NovelToon NovelToon
Pasutri Bobrok

Pasutri Bobrok

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Nikahmuda / Dikelilingi wanita cantik / Tunangan Sejak Bayi / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rrnsnti

Cegil? itulah sebutan yang pantas untuk Chilla yang sering mengejar-ngejar Raja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rrnsnti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Skincare

Pagi itu, suasana sekolah begitu riuh. Suara barisan siswa yang berbaris di lapangan upacara terdengar memenuhi udara. Bagi banyak siswa, hari Senin adalah hari yang paling mereka benci karena harus mengikuti upacara bendera. Namun, bagi Chilla, hari itu terasa berbeda. Dengan kondisi kehamilannya, ia merasa lebih berat untuk mengikuti aktivitas sekolah yang biasanya.

Raja, yang sudah bersiap dengan seragam rapi, memperhatikan istrinya yang terlihat ingin ikut upacara seperti biasa. "Chilla, kamu nggak usah ikut upacara. Aku takut kamu kecapean," ujar Raja dengan nada lembut namun tegas.

Chilla mengerutkan dahi dan menggeleng. "Nggak mau, Raja. Aku bisa kok," jawabnya, mencoba meyakinkan suaminya. Meski tubuhnya mulai terasa lemas, ia tidak ingin terlihat lemah di hadapan teman-temannya.

Raja mendesah panjang. "Nggak, aku nggak mau ambil risiko. Nanti aku temenin kamu aja. Kita tunggu di UKS," ucapnya sambil menatap Chilla penuh perhatian.

Chilla terdiam sejenak, kemudian menatap Raja dengan keraguan. "Tapi kalau banyak yang curiga gimana? Mereka bisa-bisa nanya kenapa aku nggak ikut upacara," tanyanya pelan.

Raja tersenyum tipis, lalu mendekati Chilla. "Tenang aja. Aku udah bilang sama guru piket kalau kamu sakit. Lagipula, guru-guru juga tahu kalau kamu bucin banget sama aku. Jadi, mereka nggak bakal heran kalau aku nemenin kamu," jawabnya sambil tersenyum penuh percaya diri.

Mendengar itu, Chilla hanya bisa menggeleng pelan. Ia tahu apa yang dikatakan Raja ada benarnya. Hampir seluruh guru di sekolah tahu bagaimana dulu Chilla selalu mengejar-ngejar Raja. Saat itu, Raja adalah sosok yang dingin dan tak acuh, sementara Chilla tak pernah menyerah menunjukkan perasaannya. Siapa sangka, akhirnya perjodohan yang diatur keluarga mereka justru membuat mereka resmi menjadi suami istri.

"Kamu tuh, suka banget ngurusin aku," gumam Chilla pelan, meski dalam hati ia merasa terharu dengan perhatian Raja.

"Tentu aja. Kamu itu istri aku, Chilla. Apalagi sekarang kamu lagi hamil. Aku nggak mau kamu kenapa-kenapa," sahut Raja sambil merapikan rambut Chilla yang sedikit berantakan.

Chilla akhirnya menyerah dan menurut. Mereka berjalan bersama ke ruang UKS, menghindari keramaian upacara. Sesampainya di sana, Raja memastikan Chilla duduk dengan nyaman di tempat tidur UKS. Ia bahkan mengambilkan segelas air putih untuk Chilla.

"Udah nyaman?" tanya Raja.

Chilla mengangguk sambil tersenyum kecil. "Iya. Tapi aku nggak enak banget sama kamu. Kamu juga jadi nggak ikut upacara."

Raja terkekeh. "Aku nggak peduli soal upacara, Chilla. Yang penting kamu dan bayi kita sehat. Lagipula, guru-guru udah biasa lihat aku bolos upacara," katanya santai.

Chilla tersenyum lebar mendengar itu. Ia merasa beruntung memiliki Raja yang begitu peduli padanya. Meski dulu hubungan mereka dimulai dengan banyak ketegangan, sekarang ia merasa hidupnya jauh lebih bahagia. Raja bukan hanya suaminya, tetapi juga teman yang selalu ada untuknya.

"Kamu tuh baik banget, Raja. Aku kadang mikir, apa aku pantas dapetin kamu?" gumam Chilla pelan, matanya menatap Raja dengan penuh kasih.

Raja tertawa kecil dan mencubit hidung Chilla dengan lembut. "Nggak usah mikir kayak gitu. Kita udah takdir, Chilla. Kita saling melengkapi. Jadi, sekarang tugas kamu cuma satu: nurut sama aku," katanya dengan nada bercanda.

Chilla terkikik kecil, merasa hatinya semakin hangat. Ia tahu, meskipun perjalanan mereka tidak mudah, mereka selalu punya satu sama lain. Dan itu sudah lebih dari cukup.

******

Setelah bel sekolah berbunyi, Raja dan Chilla berjalan bersama menuju tempat parkir mobil. Raja, seperti biasa sejak tahu istrinya hamil, selalu membawa mobil ke sekolah. Ia tak ingin mengambil risiko dengan membiarkan Chilla naik motor, baginya kenyamanan dan keamanan Chilla adalah prioritas.

Mereka masuk ke dalam mobil. Raja membuka pintu untuk Chilla terlebih dahulu sebelum masuk ke kursi kemudi. Di dalam mobil yang nyaman, Chilla mengeluarkan liptint dari tasnya dan mulai mengoleskan warna lembut itu ke bibirnya.

