NovelToon NovelToon
Belenggu Hasrat Sepupu

Belenggu Hasrat Sepupu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Beda Usia / Diam-Diam Cinta
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: rismasuzy93

Dicintai pacar secara ugal-ugalan X
Dicintai sepupu secara ugal-ugalan ✓
Olivia berasal dari desa. Wanita cantik berkulit kuning Langsat serta rambut panjang bergelombang mencoba peruntungan mendaftar sebagai pengajar disalah satu sekolah di ibukota. Nasib baik Seakan berpihak padanya, ketimbang menyewa kos atau kontrakan sang bibi yang merupakan adik dari ibunya menawarkan untuk tinggal bersama dirumah nya. Dari situlah percintaan tabu dimulai antara Olivia dengan sepupu laki-laki bernama Galang. Nyatanya antara Olivia dan Galang itu sendiri tidak pernah bertemu sedari kecil. Meski usia Galang terpaut dibawah Olivia tak menyurutkan jalinan cinta itu bersemi. Akankah mereka bisa terus melanjutkan hubungan. Ataukah terpaksa mengakhiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rismasuzy93, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 2

Olivia mengucak cepat kedua netranya. Sesaat dirinya membaca sebuah pesan yang masuk melalui ponsel yang masih menancap pada carger. senyum sumringah langsung mencuat dari kedua sudut bibir.

Wanita itu langsung beranjak dari ranjang tempat tidur. sepasang kakinya mengayun berlarian ingin menemui kedua orangtuanya. beruntung mereka belum berangkat terlihat masih asik sarapan pagi. 

"Ibu, bapak, liat ini aku dapat panggilan dari salah satu sekolah," beritahu Oliv sangat antusias. bahkan tan segan berjingkrak-jingkrak. hal itu tentu saja membuat kedua pasangan paruh baya itu ikut senang mendengarnya.

Itu artinya anak perempuan mereka akan segera bekerja menjadi seorang pengajar sesuai dengan minat keinginan putri semata wayangnya itu.

"Syukur yah nduk, akhirnya apa yang kamu tunggu-tunggu membuahkan hasil." ucap Anto seiring bernafas lega. Namun, senyum Oliv harus menguap begitu saja kala mengingat dimana tempat yang harus ia datangi untuk wawancara.

"Tapi, pak, Bu, sekolah yang menerima lamaran aku bukan di kota ini. Melainkan di salah satu sekolah SMA yang ada di ibukota artinya aku harus berangkat ke Jakarta terus mau nggak mau aku harus meninggalkan ibu dan bapak," Oliv berujar penuh kekhawatiran.

nampaknya Oliv kurang mempertimbangkan atas apa yang ia rencanakan. pada akhirnya terlihat murung dan sedih. Pasalnya selama hidupnya wanita itu tidak pernah sekalipun pergi jauh meninggalkan kedua orangtuanya dalam jangka yang lama.

wanita bersurai panjang bergelombang itu menghela nafas sepenuh dada, kemudian membuangnya perlahan. Begitu juga dengan Anto dan Wita, sepasang suami-istri itu paham betul dengan kerisauan yang saat ini anaknya rasakan, maka dari itu sebisa mungkin keduanya menunjukkan sikap tenang seolah tidak mempermasalahkan dengan Oliv akan pergi merantau.

Setelah bertanya cukup detail dimana letak dan lokasi serta alamat nya dengan jelas. Wita langsung mengingat sesuatu. Karena ia merasa alamat sekolah yang akan Oliv datangi letak nya tak jauh dari rumah adik kandungnya yakni berarti Tante dari Oliv.

"Loh Liv, alamat itu 'kan dekat dengan rumah Tante mu. Masih ingat kan sama Tante Rima? waktu kamu sekolah dasar kita pernah bertandang kerumahnya di ibukota. nggak tahu kamu masih ingat atau nggak. itu loh Yang nikah sama orang Jakarta paman Teddy. Nanti ibu akan coba kabarin Lik Rima kasih tau kalau kamu akan ke kota. Biar kamu dikasih tumpangan. Dari pada kamu ngontrak mending kamu ikut sama Tante mu." jelas Wita panjang lebar disertai deru nafas lega.

