirahat."
"Along , kamar mu bisa di tunda, bantu ibu dulu"
Pengaturan semacam ini terdengar.
"Ya bu"Kata Along.
Adinda berpikir lagi keuntungan apa kira-kira yang dia inginkan untuk rumah barunya.
"Arui Aku ingin kau membuat kamarku lebih besar di mana aku bisa meletakkan bak mandi."
Adinda menyukai kamar mandi yang ada di dalam kamar. Seperti kamar hotel di mana ada kamar mandi dan toilet juga.
Masalah toilet tidak bisa direalisasikan. Jika dia memaksakan diri untuk menempatkan bak mandi di kamar tidur.
Ini sepertinya sangat mustahil.
Tapi bisa mandi dengan cara berendam air panas ketika lelah, itu sudah membuat dirinya nyaman.
"Arui , besok kita akan turun gunung mengambil semuanya. Jika tiba waktunya kita tidak perlu turun gunung lagi"
"Hem"
Pastor Ding dan ibu mertua juga membicarakan tentang masalah perumahan saat ini.
Sekarang mereka tinggal di alam bebas. Tapi masih perlu berjaga-jaga untuk hewan-hewan kecil seperti serangga, kodok dan juga ular berbisa.
Jadi aspintus dan kayu bakar di perlu kan.
"Besok gua ini harus diasapin paling tidak dua hari satu kali.Nanti semua kain yang diambil harus dicuci terlebih dahulu sebelum bisa digunakan. Penting untuk menjaga kesehatan saat ini karena kita tidak memiliki dokter"
"Ah..
Arui menyadari jika memang tidak ada orang yang mengetahui masalah kedokteran dalam keluarga mereka. Kesehatan dua lansia dan orang lain masih bisa dijaga dengan menjaga pola makan.
Tapi bagaimana dengan istrinya yang sedang hamil.
Jika tiba waktunya Ami harus menemukan bidan.
Ah ini ada sebuah masalah besar.
Melihat kebingungan putranya Adinda berkata," tidak perlu diributkan tentang masalah dokter. Ketika terjadi keributan ,semua hal di kota pasti akan terguncang termasuk dengan apotek. Saat itu kita bisa menemukan banyak bahan obat secara gratis "
Ah..
Arui mendesah lagi.
Apakah ibu berpikir segala sesuatunya bisa diambil secara gratis seperti yang mereka lakukan hari ini. Barang barang desa adalah milik mereka sendiri tapi bagaimana dengan kota.
Saat ini mereka memang tinggal di gunung tapi itu bukan berarti mereka akan menjadi bandit gunung , bukan.
Ibu nya sudah pikun.
Adinda tidak tahu juga putra tertuanya menganggap dirinya pikun dengan ide semacam itu. Di dalam benaknya dia selalu ingin menjadi seorang nelayan ketika kerang dan ikan bertarung.
Apalagi dengan ruangan yang diberikan oleh sistem membuat dia bahagia.Berbekalkan Itu dia bisa menyimpan apapun di sana.
Ah ruang angkasa memang benar-benar idaman setiap orang yang bertransmigrasi seperti dia.
Ketika mereka berbicara tanpa sadar semua orang tertidur.Dua lansia sudah pun berpindah ke kamar strategis mereka terlebih dahulu.
Meskipun tinggal di dalam gua tapi semua orang tidur dalam kondisi aman
Di dalam gua anda tidak menemukan perbedaan antara siang dan malam. Ada lubang-lubang kecil di atas buah yang memberikan sinar. Hanya sinar itulah yang memberitahu jika matahari sudah terbit.
Orang pertama yang bangun di sini adalah Alian dan Aqing.
Nyonya Zhang juga terbangun .
Sarapan pagi ini lebih sederhana,ini masih pancake ubi jalar dengan gula merah.
Rencana hari ini.
Semua orang yang bisa bergerak harus turun gunung mengambil segala sesuatu yang ditumpuk dikasih gunung kemarin.
Adinda merasa kegunaan pintu dan jendela sangat bagus jadi dia memerintahkan anak-anak dan mengambil lebih banyak pintu di rumah-rumah warga.
