~ Dinar tak menyangka jika di usianya yang baru tujuh belas tahun harus di hadapkan dengan masalah rumit hidupnya. Masalah yang membuatnya masuk ke dalam sebuah keluarga berkuasa, dan menikahi pria arogan yang usianya jauh lebih dewasa darinya. Akankah dia bertahan? Atau menyerah pada takdirnya?
~ Baratha terpaksa menuruti permintaan sang kakek untuk menikahi gadis belia yang pernah menghabiskan satu malam bersama adiknya. Kebenciannya bertambah ketika mengetahui jika gadis itu adalah penyebab adik laki lakinya meregang nyawa. Akankah sang waktu akan merubah segalanya? Ataukah kebenciannya akan terus menguasai hatinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindra Ifana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11
"Jadi ibu biarkan anak kita di bawa? Ya Allah, bagaimana jika mereka bukan orang baik? Bagaimana jika yang mereka katakan tidak benar!?"
"Sekarang juga saya akan mencari bajingan itu!"
"Akbar!!" pekik Atin dan Sri menahan pundak pria muda itu agar tetap ada di tempatnya. Mungkin Akbar sangat terlatih dalam hal bela diri tapi menghadapi pria pria yang tadi mereka temui bukanlah hal yang mudah.
Daryono meraup kasar wajahnya, rasa khawatir dan marah bercampur menjadi satu saat ini. Baru saja ia mendengar penuturan istrinya tentang seseorang yang membawa Dinar pergi dengan alasan sebuah tanggung jawab.
Sedang wajah Akbar sepenuhnya memerah dengan nafas yang tak teratur, dunianya seperti runtuh saat itu. Seharusnya sekarang dia dan Dinar sudah terikat dalam sebuah ikatan suci. Tapi sepertinya jalan untuk mendapatkan gadis itu tidak semulus yang ia kira.
Nyatanya baik Sri dan Atin tak bisa berbuat apa apa ketika pria berwajah bule itu membawa Dinar pergi. Jangankan untuk melawan, untuk sekedar berteriak pun mereka tak berani karena pria pria sangar berseragam hitam tadi seperti tak henti mengawasi mereka.
"Pria tadi mengaku bernama Baratha Wirabumi," ujar Sri ketika melihat Daryono dan Akbar mulai bisa menenangkan diri.
Daryono menatap istrinya penuh tanya, nama yang disebutkan terasa tidak asing untuknya. Yang ia tahu nama Wirabumi adalah nama sebuah keluarga kaya raya dan paling berkuasa di negeri ini.
"Wirabumi? Maksudmu Wirabumi yang itu Bu? Tidak mungkin, satu satunya pria yang tersisa di keluarga itu hanya Malik Wirabumi. Semalam ada berita meninggalnya sang pewaris karena serangan jantung."
"Jadi..."
BRUUGGHHH...
"Astaghfirullah Bu!"
*
Sepanjang perjalanan Dinar hanya bisa diam dan menahan rasa takutnya, pria yang duduk disampingnya seakan membuat suasana disekitarnya membeku. Tapi kemudian ia mengumpulkan keberaniannya karena ada hal yang ingin ia tanyakan dari tadi.
"J-jadi malam itu anda sudah...."
"Tidak, aku tidak akan menyentuh sampah sepertimu!"
Dinar menundukkan kepalanya, kata kata pria disampingnya seakan mengingatkannya kembali pada keadaan dirinya. Dia hanyalah wanita kotor yang sudah tidak 'utuh' lagi.
"Kita akan bertemu dengan Tuan Besar Wirabumi, dan tugasmu hanya bersikap manis di depannya. Kita akan menikah hari ini juga, jangan bertanya apapun karena sebenarnya aku pun tak sudi menikah atau hidup bersamamu."
"Tapi...."
"Lima ratus juta, kau akan mendapatkan yang itu setelah kontrak kita selama satu tahun berakhir. Selain uang kau boleh meminta apapun padaku....asal kau bisa memerankan peranmu dengan bagus!" sahut Bara, dia tak menyangka jika wanita yang malam itu menemani Krisna adalah gadis yang masih sangat muda.
Gadis ingusan yang haus uang, mungkin karena ambisi untuk menjadi gadis 'berada' di tengah pergaulan ibukota. Yang tak segan mengorbankan kehormatannya hanya agar bisa mendapat keinginannya.
"Saya tidak meminta apapun, uang...atau bahkan pernikahan yang baru saja anda katakan. Saya tidak tahu apa yang terjadi malam itu, tapi tolong kembalikan saya pada keluarga saya. Saya akan menikah hari ini....saya ingin memulai hidup baru," ujar Dinar menahan isaknya.
Sungguh dia tak pernah merasa menjadi wanita suci, tapi perkataan yang ia dengar dari pria disampingnya terasa sangat menyakiti hatinya. Menikah kontak? Hal itu bahkan tak pernah terlintas dalam benaknya.
"Cihhh jadi lima ratus juta yang aku tawarkan kurang? Ok, aku akan membayar sampah seperti dirimu sebesar satu milyar. Dan jangan kau pikir jika pemuda yang akan menikahimu itu tulus. Kau pikir akan ada pria yang bisa menerima keadaanmu? Jangan terlalu naif!"
"Saya tahu, dan saya tak akan meminta jodoh yang sempurna padaNya. Karena sayapun jauh dari kata sempurna."
"Sepertinya kau memang harus diberi sedikit pelajaran, baik jika itu maumu. Aku melepasmu...tapi aku pastikan aku akan hancurkan keluargamu, hingga kau bisa melihat dengan mata kepalamu sendiri apa akibatnya jika menolak permintaanku!"
tidak pernah membuat tokoh wanitanya walaupun susah tp lemah malahan tegas dan berwibawa... 👍👍👍👍
💪💪