Setelah berfikir lalu menimbang-nimbang. sepertinya usul dari sang ibu ada benarnya juga. Dari pada ia harus mengeluarkan uang untuk membayar kontrakan atau kos lebih baik untuk sementara dirinya tinggal dirumah tantenya saja, toh itu jauh lebih baik. Yah hitung-hitung mempererat tali silaturahmi agar hubungan persaudaraan diantara mereka tetap terjalin.

"Tante Rima bukannya punya anak cowok yah Bu, Seingat aku dulu terakhir ketemu waktu anak nya itu masih kecil banget umur satu tahunan deh." Oliv bertanya mengingat-ingat.

"Iya betul itu Liv. Nama anak pertamanya Galang. Mungkin sekarang sudah besar kali sudah SMA" Terang sang ibuk Oliv hanya manggut-manggut. 

****

Malam harinya Oliv tampak sangat sibuk membereskan barang pribadinya. apa saja yang sekiranya perlu ia bawa. Oliv begitu cekatan menyusun barang tersebut agar masuk kedam koper berukuran besar. sedangkan dia sendiri membawa ransel untuk memasukan dokumen penting serta sebuah laptop butut yang ia dapatkan pada saat seminar dulu. 

Pagi harinya Oliv sudah bersiap akan berangkat menuju terminal bus. Sesuai yang telah direncanakan hari ini adalah hari keberangkatan menuju ibukota. Sebelumnya Wita sang ibu sudah mengabarkan pihak adiknya yang berdomisili di Jakarta. Bermaksud menyampaikan niatan Oliv yang ingin menumpang di rumahnya untuk sementara waktu, Tentu saja hal itu langsung disambut baik oleh mereka.

Tak hanya itu. Rima dan Teddy sendiri lah yang akan menjemput Oliv saat dirinya sudah tiba di terminal yang berada di kota tersebut.

Setelah menunggu lama akhirnya bus yang akan membawa Oliv berangkat ke Jakarta nampak akan bersiap melaju dan detik itu juga perlahan armada panjang itu berjalan perlahan meninggalkan desa tersebut. Dengan kedua orang tua Oliv yang menatap sendu bercampur senang. Senang karena pada akhirnya anak perempuannya mendapatkan apa yang selama ini dicitakan.

Bus melaju lancar. sepanjang jalan Oliv tak henti merapal doa, meyakinkan serta memotivasi diri agar menjadi orang yang berhasil dalam menjalankan tugas. demi masa depan cerah sesuai harapan.

***

Usai menempuh jarak panjang cukup jauh. Akhirnya Oliv berhasil menginjakan kaki di kota Jakarta. retinanya mengedarkan pandangan kesekeliling. Mencari keberadaan tante dan pamannya yang dari awal merencanakan menjemputnya. benar saja, dari kejauhan dua orang pasangan suami-istri itu melambaikan tangan kearahnya. Oliv bisa memastikan kalau itu adalah orang yang ia cari-cari sedari tadi.

mereka saling berhadapan. Oliv Langsung menyalami tangan keduanya dan mencium punggung tangan mereka secara bergantian. Senyum sumringah tergambar jelas pada bibir kedua pasangan suami-istri tersebut.

"Ya ampun Oliv, Tante udah lama nggak ketemu kamu, ternyata kamu udah dewasa begini. Mana cantik banget lagi," Rima antusias sekaligus memuji keponakan yang sudah lama tak ia lihat. Olivia hanya tersenyum bentuk responnya.

"Ayo kita jalan sekarang." Rima menggaet tangan Oliv. sementara Teddy bergerak dibelakang nya sambil menarik koper Oliv.