Jika bisa dinding di congkel maka lakukan lah.
Dia lansia tidak mengikuti anak-anak dan cucunya turun ke bawah. Tapi keduanya tidak menganggur kok. Mereka saling bahu membahu untuk menyiapkan makan besar bagi anak-anak.
Setelah melakukan turun naik gunung beberapa kali tentu saja mereka akan kelelahan dan perlu makan yang lebih banyak lagi.
Jadi pembagian pekerjaan semacam ini sudah bagus.
Berbeda dengan kemarin, alokasi kamar sudah ditentukan jadi semua pembangunan dan penak-pernik di dalam kamar perlu dilakukan secara pribadi.
"Arui dari desa ke kota harus berjalan kaki berapa jam?"tanya Adinda dengan serius ketika mereka turun gunung.
Arui berkata itu harus empat jam.
Adinda terasa perjalanan sedikit merepotkan. Dia harus memanfaatkan waktu luang ini untuk memantau kondisi perkotaan.
Jika mereka terus menerus berada di atas gunung bukankah itu artinya mereka akan menjadi penduduk biadab.
Jadi informasi terkini dari perkotaan masih harus dijelaskan.
Selagi berjalan sebenarnya Adinda tidak menganggur . Dia menyentuh apapun yang bisa dijual di dalam sistemnya.
Saat ini dia tidak hanya memiliki ruang angkasa yang berbentuk loker. Tapi juga memiliki sistem alarm kebakaran.
Hal lain adalah jual beli.
Jika Adinda mengingat dengan benar ada hal lain yang dijual di sistem jual beli ini mengikut tempat yang dia tinggali sekarang.
Segera Adinda membolak-balik hal-hal yang tertera.
Selain barang-barang dari dunia modern ada juga sejumlah buku dan yang terakhir dikategorikan sebagai dunia klasik.
Barang dalam kategori dunia klasik tidak banyak.Ada gelas glasir, lukisan mahal dan sebagainya.
Adinda meliriknya sebentar dan dia tidak tertarik dengan barang-barang kuno ini.Harga gelas kaca glasir mahal di sini tapi harga ini di tetapkan sesuai dengan era modern.
Berapa harga gelas di era modern dan berapa harga gelas di era kuno.
Penjualan jenis ini sangat menguntungkan.
Tapi tunggu dulu.
"Kok ada jepit rambut emas tapi harga nya, ckckck."
Harga jepit rambut kuno,mahal di sistem karena handmade dan kuno.Tapi dengan pola yang sama, harga jepit rambut modern sangat murah.
Kebanyakan jepit rambut dan semacamnya di produksi secara masal , jadi perbedaan harga di tengah cukup murah hati.
Bagi Adinda yang mengejar keuntungan hal ini juga bisa dikatakan sebuah hal yang sudah pasti.
kau tahu harganya dikenakan oleh sistem cukup masuk akal.
Harga ini semua disesuaikan dengan harga modern.
Misal nya kubis, beras sampai makanan impor. Begitu juga jika Anda membeli dan menjual barang-barang kuno .Semuanya masih dihargai dengan harga modern.
Tapi karena dia memakai mata uang yang tidak menggunakan rupiah jadi sistem langsung mengkonversi mata uang menjadi sen,perak dan emas.
Tapi apapun itu harga yang ditetapkan pada sistem masih lebih murah dibandingkan dengan harga di luar sana. Jika anda menyebutkan tentang masalah kubis dan lobak.
Misal nya harga beras putih ,di kota harga normal sekitar 5 sen.Tapi di dalam sistem harga adalah tetap dan itu cuman tiga sen per kg.
Harga kubis masa depan cukup murah karena mereka menggunakan zat kimia dan dibesarkan secara langsung. Tapi kubis di era ini tidak terkontaminasi dengan zat apapun dan mereka cukup mahal di era modern.
Jadi selisih harga masih cukup tinggi.
Sekarang Adinda sudah merencanakan tentang masa depan setelah masa-masa sulit berakhir
Dia akan jadi pencatut.
terus lanjut update nya thorr
terus lanjut update nya thorr