Raja melirik sekilas sambil menghidupkan mesin mobil. "Kenapa sih kamu selalu bawa-bawa itu?" tanyanya heran.

"Biar bibir aku nggak kering, sayang," jawab Chilla sambil tersenyum lebar, merasa puas dengan warna bibirnya yang segar. "Mau coba nggak? Ini rasa strawberry loh."

Raja langsung menggeleng. "Aku cowok, Chilla. Mana mungkin aku pakai liptint," sahutnya tegas, merasa absurd membayangkan dirinya dengan bibir berwarna strawberry.

Chilla menatap Raja dengan pandangan nakal. "Tapi kaca mobil kamu kan gelap dari luar, nggak ada yang bisa lihat, kan?"

"Iya, memang gelap," jawab Raja tanpa curiga.

Tanpa menunggu lebih lama, Chilla langsung melepaskan seatbelt-nya dan berpindah duduk di pangkuan Raja. Ia meraih wajah suaminya dengan kedua tangannya. Sebelum Raja sempat berkata apa-apa, Chilla sudah menyatukan bibir mereka dalam sebuah kecupan singkat.

"Chilla?" Raja terkejut, matanya melebar karena tingkah tiba-tiba istrinya. "Apa-apaan ini?"

Chilla tertawa kecil, kembali ke kursi penumpang sambil mengenakan seatbelt. "Aku kan suruh kamu coba rasa strawberry-nya, ya gitu caranya," jawabnya santai, seperti tidak ada yang aneh.

Raja menghela napas panjang sambil menggeleng. "Kamu tuh ya, ada-ada aja."

"Namanya juga istri kamu. Kamu cinta aku, kan?" goda Chilla, kali ini ia memiringkan kepalanya, menunggu jawaban.

Raja hanya tersenyum tipis sambil menghidupkan mesin mobil. "Iya, iya. Aku cinta kamu, istri gila."

Chilla terkikik kecil. Setelah suasana kembali tenang, Chilla tiba-tiba mengingat sesuatu. "Sayang, nanti sebelum pulang kita mampir ke toko skincare dulu ya. Aku mau cari skincare yang cocok buat ibu hamil. Oh, sama alat make-up aku udah banyak yang habis," katanya sambil memeriksa isi tasnya.

Raja menatapnya dengan ekspresi setengah bingung. "Skincare lagi? Bukannya kemarin kamu baru beli?"

"Itu yang biasa aku pakai. Sekarang aku harus ganti yang aman buat ibu hamil. Aku nggak mau ini," ujarnya sambil menunjuk perutnya, "terganggu gara-gara salah pakai produk. Lagian aku mau tetap cantik buat kamu."

Raja terkekeh kecil sambil menggelengkan kepala. "Kamu tuh nggak perlu skincare atau make-up segala. Kamu udah cantik kok, Chilla."

Chilla tersenyum manis mendengar pujian itu. "Ya tetap aja, aku pengen yang terbaik buat kamu. Aku nggak mau kalau nanti kamu lihat aku jadi kusam atau jerawatan. Lagian, ini juga buat aku merasa lebih nyaman sama diri aku sendiri."

"Ya udah, terserah kamu. Yang penting kamu bahagia," kata Raja sambil melajukan mobil keluar dari parkiran.

Chilla menyandarkan kepalanya ke jendela, merasa tenang dengan perhatian Raja. Meskipun mereka masih muda dan banyak orang di sekolah yang sering membicarakan pernikahan mereka, Chilla merasa keputusan ini adalah hal terbaik yang pernah terjadi dalam hidupnya. Dengan Raja di sisinya, ia yakin bisa menghadapi apa pun, termasuk masa depan mereka sebagai orang tua.

Raja melirik Chilla sesaat sebelum kembali fokus ke jalan. Dalam hati, ia bersyukur memiliki Chilla di hidupnya. Meski awalnya hubungan mereka penuh drama dan paksaan, kini ia tahu, Chilla adalah pasangan yang sempurna untuknya.

"Sayang, nanti kita beli es krim juga ya? Aku ngidam banget," kata Chilla tiba-tiba, memecah keheningan.

Raja terkekeh. "Lagi? Kemarin kamu udah makan dua cup."

"Tapi ini beda! Yang kemarin rasa cokelat, sekarang aku mau yang vanila stroberi," rengek Chilla manja.

"Baiklah, Tuan Putri," jawab Raja sambil tersenyum, merasa senang bisa menuruti keinginan kecil istrinya.

1
Nurminah
perlunya ilmu agama sebelum menikah orang tua kadang takut anak pergaulan bebas tapi tidak diberi ilmu disuruh menikah tanpa ilmu
Nurminah
syukur chika suami lho sabar anak kemaren sore nikah masih syukur hidup berkecukupan jadi cuma sakit hati nah kalo ditambah nggak ada yang buat beli beras token berbunyi hadeh menikah ibadah jaminan surga separuh agama makanya berat perlu ilmu belajar terus sampai mati dan wanita ahli surga nggak akan tidur sebelum suami ridho jadi anak zaman now jangan berharap menikah kayak film2 manis2 hanya di novel
Kelinciiiii
bersyukur ja
Ciaa
ayo lanjut seru juga ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!