Kendaraan roda empat yang ditumpangi tiga orang tersebut berhenti pada sebuah rumah cukup besar. Walau bukan termasuk golongan mewah. Namun, setidaknya sangat terlihat lebih baik dibandingkan dengan rumahnya yang didesa.

Suasana rumah saat itu terbilang sepi. Dan setelahnya Rima menuntun keponakannya itu untuk menuju salah satu kamar yang tidak terpakai. 

mengetahui keponakan nya akan datang. Maka sebabnya Rima menyiapkan kamar tersebut untuk Oliv tempati. tidak terlalu besar, tapi masih terkesan nyaman. dengan furniture yang memang sudah tersedia didalamnya seperti ranjang, lemari kayu berwarna putih susu. meja kerja juga meja rias.

"Liv, kamar kamu disini yah, maaf loh kalo kurang maksimal memberikan yang terbaik buat kamu.'' Ucap Rima 

"Ya ampun Tante. Aku udah diijinin untuk nempatin rumah ini aja aku udah seneng banget loh dan berterimakasih banget. Semoga kebaikan Tante Rima rejekinya makin lancar, sehat begitupun sama paman Teddy." Oliv berucap dengan terus mengembangkan senyum.

"Umur kamu sekarang berapa Liv?" tanya Rima. mengingat sudah sangat lama antara keduanya sudah lama tak bertemu.

"Aku 25 tahun, tan." jawabnya. 

"Oalah 25, ko kaya masih 20 tahunan kecil mungil cantik lagi." lagi-lagi Rima memuji keponakan nya. Tentu itu bukanlah pujian yang pertama kali seseorang lontarkan.

Pasalnya memang benar nyatanya usia Oliv sudah menginjak 25 tahun. Namun, secara fisik masih pantas jika harus disandingkan dengan anak SMA. 

"Ah Tante ini bisa saja. Oh iya tan, rumah ko keliatan sepi memangnya anak-anak pada kemana?" Tanya Oliv disatu sisi ingin mengalihkan pembicaraan agar Rima tidak over memuji dirinya dan tentunya Oliv juga heran dengan suasana sepi yang ada disitu.

"Oh anak-anak lagi pada ikut ekskul makannya sampai sore begini belum pulang." jelasnya sedangkan Oliv hanya ber oh ria sembari menganggukkan kepala.

Setelah sudah dirasa cukup bincang-bincang, Rima meminta agar Oliv mandi dan beristirahat. Dan benar saja, ketika dirinya hendak menuju kamar mandi terdengar suara anak remaja perempuan baru saja datang dan langsung menghampiri Rima. 

"Oliv ini kenalan dulu. Ini anak bungsu Tante namanya Nania, baru kelas 2 SMP." Rima menuntun Nania menghampiri Oliv selaku saudara sepupu. "Nania, kenalin. ini namanya mbak Oliv kalian ini sepupu. dia ini seorang pengajar loh nanti kamu bisa ikut belajar sama mbak Oliv yah." Rima panjang lebar menjabarkan. Antara Oliv dan Nania balas tersenyum.

"Benar itu, biar Nania nggak malas-malasan lagi kalo waktunya belajar. nanti mbak Oliv yang akan ngajarin kamu." Kali ini Teddy yang bersuara. Oliv masih mengulas senyum. 

Setelah perkenalan itu Oliv memutuskan beranjak kekamar mandi menuntaskan keinginannya yang sedari tadi terjeda.

Bersambung. .

1
Rahmawati Siregar
good
Myra Myra
siapa Ae org ae
Myra Myra
kamu Kuar dari rumah mak cik kamu...ddk sndry....
Melly Y
kasihan oliv bukannya jdi sukses malah ancur hidupnya sama sepupunya sendiri lebih baik balik lgi aja ke kampung oliv
Myra Myra
TKT jadi tmpt pelarian sbb mantan Ae menikahi kwn dia sndry...
Yunita aristya
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!